Anda di halaman 1dari 24

BAB IV

APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


DI LINGKUNGAN BARANE DHUA KEL. BAURUNG
KAB. MAJENE

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Lingkungan


Barane dhua maka mahasiswa berusaha untuk menerapkan konsep-konsep
keperawatan komunitas yang ada. Kegiatan praktik keperawatan yang
dilaksanakan oleh mahasiswa diawali dengan Pembentukan Kelompok Kerja
Kesehatan Lingkungan Barane dhua yang anggotanya terdiri dari kader kesehatan,
tokoh masyarakat, remaja Lingkungan Barane dhua. Selain kegiatan komunitas,
mahasiswa juga memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga dan Asuhan
Keperawatan Gerontik. Keluarga yang menjadi sasaran untuk dibina khususnya
adalah keluarga dengan risiko kesehatan.
Adaptasi kegiatan-kegiatan kelompok kerja kesehatan yang dilaporkan
meliputi tahap-tahap persiapan dan pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan
kemasyarakatan dan persiapan teknis sedangkan tahap pelaksanaan terdiri dari
pengkajian,perencanaan, implementasi, evaluasi dan rencana tindak lanjut.
A. Persiapan
1. Persiapan Kemasyarakatan
Pada tahap ini, mula-mula kelompok melakukan kegiatan
pengidentifikasian tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan, remaja
dan organisasi kemasyarakatan yang dilaksanakan pada tanggal 29
September 2014. Setelah mengidentifikasi tokoh masyarakat, maka
dilakukan pendekatan membina hubungan saling percaya dengan
memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang tujuan Praktek Keperawatan
di Lingkungan Barane dhua khususnya Kel. Baurung pada umumnya.
Selanjutnya mahasiswa mengadakan pertemuan dengan Kepala
Lingkungan untuk rencana pertemuan dengan masyarakat setempat, tokoh
agama, kader kesehatan tentang rencana pertemuan pertama dan pertemuan

17
selanjutnya dari kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas mahasiswa KKN
Stikes Marendeng Majene tersebut.
Tanggal 30 September 2014 diadakan pertemuan pertama
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD I) tersebut, dimulai dengan
pembukaan dan sekaligus perkenalan dengan masyarakat, tujuan dan
maksud keberadaan mahasiswa di Lingkungan Barane dhua dijelaskan..
Pertemuan diakhiri dengan rencana pendataan dari rumah ke rumah di
Lingkungan Barane dhua.
Pada tanggal 2 Oktober 2014 10 Oktober 2014 diadakan
pengumpulan data oleh mahasiswa bersama dengan kader kesehatan,
kemudian dilanjutkan dengan tabulasi dan analisis data dari tanggal 11
Oktober 2014- 13 Oktober 2014.
Setelah dilakukan tabulasi dan analisis data, maka diadakan
persiapan pertemuan MMD II (kedua) yang akan dilaksanakan pada
tanggal 14 Oktober 2014 dengan agenda acara penyampaian tabulasi dan
analisis data Lingkungan Barane dhua, yang kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan curah pendapat bersama masyarakat untuk menentukan prioritas
masalah kesehatan yang muncul dan bersama sama pula menentukan
Plan Of Action dari masalah yang muncul tersebut. Dari hasil curah
pendapat tersebut diatas, masyarakat akhirnya dapat menentukan masalah
yang benarbenar menjadi prioritas di Lingkungan Barane dhua :
a. Masalah kesehatan lansia.
b. Masalah KIA/KB.
c. Masalah air bersih
Untuk alternatif penyelesaian masalah adalah sbb :
a. Penyuluhan kesehatan (lingkungan, penyakit, gizi dan imunisasi).
b. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan masyarakat.
c. Melaksanakan kerja bakti sosial (BAKSOS).
d. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan lansia dan senam lansia.
e. Penyuluhan kesehatan di sekolah tentang Kesehatan gigi dan mulut.
f. Penyuluhan tentang imunisasi dan gizi balita.
g. Penyuluhan kesehatan remaja (penyuluhan NAPZA )

