Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 4

Analisis Jalur (Path Analysis)

Statistik Untuk Akuntansi

OLEH:

NAME

NIM:

MAGISTER AKUNTANSI STAR BPKP

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2015
ANALISIS JALUR
(PATH ANALYSIS)

A. Tugas:

1. Buat Rumusan Masalah

2. Buat Kerangka Konseptual

3. Rumuskan Hipotesis (masing-masing). Hipotesis dibuat directional (ada arahnya)

4. Olah datanya dan interpretasikan Path Analysis (Analisis Jalur)

Pertanyaan :

a. Apakah Detailed Supplier Assesment (X1) berpengaruh terhadap Project Tim Efffectiveness
(Y1)?
b. Apakah Detailed Supplier Assesment (X1) berpengaruh terhadap Firm Financial
Performance (Y2) ?
c. Apakah Project Tim Efffectiveness (Y1) berpengaruh terhadap Firm Financial Performance
(Y2) ?
d. Apakah Detailed Supplier Assesment (X1) berpengaruh terhadap Firm Financial
Performance (Y2) melalui Project Tim Efffectiveness (Y1) ?
Nomor absensi : 3

Data yang diolah : 19 110

B. PENYELESAIAN

1. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Apakah detailed supplier assesment (X1) berpengaruh terhadap project tim effectiveness (Y1) ?

2. Apakah detailed supplier assesment (X1) berpengaruh terhadap firm financial performance (Y2) ?

3. Apakah project tim effectiveness (Y1) berpengaruh terhadap firm financial performance (Y2) ?

4. Apakah detailed supplier assesment (X1) berpengaruh terhadap firm financial performance (Y2) melalui
project tim effectiveness (Y1)?

2. Kerangka Konseptual

Persamaan untuk pengujian ini adalah :

Y1 = b1X1 + e1

Y2 = b2X1 + b3Y1 + e2

3. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual diatas maka diajukan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Detailed supplier assesment (X1) berpengaruh positif terhadap project tim effectiveness
(Y1)

H2 : Detailed supplier assesment (X1) berpengaruh positif terhadap firm financial performance
(Y2)

SH3 : Project tim effectiveness (Y1) berpengaruh positif terhadap firm financial performance (Y2)

H4 : Detailed supplier assesment (X1) berpengaruh positif terhadap firm financial performance
(Y2) melalui project tim effectiveness (Y1)

4. Analisa dan Interpretasi

Berikut akan dibahas atas hasil pengujian keempat hipotesis tersebut :

4.1. Pengaruh detailed supplier assesment (X1) terhadap project tim effectiveness (Y1)

Berdasarkan uji variabel Detailed supplier assesment (X1) terhadap project tim effectiveness (Y1)
ternyata mempunyai multiple R (korelasi berganda) sebesar 0.782 dan mempunyai hubungan yang lemah
dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0.717. Artinya kontribusi Detailed supplier assesment (X1)
terhadap project tim effectiveness (Y1) adalah 37,7%, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain yang
tidak diikutkan dalam penelitian ini. Nilai F hitung 60.027 lebih besar dari F tabel 3.94dengan
probabilitas 0,000 yang berarti mempunyai pengaruh pada taraf signifikansi sebesar 0,01.

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa :

Koefisien beta pada variabel detailed supplier assesment (X1) sebesar 0.614 menunjukkan bahwa
dengan peningkatan detailed supplier assesment (X1) akan meningkatkan project tim
effectiveness (Y1). Koefisien determinasi parsial (r2) untuk variabel detailed supplier assesment
(X1) adalah sebesar 0.377. Hal ini memberikan makna bahwa secara parsial kemampuan variabel
detailed supplier assesment (X1) dalam menjelaskan keragaman project tim effectiveness (Y1)
adalah sebesar 37.7%. Tingkat keberartian pengaruh variabel detailed supplier assesment (X1)
terhadap variabel project tim effectiveness (Y1) secara statistik diuji dengan menggunakan uji-t.
Berdasarkan hasil uji-t, variabel detailed supplier assesment (X1) secara statistik memberikan
pengaruh positif signifikan terhadap project tim effectiveness (Y1). Hal ini terbukti dari nilai t
hitung 7.748, nilai ini lebih besar dari t tabel (7.748 > 2,364) dan nilai probabilitas sebesar 0.000,
nilai ini lebih kecil = 0,01. Dengan demikian secara statistik H1 tidak ditolak,dari artinya
hipotesis yang menyatakan Detailed supplier assesment (X1) berpengaruh positif terhadap
project tim effectiveness (Y1) dapat dibuktikan kebenarannya sehingga H1 tidak ditolak.

