Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi,
anak balita, ibu hamil, selain itu malaria secara langsung menyebabkan
anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja. Penyakit ini juga masih
endemis di sebagian besar wilayah Indonesia. (Kemenkes RI, 2011)
Dalam rangka pengendalian penyakit malaria banyak hal yang sudah
maupun sedang dilakukan baik dalam skala global maupun nasional. Malaria
merupakan salah satu indikator dari target Pembangunan Milenium
Development Goals (MDGs), dimana ditargetkan untuk menghentikan
penyebaran dan mengurangi kejadian insiden malaria pada tahun 2015 yang
dilihat dari indikator menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat
malaria. Global Malaria Programme (GMP) menyatakan bahwa malaria
merupakan penyakit yang harus terus menerus dilakukan pengamatan,
monitoring dan evaluasi, serta diperlukan formulasi kebijakan dan strategi
yang tepat (Kemenkes RI,2011).
Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang utama, karena mempengaruhi angka kesakitan bayi, balita, dan ibu
melahirkan, serta menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Jumlah
kabupaten/kota endemik tahun 2004 sebanyak 424 dari 579 kabupaten/kota,
dengan perkiraan presentase penduduk yang beresiko penularan sebesar
42,42% (Harjianto,2009).
Angka kasus malaria yang sudah dikonfirmasi per seribu penduduk atau
yang dikenal dengan Annual Parasite Incidence (API) selama tahun 2006
sebesar 0,19%0 atau menurun jika dibandingkan dengan API selama periode
2000-2003 tetap meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2004-2005. Pada
tahun 2000 jumlah kasus malaria di Jawa-Bali menunjukan 90% berasal dari
tiga kabupaten di bukit menoreh, yaitu kabupaten Magelang, Kulon Progo dan
Purworejo (Harjianto,2009).
Penyakit malaria masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di
Provinsi Jawa Tengah. Saat ini masih ditemukan desa High Case Incidence
2

(HCI) sebanyak 31 desa yang tersebar di 5 Kabupaten yaitu Purworejo,


Kebumen, Purbalingga, Banyumas dan Jepara. (Dinkes Jawa Tengah, 2012)
Angka kesakitan malaria (Annual Parasite Incidence-API) merupakan
indikator untuk memantau perkembangan penyakit malaria. Jumlah kasus
tahun 2012 sebanyak 2.420 kasus, lebih rendah dibanding tahun 2011 (3.467
kasus) dan angka kesakitan malaria sebesar 0,08, sedikit turun
dibandingkan tahun 2011 (0.11).(Dinkes Jawa Tengah, 2012)
Sesuai dengan survei awal peneliti di desa Durensari kabupaten
Purworejo selama tahun 2013 tercatat terdapat 19 kasus malaria di desa
Durensari. Berdasarkan studi pendahuluan pada 10 kepala keluarga
menunjukan kurang mengetahui cara pencegahan penyakit malaria melputi
tidak memakai kelambu saat tidur, terdapat genangan air disekitar pemukiman
warga, tidak menggunakan baju lengan panjang atau obat nyamuk saat pergi
ke hutan dan masih terdapat pohon-pohon besar sehingga lingkungan
menjadi lembab. Maka dari itu peneliti ingin melakukan penelitian terhadap
pengetahuan keluarga terhadap pencegahan penyakit malaria di desa
Durensari Kabupaten Purworejo.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, dapat
dirumuskan suatu masalah dalam penelitian ini, yaitu. Bagaimanakah tingkat
pengetahuan kepala keluarga terhadap cara pencegahan penyakit malaria di
Desa Durensari Kabupaten Purworejo pada tahun 2014?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran pengetahuan tentang pencegahan penyakit
malaria pada kepala keluarga desa Durensari, Bagelen, Purworejo.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memperoleh gambaran pengetahuan pengertian penyakit malaria
pada kepala keluarga desa Durensari.
b. Untuk memperoleh gambaran pengetahuan penyebab penyakit malaria
pada kepala keluarga desa Durensari.
c. Untuk memperoleh gambaran pengetahuan gejala penyakit malaria
pada kepala keluarga desa Durensari.
3

d. Untuk memperoleh gambaran pengetahuan cara penularan penyakit


malaria kepala keluarga desa Durensari.
e. Untuk memperoleh gambaran pengetahuan cara pencegahan penyakit
malaria pada kepala keluarga desa Durensari.
f. Untuk memperoleh gambaran pengetahuan pengobatan penyakit
malaria pada kepala keluarga desa Durensari.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah penelitan dibidang
keperawatan komunitas, khususnnya dalam pemberantasan penyakit menular
(P2M). Masalah yang diteliti yaitu tentang gambaran tingkat pengetahuan
kepala keluarga di desa Durensari Purworejo meliputi pengetahuan mengenai
malaria.

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan acuan teoritis maupun


masukan dalam proses pembelajaran untuk teori tentang Malaria yang
dapat dimanfaatkan oleh semua pihak.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Masyarakat Desa Durensari

Penelitian ini bermaanfaat untuk menambah pengetahuan tentang


penyakit malaria sehingga dapat mempergunakan informasi penelitian
ini sebagai acuan dalam pencegahan penyakit.

b. Bagi Petugas Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi


petugas-petugas kesehatan di puskesmas setempat dalam rangka
pencegahan kejadian penyakit malaria.

c. Bagi Institusi

Menambah bahan bacaan dan dokumentasi mengenai penelitian


keperawatan yng ada diperpustakaan serta mengembangkan ilmu
pengetahuan tentang riset keperawatan.
4

d. Bagi Instasi Terkait

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam


meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama dalam penyuluhan
kesehatan masyarakat tentang penyakit Malaria dan mampu untuk
melakukan pencegahan terhadap penyakit ini.

F. Keaslian Penelitian
Karya Tulis Ilmiah dengan judul Gambaran Tingkat Pengetahuan
Tentang Penyakit Malaria Pada Masyarakat Desa Durensari, Bagelen,
Purworejo sepengetahuan peneliti belum pernah dilakukan penelitian di
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta, tetapi
ada penelitian serupa yaitu :
Penelitian yang dilakukan oleh, Suryani, 2011, Universitas Sumatra
Utara dengan judul penelitian Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap
Penyakit Malaria di Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat
Provinsi Sumatra Utara. Variabel yang diteliti adalah tingkat pengetahuan
masyarakat. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
berdomisili di kecamatan Batang Serangan yang berjumlah 385 orang,
sedangkan sampel yang digunakan adalah 25% dari total populasi, yaitu 96
orang.
Perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah pada
populasi, penentuan besar sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel
yang di teliti.
Penelitian yang dilakukan oleh, Munazir, 2012, Universitas Sumatra
Utara dengan judul penelitian Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang
Penyakit Malaria di Kelurahan Tanjung Leidong Kecamatan Kualuh Leidong
Kabupaten Labuhan Batu Utara. veriabel yang diteliti adalah perilaku
masyarakat. populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
berdomisili di kelurahan Tanjung Leidong yang berjumlah

Anda mungkin juga menyukai