Jenis-jenis Pelabuhan
1. Alamnya
a. Pelabuhan Terbuka
Pelabuhan terbuka adalah pelabuhan dimana kapal-kapal bisa
masuk dan merapat secara langsung tanpa bantuan pintu-pintu air
2. Pelayanannya
a. Pelabuhan Umum
Pelabuhan umum adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk
kepentingan masyarakat umum.
b. Pelabuhan Khusus
b. Pelabuhan Internasional
c. Pelabuhan Nasional
d. Pelabuhan Regional
Pelabuhan ekspor
Pelabuhan pantai
1. Penahan Gelombang
Penahan gelombang adalah konstruksi dari batu-batuan yang kuat dan dibuat
melingkar memanjang kearah laut dari pelabuhan utamanya yang dimaksudkan
sebagai pelindung pelabuhan itu. Gunanya adalah untuk menahan ombak dan
gelombang, karena di dalam pelabuhan terdapat dermaga-dermaga tempat kapal-
kapal sandar. Dengan demikian, dalam pelabuhan cuacanya lebih tenang dari luar
karena terlindungi.
2. Jembatan (Jetty)
Jembatan atau jetty adalah bangunan berbentuk jembatan yang dibuat
menjorok keluar kea rah laut dari pantai atau daratan. Biasanya dibuat dari beton,
baja, atau kayu dan dibuat untuk menampung sementara barang yang akan
dimuat/dibongkar dari/ke kapal yang sandar di jembatan itu. Karena menjorok ke
luar dari daratan, air di pinggir jembatan jetty lebih dalam dari di pinggir sehingga
kapal mudah sandar. Bila menjoroknya jauh keluar dari pantai biasanya berbentuk
T.
3. Dolphin
Dolphin adalah kumpulan dari tonggak-tonggak dari besi, kayu atau beton
agar kapal dapat bersandar disitu untuk melakukan kegiatan bongkar/muat ke
tongkang(lighter). Biasanya terdiri dari konstruksi dua tonggak yang menahan
kapal di bagian muka dan belakangnya.
7. Tongkang (Lighter)
Tongkang adalah perahu-perahu kecil yang dipergunakan untuk mengangkut
muatan atau barang dari atau ke kapal yang dimuat/dibongkar, yang biasanya
ditarik oleh kapal tunda.
9. Rambu Kapal
Rambu kapal adalah tanda-tanda yang dipasarng di perairan menuju
pelabuhan untuk memandu kapal berlabuh. Bila letak rambu-rambu kurang jelas
maka dapat mengakibatkan kapal kandas, juga bila kapal berlabu, jangkarnya
dapat menggaruk kabel komunikasi atau kabel listrik di bawah air, atau terjadi
kapal berlabuh di daerah yang terlarang.
10. Gudang
Gudang adalah tempat penampungan barang yang tertutup agar terlindung
dari cuaca. Namun ada juga gudang terbuka untuk barang tertentu atau petikemas.
Gudang merupakan bagian yang penting dari suatu pelabuhan, karena dalam
gudang inilah barang yang akan dimuat atau setelah dibongkar dari kapal untuk
sementara disimpan, kecuali bila muatan dimuat dalam petikemas (container)
Dermaga:
1. Dermaga Konvensional
Dermaga konvensional adalah dermaga yang digunakan tuntuk melakukan
aktivitas bongkar muat kapal kargo. Dermaga konvensioanl terdiri dari pelataran
dermaga, gudang-gudang, lapangan terbuka dan perlengkapan dengan kran-kran
(portal-crane) untuk membantu pembongkaran/pemuatan kapal. Dermaga
konvensional dipakai untuk kapal kargo biasa, yaitu kapal-kapal yang dilengkapi
dengan perlalatan bongkar muat dan membawa berbagai jeni muatan yang
memerlukan pemadatan khusus bila disimpan dalam palkanya (karung, peti).
Petikemas juga ada yang dibongkar di dermaga konvensional namum karena
pelataran antara dermaga dan gudang sempit akan menumbulkan kesukaran dalam
angkutan maupun pergerakannya.
2. Dermaga Petikemas
Dermaga petikemas adalah dermaga yang digunakan untuk melakukan
bongkar muat kapal-kapal petikemas. Dermaga petikemas terdiri dari lapangan
yang terbukan dan dilengkapi dengan keran-keran untuk membongkar/ memuat
peti kemas. Keran-keran tersebut dinamakan gantry crane. Dermaga ini juga
dilengkapi dengan alat-alat angkat khusus petikemas dan juga alat untuk
memindahkan dan menumpukkan secara mekanis.
3. Dermaga Khusus
Selain kapal petikemas dan general cargo, ada juga kapal-kapal dengan
muatan khusus, seperti kapal ferry dan Ro-Ro. Biasanya untuk kapal-kapal ini
disediakan dermaga khusus. Kapal-kapal pengangkut minyak atau tanker juga
disediakan tempat khusus untuk aktivitasnya, terpisah dari kapal-kapal lainnya
karena tanker biasanya mengangkut bahan bakar yang bisa membahayakan kapal-
kapal lainnya.
4. Perairan
Bongkar/muat dapat juga dilakukan di perairan. Di sini muatan diangkut dari
dank e kapal menggunakan tongkang. Kapal melakukan lego jangkar, diikat di
pealmpung atau pada tonggak pengikat (dolphin). Kegiatan bongkar muat ini
dinamakan midstream activities. Namun apabila pengangkutannya lebih mudah
menggunakan angkutan darat, agar kegiatannya bisa dilakukan lebih cepat, maka
bongkar muatnya dilakukan di dermaga.
Pihak-pihak di Pelabuhan
KONTEKS INTERNASIONAL
Keberadaan kapal-kapal yang lebih besar ini pada rute layanan bongkar muat
daerah, akan semakin mendesak perusahaan pelayaran daerah untuk
meningkatkan armada kapal mereka yang relatif kecil dan tua.
Bandar udara atau bandara memiliki pengertian yang berasal dari kata
"bandar" (tempat berlabuh) dan "udara". Bandar udara diartikan sebagai "suatu
tempat di darat atau di air di mana pesawat udara dapat mendarat untuk
menurunkan atau mengangkut penumpang dan barang, mengadakan perbaikan
atau mengisi bahan bakar. ( G&G Meriem Company (1959 ). Maka, arsitektur
bandara dapat diartikan sebagai suatu wadah yang berfungsi menampung
perpindahan orang atau barang dari suatu mode angkutan ke kendaraan udara atau
sebaliknya. Di dalamnya menyangkut bangunan terminal (terminal building),
tempat parkir pesawat terbang (apron), parkir kendaraan darat, jalan, jalur hijau.
Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah
"lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan
kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara
untuk masyarakat".
Berdasarkan klasifikasi atau status bandara, menurut pelayanannya sesuai
dengan rute penerbangan dan peranan pemerintah dapat dibedakan atas: bandara
internasional, bandara domestik, bandara internasional dan domestik. Status
bandara berpengaruh pula terhadap panjang landasannya yang sesuai dengan
jelajah pesawat terbangnya. Berdasarkan sumber (Ditjen Perhubungan Udara),
panjang minimal landasan yang dimiliki bandara sesuai dengan klasifikasinya,
yakni bandara internasional 2.350 m, bandara pusat utama 1.850 m, bandara
propinsi 1.250 m, dan bandara perintis 750 m.
Wujud dasar suatu bandara umumnya dikelompokkan menjadi dua bagian, sbb :
1. Terminal Building yang di dalamnya terdapat
Bangunan terminal sebagai fasilitas wadah kegiatan penanganan
penumpang dan barang, kegiatan airlines, pengelolaan dan kegiatan lain
yang mendukungnya,
Hanggar dari pesawat sebagai wadah kegiatan pemeliharaan pesawat,
Fasilitas pemeliharaan bandara, termasuk pemadam kebakaran
Apron, untuk fasilitas bongkar muat barang dan penumpang serta juga
wadah kegiatan pelayanan teknis pesawat.
2. Landasan pacu (runway) yang meliputi prinsip pengaturan tata letak runway
yang dapat dibagi jadi 3 bagian, yakni: single runway, paralel runway dan
divergent runway. Pengaturan ini dapat dikembangkan lebih lanjut yang
dipengaruhi oleh kebutuhan panjangnya, jumlah dan arah runway.
Adapun istilah yang berkaitan dengan operasi penerbangan
Penerbangan berjadwal : penerbangan secara teratur dan tetap pada jalur
jalur tertentu untuk mengangkut penumpang barang jasa dan pos.