18
Kemudian dilakukan pembentukan dan pelantikan anggota kelompok kerja
kesehatan (Pokjakes)
2. Persiapan Teknis
Dalam menentukan masalah kesehatan yang ada di Barane dhua,
maka mahasiswa melaksanakan pengumpulan data melalui angket
( lampiran ) dengan melakukan wawancara langsung kepada setiap Kepala
Keluarga dalam hal ini yang bertanggung jawab adalah Mahasiswa Praktek
Keperawatan Komunitas Stikes Marendeng bersama Kader Kesehatan.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 minggu yaitu pada tanggal 2 Oktober
2014- 10 Oktober 2014.
B. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini terdiri atas pengkajian, perencanaan, implementasi,
evaluasi dan tindak lanjut.
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
Untuk mendapatkan informasi tentang kondisi yang mempengaruhi
kesehatan di Barane dhua, maka diperlukan data yang didapatkan
melalui pengkajian, yang terdiri dari kegiatan :
1) Survey sekaligus observasi dimasing-masing rumah yang ada di
Barane dhua.
2) Pengumpulan data di masing-masing rumah penduduk/Kepala
Keluarga melalui wawancara dan observasi langsung bersama
anggota Kader Kesehatan pada tanggal 2 Oktober 2014- 10
Oktober 2014.
3) Tabulasi data pada tanggal 11 Oktober 2014- 13 Oktober 2014.

b. Hasil Tabulasi Data dan Analisa Data


Setelah data terkumpul, maka data tersebut ditabulasi dan diformat
dalam bentuk tabel untuk disajikan pada saat pertemuan kedua (MMD
II). Pengolahan data mencakup analisa masalah kesehatan yang ada di
masyarakat.

19
Adapun tabel-tabel tersebut terdiri dari 25 tabel yaitu :
TABEL 1
DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN

Jenis Kelamin
No Umur Jumlah %
L P
1 0 - < 1 Tahun 5 4 9 2,91
2 1 - < 5 Tahun 17 4 21 5,50
3 5- <12 Tahun 25 31 56 18,12
4 12 - 25 Tahun 41 44 85 27,51
5 26 - 35 Tahun 24 25 49 15,86
6 36 - 45 Tahun 17 19 36 11,65
7 46 - 55 Tahun 13 18 31 10,03
8 56 - 65 Tahun 11 8 19 6,15
9 > 65 Tahun 4 3 7 2,27
Jumlah 157 152 309 100

Interpretasi data :
Dari table distribusi penduduk berdasarkan umur di Lingkungan Barane Dhua
Kelurahan Baurung, Kec. Banggae Timur Tahun 2014 jumlah umur yang paling
banyak 12-25 Tahun sebanyak 85 (27,51%) dan yang paling sedikit adalah > 65
Tahun sebanyak 7 (2,27%).

TABEL 2.
DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN PEKERJAAN
No Pekerjaan Banyaknya %
1 PNS/TNI/POLRI 4 1,29
2 Wiraswasta 14 4,53
3 Pegawai swasta 36 11,65
4 Petani 5 1,62
5 Nelayan 62 20,06
6 Buruh 6 1,94
7 IRT 59 19,09

20
8 Tidak bekerja 13 4,21
9 Belum bekerja 110 35,60
Jumlah 309 100,00

Interpretasi data:
Dari table di atas menunjukkan bahwa disribusi penduduk berdasarkan pekerjaan
di Lingkungan Barane Dhua Kelurahan Baurung tahun 2014 adalah yang paling
banyak adalah belum bekerja 110 (35,60%) dan yang paling sedikit PNS 4
(1,29%)

TABEL 3
DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN PENDIDIKAN

No Pendidikan Banyaknya %
1 Belum Sekolah 27 8,74
2 TK 9 2,91
3 SD
Tamat 101 32,69
Sementara 52 16,83
Tidak Tamat 9 2,91
4 SMP
Tamat 18 5,83
Sementara 20 6,47
Tidak Tamat 0 0,00
5 SMA
Tamat 34 11,00
Sementara 13 4,21
Tidak Tamat 0 0,00
6 Perguruan Tinggi
Sementara 10 3,24
Tamat 10 3,24

Tidak sekolah 6 1,94


jumlah 309 100

Interpretasi data:
Dari table di atas menunjukkan bahwa disribusi penduduk berdasarkan pendidikan
Di lingkungan Barane Dhua Kelurahan Baurung Kec. Banggae Timur Tahun 2014

21
adalah 309 yang paling banyak adalah tamat SD sebesar 101(32,69%) dan yang
paling sedikit tidak sekolah sebanyak 6 (1,94%).sehingga dapat disimpulkan
bahwa tingkat pendidikan masyarakat sudah baik.

