6
Periode Tahun 1943 1945
Mulai tahun 1945 sampai dengan tahun 1950, Perusahaan Listrik dan Gas
diambil alih oleh Pemerintah RI dari Jepangpada tanggal 27 Oktober
1945. Kemudian melalui Ketetapan Presiden RI No. I/S.D/1945, dibentuk
Jawatan LIstrik dan Gas yang berkedudukan di Yogyakarta. Untuk
pertama kali dalam sejarah Indonesia terdapat satu kestuan Perusahaan
Listrik seluruh Indonesia, sehingga pada tanggal 27 Oktober ditetapkan
sebagai Hari Listrik Nasional hingga saat ini.
7
b. Peraturan Pemerintah RI No. 18 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi
Perusahaan Listrik dan Gas milik Belanda.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, semua perusahaan milik
Belanda diambil alih, termasuk Perusahaan Listrik dan Gas seluruh
Indonesia. Jawatan Tenaga diubah menjadi Perusahaan Listrik Negara
melalui surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga No.
P.25/45/17 tanggal 23 September 1958, sedangkan P3LG dibubarkan
pada tahun 1959. Untuk mewujudkan Undang undang No. 19 tahun
1960 tentang Perusahaan Listrik Negara dan melalui Peraturan
Pemerintah RI No. 67 tahun 1961 dibentuklah Badan Pimpinan Umum
Perusahaan Listrik ( PU PLN ), yang mengelola semua Perusahaan Listrik
Negara dan Gas dalam satu wadah organisasi. Di daerah daerah tersebut
dibentuk daerah eksploitasi yang terdiri atas :
a. Sepuluh daerah eksploitasi umum ( Pembangkitan dan Distribusi ).
b. Organisasi BPU-PLN dipimpin oleh Direksi.
c. Satu daerah eksploitasi khusus pembangkitan listrik.
d. Tiga belas PLN eksploitasi proyek - proyek kelistrikkan.
e. Daerah eksploitasi khisis distribusi dibagi lebih lanjut menjadi
cabang.
f. Daerah eksploitasi khusus pemba ngkit dibagi lebih lanjut menjadi
sektor.
8
di bidang kelistrikkan kepada PLN untuk pengaturan, pembinaan,
pengawasan dan pelaksanaan perencanaan umum di bidang kelistrikkan
Nasional di samping tugas-tugas sebagai perusahaan. Mengingat
kebijakan energi dipandang perlu unyuk ditetapkan secara nasional, maka
pada Kabinet Pembangunan III dibentuk Departemen Pertambangan dan
Energi, dan Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) dan Perusahaan Gas
Negara ( PGN ) berpindah lingkungan dari PUTL ke Departemen di
bidang ketenagaan ditangani oleh Direktorat Jendral Ketenagaan ( 1981 ).
Dalam Kabinet Pembangunan IV, Dirjen Ketenagaan diubah menjadi
Dirjen Listrik dan Energi ( LEB ), perubahan nama ini bertujuan untuk
memperjelas tugas dan fungsi, yaitu :
a. Pembinaan program kelistrikkan.
b. Pembinaan pengusahaan.
c. Pengembangan energi baru.
9
ketentuan dan perundang-undangan yang ada sudah tidak sesuai lagi
dengan perkembangan keadaan dan kebutuhan pembangunan di bidang
kelistrikkan, maka bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat
Indonesia menetapkan Undang0undang No.15 Tahun 1985 tentang
penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik. Berdasarkan undang-undang
dan peraturan pemerintah tersebut ditetapkan bahwa PLN merupakan
Pemegang Kuasa Ketenaga Listrikkan.
10
pada perusahaan persero yang bersangkutan. Berhubungan dengan itu
maka agar di dalam pelaksanaan operasional sebagai pemegang kuasa
usaha ketenagalistrikkan sesua dengan makna yang terkandung di dalam
undang-undang dan peraturan pemerintah tersebut diatas. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 1990 tentang Perusahaan
Umum ( Perum ) Listrik Negara dinyatakan tidak berlaku. Latar belakang
Perum menjadi Persero adalah bahwa selama lima pelita ( 25 tahun )
PLN hidup dan beroperasi atas bantuan anggaran pemerintah ( APBN ).
Sehingga ketergantungan sektor tenaga listrik ada APBN dan dana-dana
lunak dari pinjaman Bank dunia dan sangat besar. Maksud dan tujuan
perubahan bentuk Perum dan Persero antara lain sebagai berikut :
11
lambang perusahaan juga dimaksudkan sebagai identitas suatu perusahaan.
Berikut adalah lambang perusahaan PT PLN ( Persero ) dan maknanya :
12
masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-
nyala yang dimiliki tiap insan, yang berkarya di perusahaan ini.
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga
bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan,
13
penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para
insan PT PLN (Persero) guna untuk memberikan layanan terbaik bagi
pelangganannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan
konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap
diperlukan dalam kehidupan manusia. Disamping itu, biru juga
melambangkan keandalan yang dimiliki insane-insan perusahaan
dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.
Sejarah singkat PT PLN APB Jateng dan DIY dimulai dari adanya Region
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (RJTD) yang bekerja di bawah wilayah kerja PT
PLN Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (P3B) Jawa Bali. PT PLN
(Persero) RJTD bekerja membawahi beberapa Unit Pelayanan Transmisi (UPT)
diantaranya, UPT Semarang, UPT Kudus, UPT Salatiga, UPT Purwokerto, UPT
Tegal, UPT Solo, UPT Yogyakarta. Lalu setelah terbitnya Keputusan Direksi PT
PLN (Persero) Nomor : 1434.K/DIR/2011 Tentang Organisasi PT PLN (Persero)
Area Pengatur Beban Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Pada PT PLN (Persero)
Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali, maka PT PLN (Persero) RJTD
berubah organisasinya menjadi PT PLN (Persero) APB Jateng dan DIY, yang
membawahi beberapa Area Pelaksana Pemelihara (APP) diantaranya, APP
Semarang, APP Salatiga, APP Purwokerto. Sedangkan APP tersebut merupakan
gabungan dari beberapa UPT seperti, APP Semarang bertempat di Semarang
yang merupakan gabungan dari UPT Semarang dan UPT Kudus, APP Salatiga
bertempat di Salatiga merupakan gabungan dari UPT Salatiga, UPT Solo, UPT
Yogyakarta, dan APP Purwokerto bertempat di Purwokerto merupakan gabungan
dari UPT Purwokerto dan UPT Tegal.
14
2.4 Gambaran Umum PT. PLN APB Jateng dan DIY
2.6 Uraian Fungsi dan Tugas Pokok APB Jateng dan DIY
15
2. Mengelola operasi sistem tenaga listrik untuk memperoleh sistem yang
andal, aman, bermutu dan ekonomis, dengan berbasis teknologi sesuai
standar dan peraturan yang berlaku.
3. Mengelola proses transaksi tenaga listrik dengan kontrak TSA dan
setelmen PPA dan PSA termasuk pengelolaan proses pembacaan meter
yang transparan, adil, dipercaya sesuai dengan mekanisme yang berlaku
sejalan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
4. Menelola proses bidding/mekanisme transaksi dan melaksanakan
koordinasi pelaksanaan operasi sitem tenaga listrik dari perencanaan
operasi tahunan hingga pelaksaan real time.
5. Memberikan perintah dispatch unit pembangkitan pada Perusahaan
pembangkit (PT IP, PT PJB) dan Perusahaan Listrik Swasta/IPP yang
terintegrasi dalam sistem kelistrikan Jawa Bali.
6. Menganalisa dan mengevaluasi terkait pemantauan kinerja sistem, kinerja
instalasi, pembangkitran dan penyaluran, investigasi terhadap gangguan
serta pemantauan terhadap pemenuhan aturan transaksi, aturan jaringan
dan Power Purchase Agreements (PPA).
7. Melaksanakn pemeliharaan dan pengembangan fasilitas hardware,
masterstation pada pusat pengatur beban (Control Center).
