Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

KAJIAN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


UNTUK PENCARIAN DATA KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN

TAHUN ANGGARAN 2016

DINAS PERTANIAN ..

1
I. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan


Pertanian Pangan Berkelanjutan pasal 58 mengamanatkan terbentuknya Sistem Informasi
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Tujuan dari pengembangan Sistem Informasi
Lahan Pertanian Pangan erkelanjutan bertujuan untuk: mewujudkan penyelenggaraan
perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan secara terpadu dan berkelanjutan;
dan menghasilkan data dan Informasi yang akurat, relevan, dan dapat
dipertanggungjawabkan yang digunakan sebagai dasar perencanaan, penetapan,
pemanfaatan, dan pengendalian kawasan serta lahan dan Lahan Cadangan Pertanian
Pangan Berkelanjutan yang dapat diakses oleh Masyarakat dan Pemangku Kepentingan
(PP 25/2012 Pasal 2).

Sistem informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sekurang-kurangnya memuat data


lahan. Data Lahan dalam sistem informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang
dimaksud antara lain data fisik alamiah yaitu informasi spasial atau nonspasial sumber daya
alam yang mendukung sistem produksi Pangan Pokok. Data Dasar Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan wajib memenuhi standar. Standar Data Dasar Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan yang dimaksud paling sedikit meliputi kesesuaian lahan

Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu.
Kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian lahan aktual)
atau setelah diadakan perbaikan (kesesuaian lahan potensial). Kesesuaian lahan aktual
adalah kesesuaian lahan berdasarkan data sifat biofisik tanah atau sumber daya lahan
sebelum lahan tersebut diberikan masukanmasukanyang diperlukan untuk mengatasi
kendala. Data biofisik tersebut berupa karakteristik tanah dan iklim yang berhubungan
dengan persyaratan tumbuh tanaman yang dievaluasi. Kesesuaian lahan potensial
menggambarkan kesesuaian lahan yang akan dicapai apabila dilakukan usaha-usaha
perbaikan. Lahan yang dievaluasi dapat berupa hutan konversi, lahan terlantar atau tidak
produktif, atau lahan pertanian yang produktivitasnya kurang memuaskan tetapi masih
memungkinkan untuk dapat ditingkatkan bila komoditasnya diganti dengan tanaman yang
lebih sesuai.

Untuk itu, pada tahun 2016 ini data dasar kesesuaian lahan pertanian tersebut perlu
dibangun agar sesuai dengan kebutuhan terkini dari para penggunanya. Oleh karena itu,

2
kegiatan Kajian Pembangunan Sistem Informasi Geografis Untuk Pencarian Data
Kesesuaian Lahan Pertanian ini dilaksanakan.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Maksud pekerjaan ini adalah untuk menyiapkan data dasar Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan sebagai alat bantu penentu kebijakan (decision support system) dalam
pembangunan sistem informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten
Cianjur.
2. Tujuan

Tujuan kegiatan ini adalah yaitu terbangunnya modul kesesuaian lahan pertanian yang
berbasis sistem informasi geografis

III. SASARAN
Berdasar maksud dan tujuan, kegiatan ini mencakup 2 (dua) sasaran umum, yaitu:

a. memperkaya dan mengupdate informasi data lahan pertanian yang telah berjalan;
b. membangun sistem informasi data lahan pertanian yang dinamis dan mampu
menjawab kebutuhan informasi yang akurat, aktual dan andal sebagai dukungan dari
proses pengambilan keputusan.

IV. RUANG LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN


1. Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah kegiatan ini adalah Kabupaten Cianjur
2. Lingkup Substansi

Kegiatan ini merupakan pembangunan sistem informasi kesesuaian lahan pertanian


dengan beberapa spesifikasi teknis, antara lain:
a. Data Dasar fisik alamiah paling sedikit meliputi data mengenai: tutupan lahan; iklim;
kelerengan; bentang alam; sistem lahan; dan hidrologi daerah aliran sungai,
hidrogeologis, dan hidrometeorologis.
b. Data Dasar kondisi sumber daya manusia dan sosial ekonomi
c. Data Dasar jenis komoditas tertentu yang bersifat pangan pokok
d. Kesesuaian lahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura; Pengkelasan
kesesuaian lahan juga merujuk sistem FAO (1976) yang menganut 5 kelas
kesesuaian lahan (KKL) yaitu S1 (Sangat Sesuai = Highly Suitable), S2 (Cukup

3
Sesuai =Moderately suitable), S3 (Sesuai Bersyarat = Marginally Suitable), N1
(Tidak Sesuai Untuk Saat Ini = Conditionally Not Suitable) dan N2 (Tidak Sesuai
Permanen = Permanently Not Suitable)

3. Lingkup Kegiatan

Beberapa kegiatan yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa dalam kegiatan ini adalah:
1. Persiapan dan Mobilisasi Tim (Tenaga Ahli dan Tenaga Penunjang);
2. Pengumpulan data primer dan sekunder baik di tingkat pusat (kementerian/lembaga
atau instansi pusat) maupun daerah (provinsi/kabupaten/kota) serta instansi lain yan
relevan;
3. Pelaksanaan Rapat Pembahasan Laporan;
4. Pelaksanaan Workshop dengan melibatkan pakar, unsur pemerintah pusat dan
unsur pemerintah daerah untuk menghimpun pendapat, gagasan, dan usulan.
5. Rapat Konsinyasi;

V. JANGKA WAKTU DAN JADWAL PELAKSANAAN


Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan kalender secara berturut-turut untuk
Tahun Anggaran 2016. Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Bulan ke-
No. Tahapan Kegiatan
1 2 3
1. Persiapan dan Mobilisasi (Tenaga Ahli dan Tenaga Penunjang);
2. Pengumpulan data primer dan sekunder baik di tingkat pusat
(kementerian/lembaga atau instansi pusat) maupun daerah
(provinsi/kabupaten/kota) serta instansi lain yan relevan;
3. Penyiapan Data Dasar Lahan dalam bentuk data spasial dan
numerik
4. Proses evaluasi lahan dan arahan penggunaannya
5. Pelaksanaan Rapat Pembahasan Laporan;
6. Pelaksanaan Workshop dengan melibatkan pakar, unsur
pemerintah untuk menghimpun pendapat, gagasan, dan usulan.
7. Rapat Konsinyasi

VI. TENAGA AHLI

4
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dibutuhkan layanan jasa tenaga ahli dengan
volume keseluruhan sebanyak (..) Orang-Bulan (OB). Adapun bidang keahlian,
masa penugasan, dan kualifikasi dari masing-masing tenaga ahli yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

1. Ahli Pertanian (Ketua Tim)


Latar belakang pendidikan sarjana S1 Ilmu Komputer/Teknik Informatika
Lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah disamakan
Berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun di bidang yang sama

2. Ahli Database
Latar belakang pendidikan sarjana S1 Ilmu Komputer/Teknik Informatika
Lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah disamakan
Berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun di bidang yang sama

3. Ahli Sistem Informasi Geografis


Latar belakang pendidikan sarjana S1 Geodesi/Geografi
Lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah disamakan
Berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun di bidang yang sama
VII. METODOLOGI

Pendekatan yang akan digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini berupa:

1. Studi Literatur: melalui penelusuran berbagai dasar teori bidang statistik dan
pemodelan data keruangan (spasial) didukung dengan berbagai referensi terkait
perumusan kebijakan publik.

2. Penyiapan Data Dasar Lahan dalam bentuk data spasial dan numerik baik untuk data
Data Dasar fisik alamiah, Data Dasar kondisi sumber daya manusia dan sosial
ekonomi, dan Data Dasar jenis komoditas tertentu yang bersifat pangan pokok

3. Proses evaluasi lahan dan arahan penggunaannya dilakukan dalam beberapa


tahap, yaitu: 1. Penyusunan karakteristik lahan 2. Penyusunan persyaratan tumbuh
tanaman/penggunaan lahan (LURs) 3. Proses evaluasi kesesuaian lahan ( ) 4.
Kesesuaian lahan terpilih/penentuan arahan penggunaan lahan

5
4. Workshop dan Diskusi Teknis Rutin dalam bentuk rapat-rapat pembahasan
substansi kegiatan pembangunan modul kesesuaian lahan pertanian yang berbasis
sistem informasi geografis.

5. Pelaporan: melakukan penyusunan laporan yang sistematis terhadap hasil-hasil


pelaksanaan kegiatan, catatan hasil rapat-rapat koordinasi, forum diskusi dan
workshop sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan.

VIII. OUTPUT/KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
a. Terbentuknya sistem informasi dan database data lahan yang sesuai dan menunjang
penyiapan Sistem informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan pada masa
mendatang.
b. Terbentuknya modul kesesuaian lahan pertanian yang berbasis sistem informasi
geografis
c. Tersedianya peta kesesuaian lahan dalam format SIG;

IX. MANFAAT
Manfaat yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah terbentuknya instrumen
sistem aplikasi identifikasi kesesuaian lahan pertanian yang dapat memberikan informasi
potensi lahan untuk pengembangan pertanian tanaman pangan dan hortikultura

X. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Nama dan Organisasi Pemilik Pekerjaan adalah .

XI. SUMBER PENDANAAN


Perkiraan Biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan ini pada Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp. .,- (..) termasuk pajak sebagaimana RAB terlampir yang berasal
dari .

6
XII. LAPORAN

Kegiatan ini dilakukan dengan dilengkapi beberapa laporan sebagai rekam jejak proses
keseluruhan kegiatan yang terdiri atas beberapa laporan sebagai berikut:

1. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan dibuat 1 (satu) bulan setelah dimulainya pekerjaan setelah


mendapatkan masukan pada Rapat Pembahasan Laporan Pendahuluan berisikan
antara lain: kajian literatur dan kebijakan, penyempurnaan metodologi, alur pikir, dan
rencana kerja, dan dibuat rangkap . (.) dengan softcopy-nya.

2. Laporan Akhir

Laporan akhir dibuat 3 (tiga) bulan setelah dimulainya pekerjaan setelah mendapatkan
masukan pada Rapat Pembahasan Laporan Akhir antara lain: hasil pelaksanaan seluruh
pekerjaan yang disajikan dalam format yang mengalir sehingga dapat menjelaskan alur
pemikiran dan berbagai kesimpulan dan keluaran yang diperoleh secara gamblang dan
mudah dipahami, dan dibuat rangkap () dengan softcopy-nya.

Mengetahui,
Kasatker ..

.
NIP. .

Anda mungkin juga menyukai