TABEL 4.
STATUS KEPEMILIKAN RUMAH BERDASARKAN JUMLAH KEPALA
KELUARGA (KK)

No Kepemilikan Banyaknya %
1 Milik Pribadi 65 87,8
2 Kontrak 0 0
3 Menumpang 8 10,8
4 Rumah dinas 0 0
5 Bebas sewa 1 1,35
6 Lain - lain 0
Jumah 74 100

Interpretasi Data :
Dari 74 jumlah kepala keluarga penduduk di Di Lingkungan Barane Dhua
Kelurahan Baurung Kec. Banggae Timur Tahun 2014, yang paling banyak adalah
milik Pribadi 65 (87,8%),dan yang paling sedikit adalah bebas sewa 1 (1,35%).

TABEL 5.
PEMANFAATAN HALAMAN RUMAH BERDASARKAN JUMLAH RUMAH

NO PEMANFAATAN BANYAKNYA %
1 Tidak Dimanfaatkan 48 73,8
2 Dimanfaatkan Untuk Kebun 5 7,69
3 Dimanfaatkan Untuk Peternakan 3 4,62
4 Dimanfaatkan Untuk perikan 0 0
5 Lain - lain 9 13,8
Jumlah 65 100

Interpretasi Data :

22
Dari 65 rumah di Di Lingkungan Barane Dhua Kelurahan Baurung Kec. Banggae
Timur Tahun 2014, yang paling banyak adalah tidak dimanfaatkan sebanyak 48
(73,8%) dan yang paling sedikit dimanfaatkan untuk peternakan 3 (4,62%).

TABEL 6.
PERSENTASI JUMLAH VEKTOR YANG MEMBAHAYAKAN
BERDASARKAN JUMLAH RUMAH

NO JENIS VEKTOR BANYAKNYA %


1 Lalat 23 23,0
2 Nyamuk 46 46,0
3 Kucing 8 8,0
4 Kecoa 0 0,0
5 Anjing 19 19,0
6 Burung 0 0,0
7 Ayam 4 4,0
8 dll 0 0,0
Jumlah 100 100

Interpretasi Data :
Dari 65 rumah di Di Lingkungan Barane Dhua Kelurahan Baurung Kec. Banggae
Timur Tahun 2014,vector yang paling banyak adalah nyamuk sebanyak
46(46,0%).dan yang paling sedikit adalah ayam, sebanyak 4,0(4,0%).

TABEL 7
SUMBER AIR BERSIH BERDASARKAN JUMLAH RUMAH

NO Sumber air Bersih JUMLAH %


1 Air ledeng/PAM Air kemasan 61 93,85
2 Air ledeng eceran/Membeli 0 0,00
3 Sumur Bor/ Pompa 3 4,62
4 Sumur gali 1 1,54
5 Mata Air terlindung 0,00
6 Mata Air tak terlindung 0,00
7 Penampungan Air hujan 0,00
8 Air sungai/laut/danau/irigasi 0,00
JUMLAH 65 100

23
Dari 65 rumah di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae timur
tahun 2014 ,sumber air bersih mandi dan mencuci yang paling banyak adalah air
ledeng /PAM sebanyak 61(93,8%) dan paling sedikit adalah sumur gali sebanyak
1 (1,54 %)

TABEL 8
KEADAAN FISIK AIR BERDASARKAN JUMLAH KEPALA KELUARGA
N %
FISIK AIR JUMLAH
O
1 Berwarna 0 0
Tidak berwarna/
2 63
tidak berbau 96,9
3 Keruh 0 0
4 Berasa 2 3,08
Tidak ada
5 0
pengendapan 0
JUMLAH 65 100

Dari 65 rumah di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae timur
tahun 2014,status fisik air yang terbanyak adalah tidak berwarna ,tidak berbau,
sebanyak 63 (96,9%) dan paling sedikit adalah berasa, sebanyak 2 (3,08 %).

TABEL 9.
SUMBER AIR MINUM BERDASARKAN JUMLAH KEPALA KELUARGA
NO Sumber air Minum JUMLAH %
1 Air kemasan 6 8,11
2 Air Isi ulang 4 5,41
3 Air ledeng/PAM 64 86,49
4 Air ledeng eceran/Membeli 0 0,00
5 Sumur Bor/ Pompa 0 0,00
6 Sumur Gali tidak Terlindung 0 0,00
7 Sumur gali terlindung 0 0,00
8 Mata Air terlindung 0 0,00
9 Mata Air tak terlindung 0 0,00
10 Sembarang Tempat 0 0,00
11 Penampungan Air hujan 0 0,00
12 Air sungai/laut/danau/irigasi 0 0,00

24
JUMLAH 74 100

Dari 74 jumlah kepala keluarga Di Lingkungan Barane Dhua Kelurahan Baurung


Kec. Banggae Timur Tahun 2014 sumber air minum yang paling banyak
digunakan adalah air ledeng/ PAM sebanyak 64(86,49%),dan yang paling sedikit
adalah air isi ulang sebanyak 4 (5,41%).

TABEL 10.
PENGELOLAAN AIR MINUM BERDASARKAN JUMLAH KK

N Sumber air %
JUMLAH
O Minum
1 Di Masak 56 75,7
2 Tidak dimasak 18 24,3
JUMLAH 74 100

Dari 74 jumlah kepala keluarga Di Lingkungan Barane Dhua Kelurahan Baurung


Kec. Banggae Timur Tahun 2014 pengelolaan air minum yang paling banyak
adalah dimasak 56(75,7%),dan tidak dimasak sebanyak 184 (24,3 %).

TABEL 11.
CARA PEMBUANGAN SAMPAH BERDASARKAN JUMLAH RUMAH

N JUMLAH %
CARA PENGOLAHAN
O RUMAH
1 Dikumpul dan dibakar 45 69,2
2 Diangkut petugas kebersihan 4 6,15
3 Dibuang di sembarang tempat 2 3,08
4 Dibuang di laut/ sungai 14 21,5
5 Ditimbun dalam tanah 0 0
6 Dibuang di selokan 0 0
Jumlah 65 100

25
Dari 65 rumah di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae timur
tahun 2014,cara pembuangan sampah yang terbanyak adalah di kumpul dan di
bakar 45 (69,2%) dan yang paling sedikit adalah dibuang disemarang tempat
sebanyak 2 (3,08%)

TABEL 12
TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH BERDASARKAN JUMLAH RUMAH

TEMPAT
NO PENAMPUNGAN JUMLAH %
SAMPAH
1 Ada 45 69,23

2 Tidak Ada 20 30,77

Jumlah 65 100

Dari 65 rumah di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae timur
tahun 2014, sebanyak 45 (69,23) yang memiliki tempat penampungan sampah
dan yang tidak memiliki sebanyak 20 (30,77%)

TABEL 13.
KEPEMILIKAN JAMBAN BERDASARKAN JUMLAH RUMAH

KEPEMILIKAN
N JUMLAH %
JAMBAN
O
1 Punya 27 41,5
2 Tidak punya 28 43,1
3 Umum 5 7,69
4 Menumpang 5 7,69
JUMLAH 65 100

Dari 65 rumah di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae timur
tahun 2014,kepemilikan jamban berdasarkan rumah, yang paling banyak adalah

26
tidak memiliki , sebanyak 28 (43,1%) dan yang paling sedikit adalah umum dan
menumpang sebanyak 5 (7,69%)

TABEL 14
TEMPAT PEMBUANGAN TINJA BERDASARKAN RUMAH

TEMPAT PEMBUANGAN
NO JUMLAH %
TINJA
1 Laut 30 46,15
2 Selokan 0 0,00
3 Sembarang Tempat 0 0,00
4 WC 35 53,85
JUMLAH 65 100
Dari 65 rumah di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae timur
tahun 2014,tempat pembuangan tinja berdasarkan rumah, yang paling banyak
adalah WC , sebanyak 35 (53,85%) dan yang paling sedikit adalah umum dan
menumpang sebanyak 30 (46,15%)

TABEL 15.
TEMPAT PEMBUANGAN AIR LIMBAH BERDASARKAN JUMLAH
KEPALA KELUARGA
TEMPAT
NO PEMBUANGAN AIR JUMLAH %
LIMBAH
1 Selokan 10 15,38
2 Sumur Rembesan 0 0,00
3 Sembarang Tempat 46 70,77
4 Pantai 0 0,00
5 SPAL 9 13,85
6 Lain - lain 0 0,00
JUMLAH 65 100

Dari 65 rumah di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae timur
tahun 2014,tempat pembuangan pembuangan air limbah berdasarkan rumah,

27
yang paling banyak adalah sembarnag tempat , sebanyak 46 (70,77%) dan yang
paling sedikit adalah SPAL sebanyak 9 (13,85%)
TABEL 16.
JUMLAH BALITA YANG MENDAPAT IMUNISASI DASAR LENGKAP
BERDASARKAN JUMLAH BALITA

N %
IMUNISASI JUMLAH
O
1 Lengkap 21 100,0
2 Tidak Lengkap 0 0,0
JUMLAH 21 100

Dari 21 balita di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae timur
tahun 2014 , 21 (100%) balita mendapatkan imunisasi dasar

TABEL 17.
DISTRIBUSI PENYAKIT YANG BIASA DIDERITA BAYI BERDASARKAN
JUMLAH BAYI

JENIS
N
PENYAKIT / JUMLAH %
O
GEJALA
1 Batuk - batuk 2 28,57
2 Diare 0 0,00
3 Demam 3 42,86
4 Penyakit Kulit 1 14,29
Kejang - kejang
5 0 0,00
karena panas
Tidak ada
6 1 14,29
Keluhan
Jumlah 7 100

Dari 7 jumlah Bayi di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae
timur tahun 2014,Distribusi penyakit yang biasa diderita Bayi yang terbanyak
adalah demam , sebanyak 3 (42,86%) dan paling sedikit adalah batuk-batuk dan
penyakit kulit sebanyak 1(14,29%).

28
TABEL 18.
KEPEMILIKAN KMS BERDASARKAN BERDASARKAN JUMLAH BAYI

NO JENIS PENYAKIT / GEJALA JUMLAH %


1 Ada 9 100
2 Tidak ada 0 0
JUMLAH 9 100
Dari 7 bayi di di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae timur
tahun 2014,jumlah bayi 100% mempunyai KMS.

TABEL 19.
PEMBERIAN IMUNISASI TT BERDASARKAN JUMLAH BUMIL

N MENDAPATKAN %
JUMLAH
O IMUNISASI TT
1 Ya 2 100
2 Tidak 0 0
JUMLAH 2 100

Dari 2 ibu hamil di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae
timur tahun 2014, 2( 100%) mendapatkan imunisasi TT

TABEL 20.
DISTRIBUSI PENYAKIT / GEJALA YANG BIASA DIDERITA BALITA
BERDASARKAN JUMLAH BALITA

N JENIS PENYAKIT / %
JUMLAH
O GEJALA
1 Batuk - batuk 7 33,3
2 Diare 2 9,52
3 Demam 5 23,8
4 Penyakit Kulit 1 4,76
5 Kejang-kejang karena panas 0 0
6 Tidak ada keluhan 6 28,6

29
JUMLAH 21 100
Dari 21 balita di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae timur
tahun 2014 , distribusi penyakit / gejala yang biasa diderita balita yg paling
banyak adalah batuk batuk sebanyak 7 (33,3%) dan paling sedikit adalah
penyakit kulit sebanyak 1 (4,76 %)

TABEL 21.
PERSENTASI USIA BUMIL BERDASARKAN JUMLAH BUMIL

NO USIA BUMIL JUMLAH %


1 < 17 Tahun 0 0
2 17 - 24 Tahun 1 50,0
3 25 - 35 Tahun 1 50,0
4 > 35 Tahun 0 0
JUMLAH 2 100

Dari 2 ibu hamil di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae timur
tahun 2014, presentasi Usia Bumil Berdasarkan Usia Bumil , usia 17 - 24 Tahun
sebanyak 1 ( 50%) dan usia 25 - 35 Tahun sebanyak 1 (50%)

TABEL 22.
JENIS KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN BERDASARKAN JUMLAH
PASANGAN USIA SUBUR
N JENIS ALAT
JUMLAH %
O KONTRASEPSI
1 Pil 7 21,9
2 Susuk 1 3,13
3 AKDR 0 0
4 Kondom 1 3,13
5 Suntik 5 15,6
Tidak memakai
6 18 56,3
alat kontrasepsi
JUMLAH 32 100

Dari 32 PUS di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae timur
tahun 2014,,jenis alat kontrasepsi yang di gunakan terbanyak adalah pil, sebanyak
7 (21,9%) dan yang paling sedikit adalah susuk dan kondom sebanyak 1 (3,13%).

30
TABEL 23.
KEPEMILIKAN KMS BERDASARKAN JUMLAH BALITA
NO KEPEMILIKAN KMS JUMLAH %
1 Ada 18 85,71
2 Tidak ada 3 14,29
JUMLAH 21 100

Dari 21 balita di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae timur
tahun 2014 , kepemilikan kms berdasarkan jumlah balita, 18 (85,71%) yg
memiliki KMS dan 3 (14,29%) balita yg tidak memiliki KMS

TABEL 24.
JENIS BANTUAN YANG DIBUTUHKAN OLEH LANSIA
N JENIS
JUMLAH %
O BANTUAN
1 Dana Sehat 9 15,8
2 Panti Jompo 0 0
Pelayanan
3 35 61,4
Kesehatan
Penyuluhan
4 13 22,8
kesehatan
JUMLAH 57 100

Dari 57 lansia di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae timur
tahun 2014 ,jenis bantuan yang di butuhkan lansia adalah yang terbanyak adalah
pelayanan kesehatan 35 (61,4%) dan yang sedikit adalah dana sehat 9 (15,8%).

TABEL 25
DISTRIBUSI USIA PUS BERDASARKAN JUMLAH PUS

NO USIA PUS JUMLAH %


1 15 - 45 Tahun 32 100
JUMLAH 32 100

31
Dari 32 PUS di lingkungan barane dhua kelurahan baurung kec banggae timur
tahun 2014, sebanyak 32 (100%) berada pada usia 15 - 45 Tahun.

2. Analisa Data
Masalah Diagnosa keperawatan
Data kesehatan komunitas

Dari 74 KK, vektor yang Risiko terjadinya Risiko terjadinya


terbanyak adalah nyamuk 34 penularan penularan penyakit
KK ( 46%), penyakit infeksi infeksi di Barane dhua
Dari 74 KK, terdapat 20 berhubungan

rumah (30,7%) yang tidak dengan :

memiliki tempat Kurangnya

penampungan sampah pengetahuan

Dari 74 KK, yang tidak masyarakat tentang

memiliki jamban sebanyak 28 pentingnya kesehatan

KK (43,1%) lingkungan.

Dari 74 KK, Terdapat 30


KK (46,1%) buang air dilaut
Dari 74 KK, terdapat 46
KK (70,7%) yang membuang
air limbah di sembarang
tempat
Kurangnya pema-
Kelompok lansia tertinggi haman masyara - Risiko terjadinya
adalah berkisaar umur 60 -69 kat terhadap kese penyakit pada lansia
tahun sebanyak 7 orang (2,27 hatan lansia berhubungan dengan
%). Kurangnya
Bentuk bantuan yang paling pengetahuan
dibutuhkan lan - masyarakat tentang
sia adalah pelayanan kesehatan lansia.

32
kesehatan,sebanyak 35
(61,4%)

Kurangnya
Dari 32 PUS terdapat 18 pemahaman PUS Risiko bertambahnya
orang 35 (56,3%) tidak tentang jumlah penduduk di
menggunakan alat kontrasepsi penggunaan alat Barane dhua
kontrasepsi berhubungan dengan
kurangnya
pemahaman PUS
tentang penggunaan
alat kontrasepsi

Prioritas Masalah
Setelah perumusan diagnosa, dilakukan skoring untuk penentuan prioritas,
yakni sebagai berikut:

No Masalah Kesehatan A B C D E F G H I J K L M N
1 Risiko terjadinya 5 5 5 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 1
penularan penyakit 5
infeksi

33
Risiko terjadinya 3
2 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2
penyakit pada lansia 9
Kurangnya Risiko

Risiko bertambahnya 3
3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3
jumlah penduduk di 2
Barane dhua

Keterangan :
Keterangan Pembobotan

A = Risiko terjadi H = Waktu 1 = Sangat Rendah


B = Risiko Keparahan I = Dana 2 = Rendah
C = Potensial untuk pendidikan
J = Fasilitas Kesehatan 3 = Cukup
Kesehatan
D = Minat Masyarakat K = Sumber Daya 4 = Tinggi
E = Mungkin Diatasi L = Sesuai Dengan Peran Perawat 5 = Sangat Tinggi
F = Sesuai dengan Program M = Skor Total
G = Tempat N = Urutan Prioritas

34
Berdasarkan hasil skoring diperoleh prioritas masalah dengan diagnosa
sebagai berikut:
a. Risiko terjadinya penularan penyakit infeksi di Barane dhua
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya kesehatan lingkungan.
b. Risiko terjadinya penyakit pada lansia berhubungan dengan
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lansia.
c. Risiko bertambahnya jumlah penduduk di Barane dhua berhubungan
dengan kurangnya pemahaman PUS tentang penggunaan alat
kontrasepsi
3. Perencanaan
Diagnosa Keperawatan I :
Risiko terjadinya penularan penyakit infeksi di Barane dhua berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
kesehatan lingkungan.
Tujuan Jangka Panjang :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan, selama satu tahun diharapkan
masyarakat terhindar dari penyakit tropis yang disebabkan oleh lingkungan
yang kurang sehat di Barane dhua.
Intervensi :
a. Penyuluhan kesehatan pada masyarakat termasuk keluarga binaan
tentang kesehatan diri dan lingkungan rumah.
b. minggu bersih
c. Gerakan pembuatan sistem pembuangan air limbah sederhana
d. Penyuluhan tentang pentingnya membuat tempat sampah dan, jamban
dan pembuangan limbah rumah tangga.

Diagnosa Keperawatan II :
Risiko terjadinya penyakit pada lansia diakibatkan oleh penurunan fungsi
fisiologi tubuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan lansia

Tujuan Jangka Panjang :


Risiko terjadinya penyakit pada lansia berhubungan dengan Kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lansia.

44
Intervensi :
a. Pengkajian fisik/kesehatan lansia.
b. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan lansia pada masyarakat.
c. Pelaksanaan senam lansia.

Diagnosa Keperawatan III:


Risiko bertambahnya jumlah penduduk di Barane dhua berhubungan
dengan kurangnya pemahaman PUS tentang penggunaan alat kontrasepsi
Tujuan Jangka Panjang :
Setelah dilakukan intervensi/tindakan keperawatan selama 1
tahun,diharapkan lansia dapat terhindar dari penyakit dan masalah lain
akibat penurunan fungsi tubuh di dusun _Pesapoang Timur.
Intervensi :
a. Penyuluhan KB

4. Implementasi
Diagnosa Keperawatan I :
Risiko terjadinya penularan penyakit infeksi di Barane dhua berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
kesehatan lingkungan
Implementasi :
a. Pada tanggal 19 oktober 2014 dilakukan Penyuluhan kesehatan pada
masyarakat termasuk keluarga binaan tentang kesehatan diri dan
lingkungan rumah.
b. Pada tanggal 19 oktober 2014 dilakukan kerja bakti bersama- sama
dengan masyarakat.
c. Pada tanggal 9 november 2014 dilakukan pembuatan percontohan
sistem pembuangan air limbah sederhana
d. Pada tanggal 19 oktober 2014 dilakukan penyuluhan tentang
pentingnya membuat tempat sampah dan, jamban dan pembuangan
limbah rumah tangga.

Diagnosa Keperawatan II :

45
Risiko terjadinya penyakit pada lansia diakibatkan oleh penurunan fungsi
fisiologi tubuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan lansia
a. Pada tanggal 16 0ktober 2014 dilakukan pengkajian fisik/kesehatan
pada lansia.
b. Pada tanggal 16 0ktober 2014 dilakukan penyuluhan kesehatan lansia
(rematik dan hipertensi).
c. Pada tanggal 16 0ktober 2014 dilakukan pelaksanaan senam lansia.

Diagnosa Keperawatan III :


Risiko terjadinya penyakit pada lansia diakibatkan oleh penurunan fungsi
fisiologi tubuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan lansia
a. Pada tanggal 20 oktober dilakukan penyuluhan Penyuluhan tentang alat
kontra sepsi (KB)

5. Evaluasi
Diagnosa Keperawatan I:
a. Evaluasi Struktur
Dari 74 Kepala Keluarga di Lingkungan Barane dhua, vector yang
paling banyak adalah nyamuk sebanyak 46 (46,0%)., dari 74 kepala
keluarga 20 KK (30,77%) tidak memiliki tempat pembuangan sampah
dan 14 KK (21,5%) membuang sampah dilaut, tidak memiliki jamban
sebanyak 28 KK (43,1%) dan 30 KK buang air besar dilaut sebanyak
30 (46,15), sebanyak 46 (70,77%) tidak mempunyai SPAL. Masalah
kesehatan lingkungan ditemukan pada beberapa keluarga. Kegiatan
penyuluhan yang dilakukan menggunakan alat bantu yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan tingkat pengetahuan warga. Pemberitahuan
kegiatan penyuluhan, kerja bakti, penggunaan jamban sehat dan SPAL
percontohan dilakukan melalui pemberitahuan secara langsung
Rencana kegiatan juga disampaikan secara langsung lewat pengeras
suara yang ada di masjid nirul hidayah Lingkungan Barane dhua
setelah shalat magrib. Kegiatan kerja bakti, penggunaan jamban sehat
dan SPAL percontohan disediakan oleh mahasiswa dan

46
masyarakat/Pokjakes Lingkungan Barane dhua. Waktu pelaksanaan
sesuai dengan yang direncanakan. Sebelum pelaksanaan kegiatan,
mahasiswa menghubungi anggota Pokjakes, Kepala Lingkungan dan
pihak yang terkait. Selain itu mempersiapkan bahan dan media yang
akan digunakan serta menentukan mahasiswa dan pokjakes yang akan
memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.
b. Evaluasi Proses
Penyuluhan dilakukan terhadap keluarga binaan pada lingkungan
rumah yang dilakukan oleh masing-masing mahasiswa yang menjadi
penanggungjawab keluarga binaan tersebut, sedangkan penyuluhan
kepada masyarakat dilaksanakan di belakang mesjid nurul hidayah.
Pemilihan tempat tersebut berdasarkan tempat berkumpulnya
masyarakat. Pelaksanaan penyuluhan keseluruhan berjalan lancar
sesuai rencana berkat dukungan dan kerjasama dari kepala
Lingkungan, tokoh masyarakat, pokjakes Lingkungan, mahasiswa dan
seluruh masyarakat Barane dhua. Demikian pula dengan pelaksanaan
kerja bakti, penyuluhan tentang jamban sehat dan pembuatan SPAL
percontohan, yang dalam pelaksanaannya terdapat materi jamban
keluarga, rumah sehat, SPAL, pengenalan dan penatalaksanaan
beberapa penyakit dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
direncanakan.
c. Evaluasi Hasil
setelah dilakukan pembinaan didapatkan hasil masih ada beberapa KK
masih belum memiliki jamban sehat. Keluarga binaan dari masing-
masing mahasiswa mengatakan akan berusaha untuk membuat jamban
dan SPAL sendiri maupun kolektif setelah mempunyai dana yang
cukup. Kerja bakti yang dilaksanakan selama 2 kali dihadiri oleh
sebagian besar masyarakat Lingkungan Barane dhua. Demikian
dengan pelaksanaan penyuluhan kesehatan lingkungan dan secara
keseluruhan kegiatan berlangsung dengan lancar tanpa kendala

Diagnosa Perawatan 2 :
a. Evaluasi Struktur

47
Dari hasil pendataan terdapat 57 lansia didapatkan beberapa lansia
mengeluh nyeri persendian dan tekanan darah tinggi, dari hasil
wawancara bentuk bantuan yang dibutuhkan adalah pelayanan
kesehatan, di Barane dhua .Kegiatan penyuluhan dilaksanakan oleh
mahasiswa pada keluarga binaan gerontik sebanyak 5 orang,
menyiapkan alat Bantu sesuai dengan tingkat kebutuhan dan
pengetahuan masyarakat khususnya lansia.
b. Evaluasi Proses
Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemeriksaan fisik dan kesehatan
lansia dan penyuluhan dan perawatan lansia pada keluarga binaan
asuhan keperawatan gerontik yang dilaksanakan oleh mahasiswa.
c. Evaluasi Hasil
Dari 57 lansia yang ada, terdapat 70% lansia yang berhasil
dilakukan pemeriksaan fisik/kesehatan termasuk keluarga binaan,
kemudian dilakukan senam lansia yang diahadiri 50% dari jumlah
keseluruhan lansia, terlaksananya penyuluhan kesehatan lansia dan
kegiatan senam lansia, dan secara keseluruhan kegiatan lansia sukses
dan berjalan sesuai dengan rencana.

Diagnosa Perawatan 3 :
a. Evaluasi Struktur
Dari hasil pendataan terdapat 32 pasangan usia subur terdapat 7
(21,9%) menggunakan kontrasepsi pil, susuk 1 (3,13%), kondom 1
(3,13%), suntik 5 (15,6%) dan 18 orang tidak menggunakan alat
kontrasepsi. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan oleh mahasiswa
menyiapkan alat Bantu sesuai dengan tingkat kebutuhan dan
pengetahuan masyarakat khususnya PUS.
b. Evaluasi Proses
Penyuluhan yang dilaksanakan diposyandu Sobo di Lingkungan
Barane dhua disampaikan oleh penanggung jawab dari mahasiswa dan
pokjakes tentang penyuluhan KB
c. Evaluasi Hasil

48
Penyuluhan pada ibu-ibu khususnya PUS mendapat antusiasme dari
ibu-ibu terlihat dari banyaknya jumlah ibu yang mengikuti
penyuluhan.

49

Anda mungkin juga menyukai