O
Halaman :1 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
2. Tujuan Pemberian cairan untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh dan
memberikan terapi ada pasien.
3. Kebijakan
4. Prosedur Prosedur ini dilakukan pada pasien yang membutuhkan cairan infus dan
pemberian terapi melalui infus di Puskesmas Ngletih
10. Referensi
SPO PENANGANAN SYOK ANAFILAKTIK
No Kode : Ditetapkan Oleh
C/VII/SPO/UGD/01/15/ Kepala UPTD Puskesmas
UPTD Terbitan : Poned Balowerti
PUSKESMAS No. Revisi :
PONED
BALOWERTI SP Tgl. Mulai Berlaku :
dr. Henry Mulyono
O
Halaman :4 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
2. Tujuan Agar pasien mendapatkan pertolongan pertama secara cepat dan tepat sehingga
jiwanya dapat diselamatkan
3. Kebijakan
4. Prosedur Prosedur ini dilakukan pada pasien yang mengalami syok anafilaktik di
Puskesmas Ngletih
10. Referensi
SPO PEMBERIAN INJEKSI INTRAMUSKULER
No Kode : Ditetapkan Oleh
C/VII/SPO/UGD/01/15/ Kepala UPTD Puskesmas
UPTD Terbitan : Poned Balowerti
PUSKESMAS No. Revisi :
PONED
BALOWERTI SP Tgl. Mulai Berlaku :
dr. Henry Mulyono
O
Halaman :8 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
2. Tujuan Untuk pengobatan agar dapat cepat bereaksi dalam tubuh dan dapat diberikan dalam
dosis yang tepat.
3. Kebijakan
4. Prosedur Prosedur ini dilakukan pada pasien yang mendapatkan terapi suntikan IM di
Puskesmas Ngletih
Cubit kulit
Masukkan jarum
dengan sudut 90
Lepaskan kulit
Aspirasi
Masukkan obat
dengan pelan-pelan
Angkat jarum
dengan cepat
Gosok daerah
suntikan
Pasang plester
band aid bila perlu
2). Teknik Z Track
Tepat Pasien
Tepat Obat
Tepat Dosis
Tepat Waktu
Tepat Rute Pemberian
Tepat Pendokumentasian
Waspada Efek Samping
Obat
7. Diagram Alir
8. Unit Terkait Instalasi Unit Gawat Darurat 24 jam
Ruang Bersalin
10. Referensi
SPO PEMBERIAN INJEKSI SUBCUTAN
No Kode : Ditetapkan Oleh
C/VII/SPO/UGD/01/15/ Kepala UPTD Puskesmas
UPTD Terbitan : Poned Balowerti
PUSKESMAS No. Revisi :
PONED
BALOWERTI SP Tgl. Mulai Berlaku :
dr. Henry Mulyono
O
Halaman :13 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
1. Memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit yang dilakukan pada lengan
Pengertian atas luar, pada daerah luar bagian dada dan ditempat lain yang dianggap perlu
(misal pemberian insulin pada pasien diabetes)
2. Tujuan Untuk pengobatan agar dapat bereaksi secara lambat dalam tubuh dan dapat
diberikan dalam dosis yang tepat
3. Kebijakan
4. Prosedur Prosedur ini dilakukan pada pasien yang mendapatkan terapi suntikan SC
di Puskesmas Ngletih
Tepat Pasien
Tepat Obat
Tepat Dosis
Tepat Waktu
Tepat Rute Pemberian
Tepat Pendokumentasian
Waspada Efek Samping
Obat
7. Diagram Alir
10. Referensi
SPO PEMBERIAN INJEKSI IV MELALUI INFUS
No Kode : Ditetapkan Oleh
C/VII/SPO/UGD/01/15/ Kepala UPTD Puskesmas
UPTD Terbitan : Poned Balowerti
PUSKESMAS No. Revisi :
PONED
BALOWERTI SP Tgl. Mulai Berlaku :
dr. Henry Mulyono
O
Halaman :17 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
2. 1. Mempercepat penyerapan
Tujuan 2. Untuk pemeriksaan diagnostik, misal penyuntikan zat kontras
3.
Kebijakan
4. Prosedur ini dilakukan pada pasien yang mendapatkan terapi injeksi melalui
Prosedur IV line di Puskesmas Ngletih
5. 1. Sarung Tangan
Alat dan bahan 2. Bak Injeksi
3. Spuit steril ( ukuran disesuaikan )
4. Jarum steril untuk mengoplos obat
5. Obat-obat yang diperlukan
6. Buku/lembar daftar Injeksi
7. Water for Injection
8. Kapas alcohol dalam tempat tertutup (kom streil)
9. Perlak dan alasnya
10. Tempat sampah medis (untuk alat tajam dan alat yang
terkontaminasi)
11. Bengkok
2. a. Pelaksanaan :
Langkah-langkah 1. Jelaskan kepada pasien tentang rencana tindakan yang akan diberikan
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3. Mendekatkan alat ke pasien
4. Memakai sarung tangan
5. Mencocokkan identitas pasien dengan buku/lembar injeksi
6. Mengambil obat, membaca etiket dan mencocokkan dengan buku
injeksi
7. Bila obat dalam sediaan serbuk, larutkan dengan menggunakan
water for injection, gunakan spuit steril, jarum disendirikan dan
disimpan di bak injeksi
8. Pastikan jalur iv line yang akan dimasuki obat dengan tepat.
9. Memasang perlak dan pengalas dibawahnya
10. Desinfeksi pada lokasi tusukan dengan kapas alkohol
11. masukkan obat ke iv line, sebelumnya tutup klem infus.
12. Buka klem infus setelah obat masuk.
Tepat Pasien
Tepat Obat
Tepat Dosis
Tepat Waktu
Tepat Rute Pemberian
Tepat Pendokumentasian
Waspada Efek Samping
Obat
7.
Diagram Alir
9. Status Pasien
Dokumen Terkait
Form Informed consent
10.
Referensi
PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT )
No Kode : Ditetapkan Oleh
C/VII/SPO/UGD/01/15/ Kepala UPTD Puskesmas
UPTD Terbitan : Poned Balowerti
PUSKESMAS No. Revisi :
PONED
BALOWERTI SP Tgl. Mulai Berlaku :
dr. Henry Mulyono
O
Halaman :20 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
3. Kebijakan
4. Prosedur Prosedur ini dilakukan pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi melalui mulut
5. Alat dan bahan 1. NGT (naso gastric tube) no. 18 atau sesuai kebutuhan.
2. Bengkok.
3. Jelly, karet / tutup infus.
4. Plester dan gunting.
5. Pengalas untuk dada pasien.
6. Stetoskop.
7. Waskom berisi air.
8. Sarung tangan
6. Langkah- a. Persipan pasien
langkah Jelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
b. Pelaksanaan
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
2. Perhatikan keadaan umum pasien.
3. Perhatikan kebersihan.
4. Alatalat diletakkan di sebelah pasien arah kepala.
5. Atur posisi pasien,tidur terlentang, kepala ditinggikan pakai 2 bantal
6. Pakai sarung tangan
7. NGT diukur, dengan meletakkan ujung NGT pada ujung tulang dada
kemudian memanjang lurus sampai ke dahi, membelok ke telinga lalu
diberi tanda (dengan plester).
8. Pasang alas dada.
9. Ujung NGT diolesi dengan jelly.
10. Masukkan NGT melalui lubang hidung.
11. Bila pasien sadar minta pasien untuk menelan, bersamaan dengan itu,
NGT dimasukkan perlahanlahan.
12. Alat dikontrol apakah alat sudah masuk ke dalam lambung.
13. Tutup NGT lalu fiksasi (bila semua telah sempurna).
14. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman lalu bereskan alatalat dan
perawat cuci tangan.
15.Dokumentasikan di catatan perawat
7. Diagram Alir
10. Referensi
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
No Kode : Ditetapkan Oleh
C/VII/SPO/UGD/01/15/ Kepala UPTD Puskesmas
UPTD Terbitan : Poned Balowerti
PUSKESMAS No. Revisi :
PONED
BALOWERTI SP Tgl. Mulai Berlaku :
dr. Henry Mulyono
O
Halaman :23 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
1. Pengertian Menilai tekanan darah yang merupakan indicator untuk menilai system
kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan nadi.
5. L a. Persiapan Pasien
angkah-langkah Pasien diberitahu dengan seksama tentang tindakan yang akan dilakukan
(bila pasien sadar)
b. Pelaksanaan
1. Jelaskan prosedur pada pasien
2. Mencuci tangan
3. Gunakan sarung tangan
4. Atur posisi pasien
5. Letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi terlentang.
6. Lengan baju dibuka
7. Memasang manset dengan pipa karet berada disisi lengan
8. Meraba denyut arteri brakialis, kemudian stetoskop diletakkan pada
daerah tersebut.
9. Mengencangkan skrup balon, membuka kunci air raksa, kemudian
memompakan air raksa sampai tekanan sistolik tidak terdengar
10. Membuka skrup balon perlahan-lahan, sambil melihat turunnya air
raksa kita dengarkan detakan yang pertama pada angka berapa
(menunjuk sistolik). Mendengarkan terus sampai detakan yang terakhir
tepat pada angka berapa (menunjukkan diastole)
11. Mencatat hasil pengukurannya : sistole/ diastole.
12. Membuka manset, kemudian membereskan pasien dan alat-alat
13. Lepaskan sarung tangan kemudian mencuci tangan
6. D
iagram Alir
8. D Status Pasien
okumen Terkait
Form Informed consent
9. R
eferensi
MENGHITUNG DENYUT NADI
No Kode : Ditetapkan Oleh
C/VII/SPO/UGD/01/15/ Kepala UPTD Puskesmas
UPTD Terbitan : Poned Balowerti
PUSKESMAS No. Revisi :
PONED
BALOWERTI SP Tgl. Mulai Berlaku :
dr. Henry Mulyono
Halaman :26 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
O
1. Pengertian Menilai denyut nadi yang merupakan indikator
untuk menilai system kardiovaskuler
10. Referensi
MENGHITUNG PERNAFASAN
No Kode : Ditetapkan Oleh
C/VII/SPO/UGD/01/15/ Kepala UPTD Puskesmas
UPTD Terbitan : Poned Balowerti
PUSKESMAS No. Revisi :
PONED
BALOWERTI SP Tgl. Mulai Berlaku :
dr. Henry Mulyono
O
Halaman :29 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
1. Pengertian Mengukur jumlah pernapasan (inspirasi yang diikuti aspirasi) dalam 1 menit.
5. a. Persiapan pasien :
Langkah-langkah Pasien diberi penjelasan akan dilakukan pengukuran pernapasan.
b. Pelaksanaan :
1. Memberikan salam sebagai
pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan pada keluarga atau klien
3. Mengatur sikap tidur klien atau
klien boleh duduk
4. Mengamati gerakan dada atau
perut selama 1 menit
5. Tangan yang lain memegang
arloji
6. Menghitung frekuensi pernafasan
dalam satu menit.
7. Mencatat hasinya dalam catatan
perawat.
8. Cuci tangan
6.
Diagram Alir
8. Status Pasien
Dokumen Terkait
Form Informed consent
9.
Referensi
MENGUKUR SUHU (AXILLA)
No Kode : Ditetapkan Oleh
C/VII/SPO/UGD/01/15/ Kepala UPTD Puskesmas
UPTD Terbitan : Poned Balowerti
PUSKESMAS No. Revisi :
PONED
BALOWERTI SP Tgl. Mulai Berlaku :
dr. Henry Mulyono
O
Halaman :31 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
1. Pengertian Mengukur suhu badan pasien dengan termometer yang dilakukan di daerah
axila / ketiak.
7. Diagram Alir
10. Referensi
O
Halaman :33 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
6. a. Persiapan pasien
Langkah-langkah Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
b. Pelaksanaan
1. Petugas meminta pasien untuk membuka/melepaskan sepatu, sandal atau
benda-benda lain yang dapat mempengaruhi pengukuran tinggi badan
2. Petugas meminta pasien untuk naik ke tempat pengukur tinggi badan
3. Petugas meminta pasien berdiri tegak membelakangi alat ukur
4. Petugas mengangkat tuas dan menarik tongkat pengukur sampai tuas
menempel atas kepala pasien
5. Petugas membaca angka yang terlihat pada tongkat pengukur yang
menunjukkan tinggi badan pasien
6. Petugas meminta pasien untuk turun dari tempat pengukur tinggi badan
dan memakai sepatu atau sandalnya kembali
7. Petugas mencatat dalam status pasien dan atau kartu sehat
7.
Diagram Alir
9. Status Pasien
Dokumen Terkait
Form Informed consent
Kartu Sehat
10.
Referensi
PENGUKURAN BERAT BADAN
No Kode : Ditetapkan Oleh
C/VII/SPO/UGD/01/15/ Kepala UPTD Puskesmas
UPTD Terbitan : Poned Balowerti
PUSKESMAS No. Revisi :
PONED
BALOWERTI SP Tgl. Mulai Berlaku :
dr. Henry Mulyono
O
Halaman :35 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
b. Pelaksanaan
1. Petugas meletakkan timbangan di tempat yang terang dan datar
2. Petugas memastikan jarum timbangan pada angka nol
3. Petugas meminta pasien untuk membuka/melepaskan sepatu, sandal atau
benda-benda lain yang dapat mempengaruhi pengukuran berat badan
4. Petugas meminta pasien naik ke atas timbangan berdiri tegak tanpa
berpegangan pada benda lain seperti dinding atau orang lain
5. Petugas membaca angka yang ditunjuk oleh jarum timbangan
6. Petugas meminta pasien untuk turun dari timbangan dan memakai
sepatu atau sandalnya kembali
7. Petugas mencatat dalam status pasien dan Surat Keterangan Sehat yang
disediakan
7. Diagra
m Alir
10. Referen
si
OBSERVASI PASIEN GAWAT
No Kode : Ditetapkan Oleh
C/VII/SPO/UGD/01/15/ Kepala UPTD Puskesmas
UPTD Terbitan : Poned Balowerti
PUSKESMAS No. Revisi :
PONED
BALOWERTI SP Tgl. Mulai Berlaku :
dr. Henry Mulyono
O
Halaman :37 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
2. Tujuan Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat agar selamat jiwanya
3. Kebijakan 1. Pelayanan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan jiwa seseorang.
2. Pelaksanaan dilakukan oleh perawat, ataupun oleh dokter
4. Prosedur Prosedur ini dilakukan pada pasien yang mengalami kondisi gawat
7. Diagram Alir
CUCI TANGAN
No Kode : Ditetapkan Oleh
C/VII/SPO/UGD/01/15/ Kepala UPTD Puskesmas
UPTD Terbitan : Poned Balowerti
PUSKESMAS No. Revisi :
PONED
BALOWERTI SP Tgl. Mulai Berlaku :
dr. Henry Mulyono
O
Halaman :39 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
6. 1. Melepaskan semua aksesoris pada tangan dan gulung lengan baju sampai siku.
Langkah-langkah 2. Melakukan inspeksi di tangan dan jari, adanya luka / sayatan.
3. Menjaga agar tangan dan pakaian tidak menyentuh wastatofel (jika tangan
menyentuh wastafel cuci tangan diulangi).
4. Mengalirkan air, percikan pada pakaian.
5. Membasahi tangan dan lengan bawah, mempertahankanya febih rendah dari
siku.
6. Menaruh antiseptik atau sabun (2-4cc), untuk sabun,batang, pegang dan gosok
sampai berbusa.
7. Menggosok kedua lengan dengan cepat 10-15 detik.
8. Menggosok punggung tangan, sela-sela jari
9. Menggosok jari jari secara melingkar minimal 5 X
10. Menggosok ujung-ujung jari ke telapak tangan lain
11. Membilas lengan dan tangan sampai bersih
12. Menutup kran dengan siku (bila kran harus ditutup dengan tangan, cuci kran
dengan sabun terlebih dahulu ssebelum membilas tangan).
13. Mengeringkan tangan dengan handuk atau pengering.
7.
Diagram Alir
9. Status Pasien
Dokumen Terkait
Form Informed consent
10.
Referensi
PENATALAKSANAAN LUKA
No Kode : Ditetapkan Oleh
C/VII/SPO/UGD/01/15/ Kepala UPTD Puskesmas
UPTD PUSKESMAS Terbitan : Poned Balowerti
PONED BALOWERTI No. Revisi :
O
Halaman :41 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
3. Kebijakan
b. Pelaksanaan:
a. Membawa alat ke dekat pasien.
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
c. Pakai sarung tangan.
d. Bekas plester dibersihkan dengan NaCl 0,9% dari arah dalam keluar.
e. Pembalut dibuka dengan pinset dan taruh di bengkok.
f. Luka dibersihkan dengan NaCl 0,9% dari arah dalam keluar.
g. Kemudian tutup dengan kasa steril lalu diplester dengan rapi.
h. Pasien dirapikan.
i. Lakukan dekontaminasi alat yang terkontaminasi dalam larutan
chlorine 0,5 %
j. Lepas sarung tangan
k. Cuci tangan
l. Dokumentasikan di catatan perawat
7. Diagram Alir
10. Referensi
PENATALAKSANAAN LUKA BAKAR
No Kode : Ditetapkan Oleh
C/VII/SPO/UGD/01/15/ Kepala UPTD Puskesmas
UPTD Terbitan : Poned Balowerti
PUSKESMAS No. Revisi :
PONED
BALOWERTI SP Tgl. Mulai Berlaku :
dr. Henry Mulyono
O
Halaman :44 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
4. Prosedur Prosedur ini dilakukan pada pasien yang mengalami luka bakar
O
Halaman :48 / 53
NIP. 19750509 200212 1
012
1. Pengertian Pemeliharaan peralatan adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga alat-
alatagar tetap terpantau dan terpelihara dengan baik
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah petugas untuk memelihara alat-alat agar
tetap terawat dengan baik dan aman.
3. Kebijakan Surat keputusan kepala puskesmas No. Tahun tentang Pemberlakuan Standart
OperasionalProsedur UPTD Puskesmas PONED Balowerti
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat,
Dr.Lies Dina Liastuti, Departemen KArdiologi Dan Kedokteran Vaskuler FKUI,
Pelaksanaan Management Pemeliharaan Peralatan Medis
5. Langkah-
a. Petugas mencatat semua alat kedalambuku inventaris barang
langkah
b. Petugas membuat dan memasang ceklist keadaan alat per ruangan
Prosedur c. Petugas membuat dan memasang kartuinventaris alat per ruangan
d. Petugas membuat dan memasang kartu pemeliharaan barang
e. PEtugas membersihkan alat setiap kali habis digunakan
f. Petugas mensterilkan alat dan menyimpan sesuai karakteristik alat
g. Petugas menempatkan peralatan sesuai kebutuhan pada tiap unit
h. Petugas memantau dan mengecek secara berkala alat-alat yang perlu diperbaiki
i. Petugas melakukan pemantauan dan pencataan alat- alat yang perlu dihapus dan
perlu diusulkan penambahan
j. Petugas membuat pengajuan usulan pengadaan barang dan perbaikan alat
SP
Tgl. Mulai Berlaku :
BALOWERTI
Halaman :50 / 53 dr. Henry Mulyono
NIP. 19750509 200212 1
O 012
7. Pengertian Informed consent adalahpersetejuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat
atas dasar penjelasan mengenai tindakan medic yang akan dilakukan terhadappasien
tersebut serta resiko yang mungkin terjadi
8. Tujuan Sebagai acuanpenerapan langkah-langkah untuk :
a. Melindungi pasien secara hokum dari segala tindakan medis yang dilakukan tanpa
sepengatuannya
b. Memberika perlindungan hokum terhadap pelaksana tindakanmedis dari tuntutan
tuntutan pihak pasien yang tidak wajar serta akibat ti8ndakan medis yang tidak
terduga dan bersifat negatif
9. Kebijakan Surat keputusan kepala puskesmas No. Tahun tentang Pemberlakuan Standart
Operasional Prosedur UPTD Puskesmas PONED Balowerti
10. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/ MENKES/ PER/ III/
2008
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
11. Langkah- a. Petugas menjelaskan pengertian, prosedur, tindakan yang akan dilakukan pada
langkah pasien
b. Petugas memberikan kesempatan pasien untuk bertanya tentangprosedur yang akan
Prosedur
dilakukan
c. Petugas memberikan lembar informed consent kepada pasien untuk dibaca secara
teliti lebar informed consent tindakan yang akan dilakukan
d. Pasien diberi kesempatanuntuk memberikan keputusan setuju atau tidak prosedur
yang akan dilakukan
e. Pasien memberikan tanda tangan pada blangko informed consentbersama saksi dari
keluarga ( untuk pasien dibawah usia 18 tahuninformed consent ditanda tangani
oleh orang tua / keluarga )
f. Petugas memberikan tanda tangan pada lembar informed consent
g. Petugas menyimpan hasil hasil lembar informed consentdalam rekam medis pasien
h. Petugas melaksanakan prosedur selanjutnya
12. Unit Terkait BP Umum
BP Gigi
MTBS
KIA / KB
Klinik IMS
LAbolatorium
13. Pengertian Prosedur yang dilakukan apabila pasien ataumerka yang membuat keputusan atas nama
pasien, memutuskan untuk tidak melanjutkan pelayanan atau pengobatan yang
direncanakan
14. Tujuan c. Supaya hak pasien terpenuhi setelah mendapatkanpenjelasan yang lengkap mengenai
segala sesuatu terkaitpengobatan penyakitnya
15. Kebijakan Surat keputusan kepala puskesmas No. Tahun tentang Pemberlakuan Standart
Operasional Prosedur UPTD Puskesmas PONED Balowerti
16. Referensi c. Pedoman peningkatan mutu yanmed dasar 2008
a. Permenkes 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
17. Langkah- i. Senyum, salam, sapa
j. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai diagnose penyakit pasien
langkah
k. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai prosedur pengobatan
Prosedur
atau tindakan medis yang akan dilakukan
l. MEnjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai efek samping dan resiko
pengobatan / tindakanmedis yang akan dilakukan
m. Memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga pasien untuk menanyakan
kembali bila ada hal halyang belum dipahami mengenai tindakan medis dan
resiko yang mungkin terjadi
n. Meminta pasien atau keluarga pasien ( orang tua / anak/ suami/ istri/ saudara
kandung ) untuk mengisi form informed consent berupa penolakan menjalani
prosedur pengobatan atau penolakan untuk dilakuan tindakan medis dan dijelaskan
mengenai alternative pengobatan
o. Melengkapi form Informed consent dengan tanda tangan pasienatau keluarga
pasien, petugas yang member penjelasan dan saksikemudian di dokumentasikan
Poli Umum
Poli KIA
Poli Gigi
Rawat Inap
Poned