Anda di halaman 1dari 26

TUGAS KELOMPOK

Tentukan
1. Perkiraan Judul penelitian
2. Rumusan masalah sesuai dengan variable yang diamati
3. Tujuan penelitian (umum dan khusus) sesuai dengan variable yang diamati
4. Hipotesis penelitiannya bagaimana
5. Desain penelitian yang sesuai
6. Populasi dan sample penelitian yang tepat
7. Teknik sampling yang sesuai
8. Kriteria inklusi dan eksklusi untuk sample penelitian
9. Identifikasi variabelnya apa saja
10. Perkiraan pengumpulan data menggunakan APD (alat pengumpul data) apa?
Misalnya dari data rekam medik, kuisioner, check list, pengukuran langsung pada pasien,
dsb.
11. Definisi operasional dalam bentuk table

Soal eksperimental

1. Pada usia 6-12 bulan merupakan tahap peralihan mulai diperkenalkan makanan pendamping
ASI (MP-ASI), karena selain organ-organnya mulai tumbuh semakin matur, kebutuhan
energi juga semakin meningkat Dalam hal ini ibu berperan sebagai pengasuh utama yang
memiliki ikatan psikologis yang kuat dengan bayi, memiliki peranan sangat penting dalam
pemberian makanan pendamping ASI, maka ibu perlu memahami tentang makanan
pendamping ASI, mulai dari cara penyajian, jumlahnya, frekuensi, kandungan gizi serta
segala sesuatu yang berkaitan dengan Makanan Pendamping ASI harus diketahui. Dari data
studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Karang Anyar Kecamatan Poncokusumo
Kabupaten Malang, yaitu pedesaan yang terletak di bagian timur Kabupaten Malang
diketahui memiliki 8 buah posyandu, dengan jumlah balita yaitu 639 anak. Selanjutnya sejak
tanggal 1 sampai dengan 5 Desember 2007 didapatkan informasi bahwa 3 dari 5 Ibu yang
mempunyai bayi berusia 6-24 bulan mengetahui tentang pengertian makanan pendamping
ASI, sedangkan 2 Ibu yang lainnya belum mengetahui tentang pengertian makanan
pendamping ASI. Sedangkan petugas kesehatan atau kader yang memberikan pendidikan
tentang makanan pendamping ASI masih kurang serta pendidikan ibu balita yang rendah dan
pengetahuan ibu masih kurang khususnya pemberian makanan pendamping ASI.

Jawaban

Perkiraan Judul penelitian : Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Terhadap


Pengetahuan Ibu Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI

Rumusan masalah sesuai dengan variable yang diamati


Bagaimanakah pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu dalam
pemberian makanan pendamping ASI?

Tujuan penelitian (umum dan khusus) sesuai dengan variable yang diamati
Tujuan Umum:
Untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu
dalam pemberian makanan pendamping ASI.

Tujuan Khusus:
1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu dalam pemberian makanan pendamping
ASI pada saat sebelum diberi pendidikan kesehatan di Desa Karang Anyar Kecamatan
Poncokusumo Kabupaten Malang
2. Untuk mengetahui pengetahuan ibu dalam pemberian makanan pendamping
ASI pada saat sesudah diberi pendidikan kesehatan di Desa Karang Anyar Kecamatan
Poncokusumo Kabupaten Malang
3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap
pengetahuan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI di Desa Karang Anyar
Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.

Hipotesis penelitiannya bagaimana


Terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu dalam
pemberian makanan pendamping ASI

Desain penelitian yang sesuai

Populasi dan sample penelitian yang tepat


Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi berusia 6-24 bulan
Sampel penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi berusia 6-24 bulan dan berdomisili di
Desa Karang Anyar Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang

Teknik sampling yang sesuai


Dalam pengambilan sampel, teknik sampling yang digunakan bisa dengan simple random
sampling, cluster sampling (berdasarkan wilayah-wilayah tertentu di Desa Karang Anyar
Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang tersebut), purposive sampling, dsb.

Kriteria inklusi
1. Ibu berusia 18-35 tahun.
2. Ibu yang memiliki bayi usia 624 bulan pada bulan januari-maret.
3. Ibu rumah tangga tidak bekerja atau yang bekerja disektor informal.

Sedang kriteria eksklusi adalah kriteria dimana subyek penelitian dihilangkan atau dikeluarkan
karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Nursalam,2003).Kriteria eksklusi pada
penelitian ini adalah:
1. Ibu yang tidak bersedia menjdi seorang responden.
2. Ibu yang saat menjadi responden tiba-tiba mengundurkan diri.

Identifikasi variabelnya apa saja


Variabel independen : pemberian pendidikan kesehatan
Variabel dependen : pengetahuan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI

Perkiraan pengumpulan data menggunakan APD (alat pengumpul data) apa?


Misalnya dari data rekam medik, kuisioner, check list, pengukuran langsung pada pasien, dsb.

Untuk mengetahui pengetahuan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI, dapat
menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data (APD).

Contoh Kuisionernya sbb.


LEMBAR KUESIONER

Pengaruh pendidikan kesehatan tentang makanan pendamping ASI terhadap tingkat pengetahuan dan
sikap ibu yang memiliki bayi usia 0 12 bulan
Tanggal pengisian :
Kode Responden :
1. Berilah tanda silang (x) pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan jawaban anda!
2. Jika saudara inggin memperbaiki jawaban yang salah, beri tanda (=) dikotak yang salah,
kemudian beri tanda (x) pada jawaban yang benar.
3. Tanyakan langsung pada peneliti/petugas jika ada kesulitan menjawab pertanyaan.
4. Mohon kuesioner ini dikembalikan kepada peneliti/petugas setelah diisi.

A. Data Demografi
1. Umur ibu sekarang..........Tahun
2. Agama

1. Islam
2. Protestan
3. Hindu
4. Budha
5. Lain lain sebutkan
3. Pendidikan terkhir
1. Tidak sekolah
2. SD / sederajat
3. SLTP / sederajat
4. SLTA / sederajat
5. PT / sederajat
4. Pekerjaan
1. PNS
2. Karyawan swasta
3. Pedagang
4. Petani
5. Ibu rumah tangga / tidak bekerja
6. TNI - POLRI
7. Lain lain sebutkan
5. Jumlah anak sekarang
1. 1 orang
2. 2 orang
3. 3 orang
4. Lebih dari 3 orang
6. Usia bayi ibu sekarang..........Bulan
1. 0 3 bulan
2. 4 6 bulan
3. 7 8 bulan
4. 9 12 bulan

B. PENGETAHUAN

1. Pengertian makanan pendamping ASI / Makanan tambahan adalah makanan yang diberikan
kepada bayi ...
a. Untuk melengkapi pemberian ASI (air susu ibu)
b. Untuk menggantikan pemberian ASI (air susu ibu)
c. Berupa makanan berbentuk cair
d. Makanan berbentuk seperti makanan dewasa

2. Kapan saat yang tepat memula pemberian makanan pendamping ASI / makanan tambahan ...
a. Mulai usia 1 3 bulan
b. Mulai diberikan usia 6 bulan
c. Segera setelah bayi lahir
d. 42 hari setelah lahir

3. Yang merupakan bahan makanan untuk membuat makanan pendamping ASI ..


a. Beras merah
b. Kacang hijau
c. Sayuran warna hijau
d. Benar semua

4. Apa manfaat kita mengetahui tentang makanan pendamping ASI / makanan tambahan
a. Tahu produk mkanan instan / dalam kemasan di pasar
b. Agar lebih gampang memberi makanan bayi
c. Tahu cara untuk memenuhi gizi bayi
d. tidak tahu

5. Makanan pendamping ASI / makanan tambahan diberikan ...


a. Dua hari sekali
b. Setiap hari
c. Seminggu dua kali
d. Sekali seminggu

6. Berapa jumlah makanan pendamping ASI / makanan tambahan pada waktu pertama kali
(pengenalan) ...
a. Satu atau dua sendok teh
b. Setengah cangkir
c. Seperempat cangkir
d. Setengah mangkuk

7. Bagaimana cara pemberian makanan pendamping ASI ...


a. Secara bertahap (sedikit demi sedikit)
b. Berikan berdasar pengalaman turun temurun
c. Sedikit pemeksaan agar bayi tidak kekurangan gizi
d. Kalau tidak mau berikan susu formula saja sudah cukup

8. kandungan protein tinggi terdapat pada :


a. Sayuran
b. buah
c. daging
d. wortel

9. Pemberian makanan pendamping ASI / makanan tambahan secara dini / awal dapat
mengakibatkan ...
a. Bayi cepat gemuk
b. Penyakit pada saluran pencernaan
c. Kelebihan gizi
d. Meningkatnya biaya untuk kebutuhan makanan bayi

10. Cara pengolahan bahan makanan yang paling tepat untuk menyiapkan sayuran hijau adalah ...
a. Dipotong potong dicuci kemudian direbus
b. Direbus sampai mendidih sampai 30 menit
c. Dicuci baru dipotong, direbus tidak terlalu lama
d. Dipotong, direbus kemudian airnya dibuang

11. madu dapat digunakan sebagai campuran makan pendamping ASI


a. Karena madu dapat memasok energi dan melunakan,melezatkan makanan
b. Madu terasa manis sehingga bayi senang
c. memberi madu berdasarkan turun menurun
d. Mudah didapat di toko toko

12. Usia 1 tahun bayi dapat makanan pendamping ASI berapa kali sehari
a. 1- 2 kali perhari
b. 2 - 3 kali perhari
c. 3 4 kali perhari
d. 4 5 kali perhari

13 Dalam membuat makanan pendamping ASI jika tidak tersedia lemak/minyak dapat diganti
dengan
a. Tepung beras
b. Tepung terigu
c. Madu
d. Coklat

14. Makanan pendamping ASI / makanan tambahan sebaiknya diberikan ...


a. Sebelum menyusui bayi
b. 2 atau 3 jam setelah menyusui
c. Sebelum bayi tertidur
d. Pada waktu malam hari agar bayi tidak lapar

15. Bagaimana pola campur MP-ASI yang majemuk


a. Makanan pokok-hewan-susu
b. Makanan pokok-kacang-hewan
c. Makanan pokok-sayur-susu
d. Makanan pokok-kacang

16. Dalam pembuatan formula kacang hijau, kuning telur memerlukan bahan apa saja ?
a. Tepung beras, kacang hijau
b. Kuning telur, cabe
c. Gula, minyak, merica
d. Kacang hijau, jahe

17. Pembuatan formula kobe-kobe memerlukan bahan apa saja ?


a. Tepung susu, jahe
b. Tepung beras, kelapa
c. Minyak, jahe
d. Tepung beras, kacang hijau

18. Dalam pembuatan formula ayam tempe memerlukan bahan apa saja ?
a. Beras, cabe, kunyit
b. Beras, hati ayam, tempe
c. Bayam, ayam, tomat
d. Hati, tempe, ayam

19. Pembuatan formula-formula kacang hijau kuning telur dan formula kobe-kobe apa yang
pertama kali direbus lunak lalu di hancurkan/ disaring ?
a. Susu
b. Kuning telur
c. Kacang hijau
d. Minyak

20. Apa saja yang dicincang halus dalam pembuatan formula ayam tempe ?
a. Hati ayam
b. Tempe
c. Bayam
d. Semua benar

Definisi operasional dalam bentuk table

Tabel Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Skala


Parameter Alat ukur Hasil ukur
independen Operasional ukur
Pendidikan Upaya Definisi MP ASI Metode
kesehatan meningkatkan Manfaat MP ASI ceramah
tentang pemahaman Waktu pemberian dan
makanan tentang MP ASI Cara diskusi
pendamping kesehatan penyajian Cara
ASI khususnya pengolahan
tentang Komponen gizi
makanan yang di perlukan
pendamping pedoman pemberi
ASI makanan

Pengetahuan ibu tentang Tahu tentang Koesioner Ordinal Terdiri dari 15


ibu pemberian pengertian, cara buah pertanyaan,
makanan pengolahan, cara bila jawaban
pendamping pemberian benar nilai 1, bila
ASI Paham tentang jawaban salah
manfaat MP ASI nilai 0, dengan
resiko pemberian keriteria
MP ASI secara penggetahuan:
dini. Baik : 76 -100%
Cukup : 56 75%
kurang : <55%
1. Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk
Indonesia.Karena penyakit hipertensi muncul tanpa keluhan sehingga banyak penderita yang
tidak mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi. Kepatuhan adalah salah satu faktor
penting yang mencegah komplikasi dalam hal ini pengetahuan memegang peranan penting
dalam menentukan kepatuhan penderita hipertensi dalam melaksanakan diet rendah garam.
Berdasarkan survey awal di ruang Poli Dalam RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten
Blitar, terdapat kurang lebih 163 penderita hipertensi yang datang untuk berobat setiap
bulannya atau lebih dari satu orang setiap harinya. Hasil studi pendahuluan terhadap 10
penderita hipertensi, penyebab hipertensi adalah gaya hidup sebanyak 3 orang (30%) karena
kebiasaan merokok, ketidakpatuhan diet garam sebanyak 5 orang (50%) terjadi karena tidak
mengetahui tujuan penatalaksanaan diet atau sudah mengerti informasi penatalaksanaan diet
tetapi penderita tidak melaksanakan dan melupakan begitu saja, serta stres sebanyak 2 orang
(20%) karena bertambahnya umur yaitu berusia di atas 40 tahun dan adanya masalah. Jika
penderita hipertensi tidak mematuhi diet yang telah di informasikan, maka resiko komplikasi
jangka panjang mungkin akan terjadi. Ketidakpatuhan terhadap program therapi merupakan
masalah yang besar bagi penderita hipertensi.

Perkiraan Judul penelitian


Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan konsumsi diet rendah garam pada penderita
hipertensi di ruang Poli Dalam RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar

Rumusan masalah sesuai dengan variable yang diamati


Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan konsumsi diet rendah garam pada
penderita hipertensi di ruang Poli Dalam RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar?

Tujuan penelitian (umum dan khusus) sesuai dengan variable yang diamati

Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan konsumsi diet rendah
garam pada penderita hipertensi di ruang Poli Dalam RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar.

Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan penderita hipertensi di ruang Poli Dalam RSUD Ngudi
Waluyo Wlingi Blitar.
2. Mengidentifikasi kepatuhan konsumsi diet rendah garam pada penderita hipertensi di ruang
Poli Dalam RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar.
3. Menganalisa hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan konsumsi diet rendah
garam pada penderita hipertensi di ruang Poli Dalam RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar.

Hipotesis penelitiannya bagaimana


Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan konsumsi diet rendah garam pada
penderita hipertensi di ruang Poli Dalam RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar

Desain penelitian yang sesuai


Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional.
Analitik korelasional apabila penelitian bertujuan mencari hubungan antara dua variable atau lebih.
Cross sectional artinya subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan
terhadap variable pada saat penelitian dilakukan

Populasi dan sample penelitian yang tepat


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi di ruang Poli Dalam RSUD Ngudi
Waluyo Wlingi Blitar.

Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang menderita hipertensi di ruang Poli Dalam RSUD
Ngudi Waluyo Wlingi Blitar pada tahun penelitian dilakukan.

Teknik sampling yang sesuai


Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling.

Kriteria inklusi dan eksklusi untuk sample penelitian


Kriteria inklusi:
1. Pasien telah didiagnosa menderita hipertensistadium II ( tekanan darah 160- 179/ 100- 109
mmHg) dan mendapatkan diet rendah garam II.
2. Belum terjadi komplikasi
3. Bersedia menjadi responden

Kriteria eksklusi:
1. Pasien mempunyai penyakit komplikasi yang lain
2. Pasien tidak bersedia menjadi seorang responden.
3. Pasien yang saat menjadi responden tiba-tiba mengundurkan diri.

Identifikasi variabelnya apa saja


Variabel independen : pengetahuan tentang hipertensi
Variabel dependen : kepatuhan konsumsi diet rendah garam

Perkiraan pengumpulan data menggunakan APD (alat pengumpul data) apa?


Misalnya dari data rekam medik, kuisioner, check list, pengukuran langsung pada pasien, dsb.
Untuk mengetahui pengetahuan dan kepatuhan responden bisa menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpul data (APD).

Contoh Kuisionernya sbb:

LEMBAR KUESIONER

PETUNJUK PENGISIAN
1. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan memberikan tanda () pada kotak jawaban yang benar-
benar anda alami.
2. Jawaban harus diisi sendiri oleh responden dan hanya boleh diwakilkan kepada peneliti.

A. DATA UMUM
1. Nomor responden (Kode) :
2. Umur :
( ) 26 - 35 tahun
( ) 36 - 45 tahun
( ) 46 - 55 tahun
( ) > 56 tahun

3. Pendidikan :
( ) Tamat SD
( ) Tamat SLTP
( ) Tamat SLTA
( ) Tamat Perguruan Tinggi
( ) Lain-lain (Sebutkan)
4. Pekerjaan
( ) Tidak bekerja
( ) Pedagang
( ) Petani
( ) Swasta
( ) PNS

5. Jenis Kelamin
( ) Laki laki
( ) Perempuan
6. Anda penderita Hipertensi
( ) Stadium 1 Tekanan darah 140 - 159
( ) Stadium 2 Tekanan darah 160 - 179
( ) Stadium 3 Tekanan darah 180 209
( ) Stadium 4 Tekanan darah 210

B. DATA KHUSUS MATERI HIPERTENSI

1. Pengertian yang paling tepat untuk penyakit tekanan darah tinggi adalah ?
a. Penyakit dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
b. Penyakit dengan tekanan darah kurang dari 140/90 mmHg
c. Penyakit dengan tekanan darah kurang dari 130/90 mmHg
2. Tekanan darah 160-179/100-109 mmHg termasuk macam tekanan darah tinggi dengan tingkatan ?
a. I (ringan)
b. II (sedang)
c. III (berat)
3. Penyebab tekanan darah tinggi adalah ?
a.Bertambahnya umur
b. stress, kegemukan
c. Penyakit
4. Hal hal yang menyebabkan tekanan darah tinggi adalah?
a. Kegemukan
b. Mengkonsumsi garam yang tinggi
c. Jawaban a dan b benar
5. Faktor penyebab tekanan darah tinggi adalah :
a. Faktor keturunan
b. Mengkonsumsi garam yang tinggi
c. Tidak stress
6. Kebiasaan hidup seperti merokok merupakan salah satu dari ?
a. Faktor penyebab tekanan darah tinggi
b. komplikasi tekanan darah tinggi
c. tanda dan gejala tekanan darah tinggi
7. Dibawah ini termasuk faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi yaitu:
a. Bertambahnya umur
b. mual
c. muntah
8. Dibawah ini termasuk faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi yaitu:
a. Kegemukan
b. kurang gizi
c. tidak gemuk
9. Dibawah ini termasuk faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi yaitu:
a. Kurang olahraga
b. aerobik
c. fitness
10. Dibawah ini termasuk faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi yaitu:
a. Merokok
b. tidak makan
c. tidak merokok
11. Dibawah ini termasuk faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi yaitu:
a. Konsumsi alkohol
b. konsumsi gula
c. tidak konsumsi alkohol
12. Dibawah ini termasuk faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi :
a. Konsumsi garam
b. konsumsi gula
c. tidak konsumsi garam
13. Tanda umum penyakit tekanan darah tinggi adalah ?
a. Pusing
b. Sesak
c. muntah
14. Mata berkunang-kunang, dan sakit kepala adalah salah satu tanda dan gejala dari penyakit ?
a. Tekanan darah tinggi
b. Kencing manis
c. Gagal jantung
15. Peningkatan tekanan darah kadang merupakan satu- satunya gejala dari penyakit?
a. Tekanan darah tinggi
b. Kencing manis
c. Gagal jantung
16. Di bawah ini merupakan tanda dan gejala dari tekanan darah tinggi,yaitu:
a. Sakit kepala
b. sakit telinga
c. sakit gigi
17. Di bawah ini merupakan tanda dan gejala dari tekanan darah tinggi,yaitu:
a. sakit mata
b. sukar tidur
c. sakit gigi
18. Komplikasi dari tekanan darah tinggi adalah ?
a. Gagal jantung
b. Rematik
c. Sterss
19. Hal dibawah ini merupakan komplikasi dari tekanan darah tinggi?
a. Kerusakan ginjal
b. Kelumpuhan
c. Jawaban a dan b salah
20. Gangguan pada mata, dan otak merupakan komplikasi dari penyakit ?
a. Tekanan darah tinggi
b. Kencing manis
c. Gagal jantung
21. Kerusakan ginjal merupakan salah satu dari ?
a. Komplikasi tekanan darah tinggi
b. komplikasi kencing manis
c. gejala tekanan darah tinggi
22. Apa yang anda ketahui tentang pencegahan penyakit tekanan darah tinggi?
a. Menurunkan berat badan
b. Mengurangi penggunaan garam berlebihan
c. Jawaban a dan b benar
23. Penderita tekanan darah tinggi dapat dikontrol dengan ?
a. Diet yang benar
b. pengobatan secara teratur
c. jawaban a dan b benar
24. Prinsip atau macam pengaturan diet pada penderita tekanan darah tinggi yaitu :
a. Rendah garam, rendah lemak dan kolesterol, tinggi serat
b. Rendah garam, tinggi lemak dan kolesterol, tinggi lemak
c. Rendah garam saja
d. Rendah garam dan tinggi lemak
25. Pengaturan diet atau makanan rendah garam adalah:
a. Mengkonsumsi makanan tanpa garam
b. Hanya sedikit mengurangi konsumsi garam
c. Kadang kadang menghindari makanan yang mengandung garam
d. Sama sekali tidak menghindari makanan asin asinan
26. Mengapa penderita tekanan darah tinggi harus menghindari makanan yang tinggi garam, tinggi
koleserol dan lemak :
a. Karena langsung menyebabkan kegemukan
b. Karena makanan terebut cenderung menyebabkan peningkatan tekanan darah
c. Karena dilarang oleh dokter dan perawat
d. Semuannya benar
27. Penatalaksanaan tekanan darah tinggi adalah :
a. Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan
b. Menambah berat badan
c. Berdiam diri
28. Apa yang akan anda lakukan jika mempunyai penyakit tekanan darah tinggi?
a. Menghindari makanan yang banyak mengandung garam
b. Berdiam diri di rumah
c. Pergi ke dukun karena darah tinggi adalah penyakit kutukan
29. Tujuan pengaturan diet atau makanan pada penderita tekanan darah tinggi adalah :
a. Menurunkan tekanan darah
b. Untuk mempertahankan keadaan tekanan darah
c. Menghilangkan pusing
d. Untuk menurunkan berat badan
30. Mengapa penderita tekanan darah tinggi harus mengatur diet dan makanannya :
a. Supaya tidak berobat lagi
b. Supaya tekanan darahnya bisa turun terus
c. Supaya dapat mempertahankan keadaan tekanan darahnya
d. Supaya tekanan darahnya tidakmeningkat terus
C. DATA KHUSUS MATERI KEPATUHAN KONSUMSI DIET RENDAH GARAM.
Kode:
4 : Selalu (Dalam satu minggu, penderita melakukannya setiap hari)
3 : Sering (Dalam satu minggu, penderita tidak melakukan 1-2 hari)
2 : Kadang-kadang (Dalam satu minggu, penderita tidak melakukan 3-6 hari)
1 : Tidak pernah (Dalam satu minggu, penderita tidak pernah melakukannya)

Kadang- Tidak
Selalu Sering
No Pertanyaan kadang pernah
4 3 2 1
1. Apakah anda disarankan oleh
tenaga kesehatan untuk
mengkonsumsi diet rendah
garam sebelum menderita
tekanan darah tinggi?
2. Pada waktu memasak apakah
anda menambahkan garam?
3. Pada waktu memasak apakah
anda menambahkan penyedap
rasa ?
4. Apakah setiap kali makan anda
menambahkan kecap?
5. Jika anda makan di luar apakah
membeli makanan yang asin
misal telur atau ikan asin?
6. Apakah anda mengkonsumsi
makanan yang dikalengkan?
7. Apakah anda menambahkan
garam bila masakan masih
hambar?
8. Apakah setiap kali makan anda
menambahkan saos?
9. Apakah anda menambahkan
terasi bila masakan masih
hambar?
10. Apakah anda menambahkan
vetsin bila masakan masih
hambar?
11. Apakah penghasilan anda
kurang sehingga kesulitan
untuk mendapatkan makanan
sesuai dengan diet hipertensi?
12 Apakah tempat tinggal anda
jauh dari pasar sehingga
kesulitan untuk mendapatkan
makanan sesuai dengan diet
hipertensi?
Definisi operasional dalam bentuk table

2. Gagal ginjal kronik merupakan suatu keadaan penurunan fungsi ginjal secara perlahan dan
terus menerus dalam waktu lebih dari tiga bulan untuk mengeluarkan racun, mengatur jumlah
urine dan elektrolit. Untuk mengetahui apakah hemodialisis yang dilakukan telah mencapai
adekuasi, dapat dilakukan perhitungan adekuasi hemodialisis, yang umumnya menggunakan
metode Kt/V dan URR. Penderita gagal ginjal kronik pada awalnya merasakan gejala yang
biasanya berupa penurunan berat badan, mual dan muntah, lemah, lesu, sakit kepala, cegukan
dan gatal-gatal seluruh tubuh. Gejala ini kemudian berkembang lebih lanjut, penderita
mengalami perubahan jumlah urine (urine bertambah atau berkurang), sering kencing di
malam hari, tubuh mudah berdarah ataupun memar. Penurunan berat badan biasanya disertai
lemas, sering ngantuk, dan tidak bergairah, biasanya penderita mudah bingung, kram otot,
kejang, pucat, bau nafas, nafsu makan menurun, hipertensi dan lain-lain (Bali Post, 2005).
Sedangkan pengobatan yang diberikan hanya bersifat menghilangkan gejala dan
meningkatkan kualitas hidup dari penderita. Oleh karena itu, berdasarkan survey awal di di
Ruang Hemodialisis Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSU dr Saiful Anwar Malang, diperlukan
terapi hemodialisis untuk menghilangkan gejala dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup dari penderita.

Jawaban:
Perkiraan Judul penelitian

Hubungan adekuasi hemodialisis dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di RSU Dr. Saiful
Anwar Malang

Rumusan masalah sesuai dengan variable yang diamati


Apakah ada hubungan adekuasi hemodialisis dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di
RSU Dr. Saiful Anwar Malang?

Tujuan penelitian (umum dan khusus) sesuai dengan variable yang diamati
Tujuan Umum :
Mengetahui hubungan adekuasi hemodialis dengan kualitas hidup pasien hemodialisis di
RSU Dr. Saiful Anwar.

