Oleh:
KELOMPOK III
Oleh:
KELOMPOK III
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN
JUDUL :
OPTIMALISASI PELAYANAN KEPERAWATAN
DI PUSKESMAS KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN
PROVINSI JAWA TIMUR
Disusun oleh:
Kelompok III
DIKLAT PEMBENTUKAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT
JENJANG TERAMPIL ANGKATAN II
Telah diseminarkan :
Mengetahui:
KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PROVINSI JAWA TENGAH
Kepala Bidang Diklat Fungsional
Teriring doa dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa penulis telah
dapat menyelesaikan satu karya penulisan sebagai salah satu tugas yang wajib
diselesaikan oleh semua peserta Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan dalam
Jabatan Fungsional Perawat Jenjang Terampil Angkatan II Tahun 2014 yang
diselenggarakan Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah.
Fokus laporan observasi lapangan, kelompok III adalah OPTIMALISAI
PELAYANAN KEPERAWATAN DI PUSKESMAS KEMBANGBAHU KABUPATEN
LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan observasi lapangan ini dapat
diselesaikan atas dukungan dan bantuan semua pihak, maka sudah selayaknya
penulis ucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dan Kepala Puskesmas
Kembangbahu atas kesempatan yang diberikan kepada kami mengadakan
observasi lapangan.
3. Bapak Drs.S.Djaka Purnomo,Apt,M.Kes selaku Pembimbing I Observasi
Lapangan ini.
4. Ibu Asih Kunwahyuningsih, S.Pd, M.Kes selaku Pembimbing II Observasi
Lapangan ini.
Lapangan ini.
Kelompok III
2
DAFTAR ISI
Halaman :
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
SUSUNAN KELOMPOK III................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iii
PRAKATA .............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ........................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Tujuan OL........................................................................... 4
C. Lingkup Bahasan ................................................................ 5
D. Metode Pengumpulan Data ................................................ 6
BAB V PENUTUP............................................................................... 38
3
A. Simpulan............................................................................. 38
B. Rekomendasi....................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
4
Tabel Halaman :
Tabel 2.1. : Data pegawai pada ........................................................
17
Tabel 2.2. : Sarana dan Prasarana.....................................................
19
Tabel 2.3. : Program dan Kegiatan...................................................
20
Tabel 2.4. : Program Dan Kegiatan yang dibutuhkan.......................
25
Tabel 2.5. : Rencana Kerja tahun yang akan datang.........................
26
Tabel 3.1. :
30
Tabel 3.2. :
32
Tabel 4.1. :
36
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman :
Surabaya .................................................................................................. 7
2.2. Letak.................................................................................................... 8
14
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
7
Masyarakat Lamongan Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat Dalam hal ini
untuk pencapaian visi Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan mempunyai
misi salah satunya yaitu meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat
Melalui Upaya Pemberdayaan Masyarakat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamonga mempunyai 33 puskesmas
induk, 63 puskesmas pembantu yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten
Lamongan dan salah satu dari 33 puskesmas tersebut adalah Puskesmas
Kembangbahu yang terletak di dusun ........, Desa ......., Kecamatan .......
Puskesmas Kembangbahu tersebut melayani pasien rawat jalan dan rawat
inap.
C. LINGKUP BAHASAN
Untuk mempermudah dalam pembahasan dan sekaligus
memberikan arah yang akan dituju maka perlu adanya pembatasan
masalah. Lingkup bahasan laporan observasi lapangan Kelompok III ini
dititik beratkan pada pelaksanaan asuhan keperawatan di puskesmas
Kembangbahu yang dilakukan baik kepada individu, keluarga maupun
komunitas.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam penyusunan laporan observasi lapangan ini langkah-langkah
yang diambil dalam pengumpulan data dengan menggunakan metode
observasi lapangan yaitu pengamatan langsung di lokasi untuk
mendapatkan data dan fakta yang otentik dan wawancara langsung ke nara
sumber.
8
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
A. Keadaan Umum
1. Geografi
Puskesmas Kembangbahu merupakan salah satu dari 33
puskesmas yang ada di Kabupaten Lamongan dengan jarak orbitasi
kurang lebih 15 KM dari ibukota Kabupaten Lamongan.
9
Luas wilayah kerja puskesmas Kembangbahu adalah 6,384
km2, Lokasi wilayah kerja Puskesmas Kembangbahu dibatasi oleh :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan
Sukodadi
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan
Mantup
c. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tikung
d. Sebelas barat berbatasan dengan Kecamatan Sugio
Wilayah kerja puskesmas Kembangbahu terdiri dari 12 desa, yaitu :
a. Desa Donomulyo
b. Desa Gintungan
c. Desa Kaliwates
d. Desa Kedungsari
e. Desa Kembangbahu
f. Desa Puter
g. Desa Tlogoagung
h. Desa Kedung Megari
i. Desa Katemas
j. Desa Mangunjajar
k. Desa Randubener
l. Desa Maor
Jumlah penduduk 44.299 jiwa dengan komposisi jumlah
penduduk 21.939 Jiwa laki-laki dan 22.360 Jiwa Perempuan.
2. Pelayanan Pengobatan
a. Pelayanan Rawat Jalan
Jumlah kunjungan di Puskesmas pada tahun 2013 sebanyak 38.012.
Data 10 besar penyakit di pelayanan rawat jalan adalah:
a. Nasofaringitis akut (J.00)
b. Faringitis Akut (J.02)
c. Arthritis Remathoid lainnya (M.06)
d. Sakit Kepala (R.51)
e. Hipertensi Essensial (I.10)
f. Nekrosis Pulpa (K.04)
10
g. Diabetes (E.11)
h. Gastritis (K.29)
i. Dyspepsia (K.30)
j. ISPA (J.06)
b. Pelayanan Rawat Inap
Jumlah kunjungan di puskesmas pada tahun 2013 sebanyak 692
meliputi laki-laki 250 dan perempuan 442 dengan jumlah tempat tidur 14
sehingga untuk BOR 48,8%, LOS 2,9 hari dan TOI 6,2%. Dari jumlah
kunjungan tersebut untuk 10 besar penyakit di pelayanan rawat inap
adalah:
a. Diare Akut
b. Febris
c. Garingitis Akut (J.02)
d. Thypoid
e. Nifas
f. Vertigo
g. Hipertensi Essensial (I.10)
h. PPOK
i. Dengue Fever
j. Kejang Demam Sederhana
D. Sumberdaya Keuangan
Pelaksanaan pembangunan kesehatan diwujudkan dengan adanya
program-program atau proyeksi sektor kesehatan dan program
pembangunan kesehatan. Di tahun 2013 anggaran di Puskesmas
Kembangbahu dari anggaran APBD I maupun APBD II dan juga mendapat
dari APBN seperti Dana Alokasi Khusus dan BOK. Mulai 1 Januari 2014,
Puskesmas Kembangbahu sudah melaksanakan BLUD. Sehingga sumber
daya keuangan diperoleh dari penghasilan Kapitasi JKN dan sumber
penghasilan lainnya.
E. Sarana Prasarana
Bangunan gedung Puskesmas Kembangbahu cukup memadai terdiri
dari : ruang rawat inap, ruang rawat jalan, ruang UGD, ruang farmasi, ruang
Gizi, ruang radiologi dan lain-lain.
12
BAB III
PENERAPAN MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN
13
Belum disusun anggaran untuk pengadaan alat kesehatan dan
operasional puskesmas (Peralihan UPTD menjadi BLUD)
3. Metode :
a. SOP tentang keperawatan kurang lengkap
b. Format asuhan keperawatan kurang lengkap
c. Format Catatan Medis (CM) kurang lengkap
d. Pendokumentasian asuhan keperawatan belum optimal
e. Program kerja penyuluh belum terdokumentasi
4. Machine :
Alat Pelindung Diri (APD) masih kurang, Alat Kesehatan belum
sesuai standar puskesmas rawat inap, alat rontgen rusak.
Alat peraga penyuluhan kesehatan (pamflet, film dll) kurang tersedia
5. Material :
Ada beberapa ruangan yang sudah mulai rusak antara lain : ruang
aula dan rumah dinas.
Hasil kegiatan Asuhan Keperawatan :
Hasil pendokumentasian asuhan keperawatan di Pelayanan Rawat Inap
Puskesmas Kembangbahu masih banyak yang belum dilaksanakan
secara lengkap. Dari hasil pendokumentasian yang belum lengkap,
sehingga untuk penghitungan angka kredit untuk kenaikan pangkat
perawat belum bisa dihitung secara optimal.
