Anda di halaman 1dari 2

Seorang pasien perempuan bernama F umur 4 Bulan 2 hari masuk IGD dan dirawat di

bangsal anak pada tanggal 30 Desesmber 2013, masuk dengan keluhan utama sesak nafas
meningkat sejak 7 hari yang lalu. Sesak nafas dirasakan sejak 3 bulan yang lalu.Batuk sejak 3 bulan
yang lalu, batuk tidak dipengaruhi cuaca, lingkungan dan makanan, batuk terdengar seperti
berdahak.Demam sejak 7 hari yang lalu, demam tidak tinggi, tidak menggigil. Kejang tidak ada.
Pilek tidak ada. Perdarahan dari hidung dan mulut tidak ada. Buang air kecil jumlah dan warna
biasa. Buang air besar , mencret sejak 1 hari yang lalu, frekuensi 1x, warna kekuningan dan tidak
berbau busuk, tidak bercampur lendir ataupun darah.

Pasien tidak pernah mengalami sesak nafas. Pasien sudah pernah dirawat di RSUD Achmad
Mochtar sebelumnya dengan keluhan yang sama sekitar 3 bulan yang lalu, namun pasien pulang
paksa dikarenakan kendala biaya.Pasien anak pertama, lahir di rumah,dibantu dukun, cukup bulan
dengan berat badan 2.500 gram, panjang badan lupa, tidak pernah imunisasi, ASI diberikan mulai
dari lahir sampai sekarang, ditambah bubur dengan merek SUN sejak usia 2 bulan. Pasien tinggal
dirumah semi permanen, perkarangan sempit, jamban umum, sampah dibuang ke bak sampah, air
minum dari air sumur. Higiene dan sanitasi lingkungan rumah kurang.

Keadaan pasien saat di rumah sakit di dapatkan keadaan umum buruk, kesadaran kurang
aktif, nadi 154 kali/menit, nadi cepat dan halus, nafas 60 kali/menit, nafas cepat dan dalam, suhu
37,6 o C, sianosis, anemis, ikterus, dan edema secara umum tidak ada. Berat badan 4000g, panjang
badan 57 cm. Berdasarkan perbandingan berat badan dan tinggi badan didapatkan kesan gizi
kurang. Kulit teraba hangat, turgor kulit cepat kembali. Ubun-ubun besar tidak cekung. Rambut
hitam, tidak mudah dicabut. Mata konjungtiva tidak anemis,sclera tidak ikterik, refleks cahaya +/+
normal. Nafas cuping hidung ada. Mukosa mulut dan bibir basah. Leher, tidak ditemukan kelainan.
Thorak ditemukan adanya retaksi dinding dada daerah subcosta, jantung irama teratur bising tidak
ada dan paru paru ditemukan suara nafas bronkovesikuler dengan suara nafas tambahan berupa
rhonki kering kasar dan wheezing ada. Abdomen distensi tidak ada,bising usus positif normal.
Punggung, tidak ditemukan kelainan. Alat kelamin, tidak ditemukan kelainan. Anus, colok dubur
tidak dilakukan. Ekstrimitas, akral hangat, refilling kapiler baik. Pemeriksaan penunjang yang
dilakukan, laboratorium darah rutin, Hb 12,6 gr/dl, leukosit 18.600/mm3, Ht 36.7%, trombosit
392.000/mm3, gula darah sewaktu 157 mg/dl, Ureum 27,3 mg/dl, Kreatinin 0,4 mg/dl. Dari
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan laboratorium sederhana, didapatkan diagnosis kerja susp.
bronkopneumonia.

Pengobatan awal yang diberikan pada pasien : IVFD KaEn 1B 5 tetes/menit , O2 1


liter/menit,nebulizer Combivent 3x 0,5, injeksi cefotaxime 2x200 mg i.v, injeksi gentamisin 2x22
mg i.v, injeksi dexamethasone3x0,75 mg, ambroxol 3 x 2,5 mg p.o.

