Oleh
SM-3T PAUD Angkatan V Universitas Pendidikan Indonesia
A. Karakteristik Anak Usia Dini dan Gaya Belajar Anak Usia Dini
Anak usia dini merupakan individu/anak yang berada pada rentang
usia 0 (sejak lahir) sampai 6 tahun.. Pada masa ini anak sedang
berkembang sangat pesat. Lebih jauh Berk (dalam Sujiono, 2009, hlm. 6)
mengungkapkan bahwa pada masa ini proses pertumbuhan dan
perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang
cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia. Bahkan para ahli
pun memandang usia dini ini sebagai usia keemasan (golden age). Kondisi
ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar anak mampu
berkembang secara optimal. Selain itu, perkembangan usia dini dipandang
sebagai dasar/pondasi perkembangan selanjutnya. Dengan demikian
optimalisasi perkembangan anak sejak dini harus diupayakan untuk
menyiapkan sumber daya manusia yang bekualitas di masa depan.
Adapun dalam upaya optimalisasi potensi perkembangannya, setiap
anak membutuhkan peran lingkungan yang kondusif dan mendukung. Hal
ini dapat dilakukan dengan pemenuhan gizi/nutrisi, pemberian layanan
kesehatan, perawatan dan perlidungan serta stimulasi pendidikan.
Berbagai kebutuhan ini harus dipenuhi sejak anak lahir bahkan ketika
masih dalam kandungan.
Bertemali dengan stimulasi pendidikan yang pada awalnya
dilakukan di lingkungan keluarga (rumah), yaitu sejak anak lahir bahkan
sejak dalam kandungan. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya usia dan
pekembangannya, anak juga memerlukan layanan pendidikan yang lebih
lengkap dari lingkungan luar rumah, baik dari lingkungan masyarakat
ataupun lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab I pasal 1 Ayat 14
menyatakan bahwa, Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Bertemali dengan bermain berasal dari kata main yang memiliki arti
berbuat sesuatu untuk menyenangkan hati dengan menggunakan alat-alat
atau tidak. Biasanya kata bermain sering kali terdengar kuarang serius.
Artinya hanya dipandang untuk mengisi waktu luang saja. Padahal bagi
anak-anak kegiatan bermain merupakan kegiatan yang sangat mutlak
dibutuhkan, sebab dunia anak adalah dunia bermain, bagaimana mereka
memahami dunianya adalah melalui bermain.
E. Media PembelajaranAnakUsiaDini
Definisi media menurut beberapa ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Briggs (1970), berpendapat bahwa media merupakan segala alat fisik
yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Misalnya buku, film, kaset, dll.
2. Sadiman, A.S. (1993), berpendapat bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan,
F. Evaluasi/PenilaianPembelajaranAnakUsiaDini
Penilaianadalah suatu usaha mengumpulkan dan menafsirkan
berbagai informasi secara sistematis, berkala dan berkelanjutan,
menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak.
Jenis penilaian yang dapat digunakan dipendidikan anak usia dini yaitu:
1. Pengamatan/observasi, merupakan pengamatan yang dilakukan untuk
mengetahui perkembangan dan sikap anak yang dilakukan denga
mengamati tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari secara
terus menerus.
2. Catatan anekdot (anecdotal record), merupakan sekumpulan catatan
tentang sikap dan perilaku anak dalam situasi tertentu, secara khusus
(peristiwa yang terjadi secara insidental/tiba-tiba).
3. Portofolio, yaitu penilaian berdasarkan kumpulan hasil kerja anak yang
dapat menggambarkan sejauhmana keterampilan anak berkembang.
DaftarPustaka