Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fitriani Diniyah

NRP : 2415100113
Kelas : Elektronika C
Aplikasi Dioda
I. PENDAHULUAN
Dioda merupakan komponen elektronika non-linier yang sederhana. Struktur dasar
dioda berupa bahan semikonduktor type P yang disambung dengan bahan type N. Pada
ujung bahan type P dijadikan terminal Anoda (A) dan ujung lainnnya Katoda (K),
sehingga dua terminal inilah yang menyiratkan nama dioda. Operasi dioda ditentukan
oleh polaritas relatif kaki Anoda terhadap kaki Katoda.

II. DIODA PENYEARAH

Pada
Gambar 4-
1a, sumber ac mendorong elektron ke atas melalui resistor selama 2 perioda positif
tegangan input dan turun melalui resistor selama 2 perioda negatif. Naik turunnnya arus
adalah sama.
Ambil sebuah dioda dan pasang dalam rangkaian. Rangkaian pada Gambar 4-1b
menunjukkan bahwa 2 perioda positif dari tegangan input akan memberikan bias for-
ward pada dioda, sehingga dioda akan konduksi 2 perioda positif. Tetapi untuk 2
perioda negatif, dioda dibias reverse dan hanya arus reverse kecil yang mengalir. Tanda
panah besar menunjukkan aliran elektron ke atas dan yang kecil untuk aliran ke bawah.
Dioda telah menyearahkan arus ac berarti mengubahnya dari arus bolak-balik menjadi
arus searah.
Gambar 4-1c melambangkan sebuah dioda penyearah. Sisi p disebut anoda dan

sisi n disebut katoda. Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi p

ke sisi n . Karenanya ini mengingatkan kita bahwa arus konvensional mudah mengalir

dari sisi p ke sisi n .

Dioda yang dibias forward konduksinya baik dan yang dibias reverse konduksinya
buruk. Oleh sebab itu, jika menganalisa rangkaian dioda, salah satu yang perlu
diperhatikan apakah dioda itu dibias forward atau reverse. Jika arus konvensional searah
dengan anak panah dioda, dioda dibias forward. Sebaliknya jika arus konvensional
berusaha mengalir berlawanan arah dengan anak panah, dioda dibias reverse.
III. TIPE LAIN DARI DIODA
Inilah beberapa tipe dioda lainnya.

Dioda Emisi Cahaya (Light Emitting Diode)


Pada dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED, energi dipancarkan
sebagai cahaya. Dengan menggunakan unsur-unsur seperti gallium, arsen, dan phosfor, pabrik
dapat membuat LED yang memancarkan warna merah, kuning dan infra merah (tak
kelihatan) LED yang menghasilkan pancaran yang kelihatan dapat berguna pada display
peralatan, mesin hitung, jam digital, dan lain-lain. LED infra merah dapat digunakan dalam
sistim tanda bahaya pencuri dan ruang lingkup lain yang membutuhkan pancaran yang tak
kelihatan.
Keuntungan dari LED dibandingkan lampu pijar yaitu umurnya panjang (lebih dari 20
tahun), tegangannya rendah (1 sampai 2 V) dan saklar nyala-matinya cepat (nanodetik).
Simbol, bangun fisik, dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut.

Dioda Photo
Energi thermal menghasilkan
pembawa minoritas dalam dioda.
Makin tinggi suhu, makin besar arus dioda yang terbias reverse. Energi cahaya juga
menghasilkan pembawa minoritas. Dengan menggunakan jendela kecil untuk membuka
junction agar terkena sinar, pabrik dapat membuat dioda photo. Jika cahaya luar mengenai
junction dioda photo yang dibias reverse, akan dihasilkan pasangan elektron-hole dalam
lapisan pengosongan. Makin kuat cahaya, makin banyak jumlah pembawa yang dihasilkan
cahaya dan makin besar arus reverse. Karenanya dioda photo merupakan detektor cahaya
yang baik sekali.
Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita
data berlubang (Punch Tape), dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya
dan dioda cahaya. Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang
memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal
listrik. Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter),
dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya
akan berubah rendah. Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor
sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm.

Dioda Varactor
Dioda yang mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan disebut
varactor. Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat
kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya. Jika tegangan tegangannya
semakin naik, kapasitasnya akan turun. Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat
penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (audio).

Dioda Schottky (SCR)


SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah dioda yang mempunyai fungsi
sebagai pengendali. Sebagai pengendalinya adalah gate (G). SCR sebetulnya dari bahan
campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif
Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda. Pada gambar disamping
terlihat SCR dengan anoda pada kaki yang berulir, gerbang gate pada
kaki yang pendek, sedangkan katoda pada kaki yang panjang.

Dioda Zener
Dioda zener adalah dioda yang memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik
mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas "tegangan
tembus" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener". Ini berlainan dari diode biasa yang
hanya menyalurkan arus listrik ke satu arah. Dioda yang biasa tidak akan mengalirkan arus
listrik untuk mengalir secara berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan
rusaknya. Jika melampaui batas tegangan operasional, diode biasa akan menjadi rusak karena
kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas.
Dioda zener dibuat untuk bekerja pada daerah breakdown. Dengan mengatur tingkat
doping, pabrik dapat menghasilkan dioda zener dengan tegangan breakdown kira-kira dari 2
sampai 200 V.

Anda mungkin juga menyukai