8. Menetapkan desain sistem dan tata laksana proses data metering.
9. Menyusun laporan kinerja operasi sitem dan transaksi tenaga listrik.
OUTPUT
16
INTERNAL INTERNAL
KANTOR INDUK : ANALISA KANTOR INDUK :
- SK, SE
ANALISA - Usulan RKA
- RKAP
PERENC
PERENC OPERASI
OPERASI DAN
DAN - Laporan Managemen
- Kontrak Manajemen ANAAN REAL
REAL EVALUA - Laporan Realisasi
- Rencana Alokasi OPERASI
OPERASI
Pembuat TIME SI
SI Kinerja
Pembuat
Energi
an Pembuat
Pembuat OPERASI
OPERASI - Laporan Realisasi Har
- Pengembangan SDM an - Laporan Operasi
Rencana an
an Analisa
Analisa & &
& Diklat Rencana Sistem
- STP Alat Pendukung Operasi Pedoman
Pedoman Evaluasi
Evaluasi - Usulan defence
Operasi
Operasi Sistem Operasi
Operasi Operasi
Operasi scheme
Sistem Pembuat
Pembuat
- Rencana Operasi STL Penyalura Gardu
Gardu Perhitung
Sistem
Perhitung
Sistem - Laporan Transaksi
- Neraca Daya Penyalura an
an Tenaga Listrik
n Induk
Induk an
an
- Strategi Automatic n&& Panduan
Panduan Transaksi - Rencana kerja
Load Shedding (UFR) Pembang
Pembang Operasi Transaksi penyaluran
Pembuat
Pembuat Operasi
Supervisi Tenaga
APP : kitan
kitan Supervisi
Sistem Tenaga - SOP Operasi Sistem
EKSTERNAL an
an SOP
SOP Sistem
& Listrik & EKSTERNAL
- Rencana Tahunan Har &
dan Listrik & -APD/APJ:
Usulan Rencana
APD
Penyaluran & APJ: Khusus
Khusus dan
Pelaksan Availabilit
- dan DataSCADATEL
konsumen VIP Pembuat Pelaksan
Manajer
PanduanAPB JTD Availabilit - MLS/ALS yang tepat
Diklat
Pembuat Panduan
aan yy Trafo
-- KualitasLaporan listrik Kajian aan
Manuver Trafo dan akurat
Kajian Manuver
Pengend - Laporan keuangan
-Pengusahaan
Transaksi tenaga Kebutuha Pengend - Standart kualitas
listrik Kebutuha alian (RAT, CF, Mutasi AT,
- Data Instalasi n alian listrik &Keuangan
-Penyaluran
Informasi hari Terpasang n Serta SPV.Administrasi
Pengemb Serta LKU)
- Jadwal HarLur
penting/siaga
- Laporan Kesiapan Pengemb Pencatata
PEMBANGKITAN: angan Pencatata APP :
- Laporan gangguan
Instalasi angan n Data
-- Transaksi
Rencana pembelian Instalasi n Data - Jadwal
BA Pemeliharaan
Transaksi Tenaga
Instalasi Operasi
energi
pengoperasian listrik Instalasi Operasi Listrikdiijinkan
yang
-Baru Kesiapan pembangkit Sistem
Sistem SOP Khusus
- Laporan Evaluasi
-- Jadwal HarKit Asisten Manajer Asisten Manajer Asistem Manajer
Data dan kondisi Real
Real Time
Time Operasi
PEMBANGKITAN:(kinerja
Operasi Perencanaan
DIKLAT: Real Time & Evaluasi SUPPORT
Operasi
SUPPORT Sistem Fasilitas Operasi
peralatan, meter,
- Evaluasi Operasi
-- Jadwal
Rencana Diklat proteksi
Bulanan,sistem SOP
UIP:
Bulanan/Mingguan Pemeliha
Pemeliha
KEUANGAN, SDM &
-Pemeliharaan
Rencana PENGELOLAAN
Rekap transaksi
- Permintaan
Penge
Penge FASILITAS raan,OPERASI
raan,
Pengelola
pengoperasian
lolaan
PenyaluranADMINISTRASI
lolaan Pembinaandan instalasi Rencana
Rencana Pemuliha
Pemuliha
Pengelola BARANG tenaga
implementasi & JASA
listrik defence
baru
SCADATEL Pembinaan Kesekre
Kesekre Pengelolaan
Pengelolaan an
an - ROH
Melaksa
Supervisor
Melaksa Pengem
Pengem n
Supervisor
n Perencana
Perencana Pengadaan
Supervisor
scheme
Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa
-- Ijin
Ijin pemadaman
pelaksanaan SDM
SDM tariatan
tariatan SCADATEL
SCADATEL Teknologi
Teknologi - Justifikasi jadwal
Keuan
Pengel
Keuan
Pengel -- Pemetaan
Pemetaan nakan
nakan bangan Ganggua
bangan Operasi
GangguaSistem an & -pemeliharaan
SOP Gardu Listrik
Induk
instalasi
pekerjaan Analisa & Evaluasi Strategi an &
Informasi
Informasi Transaksi
Pemeriksaan, Tenaga Kit
Penerimaan
gan non
olaan
gan
olaan
JASER:
rutin
Kompetensi
Kompetensi Fungsi
Fungsi Master
Master n dan
n dan Pemelihara
Pemelihara
Pemeriksaan,
- JadwalPenerimaan
Pemeliharaan
& DIKLAT: Barang
& Pemakaian
Pemakaian Barang
Pengel
RKAP
Pengel
RKAP -- Pelatihan
Pelatihan Kesekret
Kesekret Station,
Station, Perbaika
Perbaika an
