Anda di halaman 1dari 2

Sejumlah pemikir etika yang cukup terkenal adalah David Home (1711-1776),

Immanuel Kant (1724-1804), Jeremi Benthaim (1748-1832), dan John Stuart Mill (1806-
1873).
David Home memperkenalkan istilah sentimen:
a. Kondisi saat manusia merasa terapresiasi saat tindakannya disepakati oleh pihak lain
(the plasure of approval).
b. Merasa kecewa saat tindakannya tidak disenangi yang lain (the uneasiness of
disapproval).
Urensi etika dinilai saat seseorang dihadapkan pada kondisi dilematis memutuskan
tindakannya dan menetukan baik dan buruknya suatu perbuatan.
Menurut pandangan Utilitarian, bahwa berbohong diperbolehkan karena sejumlah alasan:
1. Menyelamatkan diri sendiri;
2. Kesempatan untuk memberi tahu teman orang itu atas bahaya yang akan menimpanya;
3. Memanggil pihak polisi atau yang berwajib untuk menangkap penjahat tersebut.
Utilitarianisme terus berkembang hingga era kontemporer ini. Figur yang cukup
berpengaruh adalah Peter Singer. Ia merupakan filosof yang kini mengajar Bioethics di
Princeton University, dan mengampu mata kuliah Filsafat Terapan dan Etika Publik di
University of Melbourne. Peter Singer merupakan filosof etika yang cukup aktif dan
produktif.
KELOMPOK 6
1. BUDI SETIAWAN
2. CHYKA YUSTIKA A
3. FAIZA KHALIFA
4. FARHAN ACHMAD CHANDRA
5. OCTAVIANI MANULLANG

Kasus 1
Untuk menjawab kasus tersebut, perlu diketahui arti bermoral atau etis. Moral merupakan
paduan yang mengarahkan individu memutuskan mana tindakan baik dan buruk. Merujuk
pada kasus tersebut, maka sebenarnya kita perlu melihat dari beberapa sisi. Dari segi yuridis,
tentu bukan merupakan tindakan beretika karena melanggar hak cipta. Namun jika ditinjau
dari sisi kehidupan lainnya,misal tujuan seseorang melakukan hal tersebut karena tidak
memiliki uang untuk membeli buku yang asli, maka hal yang tidak bermoral menurut hukum
sekalipun dapat dibenarkan.

Kasus 2
Kenyataan yang dihadapi oleh Tuti adalah suatu kesalahan besar. Namun, fakta kehamilan
yang terjadi diluar nikah merupakan hl yang perlu dipertangung jawabkan dengan serius oleh
Tuti, mau tidak mauTuti harus menikah dan mengenyampingkan ego yang dimilikinya demi
nama baik keluarga dan kebahagiaan hidup sang anak nantinya. Dan tentunya Tuti tidak
boleh sekalipun terbesit dalam pikirannya untuk menggugurkan kandungannya. Pada intinya,
sebagai manusia yang bermoral, Tuti harus bertanggung jawab atas perbuatannya tersebut.

Kasus 3
Terjeba dalam kondisi tersebut bukanlah sebuah hal yang diharapkan oleh siapapun. Namun
jika misalnya hal tersebut sekiranya terjadi maka untu menentukan siapa yang berhak
memegang batang kayu tersebut dapat ditempuh melalui tiga cara: 1. Berdiskusi, dalam
waktu yang sempit usahakan untuk berdiskusi, jika sekiranya diantara 2 orang yang bertahan
tersebut apakah ada yang memiliki kemampuan untuk berenang, jika ada maka orang yang
tidak dapat berenang adalah yang berhak untuk memegang kayu tersebut. 2. Pengorbanan,
pengorbanan dapat ditentukn dengan adakah diantara kedua orang tersebut yang ingin
mengorbankan hidupnya demi hidup orang lain. 3. Perebutan fisik, jika diantara keduanya
tidak dapat berenang dan tidak ada yang ingin berkorban, maka jalan yang dapat ditemppuh
dengan cara perebutan/saling berebut batang kayu. Kalau ada pihak ang harus kehilangan
nyawa, maka pihak yang bertahan pun tidak dapat disalahkan dimata hukum/bebas kesalaha
(dispendasi).

Anda mungkin juga menyukai