Anda di halaman 1dari 17

Kamu dan saya adalah

KITA
penasarankah anda?, ayooooo klik di sini .http://www.penasaran.net/?ref=b2thmx
Senin, 05 Mei 2014
ASUHAN KEBIDANAN PADA By.Ny.N
NEONATUS CUKUP BULAN SESUAI MASA
KEHAMILAN (NCB SMK) DENGAN FISIOLOGIS DI
RUMAH SAKIT LAWANG MEDIKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Indikator kesehatan
suatu bangsa salah satunya masih dilihat dari tinggi atau rendahnya angka
kematian bayi (AKB). Pada pekan ASI 2007 di Istana Negara ibu Ani Yudhoyono
mengatakan bahwa di Indonesia angka kematian bayi (AKB) masih tinggi yaitu
35/1000 kelahiran hidup atau sekitar 175.000 bayi meninggal tiap tahunnya
sebelum mencapai usia 1 bulan. (Anik. 2008. h 11&12)
Menurut Survei Demokrasi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, di propinsi
Lampung pada tahun 2012 angka kematian neonatal 27/1000 kelahiran hidup.
Beberapa penyebab kematian bayi baru lahir (BBL) adalah yang terbanyak
disebabkan oleh kegawatdaruratan, dan penyulit pada neonatus, trauma lahir,
kelainan kongenital, dan hiperbilirubin. (Profil DINKES kesehatan Lampung.
2012)
Kelahiran seorang bayi adalah peristiwa yang besar untuk si bayi, karena harus
menyesuaikan diri dengan dunia luar. Oksigen tidak dapat lagi melalui darah ibu,
tetapi harus dihirup sendiri melalui paru-parunya sendiri yang harus berkembang
segera sesudah lahir. Jadi pernapasan pertama si bayi sangat penting untuk
mampu menyerap oksigen yang diperlukan untuk metabolisme tubuh, dan juga
berkemampuan untuk membuang karbondioksida keluar dari paru-paru. Paru-paru
yang tadinya berisi cairan kini harus terisi udara. Terjadi pola perubahan
peredaran darah, karena kini terbuka peredaran paru, jadi semua shunt menutup,
dan jantung kiri mulai bekerja keras memompah darah ke seluruh tubuh bayi.
Suhu badan bayi sewaktu dalam kandungan kurang lebih lebih tinggi dari suhu
badan ibu, karena itu perubahan yang cepat terjadi sesudah kelahiran menuntut
adaptasi tubuh bayi. (Anik. 2008. h. 12)
Dari data tersebut di atas penulis tertarik untuk mengambil judul Asuhan
Kebidanan pada By. Ny. N Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan
dengan Fisiologis di Rumah Sakit Lawang Medika.

1.2.Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk memenuhi salah satu tugas dari praktek klinik kebidanan 1, dan
agar mahasiswa dapat
memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan
pada bayi baru lahir normal
dengan menggunakan pendekatan menejemen 7 langka varney.
b. Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa mampu melakukan pengkajian bayi baru lahir.
2. Agar mahasiswa mampu menegakkan diagnosa pada bayi baru lahir.
3. Agar mahasiswa mampu menentukan masalah potensial pada bayi baru lahir.
4. Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan segera dan melakukan
kolaborasi.
5. Agar mahasiswa mampu merencanakan tindakan asuhan kebidanan sesuai
diagnosa bayi baru lahir.
6. Agar mahasiswa mampu melaksanakan apa yang sudah direncanakan sesuai
diagnosa bayi abru lahir.
7. Agar mahasiswa mampu mengevaluasi kembali setelah apa yang sudah dilakukan
pada bayi baru lahir.

1.3.Manfaat
1. Bagi institusi
Sebagai acuan untuk membimbing mahasiswa yang terjun ke lahan
praktek dengan menerapkan
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan memantau kinerja mahasiswa
di lahan praktek melalui
bimbingan yang intensif.
2. Bagi rumah sakit
Sebagai alat pembimbing dalam memberikan pelayanan kebidanan pada
bayi baru lahir dengan
kebidanan dan dapat mempercepat kerja sama dalam mengaplikasikan
teori di lahan prektek dalam
asuhan kepada ibu dan bayi baru lahir.
3. Bagi masyarakat khususnya orang tua
Dengan dilakukan asuhan bayi baru lahir, orang tua mengerti dalam
memberikan asuhan yang baik
pada bayi baru lahir, dengan demikian komplikasi dapat terdeteksi secara
dini dan segera
mendapatkan pananganan kesehatan.
1.4.Rumusan Masalah
Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir?.
1.5.Metode Penulisan
1. Wawancara
Dalam penulisan laporan kasus ini, penulis mendapatkan data yang akurat
langsung dari orang tua
bayi dengan melakukan wawancara, agar terjalin hubungan baik dengan
orang tua bayi baru lahir.
2. Observasi
Data yang akurat dari laporan kasus ini, didapat dengan cara observasi
langsung terhadap kondidi
bayi baru lahir.
3. Studi kepustakaan
Untuk melengkapi data yang diperoleh dari wawancara dan observasi,
penulis mendapatkan refrensi
dari berbagai sumber bukku maupun internet mengenai bayi baru lahir.
4. Dokumentasi
Setelah melakukan wawancara, observasi, dan studi kepustakaan, data
yang diperoleh
didokumentasikan dalam bentuk studi kasus.

1.6.Sistematika penulisan
BAB I PENDAHULUAN yaitu terdiri dari : latar belakang, tujuan, manfaat,
rumusan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA yaitu terdiri dari : konsep medis, fisiologis bayi
baru lahir, dan konsep menejemen asuhan kebidanan 7 langka varney.
BAB III TINJAUAN KASUS yaitu melakukan pendokumentasian dengan 7
langka varney.
BAB IV PEMBAHASAN yaitu membandingkan antara teori dengan praktek,
apakah terjadi kesenjangan atau tidak.
BAB V PENUTUP yaitu terdiri dari : kesimpulan dan saran.

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1.KONSEP MEDIS
2.1.1.Pengertian
Definisi neonatus normal adalah neonatus yang lahir dari kehamilan 37-42
minggu dan berat badan lahir 2500-4000 gram. (Dwi Maryanti, dkk. 2011. h. 2)
2.2.2.Terminology
Berdasarkan pada standar yang diterima secara umum istilah berikut ini
digunakan pada bayi :
- Fetus : dari kehamilan 6 minggu sampai lahir.
- Neonatus atau bayi baru lahir : dari lahir sampai usia 1 bulan.
- Bayi : dari usia 1 bulan sampai berjalan kaki.
Ada beberapa istilah yang harus diketahui, karena hal ini berhubungan dengan
prognosis dan penatalaksanaan bayi baru lahir. Istilah-istilah ini sering dikacaukan
antara satu dengan yang lain. Padahal, setiap istilah sebetulnya penting dalam
penentuan prognosis karena berbedanya masalah yang mungkin timbul.
Berdasarkan usia kehamilan, dikenal istilah :
a. Permatur atau neonatus kurang bulan (NKB), untuk neonatus kurang dari 37
minggu.
b. Neonatus cukup bulan (NCB), untuk neonatus berusia 37 minggu sampai 41
minggu lebih 6 hari.
c. Postmatur atau neonatus lebih bulan (NLB), untuk neonatus berusia lebih dari 42
minggu.
Berdasarkan berat badan lahir, dibedakan antara :
a. Makrosomia, untuk neonatus dengan berat badan lahir lebih dari 4000 gram.
b. Neonatus dengan berat badan lahir normal antara 2500 - 3999 gram..
c. Neonatus dengan berat badan lahir rendah (BBLR), untuk yang kurang dari 2500
gram
(Anik. 2008. h. 19 & 20)

2.2.3.Keadaan Klinik Bayi Baru Lahir


a. Lahir aterm antara 37-42 minggu.
b. Berat badan 2500-4000 gram.
c. Panjang badan 45-53 cm.
d. Lingkar dada 30,5-38 cm.
e. Lingkar kepala 31-35,5 cm.
f. Pernapasan 30-60 x/menit.
g. Nadi, dalam menit pertama 100-180 x/menit, jika kondisi stabil dari 120-160
x/menit.
h. Kulit tampak kemerah-merahan dan licin karena jaringan subcutan cukup
terbentuk dan diliputi verniks caseosa.
i. Rambut kepala biasanya telah sempurna.
j. Kuku agak panjang dan melewati jari-jari.
k. Genitalia: labia mayora sudah menutupi labia minora (pada anak perempuan),
testis sudah turun ke dalam skrotum (pada anak laki-laki).
l. Reflek hisap dan menelan sudah baik.
m. Reflek menggenggam sudah baik.
n. Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam pertama,
mekonium berwarna hitam kecoklatan.
(Dwi Maryanti, dkk. 2011.h. 69-115)

2.2.FISIOLOGIS BAYI BARU LAHIR.


2.2.1. Mekanisme hilangnya panas pada bayi baru lahir
a. Evaporasi : kehilangan panas dapat terjadi karena penguapan cairan ketuban pada
permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri, karena seteleh lahir tubuh bayi
tidak segara dikeringkan. Kehilangan panas juga teradi pada bayi yang terlalu
cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
b. Konduksi : kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin seperti meja, tempat tidur, atau timbangan yang
temperaturnya lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
c. Konveksi : kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar langsung
dengan udara sekitar yang lebih dingin dari suhu tubuh bayi.
d. Radiasi : kehilangan panas tubuh yang terjadi karena bayi ditempatkan didekat
benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi, walaupun
tidak bersentuhan secara langsung.
(Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Edisi 2008. h. 127)
2.2.2. Klasifikasi suhu bayi
Suhu normal : 36,5 - 37,50C
Hipotermi ringan : 36 - <360C
Hipotermi berat : suhu bayi <360C
(Dwi Maryanti. 2011.h. 72)
2.2.3. Perubahan perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir
a. Perubahan pernapasan
Saat kepala bayi melewati jalan lahir, ia akan mengalami penekanan yang tinggi
pada toraksnya, dan tekanan ini akan hilang dengan tiba-tiba setelah bayi lahhir.
Proses mekanis ini menyebabkan cairan yang ada di dalam paru-paru hilang
karena terdorong ke bagian perifer paru-paru kemudian diabsorbsi. Karena
terstimulus oleh sensor kimia, suhu serta mekanis akhirnya bayi memulai aktifitas
napas untuk pertama kalinya.
Tekanan intra toraks yang negative disertai dengan aktivasi napas yang pertama
memungkinkan adanya udara masuk ke dalam paru-paru. Setelah beberapa kali
napas pertama, udara dari luar mengisi jalan napas pada trakea dan bronkus
akhirnya semua alveolus mengembang karena terisi udara.
Fungsi alveolus dapat maksimal jika dalam paru-paru bayi terdapta surfaktan
yang adekuat. Surfaktan membantu menstabilkan dinding alveolus sehingga
alveolus tidak kolaps saat akhir napas.
(Ari & Esti. 2010. h. 197)
b. Perubahan sirkulasi
Aliran darah dari plasenta berhenti pada saat tali pusat dikelm, sehingga system
bertekanan rendah yang berada pada unit janin plasenta terputus, sehingga
berubah menjadi system sirkulasi tertutup, bertekanan tinggi, dan berdiri sendiri.
Efek yang terjadi segera setelah tali pusat diklem adalah peningkatan tahanan
pembulu darah sistemik. Hal yang paling penting adalah peningkatan tahanan
pembuluh darah dan tarikan napas pertama terjadi bersamaan. Oksigen dari napas
pertama tersebut menyebabkan system pembuluh darah paru berelaksasi dan
terbuka sehingga paru-paru menjadi system bertekanan rendah. Hal ini
menyebabkan perubahan tekanan aliran darah dalam jantung.
Tekanan akibat peningkatan aliran darah di sisi kiri jantung menyebabkan
foramen ofale menutup, duktus arteriosis yang mengalirkan darah teroksigenasi
ke otak janin, kini tidak lagi diperlukan. Dalam 48 jam duktus ini akan mengecil
dan secara fungsional menutup akibat penurunan kadar prostaglandin E 2 yang
sebelumnya disuplei oleh plasenta. Darah teroksigenasi yang secara rutin
mengalir, duktus arteriosis dan voramen ofale melengkapi perubahan radikal pada
anatomi dan fisiologi jantung. Darah yang tidak kaya akan oksigen masuk ke
jantung bayi menjadi teroksigenasi sepenuhnya di dalam paru-paru, kemudian
dipompakan ke seluruh tubuh bayi.
(Ari & Esti. 2010. h. 199)
c. Perubahan termoregulasi
Bayi baru lahir mempunyai kecendrungan untuk mengalami stress fisik akibat
perubahan suhu di luar uterus. Fluktuasi (naik turun) suhu di dalam uterus
minimal, rentang maksimal 0,60C sangat berbeda dengan kondisi di luar uterus.
Tiga faktor yang paling berperan dalam kehilangan panas tubuh yaitu:
1. Luasnya permukaan tubuh bayi
2. Pusat pengaturan suhu tubuh bayi yang belum berfungsi secara sempurna.
3. Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas.
Pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tubuh tanpa mekanisme
menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk
mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini
merupakan hasil penggunaan lemak coklat yang terdapat di seluruh tubuh, dan
mereka mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100%.

Untuk membakar lemak coklat seorang bayi menggunakan glukosa untuk


mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas.
(Ari & esti. 2010. h. 199 & 200)
d. Perubahan metabolisme karbohidrat
Pada setiap bayi baru lahir glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam).
Koreksi penurunan gula darah dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1. Melalui penggunaan air susu ibu (ASI).
2. Melalui penggunaan cadangan glikogen (glikogenesis).
3. Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak (glikoneogenesis).
Bayi baru lahir tidak dapat mencerna makanan dalam jumlah yang cukup akan
membuat glukosa dari glikogen (glikoneolisis), hal ini hanya terjadi jika bayi
mempunyai persediaan glikogen yang cukup. Seorang bayi yang sehat akan
menyimpan glukosa sebagai glikogen terutama dalam hati selama bulan-bulan
terakhir kehidupan dalam rahim.
(Ari & Esti. 2010. h. 201)
2.2.4. Penanganan bayi baru lahir
1. Menjaga agar bayi tetap hangat
Membungkus bayi menggunakan kain pembungkus bayi kemudian memotong
dan mengikat tali pusat.
2. Atur posisi bayi
Posisikan kepala bayi pada posisi ekstensi dengan menempatkan ganjal bahu.
3. Isap lendir
Bersihkan jalan napas dengan melakukan pengisapan 5 cm ke dalam mulut dan 3
cm ke dalam hidung menggunakan pengisap De Lee.
4. Keringkan
Gantikan kain yang basah dengan kain yang kering dan bersih, kemudian
pakaikan baju bayi.
5. Mengatur kembali posisi bayi agar bayi merasa nyaman.
6. Melakukan penilaian pada bayi apakah napasnya masih enkrok-engkrok atau
tidak.
7. Memberikan salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua mata. Hal ini
bertujuan untuk mencegah infeksi pada mata.
8. Memberikan vitamin K 1 mg
Semua bayi baru lahir diberikan vitamin K 1 mg injeksi intramuscular untuk
mencegah perdarahan bayi baru lahir akibat defisiensi vitamin K yang dapat
dialami oleh sebagian bayi baru lahir.
9. Melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) dengan cara kontak kulit ibu dengan
bayi.
10. Memberikan imunisasi hepatitis B
Pemberian imunisasi hepatitis B ini bermanfaat untuk mencegah infeksi virus
hepatitis terhadap bayi, terutama jalur penularan dari ibu ke bayi.
11. Melakukan perawatan tali pusat, dengan membungkus tali pusat dengan kasa
kering/steril tanpa dububuhi apapun.
12. Memberikan identitas bayi yaitu nama bayi, tanggal/jam lahir, nomor bayi, jenis
kelamin, berat badan, dan panjang badan.

2.3.KONSEP ASUHAN KEBIDANAN


2.3.1. Pengumpulan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data
dilakukan dengan cara anamnesa, pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan
pemeriksaan tanda tanda vital, pemeriksaan khusus dan pemeriksaan penunjang.
Kriteria tanda tanda vital (TTV) normal :
Pernapasan : normal (30-60 x/menit)
Suhu : normal (36,5-37,5 0C)
Nadi : normal (120-160 x/menit)
Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah berikutnya,
sehingga keterangan data sesuai dengan kasus yang dihadapi, yang akan
menentukan proses intrpretasi data yang benar atau tidak dalam tahap selanjutnya.
Sehingga dalam pendekatan ini harus komprehensif meliputi data subjektif, data
objektif dan hasil pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan kondisi pasien
yang sebenarnya dan valid.
2.3.2. Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi diagnosa atau masalah berdasarkan
interpretasi atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang telah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah
yang spesifik. Rumusan diagnosa dan masalah, keduanya digunakan karena
masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa, tetapi tetap membutuhkan
penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wantia
yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga
sering menyertai diagnosa. Diagnosa kebidanan merupakan diagnosa yang
ditegakkan bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar
nomenklatur diagnosa kebidanan.
Standar nomenklatur diagnosa kebidanan :
1. Diakui dan telah disahkan oleh profesi
2. Berhubungan langsung dengan praktek klinik kebidanan
3. Memiliki cirri khas kebidanan
4. Didukung oleh klinikal judgement dalam praktek kebidanan
5. Dapat diselesaikan dengan pendekatan menejemen kebidanan.
2.3.3. Mengantisipasi Masalah Potensial
Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa
potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah
ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan.
2.3.4.Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera
Data baru mungkin saja dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin
mengidentifikasi situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk
kepentingan keselamatan jiwa ibu dan anak. Dari data yang dikumpulkan dapat
menunjukan situasi yang memerlukan tindakan segera, sementara yang lain harus
menunggu dari seorang dokter. Situasi lainnya tidak merupakan kegawatan tetapi
memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.
2.3.5. Menyusun Rencana Tindakan
Langkah ini merupakan kelanjutan menejemen terhadap masalah atau diagnosa
yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.
Pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan
hasil pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudian membuat kesepakatan
bersama sebelum melaksanakannya.
2.3.6. Pelaksanaan
Pada langkah ini rencana sauhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
langkah ke-5, dilaksanakan secara efisien dan aman.
2.3.7. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan, apakah benar-benar telah terpenuhi
sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnosa dan masalah.
Rencana tersebut dianggap efektif jika memang benar efektif dalam
pelaksanaannya.
Di dalam evaluasi terdapat :
- Tanggal/bulan/tahun dilakukan evaluasi
- JamWIB dilakukan evaluasi
- Data subjektif : data yang didapat langsung dari pasien atau keluarga pasien.
- Data objektif : data yang didapatkan dari petugas melalui observasi dan
pemeriksaan fisik.
- Assessment : penegakan diagnosa berdasarkan data yang ada.
- Penatalaksanaan : melaksanakan tindakan sesuai diagnosa yang ditegakan
- Catatan perkembangan : observasi yang dilakukan setelah pasien dilakukan
tindakan sampai pasien pulang dan bagaimana perkembangan keadaanya, apakah
semakin membaik atau tidak.

BAB III
TINJAUAN KASUS

Hari/Tanggal Periksa : Selasa, 03 Desember 2013 Jam 14.10 WIB


Hari/Tanggal Pengkajian : selasa, 03 Desember 2013 Jam 18.30 WIB
Nomor Rekam Medik : 031254
Tempat : RS. Lawang Medika
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas pasien
Nama : By.Ny.N
Tanggal/jam lahir : 03 Desember 2013 / 13.55 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke : Dua (2)
Identitas orang tua
Nama ibu : Ny.N Nama ayah : Tn.R
Umur : 31 tahun Umur : 32 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan :- Pekerjaan : Swasta
Alamat :Perum PG. P.Blok F3 Alamat : Perum PG.
P.Blok F3
Purwosari Purwosari
2. Riwayat Perinatal
a. Hamil
G5 P2002 Ab300 umur kehamilan 9 bulan
Frekuensi ANC : ibu mengatakan sering melakukan pemriksaan kehamilanya ke bidan. Dan pada saat
hamil muda ibu merasa mual tetapi tidak sampai muntah, dan hamil tua ibu
mengeluh sering buang air kecil (BAK)
b. Persalainan : ibu mengatakan melahirkan anaknya secara normal ditolong dokter
L dan tidak ada penyulit.
c. Nifas : ibu mengatakan, melahirkan sekitar 6 jam yang lalu dan sekarang masih
merasa mules dan nyeri jahitan.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit seperti kanker, penyakit ginjal, penyakit kuning, penyakit jiwa,
keturunan kembar, kelainan bawaan, kencing manis dan epilepsy.
4. Riwayat Psikososial
a. Psikologi
Ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran anaknya dan akan mengasuh
anaknya sendiri.
b. Sosial
Ibu mengatakan yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah suami, dan
hubungan ibu dengan keluarga dan masyarakat sekitar baik-baik saja, serta
budaya yang dianut yaitu budaya jawa.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : cukup Berat badan : 3000
gram
Kulit bayi : tampak kemerahan Panjang badan : 49 cm
Tangisan bayi : kuat Lingkar kepala : 33,5
cm
Gerakan bayi : aktif Linkar dada : 34 cm
Tanda-tanda vital : Lingkar lengan : 11 cm
Pernapasan : 33 x/menit
Nadi : 152 x/menit
Suhu : 36,5 0C
2. Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, dan auskultasi)
a. Kepala : ubun-ubun bayi datar, tidak ada penyusupan pada sutura, tidak ada
sepalhematoma dan hidrosephalus, lingkar kepala bayi 33,5 cm, rambut bayi
sudah tumbuh dengan sempurna berwarna hitam.
b. Telinga : telinga bayi simetris, tidak ada pengeluaran cairan.
c. Mata: mata bayi simetris, tidak anemia, tidak ikterus, tidak ada masa pada
palpebra, tanda-tanda infeksi tidak ada, kedua mata diberi salep mata.
d. Hidung dan mulut : septumnasi simetris, bibir dan langit-langit normal, tidak ada
labioskisis dan palatumskisis, reflek hisap kuat.
e. Leher : tidak ada pembengkakan pada kelenjar limfe, kelenjar tyroid, dan tidak
ada pembendungan vena jugularis.
f. Dada : bentuk dada bayi simetris, putting susu datar, bunyi napas tidak ronki dan
tidak wishing, bunyi jantung normal, ukuran linkar dada 34 cm.
g. Ekstermitas atas : gerakan bayi aktif, jumlah jari normal, tidak ada polidaktili dan
sindaktili, ukuran lingkar lengan 11 cm.
h. System saraf : reflek moro pada bayi ada, reflek rooting ada, reflek schefer ada,
reflek cadok ada.
i. Abdomen : bentuk abdomen bayi normal, tidak ada hernia umbilicus, tidak teraba
masa abdomen, tali pusat bayi masi basah dibungkus dengan kasa bersih/streil
tanpa dibubuhi apa-apa.
j. Genitalia : jenis kelamin perempuan, vagina dan uretra berlubang, labia mayora
menutupi labia minora.
k. Anus : anus bayi berlubang ditandai dengan keluarnya mekonium.
l. Ekstermitas bawa : bentuknya simetris, gerakan aktif, jumlah jari normal.
m. Punggung : pada punggung bayi tidak terdapat kelainan spinabivida.
n. Kulit : pada kulit bayi terlihat ada vernik caseosa dan tampak kemerahan.
3. Nutrisi
Bayi pertama kali diberi minum 30 cc cairan glukosa, dan setelahnya diberi
minum susu formula 30-60 cc tiap 2 jam sekali.
4. Eliminasi
Bayi sudah buang air besar (BAB) warna hijau kehitam-hitaman, bau khas
mekonium, dan sudah buang air kecil (BAK).
5. Istirahat/tidur
Bayi tidur kurang lebih 6 jam, kadang bayi menangis ketika merasa buang air
besar (BAB), buang air kecil(BAK) dan merasa haus.

II. INTERPRETASI DATA


a. Dx : By.Ny.N Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan dengan
Fisiologis
Ds : ibu mengatakan usia kehamilanya 9 bulan dan melahirkan bayinya secara normal
ditolong dokter dan tidak ada penyulit.
Do : Tangis bayi kuat Lingkar kepala : 33,5 cm
Gerak bayi aktif Lingkar dada : 34 cm
Warna kulit kemerahan Suhu : 36,5 0C
Berat badan 3000 gram Nadi : 152 x/menit
Panjang badan 49 cm Pernapasan : 33 x/menit
b. Masalah : tidak ada

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL


- Potensial terjadi hipotermi
- Potensial terjadi hipoglikemi
- Potensial terjadi ikterus
- Potensial terjadi infeksi

IV. TINDAKAN KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada

V. INTERVENSI
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 24 jam diharapkan bayi
sudah bisa
buang air besar (BAB), buang air kecil (BAK), reflek hisap adekuat, dan tidak
terjadi komplikasi seperti hipotermi, hipoglikemi, ikterus dan infeksi.
Kriteria hasil :
Pernapasan : normal (30-60 x/menit) Berat badan : normal (2500-400
gram)
Nadi : normal (100-160 x/menit) Panjang badan : normal (45-53 cm)
Suhu : normal (36,5-37,5 0C) lingkar kepala : normal (31-35 cm)
Tangisan kuat tidak merinti Lingkar dada : normal (30,5-38 cm)
Gerakan aktif
Intervensi :
1. Hangatkan bayi
R/ mencegah terjadi hipotermi.
2. Klem, potong, dan ikatkan tali pusat
R/ mencegah terjadinya perdarahan dan terjadi infeksi.
3. Aturkan posisi bayi.
R/ kepala bayi ekstensi, kebutuhan oksigen terpenuhi.
4. Isapkan lendir pada bayi melalui hidung dan mulut
R/ kebutuhan oksigen terpenuhi.
5. Keringkan dan gantikan kain yang bersih dan kering pada tubuh bayi
R/ kebutuhan termoregulasi dan kenyamanan terpenuhi.
6. Berikan salep mata antibiotika oksitetrasiklin 1% pada kedua mata
R/ kebutuhan pencegahan infeksi mata terpenuhi.
7. Berikan suntikan vitamik K 1 mg melalui intramuscular, pada paha kiri anterior
lateral.
R/ pencegahan perdarahan teratasi.
8. Lakukan kontak kulit ke kulit dan inisiasi menyusui dini (IMD) selama 1 jam.
R/ kasih sayang, kebutuhan termoregulasi dan nutrisi terpenuhi.
9. Berikan imunisasi hepatitis B 0,5 ml melalui intramuscular dipaha bagian kanan
anterior lateral.
R/ mencegah virus hepatitis B
10. Pakaikan pakaian bayi dan letakan bayi di bawah penyinaran
R/ kenyamanan dan kehangatan terpenuhi.
11. Berikan identitas pada tempat tidur bayi dan gelang idntitas
R/ dapat membedakan bayi yang satu dengan yang lain.
12. Berikan nutrisi pada bayi
R/ nutrisi bayi tercukupi sesuai kebutuhan bayi.
13. Lakukan observasi keadaan bayi selanjutnya
R/ masalah dan perkembangan bayi dapat teratasi.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 03 Desember 2013
14.00 1. Menghangatkan bayi
2. Mengatur posisi bayi sehingga kepala bayi ekstensi
3. Mengisap lendir pada bayi melalui mulut kemudian hidung.
4. Mengganti kain yang bersih dan kering pada tubuh bayi dan membungkus tali pusat
dengan kasa steril/kering.
5. Memberi salep mata antibiotika oksitetrasiklin 1% pada kedua mata.
6. Menyuntikan vitamin K 1 mg melalui intramuscular, pada paha kiri bagian anterior
lateral.
7. Memberikan imunisasi hepatitis B 0,5 ml melalui intramuscular dipaha
bagian kanan anterior lateral
8. Memakaikan pakaian bayi dan digedong kemudian diletakan di bawah
penyinaran.
14.10 9. Menggantungkan identitas bayi pada tempat tidur dan memakai bayi gelang
identitas.
15.10 10. Memberikan nutrisi (glukosa) sebanyak 30 cc dan dihabiskan oleh bayi.
15.11 11.Melakukan observasi perkembangan keadaan bayi seperti tanda tanda vital,
tangisan, gerakan, reflek hisap, warna kulit dan keadaan umum bayi.

VII. EVALUASI
Tanggal 03 Desember 2013
Jam 21.00 WIB
S:-
O : gerakan bayi aktif, tangisan kaut, warna kulit tampak kemerahan, reflek hisap
adekuat,
anus dan uretra berlubang ditandai dengan keluarnya mekonium dan buang air
kecil
(BAK), keadaan umum bayi cukup, pernapasan 35 x/menit, nadi 136
x/menit, suhu 36,7 0C, tali
pusat masih basah dan terbungkus kasa kering/steril.
A : By.Ny.N Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan dengan
Fisiologis.
P : - Menjaga kehangatan bayi.
- Memberi susu formula kepada bayi kurang lebih 6-8 kali selama 2 jam
sebanyak 60 cc.
- Mengganti popok disaat bayi buang air besar (BAK) dan buang air kecil
(BAK).

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Jam Perkembangan Keadaan Bayi Keterangan


03/12/2013 21.00 S:-
O : keadaan umum bayi cukup, pernapasan 35
x/menit, nadi
136 x/menit, suhu 36,7 0C, tangisan bayi kuat, gerakan
aktif, warna kulit kemerahan, reflek hisap adekuat, tali
pusat masi basah dan terbungkus kasa kering/steril.
A : By.Ny.N Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa
Kehamilan dengan Fisiologis.
: - Memberi bayi minum susu formula 6-8 kali selama
2 jam sebanyak 60 cc
- Mengganti popok bayi disaat bayi buang air besar
(BAK) dan buang air kecil (BAK).

04/12/2013 14.00 S : -
O : keadaan umum bayi cukup, pernapasan 36 x/menit,
nadi 140 x/menit, suhu 36,8 0C, tangisan bayi kuat,
gerak aktif, warna kulit tampak kemerahan, reflek
hisap adekuat, tali pusat masih basa dan terbungkus
kasa kering/steril.
A : By.Ny.N Neoatus cukup Bulan Sesuai Masa
Kehamilan dengan Fisiologis.
P : - Memberi bayi minum susu formula 6-8 kali selama 2
jam sebanyak 60 cc.
- Mengganti popok bayi ketika bayi buang air besar
(BAK) dan buang air kecil (BAK).
- Memberitahu ibu/keluarga bahwa hari ini bayi boleh
pulang.
- Menyiapkan perlengkapan bayi untuk dibawah
pulang ke rumah.
- Memberitahu ibu cara perawatan bayi di rumah yaitu
cara melakukan prawatan tali pusat dan cara membuat
susu.
- Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI
kepada bayi.
- Menganjurkan ibu untuk menjemur bayi di bawah
sinar matahari kurang lebih 15-30 menit antara jam
08.00 09.00.
- Menjelaskan pada ibu, rencana imunisasi selanjutnya
yaitu imunisasi BCG, DPT, Polio 2, dan campak.
- Menjelaskan pada ibu tanda tanda bahaya pada bayi
baru lahir yaitu bayi kuning, kulit bayi tampak
kebiruan, infeksi pada tali pusat / tali pusat bernana,
bayi batuk lebih dari 3 hari.
- Memberitahu ibu untuk mengontrolkan bayinya 1
minggu lagi, dan apabila sebelum 1 minggu ibu
mnemukan tanda tanda bahaya seperti yang sudah
dijelaskan di atas, secepatnya ibu membawakan
bayinya ke petugas kesehatan terdekat untuk
mendapatkan penanganan secara dini.

BAB IV
PEMBAHASAN

Analisa dari penulis mengenai kesenjangan kesenjangan yang terjadi antara teori
dengan tinjauan kasus, setelah melakukan asuhan kebidanan pada By.Ny.N
Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan dengan Fisiologis di rumah sakit
Lawang Medika pada tanggal 03 04 Desember 2013 tidak muncul kesenjangan,
karena By.Ny,N lahir normal.
Dalam teori muncul masalah potensial antara lain :
1. Hipotermi : dalam tinjauan kasus pada By.Ny.N tidak terjadi. Hal ini
disebabkan karena, saat bayi baru lahir dilakukan penanganan bayi baru lahir
yaitu dengan menggedong bayi dengan menggunakan kain bersih dan kering
segera pada tubuh bayi.
2. Hipoglikemi : dalam tinjauan kasus pada By.Ny.N tidak terjadi. Hal ini
disebabkan karena, setelah bayi baru lahir, bayi langsung diberi minum glukosa,
susu formula dan memperoleh ASI secara maksimal.
3. Ikterus : dalam tinjauan kasus pada By.Ny.N tidak terjadi. Hal ini disebabkan
karena, bayi memperoleh ASI.
4. Infeksi : dalam tinjauan kasus pada By.Ny.N tidak terjadi. Hal ini disebabkan
karena, dilakukan perawatan tali pusat dengan baik yaitu menggunakan kasa
kering/steril.

BAB V
PENUTUP

5.1.Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada By.Ny.N Neonatus Cukup
Bulan Sesuai Masa Kehamilan dengan Fisiologis di rumah sakit Lawang Medika,
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
By.Ny.N merupakan neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan berat
badan (BB) 3000 gram, panjang badan 49 cm, jenis kelamin perempuan, tidak
terdapat masalah/kelainan/komplikasi, baik pada waktu hamil maupun saat
persalinan, sehingga By.Ny.N neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan bisa
dapat beradaptasi di luar uterine, maka tidak terjadi kesenjangan antara teori dan
praktek.
5.2.Saran
Bagi mahasiswa D-III kebidanan, agar lebih memperhatikan kekurangan-
kekurangan yang ada sehingga bisa lebih meningkatkan kemampuan.
Bagi institusi, agar lebih memperhatikan anak didiknya terutama program
studi D-III kebidanan.
Bagi institusi rumah sakit, agar dapat meningkatkan mutu pelayanan yang
lebih baik lagi sehingga tidak akan perna terjadi kesenjangan antara teori dan
praktek.

Diposkan oleh Unycha Aihua di 21.30


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

ayo kunjungi uang receh


http://www.penasaran.net/?ref=b2thmx

Mengenai Saya
Unycha Aihua
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2015 (1)
2014 (7)
o Mei (5)
uny punya

ASUHAN KEBIDANAN PADA By.Ny.N NEONATUS CUKUP


BUL...
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny A USIA 20 TAHUN GI
P0...
BAYI DENGAN PNEUMONIA

askeb KB suntik 3 bulan


o April (2)

Template PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai