Anda di halaman 1dari 8

Modul 4 Integral

Oleh : Tim Asisten Lab

Integral merupakan salah satu dasar dalam kalkulus. Integral dapat didefinisikan berdasarkan dua hal yaitu
sebagai anti turunan (disebut integral tak tentu) dan luas daerah di bawah kurva (disebut integral Riemann).
Untuk integral tak tentu kita dapat menggunakan dua cara yaitu dengan Pallete atau perintah Integrate

Misal :

Ix + 5 x - 16M x
In[2]:=
4 3

In[3]:= IntegrateAx4 + 5 x3 - 16, xE

Ix SinAx EM x
In[8]:=
2

In[5]:= IntegrateAx SinAx2 E, xE

Keterangan : Pada Mathematica,hasil dari integral tak tentu tidak menyertakan kostanta C

Untuk integral tentu, terdapat dua metode yang sama dengan integral tak tentu yaitu dengan Pallete atau dengan
perintah Integrate

Misal :

Ix - 2 xM x
2
In[11]:=
2
0

In[12]:= IntegrateAx2 - 2 x, 8x, 0, 2<E

Seperti yang telah di ajarkan di Kalkulus bahwa Integral tentu berasal dari luas dari area bawah kurva. Untuk
menghitung luas bawah kurva digunakan pembagian interval menjadi partisi-partisi, lalu integral dari fungsi
tersebut adalah hasil dari penjumlahan hasil fungsi pada partisi terhadap interval partisinya. Untuk lebih jelas
deiberikan definisi Integral Riemman sebagi berikut

Definisi :
Sebuah partisi dari sebuah himpunan tutup [a,b] adalah himpunan titik P = 9x1, x2, x3,...... , xi = di [a,b] sedemikian
sehingga

a < x1 < x2 < x3 < ... .. < xi < b

Diberikan fungsi f pada interval [a,b] dan partisi P = 9x1, x2, x3,...... , xi = di [a,b] maka Integral Riemann dari f di
[a,b] relatif dengan penjumalahan P dalam bentuk

ni=1 f Hxi * L Dxi

dimana Dxi = xi - xi-1 dan xi * adalah sembarang titik di interval @xi , xi-1 D

Biasanya pengambilan Dxi yang paling mudah adalah dengan membagi partisi dengan sama besar yaitu dengan
b-a
Dxi = n
. Semakin banyak partisi di interval maka nilai penjumlahan partisinya akan mendekati hasil Integral
Riemann-nya sehingga dapat dikatan bahwa a f HxL x = limn ni=1 f Hxi * L Dxi . Cara pengambilan xi ada 3 cara
b

yang paling mudah yaitu dengan mengambil titik kanan suatu nilai, titik tengah nilai dan titik kiri suatu nilai.

1. Aproksimasi Penjumlahan Riemann dengan titik kiri.


dimana Dxi = xi - xi-1 dan xi * adalah sembarang titik di interval @xi , xi-1 D
2 Modul4.nb
Biasanya pengambilan Dxi yang paling mudah adalah dengan membagi partisi dengan sama besar yaitu dengan
b-a
Dxi = n
. Semakin banyak partisi di interval maka nilai penjumlahan partisinya akan mendekati hasil Integral
Riemann-nya sehingga dapat dikatan bahwa a f HxL x = limn ni=1 f Hxi * L Dxi . Cara pengambilan xi ada 3 cara
b

yang paling mudah yaitu dengan mengambil titik kanan suatu nilai, titik tengah nilai dan titik kiri suatu nilai.

1. Aproksimasi Penjumlahan Riemann dengan titik kiri.

iHb-aL
Secara sederhana, pengambilan titik kiri ini dapat dinyatakan dengan xi * = xi = a + n
dengan i=1,2,3,....n-1
.Untuk menghitung suatu titik kiri dibutuhkan suatu fungsi baru dimana fungsi tersebut dinamakan LRSUM
yang akan kita definisikan sendiri dengan cara sebagai berikut :
In[13]:= Clear@fD
LRSUM@a_, b_, n_D := Sum@f@a + i * Hb - aL nD * Hb - aL n, 8i, 0, n - 1<D

Misal kita akan cek 0 x2 x dengan aproksimasi penjumlahan Riemann


1

f@x_D := x2
In[34]:= TableForm@Table@8n, N@LRSUM@0, 1, nDD<, 8n, 10, 100, 10<D,
TableHeadings 88<, 8"n", "Riemann Sum"<<D
Out[34]//TableForm=
n Riemann Sum
10 0.285
20 0.30875
30 0.316852
40 0.320938
50 0.3234
60 0.325046
70 0.326224
80 0.327109
90 0.327798
100 0.32835

Sekarang, kita dapat lihat interpretasi dari grafik di atas dengan melakukan plot dengan cara sebagai berikut
In[43]:= LEPT@f_, 8a_, b_, n_<D := Module@
8dx, k, xstar, lrect, plot<, dx = N@Hb - aL nD;
xstar = Table@a + i * dx, 8i, 0, n<D;
lrect = Table@Line@88xstar@@iDD, 0<, 8xstar@@iDD, f@xstar@@iDDD <,
8xstar@@i + 1DD, f@xstar@@iDDD <, 8xstar@@i + 1DD, 0<<D, 8i, 1, n<D;
plot = Plot@f@xD, 8x, a, b<, Filling AxisD;
Show@plot, Graphics@8Green, lrect<DDD
Modul4.nb 3

In[35]:= LEPT@f, 80, 1, 20<D


1.0

0.8

0.6

Out[35]=

0.4

0.2

0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Berikut adalah animasi yang menggambarkan bagaimana penjumlahan Riemann terhadap banyaknya n
4 Modul4.nb

In[36]:= Animate@LEPT@f, 80, 1, a<D, 8a, 1, 50, 5 <D

1.0

0.8

Out[36]= 0.6

0.4

0.2

0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Sekarang kita cek apabila n


In[37]:= Limit@LRSUM@0, 1, nD, n InfinityD

1
Out[37]=
3
Bandingkan dengan
In[38]:= Integrate@f@xD, 8x, 0, 1<D

1
Out[38]=
3
2. Aproksimasi Penjumlahan Riemann dengan titik kanan

Cara ini hampir sama dengan cara titik kiri, hanya saja pengambilannya adalah dengan titik
iHb-aL
xi * = xi = a + n
dengan i=1, 2, 3......,n.Untuk menghitung suatu titik kiri dibutuhkan suatu fungsi baru
dimana fungsi tersebut dinamakan RRSUM yang akan kita definisikan sendiri dengan cara sebagai berikut :
2. Aproksimasi Penjumlahan Riemann dengan titik kanan

Modul4.nb 5
Cara ini hampir sama dengan cara titik kiri, hanya saja pengambilannya adalah dengan titik
iHb-aL
xi * = xi = a + n
dengan i=1, 2, 3......,n.Untuk menghitung suatu titik kiri dibutuhkan suatu fungsi baru
dimana fungsi tersebut dinamakan RRSUM yang akan kita definisikan sendiri dengan cara sebagai berikut :
In[53]:= RRSUM@a_, b_, n_D := Sum@f@a + i * Hb - aL nD * Hb - aL n, 8i, 1, n<D

In[54]:= TableForm@Table@8n, N@RRSUM@0, 1, nDD<, 8n, 10, 100, 10<D,


TableHeadings 88<, 8"n", "Riemann Sum"<<D
Out[54]//TableForm=
n Riemann Sum
10 0.385
20 0.35875
30 0.350185
40 0.345938
50 0.3434
60 0.341713
70 0.34051
80 0.339609
90 0.338909
100 0.33835

Sekarang kita lihat plotnya sebagai berikut :


In[42]:= REPT@f_, 8a_, b_, n_<D := Module@
8dx, k, xstar, rrect, plot<, dx = N@Hb - aL nD;
xstar = Table@a + i * dx, 8i, 0, n<D;
rrect = Table@Line@88xstar@@iDD, 0<, 8xstar@@iDD, f@xstar@@i + 1DDD <,
8xstar@@i + 1DD, f@xstar@@i + 1DDD <, 8xstar@@i + 1DD, 0<<D, 8i, 1, n<D;
plot = Plot@f@xD, 8x, a, b<, Filling AxisD;
Show@plot, Graphics@8Green, rrect<DDD
In[44]:= REPT@f, 80, 1, 20<D
1.0

0.8

0.6

Out[44]=

0.4

0.2

0.2 0.4 0.6 0.8 1.0


6 Modul4.nb

In[55]:= Animate@REPT@f, 80, 1, a<D, 8a, 1, 50, 5 <D

1.0

0.8

Out[55]= 0.6

0.4

0.2

0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Sekarang cek limit n


In[56]:= Limit@RRSUM@0, 1, nD, n InfinityD

1
Out[56]=
3
Bandingkan dengan
In[57]:= Integrate@f@xD, 8x, 0, 1<D

1
Out[57]=
3
3. Aproksimasi Penjumlahan Riemann dengan titik tengah

Hampir sama dengan cara di atas tetapi kali ini pemilihan titiknya dengan cara xi = a + Ii + 2 M I M
i b-a
n
dengan
i=1,2,3....,n.Untuk menghitung suatu titik kiri dibutuhkan suatu fungsi baru dimana fungsi tersebut dinamakan
MRSUM yang akan kita definisikan sendiri dengan cara sebagai berikut :
3. Aproksimasi Penjumlahan Riemann dengan titik tengah
Modul4.nb 7

Hampir sama dengan cara di atas tetapi kali ini pemilihan titiknya dengan cara xi = a + Ii + M I n M dengan
i b-a
2
i=1,2,3....,n.Untuk menghitung suatu titik kiri dibutuhkan suatu fungsi baru dimana fungsi tersebut dinamakan
MRSUM yang akan kita definisikan sendiri dengan cara sebagai berikut :
In[59]:= MRSUM@a_, b_, n_D := Sum@f@a + Hi + 1 2L * Hb - aL nD * Hb - aL n, 8i, 1, n<D

In[60]:= TableForm@Table@8n, N@MRSUM@0, 1, nDD<, 8n, 10, 100, 10<D,


TableHeadings 88<, 8"n", "Riemann Sum"<<D
Out[60]//TableForm=
n Riemann Sum
10 0.4425
20 0.385625
30 0.367685
40 0.358906
50 0.3537
60 0.350255
70 0.347806
80 0.345977
90 0.344558
100 0.343425

Sekarang kita lihat plotnya sebagai berikut :


In[66]:= MIDPT@f_, 8a_, b_, n_<D := Module@
8dx, k, xstar, mrect, plot<, dx = N@Hb - aL nD;
xstar = Table@a + i * dx, 8i, 0, n<D;
mrect =
Table@Line@88xstar@@iDD, 0<, 8xstar@@iDD, f@Hxstar@@iDD + xstar@@i + 1DDL 2D <,
8xstar@@i + 1DD, f@Hxstar@@iDD + xstar@@i + 1DDL 2D <,
8xstar@@i + 1DD, 0<<D, 8i, 1, n<D;
plot = Plot@f@xD, 8x, a, b<, Filling AxisD;
Show@plot, Graphics@8Green, mrect<DDD
In[67]:= MIDPT@f, 80, 1, 20<D
1.0

0.8

0.6

Out[67]=

0.4

0.2

0.2 0.4 0.6 0.8 1.0


8 Modul4.nb

In[68]:= Animate@MIDPT@f, 80, 1, a<D, 8a, 1, 50, 5 <D

1.0

0.8

Out[68]= 0.6

0.4

0.2

0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Sekarang kita cek apabila n


In[69]:= Limit@MRSUM@0, 1, nD, n InfinityD

1
Out[69]=
3
Bandingkan dengan integralnya
In[70]:= Integrate@f@xD, 8x, 0, 1<D

1
Out[70]=
3

Anda mungkin juga menyukai