Direktur Utama, STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 21-3-2014
Semua sampah yang dihasilkan dalam ruangan atau area isolasi
Pengertian harus di buang dalam wadah atau kantong yang sesuai.
1. Menciptakan lingkungan rumah sakit yang bersih dan
nyaman. Tujuan 2. Mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh limbah rumah sakit kepada masyarakat.
1. Pasal 5 ayat 2 UU Kesehatan no 36 tahun 2009.
2. Pasal 6 UU Kesehatan no 36 tahun 2009. Kebijakan 3. Kebijakan Direktur Utama tentang pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Prosedur 1. Petugas yang bertanggung jawab atas pembuangan
sampah dari bangsal /area isolasi harus menggunakan APD lengkap ketika membuang sampah.( Topi, Masker, Apron, Sarung tangan, Sepatu boot) 2. Untuk sampah infeksius gunakan kantong palstik kuning, kemudian diikat dengan tali atau diberi tanda infeksius. Semua sampah dari area isolasi dengan penyakit menular melalui udara (airborne) ditangani sebagai sampah infeksius. 3. Untuk sampah non infeksius menggunakan kantong plastik hitam. 4. Untuk sampah benda tajam atau jarum ditampung dalam wadah tahan tusukan, dan tahan air(safety box) 5. Kantong sampah apabila sudah penuh harus segera diikat dengan tali dan tidak boleh dibuka kembali. 6. Limbah cair seperti urin dan feses dapat dibuang ke dalam sistem pembuangan kotoran yang tertutup dan memenuhi syarat dan disiram dengan air yang banyak.(IPAL)_ 7. Pembuangan sampah infeksius ditangani dan dibuang sesuai dengan kebijakan rumah sakit dan peraturan nasional mengenai sampah rumah sakit. 8. Gunakan jalur khusus untuk pembuangan sampah dan jangan menggunakan jalur untuk makanan/ jalur bersih.
Sub.Bag Rumah Tangga, Petugas penyedia pelayanan cleaning