Anda di halaman 1dari 6

1 OLOGI ,EPISTEMOLOGI ,DAN AKSIOLOGI

201607/26

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN


MODEREN DITINJAU DARI
ONTOLOGI ,EPISTEMOLOGI ,DAN
AKSIOLOGI
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODEREN DITINJAU DARI ONTOLOGI
,EPISTEMOLOGI ,DAN AKSIOLOGI

1. Pengertian Ontologi , Epistemologi, dan Aksiologi

Ontologi berarti ilmu hakikat yang menyelidiki alam nyata dan bagaimana keadaan yang
sebenarnya .

Epistemologi adalah pengetahuan .Menurut epistemologi ,setiap pengetahuan manusia


merupakan hasil dari pemeriksaan dan penyelidikan benda hingga akhirnya diketahui
manusia(Salam ,1986:19).

Aksiologi menyakut nilai-nilai yang berupa pertanyaaan apakah yang baik atau bagus itu.

1. Aliran aliran Filsafat Pendidikan Modern

2. Aliran Progresivisme

Aliran progresivisme mengakui dan berusaha mengembangkan asas progresivisme dalam


semua realitas kehidupan ,agar manusia bisa survive menghadapi semua tantangan hidup.

Secara epistemologis, pengetahuan, adalah informasi,fakta ,hokum prinsip , proses, kebiasaan


yang terakumulasi dalam pribadi sebagai hasil proses interaksi dan pengalaman . Kebenaran
adalah konsekuen daripada suatu ide ,realita pengetahuan dan daya guna dalam hidup
(Muhammad Noor Syam ,1989:236).

Secara aksiologi ,menurut aliran ini,nilai timbul karena manusia mempunyai bahasa,dan dari
sinilah adanya pergaulan.

progresivisme dipengaruhi oleh ide-ide dasar filsafat pragmatism yang telah memberikan
konsep dasar dengan asas yang utama ,bahwa agar manusia bias survive menghadapi semua
tantangan hidup, manusia harus pragmatis dalam memandang kehidupan.
Filsafat progresivisme bermaksud menjadikan anak didik menjadi kualitas dan terus
maju(progress).

1. Asas belajar

Filsafat progresivisme mempunyai konsep bahwa anak didik mempunyai akal dan
kecerdasan . Dengan potensi yang bersifat kreatif dan dinamis ,anak didik mempunyai bekal
menghadapi dan memecahkan problrma-problemanya (Imam Brnadib,1992:32-35)

John Dewey memandang bahwa pendidikan sebagai proses dan sosialisasi


(Suwarno,1992:62-63) .Maksudnya proses pertumbuhan anak didik dapat mengambil
kejadian-kejadian dari pengalaman lingkungan sekitarnya.

1. Pandangan kurikulum progresivisme

filsafat progresivisme menunjukan denagan konsep dasarnya sejenis kurikulum yang program
pengajarannya dapat mempengaruhi anak belajar secara edukatif,baik diliangkuangan
sekolah maupaun di luar .Dalam hal ini ,tentunya dibutuhkan sekoalh yang baik dan
kurikulum yang baik pula (Imam Barnadib.1992:29).

Menurut Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi,sekolah yang baik itu adalah sekolah
dapat memberi jaminan para siswanya selama belajar.Kurikulum yang baik apabila bersifat
fleksibel dan aksperimental serta memiliki keuntungan-keuntungan untuk diperiksa setiap
saat (Iskandar dan Usman ,1988:68)

1. Pandangan progresivisme tentang budaya

Manusia sebagai makhluk berakal dan berbudanya selalu berupanya untuk mengadakan
perubahan-perubahan .Pada zaman purba manusia hidup di pohon-pohon atau gua gua. Hidup
mereka hanya tergantung dengan alam ,alamlah yang mengendaliakan manusia.Namun
karena sifat keingintahuan manusia yang terus berkembang ,makin lama daya rasa,cipta dan
karsa manusia dapat dapt mengubah alam menjadi sesuatu yang berguna .Alamlah yang
dikendalikan oleh manusia ,hidup manusia tidak lagi di pohon-pohon atau gua gua .Dengan
potensi akalnya ,manusia telah membanguun gedung-gedung yang menjulang tinggi ,rumah-
rumah mewah dan apartemen-apartemen.

2. Aliran Esensiallisme

Aliran esensialisme merupakan aliran pendidikan yang didasarkan pada nila-nilai


kebudanyaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia.Esensialisme muncul pada
zaman Renaissance dengan ciri-cirinya yang berbeda dengan progresivisme .esensialisme
memandaang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai yang memiliki kejelasan dan tahan
lama ,yang memberi kestabilan dan nilai nilai terpilih yang mempunyai rata nilai yang
jelas(Zuhairini,1991:21).

Idealism dan realisme adalah aliran filsafat yang membentuk corak esensialisme .Dua aliran
ini bertemu sebagai pendukung esensialisme ,namun tidak melembur menjadi satu dan tidak
melepaskan karakteristiknya masing-masing .Realisme modern ,yang menjadi salah satu
eksponen esensialisme ,titik berat tujuannya adalah mengenai alam dan dunia
fisik.Sedangkan idealisme modern,sebagai eksponen yang lain,pandangan pandangannya
bersifat spiritual.

1. Pandangan ontologi esensialisme

Sifat yang menonjol dari ontology esensialisme suatu konsep bahwa dunia ini dikuasai oleh
tata nilai yang tidak cela ,yang mengatur isinya dengan tidak cela pula. Tujuan umun aliran
esensialisme adalah membentuk pribadi bahagia didunia dan akhirat.

1. Pandangan Epistemologi Esensialisasi

Teori kepribadian manusia sebagai refleksi Tuhan adalah jalan untuk mengerti epistemology
esensialisme .Sebab,jika manusia mampu menyadari bahwa realita sebagai mikrokosmos dan
makrokosmos,maka manusia pasti mengetahui dalam tingkah atau kulitas apa rasionya
maupun memikirkan kemestiannya.

1. Pandangan Aksiologi Esensialisme

2. Teori nilai menurut idealisme

Penganut idealisme berpendapat bahwa hokum-hukum etika adalah hokum kosmos,karena itu
seseorang dikatakan baik jika interaktif dan melaksanakan hukum itu.

2. Teori nilai-nilai menurut realisme

Prinsip sederhana realisme tentang etika ialah melalui sas antologi ,bahwa sumber semua
pengetahuan manusia terletak keteraturan lingkungan hidup.

1. Pandangan Esensialisme Mengenai Belajar

Bila orang berhadapan dengan benda-benda bukan berarti semua itu sudah mempunyai
bentuk,ruang,dan ikatan waktu.Bentuk ruang dan waktu sudah ada pada budi manusia
sebelum ada pengalaman atau pengamatan .Jadi apriori yang terarah bukanlah budi pada
benda tetapi benda-benda itu yang terarah kepada budi.

1. Pandangan esensialisme Mengenai Kurikulum

Beberapa tokoh idealisme mamandang bahwa kurikulum itu hendaknya berpangkal pada
landasan idiil dan organisasi yang kuat . Kurikulum,menurut Herman Harrel Horne dalam
jalalaludin dan Abdulah Idi(2006).hnedaknya bersendikan ataus fundamen tunggal,yaitu
watak manusia dan ideal dan cita-cita masyarakat yang ideal.Menurut Bogoslousky,selalin
ditegaskan dapt terhindar dari pemisahan mata pelajaran yang satu dengan yang lain
,kurikulum dapat diibaratkan sebuah rumah yang mempnyai empat bagian.

3. Aliran Perenialisme

Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan


keadaan sekarang .Perenalisme memberikan sumbangan yang berpengaruh baik teori maupun
praktik bagi kebudayaan dan pendidikan zaman sekarang (Muhammad Noor Syam,1986:296)
1. Pandangan Ontologi Perenalisme

Ontologi perenialisme terdiri dari pengertian-pengertian seperti benda individual


,esensi,aksiden,dan subtansi. Benda individual di sini adalah benda sebagaimana yang
tampak di hadapan manusia dan yang ditangkap dengan pancaindra seperti
batu,lembu,rumput,orang dalam bentuk ukuran ,warna dan aktivitas tertentu. Esensi dari
suatu kualitas menjadikan benda itu lebih intrinsic dari pada fisiknya,seperti mnusia yang di
tinjau dari esensinya adalah makhluk berpikir.

1. Pandangan Epistemologi Perenialisme

Perenialisme berpendapat bahwa segala sesuatu yang dapat diketahui dan merupakan
kenyataan adalah apa yang terlindungi pada kepercayaan. Kepercayaan terhadap kebenaran
itu akn terlindungi apabila segala sesuatu dapat diketahui dan nyata.

Menurut perenialisme ,ilmu pengetahuan merupakan filsafat yang tertinggi,karena dengann


ilmu pengetahuanlah seseorang dapat berpikir secara induktif.jadi ,dengan berpikir maka
kebenaran itu akan dapat dihasilkan. Oleh karena itu,secara epistemology manusia harus
memiliki pengetahuan tentang pengertian dari kebenaran yang sesuia dengan realita hakiki.

1. Pandangan aksiologi Perenialisme

Perenialisme memandang masalah nilai berdasarkan asas-asas supernatural ,yakni menerima


universal yang abadi. Masalah nilali merupakan hal yang utama dalam perenialisme ,Karena
ia berdasarkan pada asas-asa supernatural yaitu menerima universal yang abadi ,khususnys
tingkah laku manusia. Oleh karena itu,hakikat manusia itu juga menentukan hakikat
perbuatan-perbuatannya,dan persoalan nilai adalah persoalan spiritual. Secara etika ,tindakan
itulah yang bersesuaian dengan sifat rasional manusia ,karena manusia itu secara alamiah
condong pada kebaikan. Jadi manusia sebagai subjek dalam bertingkah laku telah memiliki
potensi kebaikan sesuai denagan kodratnya ,di samping kecenderungan-kecenderungan dan
dorongan-doronagn kearah yang tidak baik.

Kesimpulannya ,dari prinsip-prinsip pendidikan perenialisme tersebut ,maka dapat diketahui


bahwa perkemabnagan pendidikan perenialisme telah mengaruhi system pendidikan
modern ,seperti pembagiaan kurikulum untuk sekolah dasar ,menengah,perguruan tinggi ,dan
pendidikan orang dewasa .

4. Aliran Rekonstruksionisme

Kata rekonstruksionisme berasal dari kata inggris reconstruct yang berarti menyusun
kembali. Aliran rekonstruksionisme pada prinsipnya sepaham dengan aliran perenialisme
yaitu berawal dari krisis kebudanyaan modern.
Menurut Muhammad Noor Syam (1985:340). Kedua aliran tersebut memandnag keadaan
sekarang merupakan zaman yang memounyai kebudanyaan yang terganggu oleh
kehancuran ,kebingungan dan,keseimbangan dan kesimpangsiuran. Meskipun
demikian,prinsip yang dimiliki oleh aliran ini tidaklah sama dengan prinsip yang dipegang
oleh aliran perenialisme. Keduanya mempunyai visi dan cara yang berbeda dalam pemecahan
yang akan ditempuh untuk mengembalikan kebudayaan yang serasi dalam kehidupan.

Aliran perenialisme memilih cara tersendiri yakni dengan kembali kealam kebudanyaan lama
(regressive road culture) yang mereka anggap paling ideal. Semetara itu,aliran
rekonstruksionisme menempuhnya dengan jalan berupanya membina suatu consensus yang
paling luas dan mengenai tujuan pokok dan tertinggi dalam kehidupan manusia.(Depag RI
1984:31).

Aliran rekonstruksionisme berkenyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan tugas


semua umat manusia. Disamping itu ,aliran ini memiliki persepsi bahawa masa depan suatu
abngsa merupakan suatu dunia yang diatur dan diperintah oleh rakyat secara demokratis
,bukan dunia yang dikuasai oleh golongan tertentu, cita-cita ndemokratis yang sesungguhnya
tidak hanya teori,tetapi mesti diwujudkan menjadi kenyataan ,sehinggga mampu
meningkatkan kualitas kesehatan ,kesejahteraan ,dan kemakmmuran serta keamanan
masyarakat tanpa membedakan warna kulit,keturunan nasionalisme ,agama(kepercayaan),dan
masyarakat bersangkutan .

1. Pandangan Ontologi

Dengan ontologi ,dapat diterangkan bagaimana hakikat dari segala sesuatu. Aliran
rekonstruksionisme memandang bahwa relita itu bersifat universal. Realitas itu ada dimana-
mana dan sma di setiap tempat(Muhammad Noor Syam 1983:306). Pada perinsipnya ,aliran
rekomstruksionisme memandang alam metafisika merujuk dualism.

1. Pandangan Epistemologi

Aliran ini merujuk pada pendapat aliran pragmatisme (progressive) dan perenialisme.
Menurut aliran ini, untuk memahami realita memerlukan suatu asa tahu. Karenanya baik
indra maupun rasio sama-sama berfungsi membentuk pengetahuan ,dan akal dibawa oleh
pancaindra menjadi pengetahuan yang sesungguhnya. Aliran ini juga berpendapat bahwa
dasar dari suatu kebenaran dapat dibuktikan dengan self-evidence,yakni bukti yang ada pada
diri sendiri ,realita dan eksistensinya. Sebagai ilusrtasi adanta Tuhan tidah perlu dibuktikan
dengan bukti-bukti lain atas eksistensi.

2. Pandangan Aksiologi

Dalam proses interaksi sesame manusia ,diperlukan nilai-nilai. Dalam hal ini ,manusia sadar
ataupun tidak sadar telah melakukan proses penilaian ,yang merupakan kecenderungan
manusia. Tetapi ,secara umum ruang lingkup pengertian nilai itu tidak terbatas.
Terkait dengan estetika,maka hakikat keindahan sesunggguhnya ialah Tuhan sendiri.
Sementara keindahan yang maujud itu hanyalah kehindahan khusus atau pancaran dari unsur
keindahan universal yang abadi yakni Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai