201607/26
Ontologi berarti ilmu hakikat yang menyelidiki alam nyata dan bagaimana keadaan yang
sebenarnya .
Aksiologi menyakut nilai-nilai yang berupa pertanyaaan apakah yang baik atau bagus itu.
2. Aliran Progresivisme
Secara aksiologi ,menurut aliran ini,nilai timbul karena manusia mempunyai bahasa,dan dari
sinilah adanya pergaulan.
progresivisme dipengaruhi oleh ide-ide dasar filsafat pragmatism yang telah memberikan
konsep dasar dengan asas yang utama ,bahwa agar manusia bias survive menghadapi semua
tantangan hidup, manusia harus pragmatis dalam memandang kehidupan.
Filsafat progresivisme bermaksud menjadikan anak didik menjadi kualitas dan terus
maju(progress).
1. Asas belajar
Filsafat progresivisme mempunyai konsep bahwa anak didik mempunyai akal dan
kecerdasan . Dengan potensi yang bersifat kreatif dan dinamis ,anak didik mempunyai bekal
menghadapi dan memecahkan problrma-problemanya (Imam Brnadib,1992:32-35)
filsafat progresivisme menunjukan denagan konsep dasarnya sejenis kurikulum yang program
pengajarannya dapat mempengaruhi anak belajar secara edukatif,baik diliangkuangan
sekolah maupaun di luar .Dalam hal ini ,tentunya dibutuhkan sekoalh yang baik dan
kurikulum yang baik pula (Imam Barnadib.1992:29).
Menurut Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi,sekolah yang baik itu adalah sekolah
dapat memberi jaminan para siswanya selama belajar.Kurikulum yang baik apabila bersifat
fleksibel dan aksperimental serta memiliki keuntungan-keuntungan untuk diperiksa setiap
saat (Iskandar dan Usman ,1988:68)
Manusia sebagai makhluk berakal dan berbudanya selalu berupanya untuk mengadakan
perubahan-perubahan .Pada zaman purba manusia hidup di pohon-pohon atau gua gua. Hidup
mereka hanya tergantung dengan alam ,alamlah yang mengendaliakan manusia.Namun
karena sifat keingintahuan manusia yang terus berkembang ,makin lama daya rasa,cipta dan
karsa manusia dapat dapt mengubah alam menjadi sesuatu yang berguna .Alamlah yang
dikendalikan oleh manusia ,hidup manusia tidak lagi di pohon-pohon atau gua gua .Dengan
potensi akalnya ,manusia telah membanguun gedung-gedung yang menjulang tinggi ,rumah-
rumah mewah dan apartemen-apartemen.
2. Aliran Esensiallisme
Idealism dan realisme adalah aliran filsafat yang membentuk corak esensialisme .Dua aliran
ini bertemu sebagai pendukung esensialisme ,namun tidak melembur menjadi satu dan tidak
melepaskan karakteristiknya masing-masing .Realisme modern ,yang menjadi salah satu
eksponen esensialisme ,titik berat tujuannya adalah mengenai alam dan dunia
fisik.Sedangkan idealisme modern,sebagai eksponen yang lain,pandangan pandangannya
bersifat spiritual.
Sifat yang menonjol dari ontology esensialisme suatu konsep bahwa dunia ini dikuasai oleh
tata nilai yang tidak cela ,yang mengatur isinya dengan tidak cela pula. Tujuan umun aliran
esensialisme adalah membentuk pribadi bahagia didunia dan akhirat.
Teori kepribadian manusia sebagai refleksi Tuhan adalah jalan untuk mengerti epistemology
esensialisme .Sebab,jika manusia mampu menyadari bahwa realita sebagai mikrokosmos dan
makrokosmos,maka manusia pasti mengetahui dalam tingkah atau kulitas apa rasionya
maupun memikirkan kemestiannya.
Penganut idealisme berpendapat bahwa hokum-hukum etika adalah hokum kosmos,karena itu
seseorang dikatakan baik jika interaktif dan melaksanakan hukum itu.
Prinsip sederhana realisme tentang etika ialah melalui sas antologi ,bahwa sumber semua
pengetahuan manusia terletak keteraturan lingkungan hidup.
Bila orang berhadapan dengan benda-benda bukan berarti semua itu sudah mempunyai
bentuk,ruang,dan ikatan waktu.Bentuk ruang dan waktu sudah ada pada budi manusia
sebelum ada pengalaman atau pengamatan .Jadi apriori yang terarah bukanlah budi pada
benda tetapi benda-benda itu yang terarah kepada budi.
Beberapa tokoh idealisme mamandang bahwa kurikulum itu hendaknya berpangkal pada
landasan idiil dan organisasi yang kuat . Kurikulum,menurut Herman Harrel Horne dalam
jalalaludin dan Abdulah Idi(2006).hnedaknya bersendikan ataus fundamen tunggal,yaitu
watak manusia dan ideal dan cita-cita masyarakat yang ideal.Menurut Bogoslousky,selalin
ditegaskan dapt terhindar dari pemisahan mata pelajaran yang satu dengan yang lain
,kurikulum dapat diibaratkan sebuah rumah yang mempnyai empat bagian.
3. Aliran Perenialisme
Perenialisme berpendapat bahwa segala sesuatu yang dapat diketahui dan merupakan
kenyataan adalah apa yang terlindungi pada kepercayaan. Kepercayaan terhadap kebenaran
itu akn terlindungi apabila segala sesuatu dapat diketahui dan nyata.
4. Aliran Rekonstruksionisme
Kata rekonstruksionisme berasal dari kata inggris reconstruct yang berarti menyusun
kembali. Aliran rekonstruksionisme pada prinsipnya sepaham dengan aliran perenialisme
yaitu berawal dari krisis kebudanyaan modern.
Menurut Muhammad Noor Syam (1985:340). Kedua aliran tersebut memandnag keadaan
sekarang merupakan zaman yang memounyai kebudanyaan yang terganggu oleh
kehancuran ,kebingungan dan,keseimbangan dan kesimpangsiuran. Meskipun
demikian,prinsip yang dimiliki oleh aliran ini tidaklah sama dengan prinsip yang dipegang
oleh aliran perenialisme. Keduanya mempunyai visi dan cara yang berbeda dalam pemecahan
yang akan ditempuh untuk mengembalikan kebudayaan yang serasi dalam kehidupan.
Aliran perenialisme memilih cara tersendiri yakni dengan kembali kealam kebudanyaan lama
(regressive road culture) yang mereka anggap paling ideal. Semetara itu,aliran
rekonstruksionisme menempuhnya dengan jalan berupanya membina suatu consensus yang
paling luas dan mengenai tujuan pokok dan tertinggi dalam kehidupan manusia.(Depag RI
1984:31).
1. Pandangan Ontologi
Dengan ontologi ,dapat diterangkan bagaimana hakikat dari segala sesuatu. Aliran
rekonstruksionisme memandang bahwa relita itu bersifat universal. Realitas itu ada dimana-
mana dan sma di setiap tempat(Muhammad Noor Syam 1983:306). Pada perinsipnya ,aliran
rekomstruksionisme memandang alam metafisika merujuk dualism.
1. Pandangan Epistemologi
Aliran ini merujuk pada pendapat aliran pragmatisme (progressive) dan perenialisme.
Menurut aliran ini, untuk memahami realita memerlukan suatu asa tahu. Karenanya baik
indra maupun rasio sama-sama berfungsi membentuk pengetahuan ,dan akal dibawa oleh
pancaindra menjadi pengetahuan yang sesungguhnya. Aliran ini juga berpendapat bahwa
dasar dari suatu kebenaran dapat dibuktikan dengan self-evidence,yakni bukti yang ada pada
diri sendiri ,realita dan eksistensinya. Sebagai ilusrtasi adanta Tuhan tidah perlu dibuktikan
dengan bukti-bukti lain atas eksistensi.
2. Pandangan Aksiologi
Dalam proses interaksi sesame manusia ,diperlukan nilai-nilai. Dalam hal ini ,manusia sadar
ataupun tidak sadar telah melakukan proses penilaian ,yang merupakan kecenderungan
manusia. Tetapi ,secara umum ruang lingkup pengertian nilai itu tidak terbatas.
Terkait dengan estetika,maka hakikat keindahan sesunggguhnya ialah Tuhan sendiri.
Sementara keindahan yang maujud itu hanyalah kehindahan khusus atau pancaran dari unsur
keindahan universal yang abadi yakni Tuhan.