DATA UMUM
1. Nama inisial klien : An. DA
2. Umur : 9 tahun
3. Alamat : Srandaan Timur, Bantul
4. Agama : Islam
5. Tanggal masuk RS/RB : 4 Maret 2014
6. Nomor Rekam Medis : .........................................................
7. Bangsal : Sri Kandi
PENGKAJIAN PRIMER:
1. Airway (jalan nafas)
14
Bersih tak ada kelainan/ sumbatan, batuk kering durasi jarang
2. Breathing
a. Inspeksi
Dada simetris, pola nafas reguler, tak menggunakan alat
bantu nafas
b. Palpasi
Normal, total fremitus (-)
c. Perkusi
Pekak
d. Auskultasi
Ronchi (+) whezing (-)
3. Circulation
a. Vital sign:
1) Tekanan darah : 90/ 50 mmHg
2) Nadi :92 x/mnt
3) Suhu :38 C
4) Respirasi :20 x/mnt
b. Capilarry refill :< 3 detik
c. Akral : hangat
4. Disability
a. GCS : E: 6 M: 5 V:4
b. Pupil : isokor
c. Gangguan motorik : t.a.k
d. Gangguan sensorik : t.a.k
4. GG 3x1/2 Mukolitik
2. NUTRITION
a. A (Antropometri) meliputi BB, TB, LK, LD, LILA, IMT:
1) BB biasanya: 25 kg dan BB sekarang: 22 kg
2) Lingkar perut :54 cm
3) Lingkar kepala :51 cm
4) Lingkar dada :59 cm
5) Lingkar lengan atas :15 cm
6) IMT :
b. B (Biochemical) :
Leukosit 3.800 Trombosit 217.000 Widal O: 1/320 H: (-)
c. C (Clinical):
Rambut bersih kering, turgor kulit cukup, mukosa bibir lembab,
conjungtiva tak anemis, lidah thipoid (+)
d. D (Diet):
Sejak sakit dan dirawat nafsu makan pasien menurun, makan
habis setengah porsi, diet bubur saring
e. E (Enegy):
Klien tampak lemah, ADL dibantu keluarga, program bedrest
f. F (Factor) :
Kemampuan menelan baik, nafsu makan turun, mual (+),
hipersalivasi
g. Penilaian Status Gizi
Gizi cukup
h. Pola asupan cairan
Oral dari air minum 2-3 gelas per hari, cairan sayuran dan
makanan, parenteral infus RL 100 cc (saat dikaji)
i. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : datar, tak terlihat massa
16
Auskultasi : BU 20x/ menit
Palpasi : supel, tak ada massa
Perkusi : tympani
3. ELIMINATION
a. Sistem Urinary
1. Pola pembuangan urine (Frekuensi , jumlah,
ketidaknyamanan)3-4 x/ hari, dysuria (-) jumlah 100-
150
2. Riwayat kelainan kandung kemih tak ada kelainan
b. Sistem Gastrointestinal
1. Pola eliminasi
2x sehari, konsistensi lunak
2. Konstipasi dan faktor penyebab konstipasi Tak ada
konstipasi
3. Sistem Integument
Kulit
Integritas kulit baik, turgor cukup, kulit kemerahan,
teraba panas (suhu: 38 C)
4. ACTIVITY/REST
a. Istirahat/tidur
1) Jam tidur :9 jam
2) Insomnia :-
3) Pertolongan untuk merangsang tidur:-
b. Aktivitas
1) Pekerjaan :
2) Kebiasaan olah raga :
3) ADL
a) Makan :dibantu
b) Toileting :dibantu
c) Kebersihan :dibantu
d) Berpakaian :dibantu
4) Bantuan ADL :intermediate
5) Kekuatan otot :@4
6) ROM :4
7) Resiko untuk cidera :
Kelemahan umum
c. Cardio respons
1) Penyakit jantung :-
2) Edema esktremitas : -
3) Tekanan vena jugularis: -
4) Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi :
17
b) Palpasi :
c) Perkusi :
d) Auskultasi :
d. Pulmonary respon
1) Penyakit sistem nafas : masa lampau
2) Penggunaan O2 :-
3) Kemampuan bernafas :spontan
4) Gangguan pernafasan
Batuk kering, durasi jarang
5. PERCEPTION/COGNITION
a. Orientasi/kognisi
1) Tingkat pendidikan : pelajar (kelas III SD)
2) Kurang pengetahuan : ya (usia anak)
3) Pengetahuan tentang penyakit : ya (usia anak)
4) Orientasi (waktu, tempat, orang) : baik
b. Sensasi/persepi
1) Riwayat penyakit jantung :-
2) Sakit kepala :-
3) Penggunaan alat bantu :-
4) Penginderaan :
Dari ke lima indra terkaji baik
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan : Jawa / Indonesia
2) Kesulitan berkomunikasi :-
6. SELF PERCEPTION
a. Self-concept/self-esteem
1) Perasaan cemas/takut :hospitalisasi
2) Perasaan putus asa/kehilangan:-
3) Keinginan untuk mencederai :-
4) Adanya luka/cacat :-
7. ROLE RELATIONSHIP
a. Peranan hubungan
1) Status hubungan : anak ke dua dari empat bersaudara
2) Orang terdekat : ibu
3) Perubahan konflik/peran :-
4) Perubahan gaya hidup :-
5) Interaksi dengan orang lain: baik, belum ada teman yang
menjenguk
8. SEXUALITY
18
a. Identitas seksual
Masalah/disfungsi seksual : tak dikaji
9. COPING/STRESS TOLERANCE
a. Coping respon
1) Rasa sedih/takut/cemas :cemas ringan-sedang
2) Kemampan untuk mengatasi :-
3) Perilaku yang menampakkan cemas : minta perlindungan
orang tua
10. LIFE PRINCIPLES
a. Nilai kepercayaan
1) Kegiatan keagamaan yang diikuti : mengaji
2) Kemampuan untuk berpartisipasi : -
3) Kegiatan kebudayaan :-
4) Kemampuan memecahkan masalah :-
11. SAFETY/PROTECTION
a. Alergi : tak terkaji
b. Penyakit autoimune : tak terkaji
c. Tanda infeksi : tak terkaji
d. Gangguan thermoregulasi : suhu 38 C
e. Gangguan/resiko
Resiko komplikasi immobilisasi b/d program bed rest
12. COMFORT
a. Kenyamanan/Nyeri
1) Provokes (yang menimbulkan nyeri) :
2) Quality (bagaimana kualitasnya) :
3) Regio (dimana letaknya) :
4) Scala (berapa skalanya) :
5) Time (waktu) :
b. Rasa tidak nyaman lainnya :
c. Gejala yang menyertai :
13. GROWTH/DEVELOPMENT
a. Pertumbuhan dan perkembangan :
1. Umur 0-3 bulan
a. Dapat tersenyum spontan
b. Menatap muka orang yang dihadapannya
c. Bereaksi dengan mengoceh
2. Umur 3-6 bulan
a. Berusaha Mencaapai Mainan
b. Mulai Meraih Benda
c. Bereaksi Jika Dipanggil Namanya
d. Menirukan Suara-Suara
e. Dapat Mengangkat Kepala Dengan Tegak
f. Tertawa Dan Menjerit
19
3. Umur 6-9 bulan
a. Dapat Tepuk Tangan
b. Memegang Mainan
c. Mengucapkan 1 Kata
d. Belajar Berdiri
e. Tengkurap Dan Bisa Balik Sendiri
4. Umur 9-12 bulan
a. Menirukan Kegiatan Yang Dilakukan Ibunya
b. Mencorat-Coret
c. Mengucapkan 3 Kata
d. Berdiri Sendiri
e. Belajar Berjalan
f. Bermain
5. Umur 12-18 bulan
a. Membuka Pakaian Sendiri
b. Menyuapi Boneka
c. Menata Kotak Keatas
d. Mengucapkkan 6 Kata
e. Belajar Menendang Bola
f. Berjalan Sendiri
6. Umur 18-24 bulan
a. Gosok Gigi Dengan Bantuan
b. Bicara Dapat Dimengerti
c. Meleparkan Bola Keatas
d. Berjalan Naik Tangga
e. Bisa Jongkok/Lari
f. Belajar Makan Sendiri
7. Umur 2-3 tahun
a. Memakai pakaian sendiri
b. Bicara semua dapat dimengerti
c. Belajar menggambar
d. Dapat mengyebutkan gambar
e. Belajar melompat
f. Mampu menyusun kalimat
20
8. Umur 5 tahun pasien mulai masuk TK, saat ini
pasien duduk di kelas III SD
Suhu :38 C
21
Hipersalivasi
Penigkatan reflek menelan
Menyatakan mual /sakit perut
22
Hipertermia NOC: NIC :
berhubungan dengan Thermoregulasi
Monitor suhu sesering
proses penyakit Setelah dilakukan
mungkin
tindakan keperawatan
DO: mengeluh panas
selama 2 x 24 jam Monitor warna dan suhu
DS:
pasien menunjukkan : kulit
Kenaikan suhu tubuh
Suhu tubuh dalam batas Monitor tekanan darah,
diatas rentang normal
normal dengan kreiteria nadi dan RR
Kulit kemerahan
hasil: Monitor penurunan
Pertambahan RR
Suhu 36 37C tingkat kesadaran
Takikardi
Nadi dan RR dalam Monitor WBC, Hb, dan
Kulit teraba panas/
rentang normal Hct
hangat
Tidak ada perubahan Monitor intake dan
VS:
warna kulit dan tidak output
Tekanan darah :
ada pusing, Berikan anti piretik:
90/ 50 mmHg
Kelola Antibiotik:
Nadi :92 x/mnt Selimuti pasien
Berikan cairan intravena
Suhu :38 C
Kompres pasien pada
Respirasi :24 x/mnt lipat paha dan aksila
Tingkatkan sirkulasi
udara
Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
Monitor TD, nadi, suhu,
dan RR
Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
Monitor hidrasi seperti
turgor kulit,kelembaban
membran mukosa
23
DS: tindakan keperawatan Monitor status hidrasi
Hipersalivasi selama 1x24 jam mual (Kelembaban membran
Penigkatan reflek pasien teratasi dengan mukosa, vital sign
menelan kriteria hasil: adekuat)
Menyatakan mual /sakit Melaporkan bebas dari Anjurkan untuk makan
perut mual pelan-pelan
Mengidentifikasi hal-hal Jelaskan untuk
yang mengurangi mual menggunakan napas
Nutrisi adekuat dalam untuk menekan
Status hidrasi: hidrasi reflek mual
kulit membran mukosa Batasi minum 1 jam
baik, tidak ada rasa sebelum, 1 jam sesudah
haus yang abnormal, dan selama makan
panas, urin output Instruksikan untuk
normal, TD, HCT normal menghindari bau makanan
yang menyengat
Berikan terapi IV kalau
perlu
Kelola pemberian anti
emetik........
5 An.D 3 th P Cucu - -
c. Genogram
Tdk terkaji
Tn. U Ht Ny.P
Ht Tn. D Ny. Y
An. D
Keterangan :
25
: Laki Laki
O : Perempuan
X : Meninggal
: Klien
: Hubungan Keluarga
------- : Tinggal satu Rumah
d. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. D adalah Extended Family (Keluarga Besar) yang terdiri dari orang tua
, anak , dan cucu
e. Suku Bangsa
Keluarga Tn. D berasal dari Suku Jawa, dan tidak percaya pada tahayul dan lebih
percaya pada petugas kesehatan.
f. Agama dan Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Agama Tn. D adalah Islam, yang mempunyai pandangan kebersihan adalah sebagian
dari iman, semua anggota keluarga taat melaksanakan sholat 5 waktu
Kesimpulan :
g. Status Sosial Ekonomi dan Keluarga
1. Anggota keluarga yang mencari nafkah ada 4 orang sebagai buruh tani.
2. Penghasilan dalam satu keluarga perbulan kurang lebih Rp. 1.000.000
3. Upaya lain yang dilakukan keluarga, istri Tn. D jika tidak ada yang minta bantuan
tenaganya
membuat sapu lidi dirumah.
4. Harta yang dimiliki di rumah antara lain: sepeda motor, televisi, VCD, hewan ternak
( kambing
2 ekor, kelinci 2 ekor)
5. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : Tn. D mengeluarkan kebutuhan makan
sehari hari
dan tidak membiayai anak sekolah.
Kesimpula:
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. D tidak pernah merencanakan rekreasi karena tidak punya uang,
menggunakan waktu senggang untuk berkumpul sambil menonton TV dirumah.
26
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Tahap perkembangan keluarga Tn D adalah tahap lanjut usia ( Aging Family)
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :
Ada satu anak Tn. D yang paling kecil/ no 4 belum menikah karena 3 bulan yang lalu
baru pulang menjadi TKI dan sekarang belum bekerja lagi. Karena pendapatan dirasa
kurang maka pengeluaran disesuaikan dengan pendapatan yang ada.
a. Riwayat kesehatan keluargan inti :
Tn. D sudah 7 tahun ada hipertensi ( TD : 170/ 100 mm Hg ) sering pusing, leher
terasa kaku,
tangan kanan kesemutan dan cepat lelah.
b. Riwayat penyakit keturunan :
Ibu Tn. D mempunyai penyakit Hipertensi
c. Riwayat kesehatan masing masing anggota keluarga :
Kesimpulan : TD : 170/ 100 mm Hg ) sering pusing, leher terasa kaku, tangan kanan
kesemutan dan cepat lelah.
2 Ny. Y 68 th 40 Sehat - - -
kg
3 Tn .W 35 th 51 Sehat Lengkap - -
kg
27
Tn. D kadang periksa di Puskesmas Galur II bila ada keluhan. Kadang juga berobat di
dokter
praktek swasta.
3. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Ibu dari Tn. D menderita Hipertensi sejak usia 45 tahun dan meninggal karena
Hipertensi.
1. Karakrteristik Rumah
Tempat tinggal Tn. D adalah milik pribadi . Jenis, bangunan permanen,
ukuran rumah 12 m x 15 meter. Keadaan ventilasi di rumah Tn.D untuk
ruang tamu baik, lebih dari 10% luas lantai. Sedangkan di kamar tidur
meskipun jendela kurang namun ventilasi baik karena rumah tidak ada
ternit dan ada genting kaca. Lantai dari ruang tamu sampai kamar tidur
terbuat dari keramik. Sedangkan ruang dapur dan ruang makan
terpisah, lantai plester. Keadaan kebersihan rumah secara keseluruhan
kurang, dimana lantai dan meja berdebu. Keadaan lantai sumur dan
kamar mandi licin, kotor, . tidak ada pegangan, pasien ke KM memakai
sandal,jamban bentuknya leher angsa, ada septitank jaraknya lebih 10
meter. Sumber air minum dari sumur gali dengan dipasang pompa air.
Pengelolaan sampah dibuang di penampungan sampah terbuka jika
sudah penuh dibakar. Kebersihan lingkungan kurang terjaga, ada
kandang kambing yang kotor didepan rumah sebelah kanan dan banyak
kayu bakar yang tidak tertata rapi. Menurut Tn. D masih banyak tikus
yang berkeliaran di sekitar rumah tetapi tidak ada gangguan kesehatan
karena tikus.
Kesimpulan : Keadaan lantai sumur dan kamar mandi licin, kotor, . tidak
ada pegangan, pasien ke KM memakai sandal.
Bagan rumah Tn. D : Utara
Barat Timur
28
Selatan
WC KM Ruang Gudang
Makan
sumu
Dapur Ruang
terbuka
KM Tidur Garasi
R.
Tamu
KM Tidur
kandang
Teras
Keterangan : : Pintu
: Jendela
29
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a. Keluarga Tn. D mengikuti kegiatan pertemuan RW setiap 35 hari sekali, dasa wisma
2X
sebulan, Pengajian tiap malam jumat di masjid.
b. Aturan / kesepakatan warga pertemuan RW dilaksanakan secara bergiliran dari
rumah ke
rumah.
c. Budaya masyarakat yang masih ada yaitu Tahlilan dan Kenduri.
3. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Tn. D tidak pernah berpindah tempat tinggal dan tidak ada rencana pindah
rumah.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn. D berinteraksi dengan masyarakat secara baik, pertemuan keluarga
dilakukan pada malam hari sambil menonton TV.
5. Sytem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn. D saling mendukung dan saling menghormati.
musyawarah/diskusi
dalam musyawarah.
30
membantu mengurus rumah tangga.
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
2. Fungsi Sosial
baik.
31
Keluarga sudah menggunakan kartu Jamkesmas dan Jamkesda, saat sakit
langsung
memanfaatkan puskesmas yang ada
Kesimpulan :
- Tn. D belum mengetahui secara detil tentang penyakit Ht, penyebab, tanda
dan gejala, pencegahan yang harus dilakukan.
- Keluarga mengatakan belum mampu merawat anggota keluarga
yang sakit.
- Keluarga mengatakan sebenarnya menginginkan lingkungan
yang bersih dan rapi tapi
tidak dapat melakukan.
4. Fungsi Reproduksi
Saat ini Tn. D sudah lansia tetapi anaknya / Tn. W mempunyai satu
5. Fungsi Ekonomi
sangat terbatas.
32
Kemampuan keluarga Tn. D saat mengalami permasalahan ringan atau berat, selalu
ditanggapi dengan tenang dan masalah didiskusikan bersama.
d. Strategi Koping Yang Digunakan
Strategi dalam memecahkan masalah adalah dengan dibicarakan bersama.
e. Strategi Adaptasi Disfungsional
Jika masalah belum menemukan titik temu, maka anggota yang satu dengan yang
lainnya saling mendiamkan ( tetapi tidak lebih dari satu hari )
VII. KEADAAN GIZI KELUARGA
Keluarga Tn. D makan sehari 3 kali dengan komposisi : nasi, sayur, lauk ( tahu, tempe ),
dan tidak mengetahui pantangan makan untuk pasien hipertensi.
Kadang kalau tidak sempat masak , membeli sayur dan lauk di warung.
Kesimpulan : Tidak mengetahui pantangan makan untuk pasien hipertensi(makan
sembarangan)
33
h. Sistem persarafan
Pusing , kesemutan di tangan kanan
i. Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada kelemahan otot
j. Sistem Urogenital
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik anggota keluarga yang lain tidak ada di rumah.
Tn . D didampingi oleh family yang tinggal di samping rumah.
Kesimpulan : Sering pusing, leher terasa kaku, tangan kanan kesemutan dan cepat
lelah
T D : 170/100 mmhg, nadi : 84 x/ mnt, Suhu : 36,3 C, RR : 20 x/ mnt
34
d. Keadaan lantai sumur dan kamar mandi licin, kotor, . tidak ada pegangan, pasien ke
KM
memakai sandal.
C. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem
1 DS :
mengetahui pengetahuan
tentang penyakit
detail tentang penyakitnya.
Hipertensi
b. Tn, D Mengatakan belum
mengetahui
hipertensi.
DO :
x/ mnt,
2 DS :
pusing, leher
35
terasa kaku, tangan kanan
kesemutan,cepat lelah.
mengetahui
mengetahui
hipertensi.
periksa ke
puskesmas
mampu
yang sakit
DO :
36
x/ mnt,
kotor kotor,
KM
memakai sandal.
tertata rapi
di sekitar rumah.
3 DS :
sebenarnya atan
kerapian lingkungan )
DO :
37
kambing
yang kotor.
tertata rapi
di sekitar rumah.
kotor .
Perumusan Masalah
Dari data data yang didapatkan dari hasil pengkajian ditemukan masalah
antara lain :
kesehatan
Prioritas masalah
Ht
38
2 Kemungkinan 2 2/2 x 2 2 *Dapat dilakukan
diubah HT
dapat di ubah: th
cukup
*Tn. D kadang
periksa ke pusk
menjadi normal
Total 4 2/3
terasa kaku
diubah
*Rasa ingin tahu ttg
diet HT tinggi.
39
*Dukungan keluarga
tinggi
dapat di ubah:
*Tn. D kadang
cukup
periksa ke pusk
Tn. D menimbulkan
komplikasi.
*Adanya keluhan
kesemutan
Total 3 2/3
sehat kotor
HT
*Dapat dilakukan
40
penyuluhan tentang
HT
dapat di ubah: th
cukup
*Tn. D kadang
periksa ke pusk
menjadi normal
Total 2 1/2
B. Diagnosa Keperawatan
41
DX Renc Tujuan Kriteria Evaluasi Standar Rencana
Evaluasi Tindakan
42
*Menyebutkn Pasien berush c. Tanda & Gjl & gjl HT.
penyebab mengontrol TD
Sakit kpl & e. Anjurkn
dan menhindari
*Menyebutkn pusing, Mdh pasn jgn aktfts
factor penyebab.
tanda lelah, cpt marh, berlbh.
leher kaku, TD
dan gejala HT. f. Anjrkn u/
140/90, sulit tdr,
menghdr faktr
*Mempertahankn telg berdenging,
penybb,
TD mata
mis:mkn asin
berkunang-kng.
normal.
g. Beri contoh
diet RG
43
3 Pjg : Kelg mampu kebershn lingkn pengthn kelg
menjlskn ptgnya rmh yaitu ttg pentgnya
Setlh tindkn 2 X
lingkn sehat mencegah lingk sehat
kunjgn rumah kelg
timbulnya
dpt memelhr lingkn b. Respon b. diskusi
penyakit
rmh yg mendkg Psikomotor bersma kelg
kompliks & injuri
keshtn ttg manfaat
kelg mau :
sanitasi lingkn
b. Tujuan Jangk membershkn &
*Membershkn
Pdk : memodifiksi rmh c.Modififks
rmh & lingkn
yg seht rmh & lingkn
Setlh penkes 1X
* Mencegah sehat
30 mnt diharapkn c. Respon Afektif
lantai licin
kelg mampu d. Motivasi
Kelg memperhtkn
menyebutkn *Pencahayaan kelg u/
penylhn yg
pentingnya lingkn & ventilasi kebershn rmh
diberikn
sehat dan mau udara cukup
membershkn rmh
*Menjg
kebershn
anggta kelg
PENGKAJIAN
Pengkajian keluarga dilakukan pada tanggal 04 Maret 2014 di
rumah keluarga Tn. S yang beralamat di ds.Sepaten RT 06 RW
03, Wates, Kab. Kulon Progo
Dari hasil pengkajian keluarga didapatkan data bahwa keluarga
Tn. S mempunyai 6 anggota keluarga, yaitu Tn S, sebagai
kepala keluarga, umur 70 tahun ( Pensiunan Guru SD ).
Kemudian istrinya, Ny. M, sebagai ibu rumah tangga, umur 60
tahun. Anak pertama nama Ny.S umur 43 tahun bekerja di Riau
wiraswasta,anak kedua Tn P umur 41 tahun bekerja di lampung
44
wiraswasta,anak ketiga nama Tn.M umur 39 tahun bekerja di
wates dan tinggal serumah,anak ke empat Ny,Y umur 36 bekerja
di Jakarta
Dari data pengkajian kesehatan didapatkan data bahwa Ny. M
mengatakan bahwa pada tahun 2011 beliau mengeluh sering
kencing ( dalam sehari lebih dari 12 kali ). Badan terasa pegal
pegal dan capek capek, serta linu sendi terutama di daerah
kaki. Ny. M juga cepat merasa lelah jika melakukan sesuatu.
Kemudian Ny. M dibawa ke dokter dan diduga terkena DM,
kemudian diminta periksa gula darah dan dinyatakan positif
terkena DM oleh dokter, tetapi Ny. M lupa kadar gula darahnya
pada waktu itu. Sejak itu Ny. M rutin memeriksakan
kesehatannya ke Puskesmas / dokter dan rutin meminum obat
setiap harinya.
Ny. M mempunyai riwayat 2 kali masuk ke rumah sakit. Yang
pertama pada tahun 2009, opname di RSUD Wates karena sakit
typhoid dan yang kedua pada tahun 2011 opname di RSUD
Wates dengan keluhan utama pusing dan oleh dokter yang
memeriksa dikatakan bahwa hal itu dikarenakan kadar gula
darah yang terlalu tinggi ( hasil test gula darah lebih dari 300
mg/dl ). Ny. M sering mengeluh sakit kepala dan mengkonsumsi
obat sakit kepala yang dijual di warung, yaitu bodrek,paramek
dan setelah meminum obat sakit kepala tersebut maka sakit
kepalanya reda. Ny. M juga mengeluh pandangannya kabur,
badan terasa pegal pegal terutama di kakinya . Beliau
mengeluh sering kesemutan, gatal gatal di jari tangan dan kaki
terasa kaku.
Ny. M mengatakan bahwa sekarang tidak pernah meminum obat
dari dokter dan jarang kontrol ke dokter dan tidak memeriksakan
gula darahnya.
Ny. M mengatakan bahwa beliau mengurangi makan nasi dan
tidak makan atau minum minuman maupun makanan yang
manis manis. Jika ingin mengkonsumsi teh maka
menggunakan gula Tropicana Slim sejak 1 tahun yang lalu.
45
Tetapi Ny. M mengatakan bahwa tidak tahu tentang penyakitnya,
pantangan diet untuk penderita DM, makanan apa yang boleh
dan tidak boleh dimakan, dan bagaimana takaran makanan yang
harus dikonsumsi oleh Ny. M
Ny. M telah melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu pada
hari Senin tanggal 3 Februari 2014 dan hasilnya adalah kadar
gula darah sewaktu 465 mg/dl ( normal 70 140 mg/dl ).