an Fungsi
Fungsi yang diijinkan
- SLB & SLO Usulan
Usulan Pengam
Pengam - Usulan peserta diklat
olaan
olaan Penempatan ariatan
ariatan Master
Master n
n Master
Master TI
TI -UIP:
Ijin pemadaman
PEMERINTAH :
Penempatan anan
anan
Arus
Arus DFR
DFR dan
dan Station,
Station,
Pengel
- Aturan
Pengel //Evaluasi
Jaringan Promosi
(Grid
Promosi instalasi
instalasi - SOP Energize
instalasi
kas
kas Supervisor
Evaluasi Fasilitas
Fasilitas Master
Supervisor
Master
olaan
olaan
Code) Kinerja
Kehuma
Kehuma Penduku DFR dan -Instalasi
Permintaan baru dan ijin
Akunta Kinerja
Perencanaan san Penduku
Pengendalian DFR dan
Operasi A pengoperasian
Akunta Peraturan
- Regulasi, Individu san ng Fasilitas penanganan gangguan
nsi Individu ng Fasilitas
nsi Penduku JASER:
Pemerintah Penduku
Bagan 2.1 Proses Bisnis ng
ng
APB JTD - Justifikasi instalasi
- Lingkungan masuk ke jaringan
2.8 Struktur Organisasi
PEMERINTAH:
Supervisor
Struktur Organisasi APB Jateng dan DIY, dapat dilihat pada bagan 2.2. - Standart kualitas
Pengendalian Operasi B listrik
- Pembayaran Pajak
Supervisor
Pengendalian Operasi C
17
Supervisor Supervisor
Pengendalian Operasi D Pengendalian Operasi E
Bagan 2.2 Struktur Organisasi
2.9 Tugas dan Wewenang Jabatan
1. Manajer
Merencanakan, mengendalikan dan mengevaluasi operasi sistem serta
mengelola transaksi tenaga listrik dan memastikan kesiapan fasilitas
operasi untuk memperoleh kondisi sistem yang handal, berkualitas serta
ekonomis/efisien guna menjaga kontinuitas pelayanan energi listrik serta
bertanggung jawab atas pelaksanaan pengoperasian sistem penyaluran di
wilayah kerja Area Pelaksana Pemeliharaan yaitu fungsi perencanaan dan
evaluasi pengoperasian sistem, yang meliputi pengendalian operasi
sistem, supervisi operasi, dan rencana operasi, serta pengelolaan transaksi
tenaga listrik. Wewenang Jabatan Manajer adalah menyetujui rencana
operasi tahunan, bulanan, mingguan dan harian untuk pembangkitan,
penyaluran dan scadatel serta rencana metering, menyetujui evaluasi
18
operasi tahunan, bulanan, mingguan dan harian untuk pembangkitan,
penyaluran dan scadatel serta evaluasi metering, mnyetujui berita acara
transaksi tenaga listrik, mengusulkan rencana anggaran opersi sistem,
mengusulkan rencana pengembangan sistem.
19
4. Supervisor Analisa dan Evaluasi Operasi Sistem
Mengkoordinasikan analisis dan evaluasi operasi sistem yang meliputi
analisis dan evaluasi operasi tahunan, bulanan, dan mingguan unit
pembangkitan dan analisis dan evaluasi pemeliharaan sistem penyaluran
Sub sistem di wilayah kerjanya agar agar diperoleh analisis yang tajam
berdasarkan data yang akurat dan laporan dapat terbit tepat waktu untuk
penyempurnaan operasi sistem lebih lanjut dan dapat dipergunakan
sebagai acuan operasi sistem tenaga yang memenuhi kriteria sekuriti,
mutu dan ekonomi. Wewenang jabatannya antara lain, membuat konsep
laporan evaluasi operasi sistem secara berkala maupun insidentil untuk
diterbitkan oleh P3B-JB, memberikan masukan untuk pengembangan dan
penyempurnaan proses operasi sistem kepada MBOPS dan Deputi
Manajer lainnya di BOPS, mengembangkan metode dan mekanisme
analisa dan evaluasi operasi sistem, menetapkan software dan hardware
untuk proses analisa dan evaluasi operasi sistem.
20
6. Supervisor Strategi Operasi Sistem
Tersedianya jadwal pekerjaan dan panduan manuver penyaluran
sistem 150 kV harian, strategi operasi, dan SOP (GI dan Pemulihan)
dengan memperhatikan kondisi real time yang memenuhi kriteria,
keandalan, mutu dan ekonomis. Wewenang jabatannya antara lain,
menentukan stratwegi operasi, menentukan dan menjadwalkan pekerjaan
penyaluran, menerbitkan ROH dan SOP, melakukan koordinasi dengan
pihak terkait berkenaan dengan penyaluran dan pembangkitan.
21
tenaga listrik bulanan untuk dikirimkan ke P3B- JB, memvalidasi rencana
kegiatan metering.
22