6 Mikroorganisme Penghancur Senyawa Kimia Berbahaya
1. Transformasi Senyawa Kimia Berbahaya Transformasi senyawa kimia digambarkan sebagai detoksifikasi, degenerasi, dan mineralisasi. Detoksifikasi yaitu perubahan senyawa menjadi senyawa yang kurang toksik. Degenerasi memilikiarti hilangnya senyawa asal, sedangkan mineralisasi yaitu konversi struktur organik menjadi bentuk anorganik yang memerlukan proses detoksifkasi dan degenerasi. Beberapa senyawa yang menimbulkan masalah lingkungan diantaranya pestisida, PCBs, hidrokarbon alfalitik, alisiklik, dan zat pewarna. Kontak langsung antra mikroorganisme dengan hidokarbon sangat penting karena dapat dengan cepat mendegradasi senyawa. Mikroorganisme yang dapat digunakan diantaranya bakteri dan fungi yang berfilamen karena dapat menyerang senyawa alkana. (Kusnadi, 2003)
Sumber: kusnadi, 2003
2. Konsorsium Mikroorganisme Interaksi mikroorganisme konsorsium memiliki tahab-tahab sebagai berikut: 1. Desulfomonile tiedjei : organisme yang mampu menghilangkan klor pada klobenzoat yang memiliki energi utama karbondioksida 2. BZ-2 : merupakan stain yang mampu mengoksidasi klorobenzoat, tetapi reaksi katalis tidak berlangsung karena suatu situasi termodinamika yang tidak menguntungkan 3. Strain PM-1 : menggunakan substrat atau hidrogen substrat. Dengan cara menurunkan tekanan parsial gas hidrogen sehingga membuat situasi yang menguntungkan secara termodinamik sehingga dapat mengoksidasi benzoat. Mendegradaikan 3-klorobenzoat menghasilkan metan, asetat dan klorida. (Kusnadi, 2003) Sumber: Kusnadi, 2003 3. Dominasi Mikrooeganisme Dalam menghancurkan senyawa berbahaya tidak hanya menggunakan satu mikroba saja senyawa mikroba menyebabkan seleksi populasi mikroba campuran dengan memperbaiki kemampuannya untuk bertahan dan mengambil energi dari kontaminan (Kusnadi, 2003) 4. Metanogen Menurut Kusnadi (2003) kelompok bakteri yang dikenal sebagai metanogen sangat berarti dalam bioremediasi karena memiliki hubungan dengan ekologi dan konsorsium. Degradasi produk fermentasi sering diubah dengan adanya methanogens. Mikroorganisme membuat reaksi tertentu yang memungkinkan tersedianya termodinamik yang lebih baik. Bakteri penghasil metan menggunakan hidrogen sebagai sumber energi dan CO2 sebagai akseptor elektron. Asetat dan format dapat digunakan sebagai sumber karbon, dengan reaksi sebagai berikut: CH3COOH CH4 + CO2
CO2 + 4H2 CH4 +2H2O
5. Metanotrof Metnotrof seperti metanogen merupakan mikroorganisme spesifik untuk bioremediasi, senyawa ini dibawah kondisi aerobik mampu melakukan dehalogenasi senyawa berbahaya seperti metan, etan, dan etilen hidrokarbon. Bakteri ini disebur metanotrof karena menggunakan metan sebagai sumber karbon dan energi. Metanotrof merupakan bakteri prokariotik dan bersifat aerop oblogat serta berbentuk batang, vibrio dan cocus. Bakteri metilotrof mampu mengoksidasi berbagai senyawa dikarenakan tidak memiliki enzim monooksigenase (Kusnadi, 2003)