koroner. Hal ini juga menyebabkan dinding ventrikel kiri menjadi kaku
tiroid terlalu banyak. Hal ini dapat menyebabkan denyut jantung menjadi
fibrillation).
Sebaliknya, metabolisme melambat ketika kelenjar tiroid tidak cukup
(bradycardia).
5. Obat dan Suplemen
Obat batuk dan flu serta obat lain yang mengandung pseudoephedrine
meningkat akibat diabetes yang tidak terkontrol. Selain itu, gula darah
Napas yang terganggu, misalnya mengalami henti napas saat tidur dapat
jantung.
Tingkat elektrolit yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat
jantung).
11.Konsumsi Kafein atau Nikotin
Kafein, nikotin, dan stimulan lain dapat menyebabkan jantung berdetak
lebih cepat dan dapat berkontribusi terhadap resiko aritmia jantung yang
lebih serius.
Obat-obatan ilegal, seperti amfetamin dan kokain dapat memengaruhi
The hearts electrical system : Working and not. American Heart Association.
KOMPLIKASI ARITMIA
darah secara efektif. Jika aritmia tidak segera ditangani atau tidak mendapat
penanganan yang tepat, maka dalam jangka panjang dapat mengarah kepada:
1. Stroke
dinding rongga jantung, trombus ini terbentuk bila terjadi gangguan irama
jantung sehingga terjadi keadaan yang relatif statis pada atrium seperti pada
fibrilasi atrium Ketika jantung tidak dapat memompa darah secara efektif,
darah terbentuk. trombus atau emboli terbentuk akibat kontraksi tidak teratur
menjadi infark.
2. Gagal jantung.
Hal ini dapat terjadi jika jantung memompa tidak efektif dalam waktu lama
paru-paru.)
drastis dapat merusak organ vital, termasuk otak, yang sangat membutuhkan
suplai darah. Dalam kasus yang parah, irama jantung dapat menjadi begitu
SUMBER :
Menurut Fauci AS, et al. (2008), syok kardiogenik merupakan penyebab utama (
leading cause ) dari kematian pasien dengan infark miokard ( myocardial infarct
; MI) yang dirawat di rumah sakit. Terapi reperfusi dini untuk infark miokard
tahun 1960-an, namun telah berfluktuasi sekitar 8 persen selama lebih dari 20
kurang umum berkaitan dengan non-ST elevation MI. Dua pertiga penderita
bervariasi. Hal ini berhubungan dengan definisi syok kardiogenik dan kriteria
sindrom koroner akut yang dipakai sangat beragam pada berbagai penelitian.
Pria lebih sering terkena syok kardiogenik daripada wanita dikarenakan angka
kejadian infark miokard akut lebih banyak pada pria dibangdingkan wanita.
Syok kardiogenik terjadi pada 2,9% pasien angina pektoris tak stabil dan
2,1% pasien infar miokard akut non elevasi ST. Median waktu perkembangan
menjadi syok pada pasien ini adalah 76 jam dan 94 jam, dimana yang sering
infark miokard akut yang mendapat terapi trombolitik tetap ditemukan syok
Dimana tingkat mortalitas tetap tinggi sampai saat ini, berkisar antara 80-90%.
Wolfe RE, Fischer CM. Shock. In: Roppolo LP, Davis D, Kelly SP, Rosen P