Anda di halaman 1dari 6

1.

Exercise Stress test

Sinonim : Exercise electrocardiogram (ECG,EKG), stress testing, treadmill


stress testing ( tes treadmill)

Gambar 1.1 (gantinen im sesuai dengan bab nya. wkwwkk)

(sumber gambar : http://www.heartcapc.com/images/dynamic/C29.jpg )

Exercise stress test adalah tes non-invasif untuk mengukur fungsi jantung
selama badan bergerak. Exercise electrocardiography sangat berguna
terutama untuk menentukan apakah jantung memiliki asupan darah dan
oksigen dari sirkulasi saat terjadi stress fisik yang tidak muncul pada EKG
saat istirahat.

Pasien berjalan diatas treadmill atau sepeda statis untuk menaikkan heart
rate dari 80-90% dari heart rate maksimal yang berdasarkan umur dan jenis
kelamin.Setiap 2-3 menit kecepatan treadmill terus dinaikkan. Bagi pasien
yang tidak dapat melakukan tes ini, pharmacologic stress testing dapat
dilakukan. Obat-obatan digunakan untuk menaikkan heart rate pasien
termasuk vasilidator (contoh : dipyridamole) dan -agonists (contoh :
dobutamine)

Berikut faktor factor yang dapat mengganggu pelaksanaan tes :

a. Penempatan elektroda yang tidak tepat


b. Intake makanan yang tinggi atau merokok sebelum tes
c. Obat-obatan seperti -blockers,cardiac glycosides, calcium channel
blockers, coronary vasolidators, dan barbiturates.
d. Kalsium atau Potasium yang tidak seimbang
e. Cemasan atau panic
2. Echocardiography
Sinonim : Doppler echo, Doppler ultrasound of the heart, echo.

Echocardiography ( Ekokardiografi ) adalah tes non-invasif dengan


menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk membantu
mendiagnosis gangguan kardiovaskuler.
Pemerikasaan diagnostik ini merekam echo (gema) yang dihasilkan
untuk memvisualisasikan gambaran struktur dan fungsi jantung dilayar
monitor.

Ekokardiografi dapat dipakai untuk menilai pergerakan dinding


jantung. Jika ada gangguan gerakan dinding jantung, maka hal ini
dapat menduga adanya gangguan aliran darah arteri koroner. Selain
itu, ekokardiografi dapat menilai berat ringannya penyakit.
Pemeriksaan yang mempunyai tingkat akurasi atau ketepatan yang
cukup tinggi dalam bidang diagnostik penyakit jantung adalah dengan
Echocardiography. (ekokardiografi).

Pemeriksaan dengan Echocardiography merupakan suatu pemeriksaan


yang multak harus dilakukan pada penderita penyakit jantung (pasien
diduga terkena penyakit jantung), baik pada anak2 maupun pada
orang dewasa. Rasanya tidak lengkap bila seorang penderita penyakit
jantung belum dilakukan pemeriksaan Echocardiography. Pemeriksaan
Echocardiography biasanya dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan
klinis yang seksama dan pemeriksaan EKG, treadmil atau foto rontgen.

Faktor-faktor yang dapat mengganggu


a. Penempatan transduser yang tidak tepat.
b. Barium yang tertahan dari prosedur radiologi sebelumnya
c. Pasien yang dehidrasi
d. Benda-benda logam di daerah bagian pemeriksaan yang dapat
menghambat visualisasi organ dan dapat menghasilkan gambar
yang kurang jelas
e. Pasien yang terlalu gemuk
f. Posisi pasien yang tidak benar
g. Ketidakmampuan pasien untuk bekerjasama selama prosedur
karena usia,nyeri yang signifikan,atau status mental.

3. Electrocardiogram
Sinonim : ECG,EKG,VCG
Electrocardiogra(ECG)/Elektrokardiogram(EKG) adalah tes non-invasif
yang digunakan untuk mencerminkan kondisi jantung yang
mendasarinya dengan mengukur aktivitas listrik jantung. Dengan
posisi lead (listrik sensing perangkat) pada tubuh di lokasi standar,
informasi tentang kondisi jantung yang dapat dipelajari dengan
mencari pola karakteristik pada EKG.

Elektrokardiografi adalah langkah pertama dalam deteksi dan


diagnosis banyak masalah jantung. Ini mengukur seberapa cepat
jantung berdetak dan apakah itu mengalahkan normal. Hal ini dapat
digunakan untuk mengukur ukuran dan posisi dari empat bilik jantung.
Ada daftar yang sangat panjang kondisi dan gangguan yang
elektrokardiografi secara rutin digunakan untuk memonitor jantung.

Elektrokardiografi aman,lebih sederhana dan lebih murah. Sangat


jarang pasien mengalami ruam kulit atau iritasi dari bantalan elektroda
diikat ke dada. Keakuratan elektrokardiografi tergantung pada kondisi
jantung. EKG dapat mendeteksi hanya sekitar satu-setengah dari cacat
yang dapat menyebabkan peristiwa jantung. Beberapa kondisi jantung
tidak menyebabkan perubahan EKG tertentu, dan lain-lain muncul
tidak konsisten pada EKG.
Selama fungsi jantung normal, setiap bagian dari jantung berkontraksi
dalam urutan tertentu dalam menanggapi impuls listrik bepergian
pada tingkat 60-100 per menit melalui sel-sel khusus yang membentuk
jalur konduksi jantung. Impuls berasal dari sinus node, yang terletak di
atrium kanan atau ruang pertama, di mana darah reenters jantung
setelah beredar melalui tubuh. Setelah bepergian ke persimpangan
antara ruang atas dan bawah, sinyal merangsang node
atrioventrikular. Dari sana, setelah penundaan, impuls perjalanan
melalui ruang bawah atau ventrikel. Elektrokardiografi mencatat
pergerakan impuls.
Garis bergelombang dari EKG sesuai dengan impuls listrik dari setiap
detak jantung. Gelombang pada EKG normal diberi label P, Q, R, S, dan
gelombang T. P dikaitkan dengan kontraksi atrium. Seri gelombang
Q,R,S , atau QRS kompleks, terkait dengan kontraksi ventrikel, dengan
gelombang T berikut. P-Q atau selang P-R menunjukkan waktu yang
dibutuhkan untuk impuls listrik untuk perjalanan dari atrium ke
ventrikel (biasanya kurang dari 0,2 detik). Bagian dari impuls listrik
dapat terganggu dalam berbagai cara oleh penyakit jantung.
gelombang lainnya juga dapat muncul pada EKG, dan jumlah
gelombang dapat bervariasi.

Interpretasi elektrokardiogram tergantung, sebagian, pada usia pasien,


riwayat kesehatan, dan masalah jantung sebelumnya, serta alasan
untuk EKG. elektrokardiografi yang normal menunjukkan jantung
berdetak secara merata di 60-100 denyut per menit, dengan semua
gelombang ECG hadir dalam urutan yang benar, pada interval yang
tepat, dengan lebar yang benar, dan dibelokkan ke arah yang benar.
Hasil normal pemantauan rawat menunjukkan variasi yang biasa
denyut jantung yang terjadi dengan kegiatan dicatat dan tidak ada
perubahan signifikan dalam irama jantung atau pola.
Hasil elektrokardiografi abnormal biasanya menyebabkan pengujian
lebih lanjut untuk:
a. cacat jantung bawaan
b. penyakit arteri koroner
c. pembesaran jantung
d. cacat otot jantung
e. penyakit katup jantung
f. peradangan hati (miokarditis)
g. perubahan keseimbangan elektrolit darah
h. serangan jantung masa lalu
i. serangan jantung saat ini atau yang akan datang

Faktor-faktor yang mengganggu hasil tes :


a. Variasi anatomi jantung ( seperti : jantung berputar secara
horizontal atau vertical
b. Distorsi siklus jantung karena umur,berat badan,atau kondisi medis.
c. Intake karbohidrat yang tinggi atau ketidakseimbangan elektrolit
d. Penempatan elektroda yang tidak tepat
e. Meningkatnya kecemasan pasien, menyebabkan pernafasan yang
dalam
f. Obat-obatan seperti barbiturates dan digitalis

Sumber :
1. The Gale Encyclopedia of Nursing and Allied Health

Ed brigham Narins . Vol.2 . 3rd Edition

2. Daviss Comprehensive Handbook of Labolatory and Diagnostic Tests-with Nursing Implications

4. Coronary Angiography
Sinonim : Angiocardiography, cardiac angiography, cardiac
catheterization, cineangiocardiography, coronary arteriography.
Angiografi koroner adalah pemeriksaan arteri koroner dengan
menggunakan kateter,kontras dan sinar X. Kateter dimasukkan melalui
arteri radialis di pergelangan tangan, atau arteri femoralis di pangkal
paha.
Kateter masuk sampai mencapai pangkal arteri koroner. Kemudian zat
kontras disuntikkan supaya arteri koroner terlihat saat dipotret dengan
Sinar X / X-ray. Hasil angiografi koroner menunjukkan lokasi dan derajat
penyempitan atau penyumbatan arteri koroner.
Prosedur ini tidak dapat digunakan pada
a. Pasien dengan alergi kerang-kerangan
b. Pasien dengan gangguan perdarahan
c. Pasien yang sedang hamil
d. Pasien pengidap gagal ginjal

Faktor-faktor yang mengganggu pemeriksaan:

a. Gas atau feses dalam saluran pencernaan yang dihasilkan dari


pembersihan atau kegagalan untuk mebatasi asupan makana
sebelum pemeriksaan
b. Barium yang tertahan dari prosedur radiologi sebelumnya
c. Benda-benda logam di daerah bagian pemeriksaan yang dapat
menghambat visualisasi organ dan dapat menghasilkan gambar
yang kurang jelas
d. Pasien yang kelebihan berat badan
e. Posisi pasien yang tidak benar

Anda mungkin juga menyukai