Keadaan pasien ini pada tanggal 31 Desember 2013, secara subjektif, demam masih ada,
berak-berak encer tidak ada, muntah tidak ada, kejang tidak ada, sesak nafas ada, BAB biasa, BAK
biasa. Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum pasien sakit berat, kesadaran kurang aktif,
nadi 149 x/menit, nafas 58 x/menit cepat dan dalam, suhu 37,6 0C.Kulit : turgor kulit kembali cepat.
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik. Hidung : nafas cuping hidung ada. Thoraks :
normochest, retraksi dinding dada ada. Cor : irama jantung teratur, bising tidak ada. Pulmo :
vesikuler, ronki kasar kering ada, wheezing ada. Abdomen : distensi tidak ada, hepar dan limpa
tidak teraba, bising usus (+) normal. Ekstermitas : akral hangat, perfusi baik. Dan diberikan terapi :
IVFD KaEn 1B 16 tetes/menit, O2 1 liter/menit,nebulizer Combivent 3x 0,5, injeksi cefotaxime
2x200 mg i.v, injeksi gentamisin 2x22 mg i.v, paracetamol syrup 3x1/2 sdt kapan perlu, salbutamol
0,4 mg + GG 5 mg dalam bantuk puyer diberikan sebanyak 3x1 puyer,injeksi dexamethasone3x0,75
mg, mucopect drop 3x 10 tts.

Keadaan pasien ini pada tanggal 1 Januari 2014, secara subjektif, demam tidak ada, berak-
berak encer tidak ada, muntah tidak ada, kejang tidak ada, sesak nafas ada tetapi sudah berkurang,
BAB biasa, BAK biasa. Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum pasien sakit sedang,
kesadaran cukup aktif, nadi 145 x/menit, nafas 54 x/menit, suhu 36,5 0C. Kepala : ubun-ubun tidak
cekung. Kulit : turgor kulit kembali cepat. Mata :konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
Hidung : nafas cuping hidung ada. Thoraks : normochest, retraksi dinding ada. Cor : irama jantung
teratur, bising tidak ada. Pulmo : vesikuler, ronki kering kasar ada, wheezing ada. Abdomen :
distensi tidak ada, hepar dan limpa tidak teraba, bising usus (+) normal. Ekstermitas : akral hangat,
perfusi baik. Dan diberikan terapi : IVFD KaEn 1B 16 tetes/menit, O2 1 liter/menit,nebulizer
Combivent 3x 0,5, injeksi cefotaxime 2x200 mg i.v, injeksi gentamisin 2x22 mg i.v, paracetamol
syrup 3x1/2 sdt kp, salbutamol 0,4 mg + GG 5 mg dalam bantuk puyer diberikan sebanyak 3x1
puyer,injeksi dexamethasone3x0,75 mg, mucopect drop 3x 10 tts

Keadaan pasien ini pada tanggal 2 Januari 2014, secara subjektif, demam tidak ada, berak-
berak encer tidak ada, muntah tidak ada, kejang tidak ada, sesak nafas ada namun sudah berkurang,
BAB biasa, BAK biasa. Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum pasien sakit sedang,
kesadaran cukup aktif, nadi 147 x/menit, nafas 52 x/menit, suhu 36,5 0C. Kepala : ubun-ubun tidak
cekung. Kulit : turgor kulit kembali cepat. Mata :konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
Hidung : nafas cuping hidung ada. Thoraks : normochest, retraksi masih ada. Cor : irama jantung
teratur, bising tidak ada. Pulmo : vesikuler, ronki ada, wheezing ada. Abdomen : distensi tidak ada,
hepar dan limpa tidak teraba, bising usus (+) normal. Ekstermitas : akral hangat, perfusi baik. Dan
diberikan terapi: IVFD KaEn 1B 16 tetes/menit, O2 1 liter/menit, injeksi cefotaxime 2x200 mg i.v,
injeksi gentamisin 2x22 mg i.v, paracetamol syrup 3x1/2 sdt kp, salbutamol 0,4 mg + GG 5 mg
dalam bantuk puyer diberikan sebanyak 3x1 puyer,injeksi dexamethasone 3x0,75 mg, mucopect
drop 3x 10 tts
Anjuran penunjang pada pasien ini adalah swab tenggorok dan rontgen foto thorax ap
lateral.

Apabila F pulang, orang tuanya diberi tahu agar sebisa mungkin menjaga sanitasi
lingkungan didaerah sekitar dan mengurangi pajanan pasien terhadap polusi udara seperti asap
rokok, asap buangan kendaraan dan lain-lain, selain itu orang tua perlu menyediakan obat demam di
rumah seperti Paracetamol, agar jikaF mengalami demam bisa langsung diatasi sehingga suhunya
tidak bertambah tinggi dan menyebabkan kejang. Juga diberi tahu apabila F mengalami sesak dan
batuk kembali diusahakan dapat segera dibawa ke rumah sakit ataupun sarana kesehatan terdekat
agar diberikan terapi yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai