Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEDAWUNG I

NOMOR: Admen/II/SK-KDW1/01/2017/011

TENTANG
PENGELOLAAN RISIKO TERHADAP LINGKUNGAN

KEPALA UPTD PUSKESMAS KEDAWUNG I,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meminimalkan risiko bagi pengguna


puskesmas dan karyawan, lingkungan kerja di puskesmas
harus dikelola dengan baik;
b. bahwa sehubungan dengan hal sebagaimana dimaksud pada
huruf a., tersebut diatas, maka perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas KEDAWUNG I tentang
Pengelolaan resiko terhadap lingkungan;

Mengingat : 1. Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 9 Tahun 2006
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kabupaten Sragen;
5. Peraturan Bupati Sragen Nomor 1 Tahun 2011 tentang Tata
Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen;
6. Keputusan Bupati Sragen Nomor 445.5/195/002/2014 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas;
7. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen
No.445/933/2015 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Akreditasi Puskesmas;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS TENTANG


PENGELOLAAN RISIKO TERHADAP LINGKUNGAN

KESATU : Pengelolaan resiko terhadap lingkungan sebagaimana tercantum


dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
surat keputusan ini.

KEDUA : Hal-hal yang belum diatur dalam Surat Keputusan ini


sepanjang mengenai teknis pelaksanaan akan ditetapkan
kemudian hari.
KETIGA : Segala masalah yang timbul sebagai akibat dikeluarkannya
surat Keputusan ini dibebankan pada Puskesmas KEDAWUNG I
dan sumber dana lainnya yang sah .

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Sragen
Pada tanggal : 3 Januari 2017

KEPALA UPTD
PUSKESMAS KEDAWUNG I

AGUS SUKOCO
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS KEDAWUNG I
NOMOR : Admen/II/SK-KDW1/01/2017/011
TENTANG : PENGELOLAAN RISIKO TERHADAP
LINGKUNGAN

Manajemen resiko adalah proses jaminan kualitas yang diberikan oleh

pemberi pelayanan kesehatan dalam upaya mengidentifikasi, mengawasi,

meminimalkan dan mencegah kemungkinan kehilangan sesuatu.

Tujuan manajemen risiko :

1. Untuk kelangsungan hidup puskesmas

2. Memperkecil biaya

3. Menstabilitasi pendapatan puskesmas

4. Memperkecil/meniadakan gangguan dalam puksesmas

5. Mempunyai tanggung jawab sosial terhadap karyawan

Manfaat manjemen resiko

1. Menjamin pencapaian tujuan

2. Memperkecil kemungkinan rugi

Lingkungan kerja meliputi kondisi-kondisi pekerjaan termasuk

kondisi fisik, lingkungan dan faktor-faktor lain seperti kebisingan,

temperatur, kelembaban, pencahayaan atau cuaca terhadap keamanan

gangguan lingkungan.

KEPALA UPTD
PUSKESMAS KEDAWUNG I

AGUS SUKOCO
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS KEDAWUNG I
NOMOR : Admen/II/SK-KDW1/01/2017/011
TENTANG : PENGELOLAAN RISIKO TERHADAP
LINGKUNGAN

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO

Program Kesehatan mempunyai tujuan utama yaitu memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik secara pefentif, kuratif

maupun rehabilitatif. Manajemen risiko kesehatan adalah proses yang

bertahap dan berkesinambungan. Tujuan utama manajemen risiko

kesehatan adalah menurunkan risiko pada tahap yang tidak bermakna

sehingga tidak menimbulkan efek buruk terhadap petugas kesehatan,

masyarakat maupun lingkungan. Tujuan tersebut hanya akan tercapai

melalui kerja sama antara petugas kesehatan dan masyarakat.

A. PENGERTIAN

Risiko adalah sesuatu yang berpeluang untuk terjadinya kematian,

kerusakkan, atau sakit yang dihasilkan dari dampak kegiatan

pelayan kesehatan

Manajemen Risiko : organisasi yang dapat menerapkan metode

pengendalian risiko apapun sejauh metode tersebut mampu

mengidentifikasi, mengevaluasi, memilih prioritas dan

mengendalikan risiko dengan melakukan pendekatan jangka

pendek dan jangka panjang


B. BAGAN MANAJEMEN RISIKO

1. Menetapkan Konteks

2. Identifikasi Bahaya

Aktifitas yang digunakan dalam idenifikasi bahaya:

Konsultasi dengan penyelenggara pelayanan

Analisis rekaman data pelayanan dan kegiatan

Mengumpulkan informasi dari penyelenggara pelayan dan

masyarakan

Pemantauan lingkungan dan kesehatan

Melakukan survey terhadap petugs kesesatan dan masyarakat

Tiga pertanyaan dasar untuk identifikasi bahaya :

1. Apakah ada suatu sumber celaka / bahaya ?

2. Siapa / Apa yang dapat celaka ?

3. Bagaimana dapat terjadi ?

C. DAFTAR POTENSI BAHAYA

* Infeksi nosokomial

* Bahaya limbah medis dan non medis

* Zat yg melukai kulit

* Bahaya listrik

* Lingkungan

1. Penilaian resiko

Penilaian resiko merupakan proses untuk menentukan prioritas

pengendalian terhadap tingkat risiko pelayanan kesehatan. Tujuannya,

menentukan prioritas untuk tindak lanjut karena tidak semua resiko

potensial dapat ditindak lanjuti.

Sasaran penilaian risiko adalah: mengidentifikasi bahaya sehingga

tindakan dapat diambil untuk menghilangkan, mengurangi atau

mengendalikanya sebelum terjadi kecelakaan atau cidera atau

kerusakan.

2. Analisis resiko
Menganalisa resiko yang mungkin terjadi terhadap kegiatan dan

pelayanan kesehatan

3. Pengendalian Risiko

a. Pengendalian teknis/rekayasa yang meliputi eliminasi, subtitusi,

isolasi, ventilasi, higiene dan sanitasi

b. Pendidikan dan pelatihan

c. Pembangunan kesadaran motivasi

d. Evaluasi melalui internal audit

e. Penegakan hukum

4. Komunikasi resiko

5. Mendokumenkan manajemen resiko

KEPALA UPTD
PUSKESMAS KEDAWUNG I

AGUS SUKOCO

Anda mungkin juga menyukai