Tujuan Khusus :
1. Mengetahui hasil laboratorium pre dan post pada pasien yang menjalani hemodilisis.
2. Mengetahui tanda klinis adekuasi pasien hemodilisis.
3. Mengetahui kualitas hidup pasien hemodilisis dengan menggunakan SF-36 dan hasil
laboratorium.
4. Mengetahui hubungan adekuasi hemodialis dengan kualitas hidup pasien yang dilakukan
hemodialisis di RSU Dr. Saiful Anwar.

Hipotesis penelitiannya bagaimana


Terdapat hubungan adekuasi hemodialis dengan kualitas hidup pasien hemodialisis di RSU Dr.
Saiful Anwar

Desain penelitian yang sesuai


Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional.
Analitik korelasional apabila penelitian bertujuan mencari hubungan antara dua variable atau lebih.
Cross sectional artinya subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan
terhadap variable pada saat penelitian dilakukan

Populasi dan sample penelitian yang tepat


Populasi penelitian ini adalah pasien dengan terapi hemodialisis di Ruang Hemodialisis Bagian Ilmu
Penyakit Dalam RSU dr Saiful Anwar Malang.

Sampel yang digunakan adalah pasien hemodialisis rutin di Ruang Hemodialisis Bagian Ilmu
Penyakit Dalam RSU dr Saiful Anwar Malang yang memenuhi kriteria inklusi.

Teknik sampling yang sesuai


Teknik sampling yang digunakan adalah pengambilan data secara random sampling.

Kriteria inklusi dan eksklusi untuk sample penelitian

Kriteria inklusi :
Kriteria inklusi untuk penelitian ini adalah :
a. Semua pasien hemodialisis rutin di Ruang Hemodialisis Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSU
dr Saiful Anwar Malang Desember 2008.
b. Menjalani hemodialisis rutin minimal tiga bulan.
c. Usia lebih dari 18 tahun.
d. Bersedia berpatisipasi dalam penelitian.
e. Tidak mengalami kelumpuhan atau parese.
Kriteria eksklusi :
Kriteria eksklusi untuk penelitian ini adalah :
a. Pasien yang menjalani hemodialisis kurang tiga bulan .
b. Usia < 18 tahun.
c. Menolak untuk berpatisipasi dalam penelitian.
d. Pasien mengalami kelumpuhan atau parese

Identifikasi variabelnya apa saja


Variabel bebas : adekuasi hemodialisis.
Variabel tergantung : Kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis, dapat dilihat dengan
total SF-36
Perkiraan pengumpulan data menggunakan APD (alat pengumpul data) apa?Misalnya
dari data rekam medik, kuisioner, check list, pengukuran langsung pada pasien, dsb.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dari kuisioner. Untuk
mengumpulkan data peneliti menyebarkan kuisioner pada pasien hemodialisis rutin Ruang
Hemodialisis Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSU dr Saiful Anwar Malang yang memenuhi
kriteria inklusi. Selain itu juga diperoleh data dari rekam medis. Data dari rekam medis ini
digunakan untuk mengetahui gambaran laboratoris pasien hemodialisis berdasarkan adekuasi
hemodialisis.

Contoh lembar kuisionernya:

KUISIONER PENELITIAN

Penelitian ini akan memberikan pertanyaan seputar kesehatan anda. Informasi yang anda berikan
akan memberitahukan tentang apa yang anda rasakan dan sejauh mana anda dapat melakukan
aktivitas sehari-hari. Terima kasih atas kesediaan anda!
Silanglah jawaban anda!

1. Bagaimana kondisi kesehatan anda sekarang (dibandingkan sebelum menggunakan


CAPD)?
Sempurna Sangat Bagus Bagus Cukup Bagus Buruk


2. Bagaimana kondisi kesehatan anda sekarang dibandingkan satu tahun yang lalu?
Sangat bagus dibanding 1 tahun yang lalu..
Lebih baik dibanding 1 tahun yang lalu..
Sama dengan 1 tahun yang lalu...
Lebih buruk dibanding 1 tahu yang lalu..
Sangat buruk dibanding 1 tahun yang lalu..

3. Apakah anda mengalami kesulitan jika:


Sangat Sedikit Tidak Sama
Kesulitan Kesulitan Sekali
Lari. ..
Memindahkan/ menggeser meja..
Mengangkat benda ringan(gelas, .....
piring)
Menaiki jalan tanjakan/ beberapa ..........................................
tingkat tangga
Menaiki 1 tingkat tangga ..
Bersujud atau membungkuk.....
Berjalan lebih dari 1,6 kilometer..
Berjalan 500-1000 meter ......................
Berjalan 100-200 meter....
Mandi dan menggunakan pakaian....
Sendiri

4. Apakah kondisi badan anda selama sebulan ini menyebabkan:


Ya Tidak
Waktu beraktivitas berkurang....... .
Kesulitan untuk bekerja keras....

Pekerjaan yang anda lakukan lebih sedikit/ terbatas......

Kesulitan untuk melakukan pekerjaan yang anda sukai.....


(hobi yang menhabiskan banyak tenaga)

5. Apakah perasaan (melibatkan emosi) anda sebulan ini menyebabkan :


Ya Tidak
Waktu beraktivitas kurang..........
Kesulitan untuk melakukan pekerjaan yang anda sukai.....

Bekerja dengan ceroboh .............


dibandingkan sebelumnya

6. Apakah kondisi anda mempengaruhi hubungan sosial anda dengan orang lain,
keluarga,teman, dalam satu bulan ini?
Tidak Sama Tidak Terlalu Sedikit Cukup Sangat
Sekali Mempengaruhi


7. Nyeri badan yang anda rasakan dalam satu bulan ini?
Tidak Ada Sangat Ringan Ringan Berat Sangat Berat
Nyeri


8. Apakah nyeri tersebut mempengaruhi pekerjaan anda dalam satu bulan ini?
Tidak Sama Tidak Terlalu Sedikit Cukup Sangat
Sekali Mempengaruhi


9. Jawab pertanyaan dibawah ini, sehubungan dengan frekuensi munculnya perasaan
anda:
Setiap Sering Cukup Jarang Jarang Tidak
Saat Sering Sekali Pernah

Anda merasa penuh semangat...................
Anda merasa menjadi orang .................
yang sangat cemas
Anda merasa patah semangat.................
Anda merasa nyaman dan ..................
damai
Anda merasa kuat...................
Anda merasa sedih, sumpek, .................
suntuk
Anda merasa lelah, capek...................
Anda merasa sangat bahagia...................
Anda merasa bosan.....................
10. Seringkah kesehatan dan emosi anda sekarang mempengaruhi hubungan anda dengan
teman/ rekan kerja dalam satu bulan ini?
Setiap Sering Cukup Jarang Jarang Tidak
Saat Sering Sekali Pernah

11. Seberapa BENAR atau SALAH untuk tiap pernyataan ini bagi anda:
Sangat Benar Tidak Salah Sangat
Benar Tahu Salah

Merasa lebih gampang sakit ... .....
dibanding orang lain
Merasa sehat seperti orang . .....
sekeliling anda

.........
Merasa kesehatan anda buruk..

Merasa kesehatan anda .........


Sempurna

Definisi operasional dalam bentuk table


Contoh Definisi Operasional dalam bentuk naratif

Gagal ginjal kronik merupakan penurunan faal ginjal yang menahun yang umumnya irreversibel
dan cukup lanjut.
Hemodialisis adalah pembuangan elemen tertentu dari darah dengan bantuan mesin yang
memanfaatkan perbedaan kecepatan difusi melalui membrane semipermeabel, misalnya dengan
hemodializer.

Hidup berkualitas adalah kondisi seseorang dimana yang bersangkutan mampu menjalankan
fungsi-fungsi kehidupan secara normal.

Adekuasi Hemodialisis adalah suatu kondisi optimal yang dicapai oleh seseorang yang menjalani
hemodilisis.

2. Berbagai pendapat tentang perawatan luka sering dibicarakan, tetapi bagaimana reaksi bahan
tersebut belum banyak dibahas. Perawatan luka terbuka pada sirkumsisi lebih sering
dilakukan, sedangkan bagaimana pengaruh terhadap klien tidak diketahui. Perawatan luka
terbuka adalah luka yang diberi obat topical dibiarkan terbuka tanpa pelindung atau balutan.
Keberhasilan perawatan luka ini tergantung pada upaya untuk menjaga lingkungan bebas
kuman. Sedangkan Perawatan luka pada sikumsisi dengan tertutup mulai dikembangkan,
tetapi proses penyembuhan cenderung lebih lama dan dapat mempengaruhi proses
penyembuhan luka. Perawatan luka tertutup adalah penutupan luka dengan balutan kassa
steril setekah luka diberikan obat topical atau dengan menggunakan balutan oklusif ,
menggunakan kassa tipis yang sebelumnya dibubuhi preparat antibiotika topical. Dari hasil
studi pendahuluan penulis dengan praktisi sirkumsisi di wilayah kerja puskesmas
Poncokusumo, perawatan luka terbuka pada sirkumsisi konvensional. Kesembuhan luka
sirkumsisi dicapai pada hari ke 3 sampai hari ke 5. Sedangkan perawatan luka sikumsisi
tertutup kesembuhan luka dapat dicapai hari ke 7 sampai hari ke 11.

Jawaban:
Perkiraan Judul penelitian
Perbandingan Kondisi Penyembuhan Luka Dengan Perawatan Terbuka Dan Tertutup Pada
Sirkumsisi Konvensional

Rumusan masalah sesuai dengan variable yang diamati


Adakah Perbedaan Kondisi Penyembuhan Luka Dengan Perawatan Terbuka Dan Tertutup Pada
Sirkumsisi Konvensional Di Wilayah Kerja PuskesmaS Poncokusumo Kabupaten Malang ?
Tujuan penelitian (umum dan khusus) sesuai dengan variable yang diamati
Tujuan Umum
Mengetahui Perbedaan Kondisi Penyembuhan Luka Dengan Perawatan Terbuka Dan Tertutup Pada
Sirkumsisi Konvensional

Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kondisi penyembuhan luka dengan perawatan luka terbuka pada
sirkumsisi konfensional.
2. Mengidentifikasi kondisi penyembuhan luka dengan perawatan luka tertutup pada
sirkumsisi konfensinal
3. Menganalisa perbedaan kondisi penyembuhan luka perawatan luka terbuka dan tertutup
pada sirkumsisi Konvensional

Hipotesis penelitiannya bagaimana


Terdapat perbedaan kondisi penyembuhan luka perawatan luka terbuka dan tertutup pada sirkumsisi
Konvensional

Desain penelitian yang sesuai


Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy experiment dengan
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan post test onyl control desain. Quasy experiment
adalah eksperimen yang tidak memiliki rancangan eksperimen yang sebenarnya, dimana peneliti
benar benar mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen.

Populasi dan sample penelitian yang tepat


Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah semua anak yang di sirkumsisi di wilayah
Poncokusumo.
Sampel penelitian adalah sebagian anak yang di sirkumsisi dengan perawatan luka terbuka
(misalnya) sebanyak 5 anak, dan (misalnya) sampel perawatan luka tertutup 5 anak.

Teknik sampling yang sesuai


Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah tehnik purposive sampling dimana cara
pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
sendiri, berdasarkan ciri dan sifat dari populasi yang sudah diketahui (Arikunto, Suharsini, 2006).

Kriteria inklusi dan eksklusi untuk sample penelitian


Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek peneliti dari suatu target yang akan diteliti
(Nursalam, 2003) antara lain:
1. Anak usia sekolah dasar yang dilakukan sirkumsisi konvensional
2. Tidak ada penyakit penyerta (haemopili,DM)
3. Tidak dengan kelainan phimosis
4. Bersedia menjadi responden

Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang tidak memenuhi
kriteria inklusi dari penelitian sebagai berikut antara lain:
1. Menolak untuk berpatisipasi dalam penelitian.
2. Pasien yang saat menjadi responden tiba-tiba mengundurkan diri.

Identifikasi variabelnya apa saja


Variabel independen dalam penelitian ini adalah kondisi luka (yaitu luka terbuka dan tertutup)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Perawatan luka terbuka, perawatan luka tertutup
Perkiraan pengumpulan data menggunakan APD (alat pengumpul data) apa?
Misalnya dari data rekam medik, kuisioner, check list, pengukuran langsung pada pasien, dsb.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara observasi menggunakan lembar observasi.
Lembar observasi terstruktur adalah catatan pengawasan yang ditujukan pada responden dalam
pelaksanaan sesuatu yang dijadikan subyek peneliti dimana yang mengisi adalah peneliti (Arikunto,
2002). Peneliti mengobservasi kondisi luka per hari sebanyak sekali sampai hari ke 4 (fase
inflamasi) dan melakukan skoring.

Contoh APD:

LEMBAR OBSERVASI

PERBEDAAN KONDISI PENYEMBUHAN LUKA DENGAN PERAWATAN TERBUKA


DAN TERTUTUP PADA SIRKUMSISI KONVENSIONAL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

A. Identitas Responden

1. Intitial :
2. Umur :
3. Pendidikan : ( ) tidak sekolah ( ) SD ( ) SLTP
4. Jenis perawatan luka : ( ) Terbuka ( ) Tertutup

OBSERVASI KONDISI LUKA PADA HARI KE III (Fase Inflamasi)


No. Tanda-Tanda Fase Inflamasi Observasi Pada Hari Ke III
ADA TIDAK
1. Tanda inflamasi
Rubor o 1 o 0
Kalor o 1 o 0
Tumor o 1 o 0
Dolor o 1 o 0
Functiolessa o 1 o 0
2. Tanda tanda infeksi

Pus/eksudat o 1 o 0
Penutupan luka o 1 o 0
Edema
o 1 o 0
o

o

Total Skor

Definisi operasional dalam bentuk table


3. Diabetes mellitus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar
gula dalam darah (hiperglikemia) akibat kekurangan hormon insulin baik absolut atau relatif.
Dalam jangka panjang, penyakit ini dapat mengakibatkan resiko gangguan lebih lanjut pada
retina dan ginjal, kerusakan saraf perifer, dan mendorong terjadinya penyakit aterosklerosis
pada jantung, kaki dan otak. Modalitas pada penatalaksanaan Diabetes mellitus meliputi
terapi farmakologi dengan pemberian obat-obat Oral Anti Diabetik (OAD) atau dengan
suntikan insulin dan terapi non farmakologi. Untuk menurunkan pengaruh negatif dari
pengobatan secara kimiawi, dapat dicoba terapi alternatif dalam bentuk tanaman obat.
Indonesia sangat kaya akan tanaman obat alami diantaranya yang diyakini berkhasiat untuk
menurunkan kadar glukosa darah adalah tanaman lidah buaya (Aloe vera). Kemudian diuji
coba pengaruh pemberian juice Aloe vera terhadap penurunan kadar glukosa darah pada
tikus putih (Rattus norvegicus) diabetes aloksan. Digunakan 3 dosis juice Aloe vera yang
berbeda yaitu 2.5gr/kg BB, 5 gr/kg BB, dan 10 gr/kg BB dimana masing-masing juga induksi
aloksan 120 mg/kg BB. Digunakan pembanding sebagai kontrol negatif adalah tanpa
induksi aloksan dan tanpa pemberian juice Aloe vera, sedangkan sebagai kontrol positif
adalah dengan induksi aloksan, tetapi tanpa diberi juice lidah buaya dan hanya diberi
aquades.

Perkiraan Judul penelitian


Pengaruh pemberian juice lidah buaya (Aloe vera) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada
tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar model diabetes aloksan

Rumusan masalah sesuai dengan variable yang diamati


Apakah ada pengaruh pemberian juice lidah buaya (Aloe vera) terhadap penurunan kadar glukosa
darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar model diabetes aloksan ?

Tujuan penelitian (umum dan khusus) sesuai dengan variable yang diamati
Tujuan umum :
Membuktikan pengaruh pemberian juice lidah buaya (Aloe vera) terhadap penurunan kadar
glukosa darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar model diabetes aloksan.

Tujuan khusus :
1. Mengidentifikasi perubahan kadar glukosa darah pada tikus percobaan
sebelum dan sesudah diinduksi dengan aloksan.
2. Mengidentifikasi perubahan kadar glukosa darah pada tikus model diabetes
aloksan sebelum dan sesudah diberikan juice lidah buaya (Aloe vera).
3. Mengidentifikasi perbedaan perubahan kadar glukosa darah pada tikus
model diabetes aloksan yang diberikan juice lidah buaya dengan dosis 2,5 mg/kg bb, 5 mg/kg
bb, dan 10 mg/kg bb.

Hipotesis penelitiannya bagaimana


Terdapat pengaruh pemberian juice lidah buaya (Aloe vera) terhadap penurunan kadar glukosa
darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar model diabetes aloksan

Desain penelitian yang sesuai


Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan
membuktikan hubungan sebab akibat antara kausa dan efek dengan cara melibatkan kelompok
kontrol disamping kelompok eksperimental yang dipilih dengan menggunakan teknik random.
Dalam penelitian ini menggunakan pretest-posttest with control group design, dimana kelompok
eksperimental diberi perlakuan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan (Nursalam,
2003).

Populasi dan sample penelitian yang tepat


Populasi dan sampel penelitian adalah tikus wistar

Pemilihan sampel tikus pada penelitian ini karena beberapa pertimbangan antara lain: tikus
termasuk jenis primate yang mempunyai kesamaan filogenik dan respon biologi yang mendekati
manusia, pemakan sembarang (omnivora), mudah diperoleh dan mudah diberikan perlakuan.

Teknik sampling yang sesuai


Sampel akan dibagi menjadi 5 kelompok, dua kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan.
Pembagian kelompok menggunakan teknik simple random sampling. Metode ini digunakan karena
hewan coba pada penelitian ini bersifat homogen dan sesuai dengan syarat penelitian eksperimen
murni.

Kriteria inklusi dan eksklusi untuk sample penelitian

Kriteria Sampel
Sampel penelitian ini adalah tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar yang sesuai
dengan syarat sebagai berikut :
a. Tikus jenis Rattus norvegicus Strain Wistar
b. Jenis kelamin jantan
c. Umur 2-3 bulan
d. Berat 150-200 gram
e. Warna bulu putih
f. Tikus sehat ditandai dengan gerakan yang aktif, bulu bersih dan baik, mata jernih.

Identifikasi variabelnya apa saja


Variabel bebas pada penelitian ini adalah pemberian juice lidah buaya (Aloe vera).
Variabel terikat pada penelitian ini adalah penurunan kadar glukosa darah.

Perkiraan pengumpulan data menggunakan APD (alat pengumpul data) apa?Misalnya


dari data rekam medik, kuisioner, check list, pengukuran langsung pada pasien, dsb.

Alat dan Bahan Penelitian


a. Pembuatan juice lidah buaya (Aloe vera)
Alat dan bahan :
1. Daun segar lidah buaya
2. Air
3. Pisau
4. Timbangan
5. Blender
6. Gelas ukur
7. Sonde

b. Pengukuran kadar glukosa darah


Alat dan bahan :
1. Accutrend glukcose mater Optium omega
2. Glucose stick / strip paket test
3. Kapas
4. Alkohol 70%
5. Lansets steril
6. Skapel
7. Bengkok
8. Sarung tangan steril

c. Penginduksian aloksan
Alat dan bahan :
1. Aloksan monohidrat
2. Spuit disposibel 2,5 ml + jarum
3. Kapas
4. Alkohol 70%
5. Bengkok
6. Sarung tangan steril

d. Perawatan tikus
Alat dan bahan :
1. Tikus putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar
2. Bak plastik berukuran 45 cm x 35,5 cm x 14,5 cm
3. Kandang tikus dari kawat ukuran 36,5 cm x 28 cm x 15,5 cm
4. Botol air
5. Sekam
6. Timbangam Sartorius 1103
7. Pakan tikus

Definisi operasional dalam bentuk table


4. Kasus luka bakar merupakan kasus yang sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Penyebab dari luka bakar bermacam-macam bisa berupa api, cairan panas, uap panas
bahkan bahan kimia, aliran listrik dan lain-lain. Luka bakar derajat II merupakan luka bakar
yang mengalami kerusakan (destruksi) epidermis, lapisan atas dermis atau bagian dermis
yang lebih dalam (Brunner & Suddart, 2002). Luka bakar akan sembuh dalam waktu dua
minggu dengan pengobatan secara topikal (dioleskan dikulit). Pemberian antiinflamasi
mempunyai pengaruh terhadap fase inflamasi. Fase inflamasi yang lebih cepat penting
untuk proses penyembuhan luka selanjutnya, sehingga penyembuhan luka dapat lebih awal
pula terjadi. Pada terapi luka bakar yang digunakan dibeberapa pusat pelayanan kesehatan
selama ini adalah menggunakan bahan-bahan kimia seperti salep antibiotik. Penggunaan
salep antibiotik topikal kimia memiliki kerugian seperti rasa nyeri, pruritus, ruam pada kulit
dan kolonisasi jamur. Selain penggunaan salep antibiotik perawatan yang biasa digunakan
di rumah sakit untuk perawatan luka dan debridement adalah menggunakan normal saline
0.9% (Suriadi, 2004). Melihat efek samping dari penggunaan obat-obatan seperti salep
antibiotik tersebut diatas perlu dikembangkan atau digali kembali pengobatan dari bahan-
bahan alami sebagai alternatif terhadap pengobatan dan penyembuhan luka. Jintan hitam
(Nigella Sativa) merupakan salah satu tanaman obat yang berfungsi sebagai antiinflamasi
yaitu pada senyawa aktif Thimoquinone. Penelitian ini menggunakan sampel hewan coba
tikus putih dengan galur Rattus norvegikus strain wistar. Digunakan 3 dosis ekstrak Jintan
hitam yang berbeda yaitu 5 gr/kg BB, 7.5 gr/kg BB, dan 10 gr/kg BB. Digunakan pula
pembanding sebagai kontrol positif adalah tanpa pemberian ekstrak Jintan hitam, tetapi
hanya diberi aquades.

Perkiraan Judul penelitian

Rumusan masalah sesuai dengan variable yang diamati

Tujuan penelitian (umum dan khusus) sesuai dengan variable yang diamati

Hipotesis penelitiannya bagaimana


Desain penelitian yang sesuai
Populasi dan sample penelitian yang tepat
Teknik sampling yang sesuai
Kriteria inklusi dan eksklusi untuk sample penelitian
Identifikasi variabelnya apa saja
Perkiraan pengumpulan data menggunakan APD (alat pengumpul data) apa?
Misalnya dari data rekam medik, kuisioner, check list, pengukuran langsung pada
pasien, dsb.
Definisi operasional dalam bentuk table

Soal observasional

3. Remaja sangat rentan untuk mengalami masalah serta berperilaku resiko tinggi seperti
menggunakan NAPZA, merokok, melakukan seks pra nikah, kekerasan bunuh diri, dan lain-
lain. Permasalahan yang paling sering ditemui pada masa remaja salah satunya adalah
perilaku merokok dikalangan remaja. Padahal merokok dapat menyebabkan berbagai
gangguan kesehatan baik bagi perokok aktif maupun pasif. Dari penelitian di Universitas
Andalas, motivasi anak merokok di usia dini adalah coba-coba, pengaruh teman, untuk
meningkatkan kepercayaan diri ketika bergaul dengan teman, teladan orang tua, dan ingin
terlihat lebih gagah kaya dalam iklan. Pada awalnya prevalensi merokok pada remaja
umumnya dilakukan dengan sembunyi sembunyi. Namun remaja sekarang banyak terlihat
merokok dengan masih menggunakan seragam diluar sekolah. Salah satunya adalah di
SMPN 1 Bangorejo, kabupaten Banyuwangi.

a. Perkiraan Judul penelitian

b. Rumusan masalah sesuai dengan variable yang diamati

c. Tujuan penelitian (umum dan khusus) sesuai dengan variable yang diamati

d. Hipotesis penelitiannya bagaimana


e. Desain penelitian yang sesuai
f. Populasi dan sample penelitian yang tepat
g. Teknik sampling yang sesuai
h. Kriteria inklusi dan eksklusi untuk sample penelitian
i. Identifikasi variabelnya apa saja
j. Perkiraan pengumpulan data menggunakan APD (alat pengumpul data) apa?
k. Misalnya dari data rekam medik, kuisioner, check list, pengukuran langsung pada
pasien, dsb.
l. Definisi operasional dalam bentuk table

4. Perawat berperanan penting dalam memenuhi kebutuhan pasien, sehingga kebutuhan


pasien dapat terpenuhi sebaik mungkin dan meminimalkan terjadinya efek samping dari
perawatan tersebut. Namun, hal ini tidak terlepas dari adanya pengaruh tingkat stres kerja
yang mereka alami setiap saat ketika harus menghadapi pasien dengan berbagai macam
kasus. Berdasarkan pengamatan peneliti mulai bulan februari 2009 di sebuah bangsal
perawatan di Rumah Sakit Militer Kota Malang, dari 14 tenaga perawat yang diamati
didapatkan 10 (0.7%) perawat sering datang terlambat masuk kerja, dan sering absen saat
dinas pagi dengan pemberitahuan mendadak. Peneliti juga mendapati 2 (0.1%) perawat
yang selalu mengeluh sering diare sejak kerja di dua institusi. Dari surat-surat yang masuk
ke kotak saran yang diadakan peneliti pada saat jaga supervise dan melakukan observasi
pada tanggal 1 Maret 2009 mulai jam 14.00 sampai dengan tanggal 2 Maret 2009 jam 07.00
sejumlah 20 surat, ada 6 (0.3%) surat yang berisi tentang keluhan terhadap sikap dan
kinerja perawat yaitu: pelayanan yang kurang profesional, cara melakukan penyuntikan
kasar, perawat tidak mau menolong pasien buang air besar, perawat kurang memperhatikan
pasien sehingga kehabisan cairan infus, bila pasien bertanya dijawab dengan ketus,
perawat tidak ramah dan wajah cemberut di dalam melayani pasien.

Perkiraan Judul penelitian

Rumusan masalah sesuai dengan variable yang diamati

Tujuan penelitian (umum dan khusus) sesuai dengan variable yang diamati

Hipotesis penelitiannya bagaimana


Desain penelitian yang sesuai
Populasi dan sample penelitian yang tepat
Teknik sampling yang sesuai
Kriteria inklusi dan eksklusi untuk sample penelitian
Identifikasi variabelnya apa saja
Perkiraan pengumpulan data menggunakan APD (alat pengumpul data) apa?
Misalnya dari data rekam medik, kuisioner, check list, pengukuran langsung pada
pasien, dsb.
Definisi operasional dalam bentuk table

Anda mungkin juga menyukai