Tekanan darahnya adalah 140/80 mmHg, dan hasil test urine
reduksinya adalah +++.
Ny. M mengatakan beliau mengkonsumsi susu Gluserna ( susu
untuk penderita DM ) tetapi tidak meminumnya secara rutin. Ny.
M mengatakan BBnya turun secara drastis dari hari ke hari
( sebelum sakit DM : 80 kg, akhir tahun 2011 turun menjadi :
59 kg, tanggal 03 Februari 2014
46
berikut ini adalah gambar denah rumah keluarga Tn. S
U Keterangan gambar :
1 1: Tempat tidur
2 4 2: Tempat tidur
3 3: Tempat tidur Tn.S dan Ny.M
5 6 7 8 4: Ruang tamu dan ruang TV
5: Ruang makan
Gambar II. Denah rumah 6: Dapur
Keluarga Tn. S 7: Kamar mandi
8: WC/Jamban
Luas bangunan : 12 x 10 = 120 m2
: Pintu
ANALISA DATA
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengkajian
selama 1 hari keluarga Tn. S yaitu pada tanggal 4 Maret 2014 ,
data terbagi menjadi 3 bagian, yaitu data subyektif, data obyektif,
dan data penunjang. Data kesehatan yang diperoleh pada
keluarga Tn. S dan pada khususnya Ny. M dapat dikelompokkan
menjadi 2 kelompok data yang merumuskan 2 masalah
kesehatan yang muncul pada keluarga Tn. S, khususnya pada
Ny. M.
Kelompok data yang pertama yaitu data subyektif yang
ditemukan adalah DS : Ny. M mengatakan menderita DM sejak
tahun 2011. Beliau mengatakan sering sakit kepala, juga
mengeluh pandangannya kabur, badan terasa pegal pegal
terutama kakinya. Ny. M juga mengatakan bahwa sering
kesemutan, gatal di jari jari tangan dan kaki terasa kaku. Ny. M
mengatakan jarang memeriksakan diri ke dokter dan tidak
memeriksakan kadar gula darahnya. Ny.M mengatakan tidak
minum obat DM sudah sejak lama dan Ny. M juga tidak tahu
tentang komplikasi penyakit DM. DO: yang ditemukan adalah Ny.
47
M tampak sering memijat mijat kakinya saat dilakukan
pengkajian. Data penunjang yang ditemukan adalah
pemeriksaan kadar gula darah pada tanggal 3 Februari 2014
dengan hasil, GDS : 465 mg/dl ( normal 70 140 mg/dl ) dan
hasil urine reduksi +++. Dari data data tersebut dapat
dirumuskan masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga Tn.S
khususnya Ny. M adalah resiko terjadinya komplikasi DM dan
masalah itu disebabkan karena keluarga tidak mampu
melaksanakan tugas kesehatan ketiga, yaitu ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Untuk kelompok data yang kedua adalah DS: Ny. M
mengatakan bahwa beliau mengurangi makan nasi, beliau
mengatakan bahwa tidak mengkonsumsi makanan yang manis
manis. Ny. M mengatakan bahwa tidak mengetahui makanan
apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh penderita DM
serta takaran yang diajurkan. Ny. M mengatakan bahwa untuk
pengganti gula memakai gula rendah kalori, yaitu gula Tropicana
Slim. Selain itu Ny. M juga mengatakan bahwa BBnya turun
terus. DO : porsi makan Ny. M hanya separuh porsi nasi, Ny. M
tampak memakai gula Tropicana Slim untuk pengganti gula pasir
jika beliau membuat teh, dan BB beliau adalah 59 kg ( 3 Februri
2014 ). Dari data diatas maka dapat dirumuskan masalah
kesehatan pada Ny. M yaitu resiko nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh dan masalah ini disebabkan karena keluarga tidak mampu
merawat anggota keluarga yang sakit.
48
Sedangkan untuk kelompok data yang kedua, diagnosa
keperawatan keluarga yang muncul adalah resiko nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh pada Ny. M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit.
50
Menonjolnya 2x1=1 Masalah komplikasi
masalah : 2 merupakan masalah yang
masalah berat dan harus segera
berat, harus ditangani
segera
ditangani
Jumlah Skor 4 2/3
51
dipertimbangkan berdasarkan sumber daya yang ada pada
keluarga, maka prioritas masalah kesehatan untuk asuhan
keperawatan keluarga Tn. S khususnya pada Ny. M untuk
peringkat atau prioritas pertama dengan skor 4 2/3 adalah
diagnosa keperawatan yang kedua, yaitu resiko nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh pada Ny. M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit. Untuk prioritas masalah yang kedua dengan skor 3 1/3
adalah diagnosa keperawatan yang pertama, yaitu resiko
terjadinya komplikasi DM pada Ny. M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit.
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang asuhan
keperawatan keluarga Tn. S dengan Diabetes Melitus ( DM )
yang dilakukan selama 1 hari tanggal 4 Maret 2014 Disini akan
dijelaskan tentang pembenaran pada setiap temuan masalah
keperawatan yang muncul dalam proses keperawatan.
Dalam hal ini penulis juga akan mengidentifikasi hambatan
yang ditemukan selama pengelolaan kasus pada keluarga Tn. S.
Pembahasan akan penulis sajikan secara deskriptif pada tiap
tahap roses keperawatan, yaitu pengkajian, perumusan
54
diagnosa keperawatan, prioritas masalah, rencana asuhan
keperawatan keluarga.
A. Pengkajian
Effendy ( 1998 ) menyatakan menyatakan bahwa
pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh
perawat untuk mengukur keadaan klien atau keluarga dengan
memakai norma norma kesehatan keluarga maupun sosial,
yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk
mengatasinya.
Sedangkan Friedman ( 1998 ) mengatakan bahwa
pengkajian merupakan tindakan yang digunakan untuk
mengukur keadaan pasien dengan menggunakan norma
kesehatan keluarga maupun sosial .
Dalam melaksanakan pengkajian terlebih dahulu penulis
mengadakan pengumpulan informasi awal sebelum melakukan
tahap interaksi dengan keluarga. Informasi tentang keluarga
diperoleh dari tim perawatan kesehatan atau Puskesmas yang
terkait dengan keluarga binaan, yaitu Puskesmas Galur II. Tahap
pengenalan atau pre interaksi terhadap keluarga Tn. S dilakukan
pada hari Selasa jam 11.30. Penjajakan ini dilakukan dengan
bertujuan untuk menyampaikan maksud tujuan, dan kontrak
waktu untuk melakukan pengkajian yang sesungguhnya kepada
keluarga yang akan dimulai pada hari tersebut. Selain itu untuk
membangun hubungan saling percaya antara perawat dengan
keluarga sehingga mendukung pelaksanaan asuhan
keperawatan yang akan diberikan kepada keluarga Tn. S.
Effendy ( 1998 ) menyatakan bahwa beberapa langkah yang
harus dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga adalah membina hubungan yang baik
dengan anggota keluarga.
Dalam pre interaksi keluarga, penulis mengungkapkan tujuan
perawatan kesehatan keluarga yang berkaitan dengan entry
point pada keluarga, juga masalah masalah lain yang berkaitan
dengan tugas kesehatan keluarga. Penulis mengumpulkan
55
informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan keluarga
yang mencakup segala aspek, diantaranya adalah kondisi
kesehatan seluruh anggota keluarga secara umum, masalah
kesehatan yang dihadapi keluarga, dan kondisi fisik di
lingkungan keluarga.
Faktor herediter atau keturunan sangat berperan penting dalam
penyakit DM. karena DM dapat terjadi pada suatu keluarga dan
dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi di bawahnya.
Noer ( 1996 ) menyatakan bahwa individu yang beresiko tinggi
menderita DM adalah individu dengan riwayat DM pada
keluarganya.
Dalam tahap pengkajian keluarga penulis menggunakan metode
wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Effendy ( 1998 )
mengatakan bahwa wawancara adalah salah satu metode
pengumpulan data yang berkaitan dengan hal hal yang perlu
diketahui, baik aspek fisik, mental, sosial budaya, ekonomi,
kebiasaan, lingkungan dan sebagainya. Sedangkan pengamatan
atau obervasi dilakukan pada hal hal yang tidak perlu
dipertanyakan, karena sudah dianggap cukup melalui
pengamatan saja, dan kebanyakan berkaitan dengan lingkungan
fisik. Selanjutnya yaitu pemeriksaan fisik dilakukan terhadap
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dan
perawatan, berkaitan dengan keadaan fisik seseorang.
Metode wawancara dilakukan untuk mengumpulkan dan
menggali tentang masalah kesehatan keluarga secara
mendalam yang dilakukan selama 1 hari tanggal 4 Maret 2014 di
rumah keluarga Tn. S. Wawancara yang dilakukan meliputi
tentang kesehatan seluruh keluarga baik di masa lalu maupun
masa sekarang, terutama pada point entry, yaitu Ny. M dengan
DM. Wawancara dilakukan oleh perawat Secara langsung dalam
waktu yang bersamaan, yang bertujuan untuk mendengarkan
tanggapan keluarga, memberikan kesempatan kepada anggota
keluarga untuk mengungkapkan pandangannya tentang
kesehatan keluarga, melihat kebenaran data yang diungkapkan
56
oleh anggota keluarga dan melihat interaksi keluarga saat
dilakukan pengkajian. Setelah itu dilakukan pendokumentasian
yang dilakukan sebagai bukti pelaksanaan proses keperawatan,
yaitu pengkajian keluarga.
Wawancara pada tanggal 4 Maret 2014 pada keluarga Tn. S
dengan objek utama Ny. M dan Tn. S. Dalam wawancara
tersebut penulis menggali semua data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, data lingkungan, struktur keluarga,
fungsi keluarga, dan koping keluarga. Selain wawancara, penulis
juga mendapatkan data dari hasil test laboratorium dari hasil
pemeriksaan kadar gula darah yang dilakukan pada tanggal 3
Februari 2014.
Metode observasi dilakukan oleh perawat pada saat mengkaji
keadaan fisik rumah yang keluarga Tn. S, yaitu diantaranya
adalah mengamati keadaan rumah secara keseluruhan, melihat
pola penataan ruangan, melihat ventilasi rumah, melihat
keadaan kamar, melihat keadaan kamar mandi dan melihat
dapur rumah.
Sedangkan metode pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah
dengan memeriksa keadaan fisik seluruh anggota keluarga Tn. S
untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul di
keluarga Tn. S selain point entrynya, yaitu masalah DM pada Ny.
M.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa yang di angkat merupakan diagnosa yang
dianalisis dari data yang didapat., yaitu diagnosa keperawatan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit. Hal ini terjadi mengingat diagnosa dari pathway lebih
merujuk ke diagnosa medis. Sementara diagnosa pada askep
keluarga didasarkan pada 5 tugas kesehatan keluarga.
Diagnosa kedua yaitu resiko terjadinya komplikasi DM
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
57
Berdasarkan data yang telah dipilih dari hasil pengkajian dengan
menggunakan peralatan analisa data, maka ditegakkan 2
diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga Tn. S dengan
masalah utama DM pada Ny. M , yaitu :
1. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit.
Diagnosa tersebut ditegakkan berdasarkan data yang
didapatkan, yaitu Ny. M mengatakan bahwa beliau mengurangi
makan nasi, tidak mengkonsumsi makanan yang manis manis.
Ny. M mengatakan bahwa beliau juga tidak mengetahui
makanan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh
penderita DM serta takaran yang diajurkan. Ny. M mengatakan
bahwa untuk pengganti gula beliau memakai gula rendah kalori,
yaitu gula Tropicana Slim. Selain itu Ny. M juga mengatakan
bahwa BBnya turun terus.
2. Resiko terjadinya komplikasi DM pada Ny. M berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit.
Diagnosa keperawatan tersebut diangkat karena data yang
ditemukan adalah Ny. M mengatakan bahwa beliau menderita
DM sejak tahun 2011, sering mengeluh sakit kepala, pandangan
kabur, badan terasa pegal pegal, dan jari jari kaki mati rasa.
Ny. M juga mengatakan bahwa beliau sering merasa kesemutan,
dan gatal di jari kaki. Ny. M juga jarang kontrol ke dokter dan
tidak memeriksakan kadar gula darahnya, selain itu beliau juga
tidak minum obat DM sudah sejak lama, dan beliau juga tidak
tahu tentang komplikasi DM. Hasil pemeriksaan laboratorium
yang dilakukan pada tanggal 3 Februari 2014 menyebutkan
bahwa kadar gula darah 465 mg/dl ( normal : 70 140 mg/dl ),
urine reduksi : +++
Adapun yang menjadi penyebab dari masalah resiko terjadinya
komplikasi DM adalah akibat dari ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit DM. Penyebab ini diambil
58
karena didasarkan pada data yang ada antara lain anggota
keluarga dan Ny. M sendiri tidak memperhatikan tentang
makanan yang dikonsumsi dan kurangnya keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk pemeriksaan
anggota keluarga dengan DM.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Effendy ( 1998 ) mrnjelaskan bahwa intervensi merupakan
kumpulan tindakan yang ditentukan oleh perawat untuk
memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan, hasil dari
proses yang sistematis, berlangsung secara terus menerus
berkaitan dengan masalah kesehatan dan keperawatan.
1. Intervensi untuk diagnosa keperawatan resiko nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit.
Adalah berupa penyuluhan kesehatan tentang nutrisi,
macam macam makanan yang boleh atau tidak boleh
dikonsumsi oleh penderita DM.
Doengoes ( 2000 ) menyatakan bahwa peningkatan
pengetahuan dasar tentang komplikasi suatu penyakit akan
membantu mengurangi faktor resiko terjadinya komplikasi
terhadap penyakit tertentu.
Stanhope ( 1997 ) mengatakan bahwa pendidikan
kesehatan tentang cara penghitungan takaran makanan untuk
penderita DM serta contoh menu harian yang disajikan
berdasarkan pada diet kalori yang disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh juga penting untuk diberikan.
Soelistijani ( 1999 ), mengatakan bahwa tujuan dari
pemberian contoh diit makanan secara langsung dan takaran
yang dianjurkan adalah memberikan informasi yang memadai
kepada keluarga sehingga diharapkan nantinya keluarga dapat
mengatur menu makanan secara mandiri dengan baik dan
benar.
59
2. Intervensi keperawatan untuk diagnosa keperawatan resiko
terjadinya komplikasi DM berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Adalah berupa pendidikan kesehatan yang meliputi tentang
pengertian komplikasi pada penyakit DM, penyebab, macam
macam komplikasi yang mungkin timbul pada penderita DM, dan
penatalaksanaan pasien dengan komplikasi di rumah yang dapat
dilakukan oleh keluarga secara mandiri.
Doengoes ( 2000 ) mengungkapkan bahwa peningkatan
pemahaman dan pemberian informasi tentang penyakit yang
diderita dapat memotivasi keluarga untuk meningkatkan
kerjasama dan kemandirian klien dan keluarga untuk melakukan
perawatan sendiri.
KESIMPULAN
1. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 masalah
yang muncul pada asuhan keperawatan keluarga Tn. S dengan
penyakit utama Diabetes Melitus adalah resiko terjadinya
komplikasi DM pada Ny. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit, dan resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit.
2. Dalam mengatasi masalah masalah keperawatan dalam
keluarga, penulis mengacu pada konsep dasar, walaupun tidak
semua prosedur yang ada dalam konsep dasar dapat
dilaksanakan. Hal ini dapat disesuaiakan dengan sarana dan
prasarana, situasi serta kondisi.
3. Hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan pengkajian
asuhan keperawatan keluarga adalah sulitnya mengumpulkan
anggota keluarga.
4. Hambatan dalam pelaksanaan implementasi keperawatan
timbul karena perawat kurang mempersiapkan materi
penyuluhan dan bahan peraga.
60
5. Hambatan dari keluarga adalah adanya kepercayaan keluarga
terhadap dukun yang dapat menjadi penghambat dalam upaya
pengobatan penyakit pada Ny. S
SARAN
1. Dalam pennganan pasien dengan DM seharusnya ada
kolaborasi dari berbagai pihak atau tenaga kesehatan yang
terkait yaitu perawat, dokter dan ahli gizi untuk memantau dan
mengontrol status kesehatan pasien .
2. Memantau kesehatan pasien harus dilakukan secara rutin
agar kita tahu keadaan pasien apakah ada resiko terjadi
hiperglikemia atau hipoglikemia.
3. Dalam merawat pasien dengan DM seharusnya perawat
melakukan asuhan keperawatan secara terarah dan terencana
dengan baik dan dilakukan secara menyeluruh kepada seluruh
anggota keluarga sehingga semuanya terlibat dalam
pengelolaan pasien.
a. Komposisi Keluarga:
b. Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Meninggal karena usia
: Pasien
c. Type Keluarga:
Merupakan keluarga inti dengan usila yang terdiri dari bapak, ibu, anak
dan cucu. Tn S dan Ny S menurut Ny. S ada masalah dengan
kesehatan yang berhubungan dangan tipe keluarga inti dengan usila.
Pada fase perkembangan usila , Tn. S masih menanggung kebutuhan
hidup anak dan cucunya.
d. Suku Bangsa
Keluarga Tn. S berasal dari suku jawa. Bahasa yang digunakan sehari-
hari adalah bahasa jawa. Keluarga mengatakan, tidak ada adat budaya
yang mempengaruhi kesehatan.
62
f. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Menurut Ny. S penghasilan dari pensiunannya Tn. S cukup untuk
memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Disamping pensiunan Tn. S,
ada penghasilan lainnya yang berasal dari sawah yang disewakan
tahunan dan dari tambahan hasil kebun berupa hasil pohon kelapa.
Dan masih ada tambahan lagi, dari kiriman uang dari anaknya yang
sudah tidak tinggal satu rumah. Harta benda yang dimiliki keluarga Tn
S berupa kendaraan bermotor, televise, radio ,sawah dan kebun.
Menurut Ny. S , suaminya tiap bulan memberikan uang Rp.1.000.000,-
untuk kebutuhan yang dikeluarkan sehari-hari dan yang lainnya dibawa
Tn. S.
63
Imunisasi
Keadaan Masalah Tindakan
(BCG/Polio/
No Nama Umur BB Kesehat kesehata Yang telah
DPT/HB/
an n dilakukan
Campak
1 Tn. S 81 TH 68 kg - ht periksa dr
2 Ny. S 78 th 64 Kg - ht periksa dr
3 Tn. 53 th - - ht -
4 45 th 58 kg - - -
PW
5 16 th - lengkap - -
Ny. SA
An. PP
PENGKAJIAN LINGKUNGAN
Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati saat ini adalah milik sendiri, berupa rumah
permanen terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, dapur, ruang keluarga,
kamar mandi dan gudang. Dibagian belakang terdapat kandang ayam.
Luas rumah 120 m2.Depan rumah terdapat teras yang cukup luas.
Lingkungan rumah tampak terang. Disetiap kamar, ruang tamu, dan
ruang keluarga terdapat jendela serta genting kaca. Kondisi rumah
tampak kurang rapi. Pakaian yang belum diseterika menumpuk di
sudut ruang keluarga. Disamping banyak barang-barang yang
menumpuk tidak tertata. Jarak Sumur dengan septitanc lebih dari 10
meter. Air minum yang digunakan PAM. Jarak rumah Tn. S dengan
tetangga berdekatan, Tapi tidak padat.
TERAS
64
R. TAMU KAMAR TIDUR NY. KAMAR
SA DAN ANAK TIDUR SDR.
PW
R. KAMAR TIDUR NY. KAMAR
KELUARGA
S TIDUR TN. S
R. DAPUR GUDANG
KAMAR KAMAR
MANDI MANDI
STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga
Tn S adalah seorang pensiunan guru SD , dan Ny S seorang ibu
rumah tangga , sehingga komunikasi dapat terjalin setiap harinya.
Begitu juga dengan anak-anaknya yang masih tinggal satu
rumah,komunikasi dapat terjalin. Komunikasi bersama dilakukan saat
mereka sedang makan bersama
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga Tn S baik anak-anak yang masih tinggal satu rumah
maupun yang tinggal di luar daerah mereka masih saling mendukung
c. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga)
Ny.S mengatakan,suaminya adalah tulang punggung keluarga
walaupun sudah pensiun,karena kedua anak yang tinggal serumah
dengannya tidak mempunyai penghasilan yang tetap.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai yang dianut keluarga Tn S adalah nilai-nilai agama Kristen
Protestan,mereka taat beribadah. Keluarga Tn S juga menjunjung nilai
budaya jawa
FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
65
Bila Tn S maupun Ny S sakit,maka anaknya akan merawat dan
membawanya ke dokter keluarga untuk mendapatkan pengobatan.
Dalam keluarga Tn S masing-masing saling memperhatikan satu
sama lain
b. Fungsi sosialisasi
1) Kerukunan hidup dalam keluarga
Hubungan antara keluarga serta lingkungan Tn S baik.
2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Walaupun Tn S dan Ny S sudah lanjut usia,keluarga Tn S tidak
mempunyai masalah dalam bersosialisasi.
3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
Keluarga Tn S saling berkomunikasi dengan baik antar anggota
keluarga yang masih tinggal satu rumah maupun dengan anggota
keluarga lain yang sudah tidak tinggal satu rumah dalam
pengambilan keputusan.
4) Kegiatan keluarga waktu senggang
Dalam mengisi waktu luang,Tn S biasa menonton televise dan
mendengarkan radio
5) Partisipasi dalam kegiatan social
Tn S sudah jarang mengikuti kegiatan social,Sedangkan anggota
keluarga Tn S aktif dalam kegiatan di gereja
66
Menurut Ny. S dalam membersihkan lingkungan rumah
diserahkan kepada tetangganya dengan dibantu oleh anaknya Ny
SA. Ventilasi maupun pencahayaan di rumah Tn.S baik. Setiap
ruangan terdapat jendela yang setiap harinya dibuka dan di setiap
ruangan terdapat genting kaca. Kondisi rumah tampak kurang
rapi. Pakaian yang belum diseterika menumpuk di sudut ruang
keluarga. Disamping banyak barang-barang yang menumpuk
tidak tertata.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat
Keluarga sudah memanfaatkan fasilitas kesehatan baik di dokter
keluarga maupun di Puskesmas. Jarak rumah Tn S dengan
Puskesmas _+ 100 m
d. Fungsi ekonomi
1) Upaya pemenuhan sandang pangan
Dengan penghasilan Tn.S sebagai seorang pensiunan dan
memiliki sawah di 2 tempat,serta dari hasil kebun kelapa,ditambah
dengan bantuan dari anak-anaknya,pemenuhan sandang pangan
Tn S cukup.
2) Pemanfaatan sumber di masyarakat
Keluarga Tn S mempunyai kebun kelapa dan sawah untuk
menambah penghasilan keluarga.
II. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek
Baik Tn S dan Ny S mengganggap bahwa mereka sudah lanjut usia
dan kedua anak yang tinggal satu rumah dengan mereka tidak bekerja
jadi mereka pasrah dengan kondisi yang ada.
b. Stressor jangka panjang
Menurut Ny S permasalahan anaknya Ny SA dengan suaminya
menjadi pemikiran baik bagi Ny S maupun Tn S,dimana apabila suami
Ny SA ini sedang mengamuk Tn S jadi naik tensinya.Walaupun
sekarang tidak tinggal satu rumah. Selain itu juga anak Tn S yaitu Sdr.
PW tidak menikah dengan alasan ingin sepenuhnya merawat kedua
orang tuanya,karena Tn S mempunyai riwayat penyakit Hipertensi
yang sudah lama ( sejak usia 20 th ) dan pernah mengalami sakit
67
stroke,sehingga membutuhkan perhatian yang lebih dari anak-
anaknya.
c. Respon keluarga terhadap stressor
Masalah-masalah yang ada di keluarga Tn S terutama masalah
kesehatan diselesaikan dengan musyawarah,baik anak-anak yang
tinggal di rumah maupun yang sudah tidak tinggal dirumah.
d. Strategi koping
Keluarga Tn S dalam menyelesaian masalah yang ada selalu
melibatkan anggota keluarganya.
e. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga dalam menyelesaikan masalah selalu didukung oleh anggota
keluarga yang lain,sehingga masalah dapat diselesaikan dengan baik.
PEMERIKSAAN FISIK
a. Identitas
Nama : Tn S
Umur : 81 th
L/P :L
Pendidikan : SPG
Pekerjaan : Pensiunan
HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya
Kondisi Tn S dan Ny S bisa stabil,terutama masalah hipertensi yang
dialaminya
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada
Tn S dan Ny s berharap supaya petugas kesehatan lebih
memperhatikan masalah kesehatannya
69
Analisis Masalah
No. Data Masalah Penyebab
1 DS : koping Krisis
-Ny.S mengatakan,suaminya adalah
individu situasional
tulang punggung keluarga walaupun
inefektif
sudah pensiun,karena kedua anak
yang tinggal serumah dengannya
tidak mempunyai penghasilan yang
tetap.
-Tn S dan Ny S menurut Ny. S ada
masalah dengan kesehatan yang
berhubungan dangan tipe keluarga
inti dengan usila. Pada fase
perkembangan usila , Tn. S masih
menanggung kebutuhan hidup anak
dan cucunya.
-Menurut Ny S permasalahan
anaknya Ny SA dengan suaminya
menjadi pemikiran baik bagi Ny S
maupun Tn S,dimana apabila suami
Ny SA ini sedang mengamuk Tn S
jadi naik tensinya.Walaupun
sekarang tidak tinggal satu rumah.
Selain itu juga anak Tn S yaitu Sdr.
PW tidak menikah dengan alasan
ingin sepenuhnya merawat kedua
orang tuanya,karena Tn S
mempunyai riwayat penyakit
Hipertensi yang sudah lama ( sejak
usia 20 th ) dan pernah mengalami
sakit stroke,sehingga membutuhkan
perhatian yang lebih dari anak-
anaknya.
DO :
70
-Anak keluarga Tn. S sudah berusia
53 tahun belum menikah dan hendak
merawat kedua orang tuanya.
2 DS : Gangguan kelemahan
-Tn S kadang mengeluh kepalanya
aktivitas umum
pusing,lehernya cengeng .
Badannya lemes.
-Tn S sudah jarang mengikuti
kegiatan social,Sedangkan anggota
keluarga Tn S aktif dalam kegiatan di
gereja.
DO :
Usia : 81 th.
TD : 130/90 mmhg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
Prioritas Masalah
pusing,lehernya cengeng .
Badannya lemes.
71
dicegah :
cukup
diubah: lanjut.
sebagian
dengan
segera
Jumlah :
72
Sifat : 2 1 2/1 x 1 = Sifat masalahnya ancaman
kesehatan karena Ny.S
Masalah: 2 mengatakan,suaminya
adalah tulang punggung
ancaman
keluarga walaupun sudah
pensiun,karena kedua anak
yang tinggal serumah
dengannya tidak mempunyai
penghasilan yang tetap.
dicegah :
cukup
pelayanan kesehatan.
Menonjolnya masalah
Menonjolnya 1 1 1/2x1=1/2
adalah: ada masalah tetapi
masalah :
tidak harus segera ditangani
ada masalah
karena Ny. S mengatakan TD
tetapi tidak
Tn. S dalam kondisi stabil
harus segera
73
ditangani
Jumlah :
4 1/6
sebagai berikut :
74
75
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DP TUJUAN INTERVENSI RENCANA EVALUASI
Kriteria Standart
1 Gangguan TIU : - Kaji respon klien Respon Verbal : 1. Klien mampu melakukan
terhadap aktivitas aktivitas sehari tanpa ada
aktivitas Aktivitas klien tidak - Observasi tanda- Klien dapat
terganggu dengan tanda vital keluhan.
berhubungan kriteria hasil Peningkatan memenuhi
-Ajarkan cara 2. Tanda-tanda vital normal
aktivitas Tanda vital penghematan energi kebutuhan
kelemahan dalam batas normal
TIK : setelah dilakukan
aktivitas scr
umum
tindakan keperawatan
mandiri
selama 1 x 24 jam
diharapkan :
1. Dapat melakukan
aktivitas mandiri
2. Tanda vital dalam kondisi
stabil
2
stress dan mengambil
langkah untuk
menghindari.
3
3. Asuhan Keperawatan Komunitas
DUKUH SEPATEN, DESA KRANGGAN, KECAMATAN GALUR
A. DEMOGRAFI
Dusun Sepaten, Desa Krangganyang kamikaji hanya 3 KK terdiri dari 13 jiwa dari
kelompok balita ada 1 jiwa, remaja ada 1 jiwa, dewasa yang laki-laki ada 2 perempuan
ada 1, dewasa pra lansia laki-laki ada 1 jiwa perempuan ada 1 jiwa dan lansia laki-laki
dan perempuan masing-masing ada3 jiwa.
B. PENDIDIKAN
D. Berdasarkan Agama
Berdasarkan table di atas distribusi berdasarkan agam dengan 13 jiwa yaitu Islam
sebanyak 8 Jiwa (61,53 %), Kristen ada 5 jiwa (38,46 %).
2
E. Berdasarkan jenis penyakit
3
Berdasarkan table di atas distribusi berdasarkan Jaminan kesehatan ada 3 jaminan
yang digunakan yaitu Askes sebanyak 4 Jiwa (40 %),Jamkesda ada 4 Jiwa (40 %) dan
jamkesmas ada 2 jiwa (20 %).
ANALISA DATA
4
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 penyakit hipertensi
dirumah
DO :
2 DS : Resiko bertambah
parahnya penyakit DM
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3
berhubungan dengan
keluarga, ada yang menyatakan mengurangi
perilaku hidup sehat
makanan yang manis-manis, tetapi tidak
yang kurang.
sesuai dengan diet pasien DM
DO :
5
6
RENCANA KEPERAWATAN
1. Resiko Se telah dilakukan tind Setelah dilakukan tindakan a. Kaji Observasi Petugas
terjadi pengetahuan
komplikasi kan keperawatan selama selama 2 minggu warga warga pre test puskesmas
penyakit mengenai
hipertensi 12 bulan tidak terjadi mampu melakukan hipertensi
berhubungan
dengan proses komplikasi penyakit perawatan hipertensi
aktifitas b. Berikan penkes
hipertensi mengenai
KH : hipertensi
(Pengertian,
KH : penyebab,
1. Warga mengetahui tanda dan
dan mampu menyiapkan gejala dan
1. Penderita Hipertensi menu yang tepat untuk komplikasi
tekanan darahnya penderita hipertensi penyakit
mampu terkontrol 2. Warga mampu hipertensi Observasi Petugas
dalam rentan 120- mengurangi factor-faktor
140/70-90 mmHg pencetus terjadinya pre dan post puskesmas
2. Tidak terjadi komplikasi penyakit
komplikasi hipertensi c. Berikan penkes test
mengenai jenis
makanan yang
boleh dan tidak
Petugas
boleh
dikonsumsi puskesmas
penderita
hipertensi
Observasi
test
2
2. Resiko Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan a. Kaji Observasi Petugas
bertambah pengetahuan
parahnya tindakan perawatan selama 2 minggu warga warga mengenai pre test puskesmas
penyakit DM DM
berhubungan selama 12 bulan tidak mampu berperilaku hidup
dengan perilaku
hidup sehat bertambah parah sehat b. Berikan
yang kurang. penkes
penyakit DM yang mengenai DM
KH : (Pengertian,
diderita warga penyebab, tanda
dan gejala dan
1. Warga mengetahui komplikasi
KH : dan mampu penyakit
menyiapkan menu hipertensi
yang tepat untuk c. Berikan penkes
1. Warga yang penderita DM mengenai jenis Observasi Petugas
menderita DM, gula 2. Warga mengetahui makanan yang
darahnya mampu tentang penyakit DM boleh dan tidak pre dan post puskesmas
terkontrol dalam 3. Warga melakukan boleh
rentan70-140 mg/dl PHBS dengan baik dikonsumsi test
2. Kondisi penderita Petugas
penderita
DM stabil kondisinya Observasi
puskesmas
d. Anjurkan pre dan post
penderita DM etugas
control GDS test
puskesmas
Wawancara
3
4
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisa dengan motode 5M, maka ditemukan : beberapa hal sebagai berikut :
1. Man :
Adanya petugas on call di puskesmas dikarenakan tenaga medis dan paramedia belum tercukupi, belum adanya system
penjadwalan yang sesuai dengan kompetensinya, adil dan merata.
2. Money :
Belum disusun anggaran untuk pengadaan alat kesehatan dan operasional puskesmas hal ini dikarenakan Puskesmas
Kembangbahu per Januari 2014 sedang dalam proses peralihan dari status instansi UPTD menjadi BLUD.
3. Metode :
Belum tersedia format baku Asuhan Keperawatan untuk pasien Rawat Jalan dan rawat Inap. SOP tentang keperawatan
kurang lengkap, Format Catatan Medis (CM) kurang lengkap, Pendokumentasian asuhan keperawatan belum optimal,
program kerja penyuluh belum terdokumentasi
4. Machine :
5
Alat Pelindung Diri (APD) masih kurang, Alat Kesehatan belum sesuai standar puskesmas rawat inap, alat rontgen rusak.
Alat peraga penyuluhan kesehatan (pamflet, film dll) kurang tersedia
5. Material :
Ada beberapa ruangan yang sudah mulai rusak antara lain : ruang aula dan rumah dinas.
BAB IV
PENUTUP
6
DAFTAR PUSTAKA