Sedangkan nilai e1 dapat dihitung sebagai berikut :

e1=(1-R^2 = (1-0.377=(0.623)=0.78

Berdasarkan Tabel 4.1 maka Persamaan struktural sebagai berikut : project tim effectiveness
(Y1) = 0.614* Detailed Supplier Assesment + 0.78

Y1 = b1X1 + e1
Y1 = 0.614 X1 + 0.78
Keterangan :
Y1 = project tim effectiveness
X1 = detailed Supplier Assesment

Persamaan di atas dapat diartikan bahwa variabel detailed supplier assesment (X1) berpengaruh
positif terhadap project tim effectiveness (Y1). Dengan demikian berarti semakin baiknya
detailed supplier assesment (X1) maka akan meningkatkan project tim effectiveness (Y1).

4.2 Pengaruh detailed supplier assesment (X1) , project tim effectiveness (Y1) terhadap firm
financial performance (Y2)

Berdasarkan uji bersama-sama variabel Detailed supplier assesment (X1), project tim effectiveness (Y1)
terhadap firm financial performance (Y2) ternyata mempunyai multiple R (korelasi berganda) sebesar
0.482 dan mempunyai hubungan yang sangat lemah dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0.233.
Artinya kontribusi Detailed supplier assesment (X1) dan project tim effectiveness (Y1) terhadap firm
financial performance (Y2) adalah 23,3%, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak
diikutkan dalam penelitian ini. Nilai F hitung 14.854 lebih besar dari F tabel 3.088 dengan probabilitas
0,000 yang berarti mempunyai pengaruh pada taraf signifikansi sebesar 0,01.

Tabel 4.2.

Hasil Path Analysis Variabel Detailed supplier assesment (X1), Project tim effectiveness (Y1) Terhadap variable firm
financial performance (Y2) Secara Langsung
Standardized
Variabel Coefficients r r2 t Sig Keterangan
Beta

Detailed
supplier Tidak Signifikan
0.099 0.008 0.882 0.380
assesment 0.089 pada level 10%
(X1)

Project tim
Signifikan
effectiveness 0.415 0.350 0.123 3.702 0.000
pada level 1%
(Y1)

Multiple R = 0.482

R Square (R2) = 0.233

F Hitung = 14,854

F table = 3.088

Sign F = 0.000

T table = 2,364 (T tabel 1% karena hasil path analysis signifikan


dilevel 1%)

Sumber : Data Primer, diolah

Kalau diuraikan satu persatu untuk pengaruh secara langsung maka akan terlihat sebagai berikut:
Variabel detailed supplier assesment (X1) Koefisien beta pada variabel detailed supplier
assesment (X1) sebesar 0.099 menunjukkan bahwa dengan peningkatan detailed supplier
assesment (X1) akan meningkatkan firm financial performance (Y2). Koefisien determinasi
parsial (r2) untuk variabel detailed supplier assesment (X1) adalah sebesar 0.008. Hal ini
memberikan makna bahwa secara parsial kemampuan variabel detailed supplier assesment (X1)
dalam menjelaskan keragaman firm financial performance (Y2) adalah sebesar 0.80%.

Tingkat keberartian pengaruh variabel detailed supplier assesment (X1) terhadap variabel firm
financial performance (Y2) secara statistik diuji dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil
uji-t, variabel detailed supplier assesment (X1) secara statistik tidak memberikan pengaruh
positif signifikan terhadap firm financial performance (Y2). Hal ini terbukti dari nilai t hitung
0.882, nilai ini lebih kecil dari t tabel (0.882 < 2, 364) dan nilai probabilitas sebesar 0.380, nilai
= 0,10. Dengan demikian secara statistik H2ini lebih besar dari ditolak, karena tidak signifikan
pada level 10% artinya hipotesis yang menyatakan Detailed supplier assesment (X1)
berpengaruh positif terhadap firm financial performance (Y2) tidak dapat dibuktikan
kebenarannya sehingga H2 ditolak.

b. Variabel Project Tim Effectiveness (Y1)

Koefisien beta pada variabel project tim effectiveness (Y1). sebesar 0.415 menunjukkan bahwa
dengan peningkatan project tim effectiveness (Y1) akan meningkatkan firm financial
performance (Y2). Koefisien determinasi parsial (r2) untuk variabel project tim effectiveness
(Y1) adalah sebesar 0.123. Hal ini memberikan makna bahwa secara parsial kemampuan variabel
project tim effectiveness (Y1) dalam menjelaskan keragaman firm financial performance (Y2)
adalah sebesar 12.3%. Tingkat keberartian pengaruh variabel project tim effectiveness (Y1)
terhadap variabel firm financial performance (Y2) secara statistik diuji dengan menggunakan uji-
t. Berdasarkan hasil uji-t, variabel project tim effectiveness (Y1) secara statistik memberikan
pengaruh positif signifikan firm financial performance (Y2). Hal ini terbukti dari nilai t hitung
3.702, nilai ini lebih besar dari t tabel (3.702 > 2, 364) =dan nilai probabilitas sebesar 0.000,
nilai ini lebih kecil dari 0,01. Maka secara statistik H3 tidak ditolak karena signifikan di bawah
dilevel 1% , berarti hipotesis yang menyatakan project tim effectiveness (Y1) berpengaruh
positif terhadap firm financial performance (Y2) dapat dibuktikan kebenarannya sehingga H3
tidak ditolak . Variabel project tim effectiveness (Y1) berpengaruh positif terhadap firm financial
performance (Y2). Dengan demikian berarti semakin baiknya project tim effectiveness (Y1)
maka akan meningkatkan firm financial performance (Y2).
Berdasarkan beta untuk pengaruh secara langsung di atas maka dapat diketahui urutan kontribusi
masing-masing variabel yang lebih dominan berpengaruh terhadap firm financial performance
(Y2), adalah sebagai berikut:

Variabel Detailed supplier assesment (X1) = 0.099


Variabel Project tim effectiveness (Y1) = 0.415

Untuk nilai e2 dapat dihitung sebagai berikut :


e2=(1-R^2 = (1-0.233=(0.767)=0.87

Berdasarkan Tabel 4.2 maka Persamaan struktural sebagai berikut :


Firm financial performance (Y2) =
0.099 [Detailed supplier assesment (X1)] + 0.415[Project tim effectiveness (Y1)] + 0.87

Y2 = b2X1 + b3Y1 + e2
Y2 = 0.099 X1 + 0.415Y1 + 0.87
Keterangan :
Y2 = Firm financial performance
Y1 = project tim effectiveness
X1 = detailed Supplier Assesment

Dari persamaan diatas dapat diartikan bahwa variabel detailed supplier assesment (X1)
memberikan pengaruh positif terhadap Firm financial performance (Y2) dan Project tim
effectiveness (Y1) memberikan pengaruh positif terhadap Firm financial performance (Y2).

4.3. Pengaruh detailed supplier assesment (X1) terhadap firm financial performance (Y2) melalui
project tim effectiveness (Y1)

Pengaruh Detailed supplier assesment (X1), Terhadap Firm financial performance (Y2) Melalui
Project tim effectiveness (Y1) didapat dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu
(0.614) X (0.415) =0,25481. Sedangkan pengaruh total Detailed supplier assesment (X1)
terhadap Firm financial performance (Y2) yaitu 0.099 +0.25481 =0.35381.
Setelah dilakukan pengujian sebagaimana dijelaskan pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 maka Diagram
Path untuk penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Pengambilan keputusan :

H4 tidak ditolak bila H1 signifikan dan H3 signifikan serta keduanya menunjukkan arah yang
sama

Untuk analisa jalur Pengaruh detailed supplier assesment (X1) terhadap firm financial
performance (Y2) melalui project tim effectiveness (Y1) berdasarkan diagram diatas
menunjukkan hasil bahwa detailed supplier assesment (X1) berpengaruh terhadap firm financial
performance (Y2) melalui project tim effectiveness (Y1). Hal ini ditunjukkan dengan H1
signifikan dengan arah positif dan H3 signifikan dengan arah positif. Sehingga H4 tidak ditolak.
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa Detailed supplier assesment (X1) tidak dapat
memberikan pengaruh positif terhadap firm financial performance (Y2) secara langsung ,tetapi
dapat memberikan pengaruh positif secara tidak langsung yaitu dari detailed supplier assesment
(X1) terhadap firm financial performance (Y2) melalui project tim effectiveness (Y1) (sebagai
intervening).

Anda mungkin juga menyukai