Anda di halaman 1dari 13

Proposal Permohonan Kerja Praktek

Jurusan Teknik Geomatika SV UGM

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PEMETAAN SITUASI UNTUK PERHITUNGAN VOLUME


CADANGAN ( RESOURCHES ) PADA TAMBANG BATU
BARA
PT. BUKIT ASAM (Persero) Tbk.

Diusulkan Oleh :
1. Muhammad Randi Satrio
12/332051/SV/00767
2. Wahyu Eko Purnomo
08/269440/TK/34489

Disetujui Oleh :

PPJ Bidang Akademik Dosen


Pembimbing

( Bambang Kun Cahyono, ST, M.Sc ) ( Ruli Andaru, S.T, M.Eng )


NIP. 1981 0322 2005 011005

JURUSAN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
1
Proposal Permohonan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Geomatika SV UGM

YOGYAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
mempunyai peranan yang penting dalam kemajuan bangsa di masa
pembangunan dan mempengaruhi keberhasilan pembangunan
masyarakat yang mandiri. Seiring pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dilaksanakan pula pembangunan di
bidang pendidikan dengan sistem pendidikan nasional dalam
rangka peningkatan kemampuan sumber daya manusia nasional
dalam berbagai bidang untuk menjawab tantangan di masa yang
akan datang.
Pendidikan tinggi sebagai bagian dari pendidikan nasional harus
pula dibina dan dikembangkan guna menyiapkan mahasiswa
menjadi anggota masyarakat yang mempunyai kemampuan
akademik dan profesi yang tanggap terhadap kebutuhan
pembangunan dan pengembangan ilmu pengetahuan sehingga
dapat dijadikan bekal pengabdian kepada bangsa dan negara.
Pengembangan sumber daya manusia di perguruan tinggi
dilaksanakan melalui kegiatan belajar mengajar, penelitian, dan
pengabdian masyarakat.
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dibutuhkan kerja sama dan jalur
komunikasi yang baik antara perguruan tinggi, industri, instansi
pemerintah dan swasta. Kerja sama ini dapat berupa penukaran
informasi antara masing-masing pihak mengenai korelasi antara
ilmu di perguruan tinggi dan penggunaannya di masyarakat.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan berjalan
dengan baik tanpa adanya korelasi yang koheren antara ilmu yang
diperoleh dibangku perkuliahan dengan ilmu yang diperoleh di
2
Proposal Permohonan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Geomatika SV UGM

lapangan. Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan untuk


membekali mahasiswa dengan pengalaman kerja di lapangan
sebelum mahasiswa terjun langsung ke dunia kerja, dalam hal ini
disebut dengan kerja praktek. Dengan adanya pengalaman kerja
praktek, mahasiswa diharapkan segera dapat mengoreksi diri
sehingga dapat meningkatkan skill dan kemampuannya. Mahasiswa
dapat mengetahui kekurangan dirinya dan segera melengkapi
kekurangan tersebut.

I.2 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktek


I.2.1 Tujuan :
Membuka wawasan mahasiswa sehingga lebih mengetahui
dan memahami aplikasi ilmunya di masyarakat pada
umumnya serta mampu menyerap dan berasosiasi dengan
dunia kerja secara keseluruhan.
Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir konstruktif
yang lebih berwawasan bagi mahasiswa dan diharapkan
dapat menerapkan ilmu yang telah didapat di bangku
kuliah pada kenyataan yang ada di lapangan.
Mengetahui dan mampu mengaplikasikan proses
pengukuran dan pemetaan situasi untuk perhitungan
volume cadangan ( Resourches ) pada penambangan batu
bara PT. Bukit Asam ( Persero ) Tbk.
I.2.2 Manfaat
Mendapatkan kesempatan berlatih menangani
permasalahan dalam melakukan pengukuran dan
pemetaan situasi untuk perhitungan volume cadangan
( Resource ) pada penambangan batu bara PT. Bukit Asam
( Persero ) Tbk .
Mengetahui dan mampu mengaplikasikan proses pengukuran
dan pemetaan situasi untuk perhitungan volume cadangan
( Resource ) pada penambangan batu bara

3
Proposal Permohonan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Geomatika SV UGM

Sebagai studi awal serta mencari dan mengumpulkan


bahan bahan yang dapat digunakan untuk memperoleh
tema Tugas Akhir.

I.3 Landasan Teori


1.3.1 Konsep Dasar Ilmu Ukur Tanah
Dalam rangka mengembangkan dan memasyarakatkan ilmu dan
teknologi pemetaan secara teristris yang saat ini makin dibutuhkan
di hampir di seluruh sektor pembangunan peran peta menjadi
menonjol dibanding sebelumnya. Peta yang tidak saja menyajikan
unsur topografis dan atribut saja namun juga unsur spasial. Pada era
pembangunan dewasa ini ketersediaan peta menjadi sesuatu yang
tak dapat di tinggalkan, terlebih-lebih untuk pembangunan fisik.
Sebagaimana kemajuan di bidang ilmu dan teknologi yang semakin
pesat, wahana atau teknik pemetaan pun sudah sedemikian
berkembang, baik dalam proses pengumpulan datanya maupun
proses pengolahannya dan penyajiannya baik secara spasial
maupun system informasi kebumian lainnya. Cakupan wilayah
kajiaannya pun menjadi tidak terbatas, demikian pula wilayah
kerjanya. Permaslahan tersebut diatas termasuk dalam wilayah kerja
atau disiplin ilmu geodesi geomatika.
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang
mempelajari cara cara pengukuran di permukaan bumi dan di
bawah tanah untuk berbagai keperluan seperti pemetaan dan
penentuan posisi relatif pada daerah yang relatif sempit sehingga
unsur kelengkungan bumi dapat diabaikan. Tujuan, cakupan,
lingkup, dan wahana untuk penyajian bentuk permukaan bumi
berbeda-beda, oleh karena itu disiplin dari surveying dapat
digolongkan dalam beberapa bidang studi, diantaranya adalah :
1. Survey geodesi meliputi penentuan dan ukuran bumi, medan
gravitasi dan pembautan jaring kontrol pemetaan.
2. Survey permukaan tanah datar meliputi pengukuran dalam
areal yang terbatas sehingga efek kelengkungan permukaan

4
Proposal Permohonan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Geomatika SV UGM

buminya dapat diabaikan dan perhitungannya dapat langsung


di refrensikan pada bidang datar.
3. Survey rekayasa meliputi pemetaan topografi skala besar
sebagai dasar perencanaan dan desain rekayasa seperti
jalan, jembatan, bangunan gedung, jalan layang dan
bendungan.
4. Survey tambang mencakup teknik-teknik khusus yang
diperlukan untuk menentukan posisi-posisi dan gambar
proyeksi obyek, baik di bawah tanah (dalam tambang bawah
tanah) maupun di permukaan bumi (tambang terbuka).
1.3.2 Proses Pemetaan Situasi
Pemetaan situasi adalah proses pemetaan yang pengukurannya
langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan tertentu.
Teknik pemetaan mengalami perkembangan sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan perkembangan
peralaatan ukur tanah secara elektronis, maka proses pengukuran
menjadi semakin cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi, dan
dengan dukungan komputer langkah dan proses perhitungan
menjadi semakin mudah dan cepat serta penggambarannya dapat
dilakukan secar otomatis.
Demikian pula wahana pemetaan tidak hanya dapat dilakukan
secara situasi (teristris), namun dapat pula secara fotogrametris
radargrametris, videografis, bahkan sudah merambah pada wahana
ruang angkasa dengan teknologi satelit dengan berbagai
kelebihannya.
Setiap wahana mempunyai kelebihan dan kekurangannya
masing masing, sehingga pemilihannya sangat tergantung dari
tujuan pemetaan, tingkat kerinciaan obyek yang harus disajikan,
serta cakupan wilayah yang akan dipetakan.
Secara garis besar langkah-langkah pemetaan secara teristris
adalah sebagai berikut:
1. Persiapan

5
Proposal Permohonan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Geomatika SV UGM

Dalam proses pemetaan situasi, banyak hal yang harus


dipersiapkan agar pemetaan dapat berjalan dengan lancar
dan sukses. Persiapan dalam hal ini adalah persiapan akan
peralatan, perlengkapan dan personil.
2. Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan maksudnya adalah peninjauan lapangan
lebih dahulu untuk melihat kondisi medan secara
menyeluruh, sehingga dari hasil survey ini akan dapat
ditentukan:
a. Teknik pelaksanaan pengukurannya
b. Penentuan posisi titik-titik kerangka peta yang
representatif dalam arti distribusinya merata, intervalnya
seragam, aman dari gangguan, mudah untuk mendirikan
alat ukur, mempunyai kapabilitas yang baik untuk
pengukuran detil, saling terlihat dengan titik sebelum dan
sesudahnya, dan lain-lain.
3. Survei Pengukuran
Survei pengukuran dalam hal ini meliputi:
a. Pengukuran kerangka peta
b. Pengukuran detil
4. Pengolahan data (perhitungan)
Setelah dilakukannya pengukuran, maka langkah selanjutnya
adalah pengolahan data yang sudah di dapat dari lapangan.
Beberapa hal yang dilakukan dalam pengolahan data adalah:
a. Perhitungan kerangka peta (X, Y, Z)
b. Perhitungan detil (X, Y, Z) atau cukup sudut arah /
azimuthnya, jarak datar, dan beda tinggi dari titik ikat.
5. Plotting atau penggambaran
Bebearapa hal yang dilakukan pada proses penggambaran
adalah:
a. Plotting kerangka peta
b. Plotting detil
c. Konturing atau penarikan garis kontur
6
Proposal Permohonan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Geomatika SV UGM

d. editing
Dari semua proses pemetaan teristris diatas, yang akan kami
lakukan selama kerja praktek adalah pengambilan data di lapangan
yaitu mulai dari tahap persiapan sampai tahap survey pengukuran
saja. Sedangkan tahap selanjutnya akan dikerjakan oleh tim yang
berbeda.
Survei Pengukuran Pada Pemetaan Situasi
Pengukuran adalah pengamatan terhadap suatu besaran yang
dilakukan dengan menggunakan peralatan dalam suatu lokasi
dengan beberapa keterbatasan yang tertentu.
Survey pengukuran ini dapat meliputi:
1. Pengukuran kerangka dasar pemetaan
Pada pekerjaan pemetaan, salah satu tahap pekerjaan yang
sangat penting adalah pengukuran kerangka dasar
pemetaan. Kerangka dasar umumnya dilapangan ditandai
dengan patok, baik patok yang permanen ataupun patok
semantara dari kayu dan tersebar cukup merata di daerah
yang akan dipetakan. Kegunaan dari kearangka dasar adalah
sebagai pengikat dari detil yang ada di sekitarnya, sehingga
bisa di presentasikan kedalam sebuah peta.
Kerangka dasar dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
kerangka horizontal (planimetris) dan kerangka vertical
(tinggi).
Kerangka dasar pemetaan horizontal bermacam-macam,
pemilihan dan pemakaiannya ditentukan oleh banyak faktor,
antara lain luas daerah yang dipetakan, ketersediaan
peralatan dan kemudahan perhitungan.
Dalam pengukuran kerangka kontrol horizontal, ada berbagai
metode yang dapat digunakan, anatara lain:
a. Metode polygon
Poligon adalah rangkaian titik-titik secara berurutan,
sebagai kerangka dasar pemetaan. Sebagai kerangka
dasar, posisi atau koordinat titik-titk poligon harus
7
Proposal Permohonan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Geomatika SV UGM

diketahui atau ditentukan secara teliti. Karena akan


digunakan sebagai detil, pengukuran poligon harus
memenuhi kriteria atau persyaratan tertentu
b. Metode triangulasi
Triangulasi yaitu cara penentuan posisi horizontal banyak
titik, dengan cara menghubungkan titik satu dengan yang
lainnya sehingga membentuk suatu jaringan atau
rangkaian segitiga. Selanjutnya pada setiap segitiga diukur
ketiga sudutnya.
c. Metode Trilaterasi
Trilaterasi yaitu cara penentuan posisi horizontal banyak
titik, dengan cara menghubungkan titik satu dengan yang
lainnya sehingga membentuk suatu jaringan atau
rangkaian segitiga. Selanjutnya pada setiap sisinya diukur
jaraknya
d. Metode Triangulaterasi
Triangulaterasi yaitu cara penentuan posisi horizontal
banyak titik, dengan cara menghubungkan titik satu
dengan yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan
atau rangkaian segitiga. Selanjutnya diukur semua sudut-
sudutnya dan jarak sebuah sisinya
Kerangka kontrol vertical dilakukan dengan pengukuran beda
tinggi secara teliti antara titik-titik kontrol horizontal yang berurutan
dengan metode sipat datar, tackhimetri, trigonometri, dan
barometrik. Setiap metode pengukuran beda tinggi memiliki tingkat
ketelitian yang berbeda beda.
Berikut metode-metode pengukuran beda tinggi menurut tingkat
ketelitiannya :
a. Sipat datar bertujuan menentukan beda tinggi (Z) antara
titik-titik diatas permukaan bumi secara teliti. Istilah sipat
datar di sini berarti konsep penentuan beda tinggi antara dua
atau lebih dengan garis bidik mendatar/horizontal yang
diarahkan pada rambu-rambu yang berdiri tegak atau
8
Proposal Permohonan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Geomatika SV UGM

vertical. Sedangkan alat ukurnya dinamakan penyipat datar


atau waterpas.
b. Tachimetri biasanya dilakukan pada pengukuran detil karena
dengan metode ini dapat menghitung jarak antara titik-
titiknya. Metode tachimetri ini tidak jauh berbeda dengan
metode sipat datar. Perbedaannya hanya pada alat yang
diguanakan dapat juga menggunakan theodolit atau TS
( Total Station) . Metode ini biasanya digunakan untuk daerah
yang tidak datar.

c. Trigonometrik adalah suatu proses penentuan beda tinggi


dari titik-titik pengamatan dengan cara mengukur sudut
miring atau sudut vertikalnya dengan jarak yang
diketahui,baik jarak dalam bidang datar maupun jarak
geodetik. Sudut-sudut miring atau vertical di ukur
menggunakan alat ukur theodolit atau TS ( Total Station ).
d. Barometrik adalah pengukuran beda tinggi antara dua buah
titik dengan mengukur variasi tekanan udara disetiap
tempat,namun karena variasi tekanan udara berkaitan
dengan tinggi tempat. Altimeter adalah barometer yang
dibuat khusus untuk survey atau pengukuran beda tinggi
dengan ketelitian yang lebih tinggi dibanding dengan
barometer.

I.4 Waktu dan Lokasi Kerja Praktek


1.4.1 Waktu Pelaksanaan
Kerja praktek semester ini dilakukan pada awal bulan Januari hingga
bulan Februari 2012 (5 minggu).
1.4.2 Lokasi Kerja Praktek
Kerja praktek akan dilaksanakan di :
Nama Instansi : PT. Bukit Asam (persero) Tbk.
Jl Parigi 1, Tanjung Enim 31714.
Telp : 62 21 633 4838 / 633 4848
Website : www.ptba.co.id
9
Proposal Permohonan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Geomatika SV UGM

BAB II
PELAKSANAAN

II.1 Persiapan
Pada tahap ini masalah akan diidentifikasikan sesuai dengan
topik yang akan dibahas serta ditentukan data yang diperlukan.
Untuk lebih jelasnya akan dilakukan wawancara atau bertanya
langsung dengan staf ahli dan karyawan maupun dengan
pembimbing kerja praktek. Selain itu juga dengan melakukan survei
pustaka pada berbagai referensi yang berkaitan dengan tema yang
telah ditentukan.

II.2 Pelaksanaan
1. Pengenalan terhadap instansi
Sebelum melakukan kerja praktek, perlu diadakan
pengenalan terhadap instansi. Pengenalan terhadap instansi
dapat berupa pengenalan tata letak kantor, pengenalan visi dan
misi PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. pengenalan struktur
organisasi di PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, dan pengenalan

10
Proposal Permohonan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Geomatika SV UGM

kegiatan-kegiatan yang ada di kantor PT. Bukit Asam (Persero)


Tbk. khususnya yang berhubungan dengan ilmu geodesi.
2. Studi Literatur
Untuk mempermudah kegiatan kerja praktek serta
mendapatkan hasil penelitian yang akurat maka diperlukan
survei pustaka pada berbagai referensi yang berkaitan dengan
tema yang telah ditentukan.
3. Observasi, pengumpulan data dan pelaksanaan tugas
Pada tahap ini, mahasiswa melaksanakan kerja praktek
dengan cara melakukan observasi, pengumpulan data dan
mengerjakan tugas yang diberikan oleh kantor PT. Bukit Asam
(Persero) Tbk. sesuai dengan tema kerja praktek.
4. Pembuatan Laporan
Mahasiswa menyusun laporan kerja praktek sebagai bukti
pertanggung jawaban terhadap segala tugas yang diberikan oleh
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk.

II.3 Jadwal Kerja Praktek


Adapun jadwal kegiatan Kerja Praktek di PT. Bukit Asam
(Persero) Tbk. adalah sebagai berikut :

No Jadwal Minggu
. Kegiatan 1 2 3 4 5
1 Pengenalan terhadap
Instansi
2 Studi Literatur
3 Observasi,
pengumpulan data,
dan pelaksanaan tugas
4 Pembuatan Laporan

11
Proposal Permohonan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Geomatika SV UGM

BAB III
PENUTUP

Demikian Proposal Kerja Praktek ini disusun sebagai gambaran


mengenai kegiatan Kerja Praktek yang akan dilakukan. Semoga
rencana yang telah disusun dalam proposal ini dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya. Atas bantuan semua pihak, kami
mengucapkan terima kasih.

12
Proposal Permohonan Kerja Praktek
Jurusan Teknik Geomatika SV UGM

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, S, 2006. Ilmu Ukur Tanah. Gadjah Mada University press,


Yogyakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai