Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 4: Aulia Ayu Suryanitha

Yuliati Jamilah
Offering C/2015

RESUME GENETIKA DNA RNA SEBAGAI MATERI GENETIK

Mendel adalah seorang ilmuwan yang pertama kali mendeteksi dan menganalis gen.
Dalam penelitianya menjelaskan tentang pewarisan sifat pada organisme hidup tidak
memberikan wawasan pada struktur atau komposisi molekul gen. Penelitian selanjutnya
didapatkan hasil yaitu pola pewarisan gen dari generasi ke generasi, pemisahan dari berbagai
macam kromosom selama reproduksi seksual, khususnya pembelahan meiosis dan fertilisasi.
Kromosom terdiri dari dua jenis makromolekul yaitu protein dan asam nukleat. Asam nukleat
terbagi menjadi dua jenis yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA).
Sejak 1940-1950 dinyatakan bahwa pembawa materi genetik adalah asam nukleat bukan
protein yang ebagian besar berada di dalam DNA dan beberapa virus yang tidak tersusun dari
DNA, materi genetiknya berupa RNA.
1. Eksperimen Griffith
Frederick Griffith pada tahun 1928 pertama kali melakukan percobaan mengenai
fenomena tranformasi dimana terjadi pemindahan materi genetik (DNA) pada bakteri
Diplococcus pneumoniae (pneumococcus) yang disuntikkan ke tikus. Bakteri tersebut
terdapat dua strain yaitu diselubungi oleh kapsul yang menyebabkan permukaan bakteri halus
(smooth) dan bersifat virulen dan tidak diselubungi oleh kapsul sehingga permukaan bakteri
kasar (rough) serta bersifat nonvirulen. Apabila pada sel-sel tipe II disuntikkan kedalam darah
tikus akan menghasilkan antibodi (pertahanan tubuh) dari protein yang berfungsi untuk
melindungi terhadap zat asing.
Penemuan tak terduga dari seorang ilmuwan Griffith adalah bahwa jika tikus
disuntikkan pneumococcus jenis IIIS yang mati maka tikus masih hidup, jika tikus
disuntikkan pneumococcus jenis IIR yang hidup maka tikus juga masih hidup, tetapi jika
tikus disuntikkan pneumococcus jenis IIIS yang hidup maka tikus mati, dan yang terakhir
yaitu apabila tikus disuntikkan dengan pneumococcus jenis IIIS mati ditambah
pneumococcus jenis IIR hidup maka tikus mati. Pada tikus tersebut diungkapkan banyak jenis
jumlah pneumococcus III halus yang masih hidup dan ganas. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pneumococcus jenis IIIS yang mati mentransformasi pneumococcus jenis
IIR yang masih hidup menjadi pneumococcus jenis IIIS yang bersifat halus dan virulen
(ganas). Pada tahun 1944 ketika para ilmuwan Avery, Macleod, dan McCarty menunjukkan
hasil dari serangkaian eksperimen, jika DNA murni dari jenis IIIS pneumococcus dengan
jenis IIR pneumococcus, beberapa pneumococcus ditransformasikan untuk mengubah jenis
IIIS dan DNA adalah prinsip transformasi yang melibatkan penggunaan enzim (protein yang
mengkatalisis reaksi metabolisme tertentu) yang menurunkan DNA, RNA, atau protein.
2. Eksperimen Hershey-Chase
Pada tahun 1952 Hershey dan Chase mengemukakan bahwa DNA merupakan materi
genetik. Dalam eksperimenya, Hershey dan Chase menggunakan virus bakteriofag yaitu virus
yang menginfeksi bakteri dimana komponen virus tersebut terdiri dari DNA dan protein.
Bakteriofag T2 menginfeksi bakteri Eschericia coli (E. Coli) yang umumnya terdapat di
kolon mamalia. Prinsip eksperimen dari Hershey dan Chase adalah DNA mengandung fosfor
bukan sulfur dan protein mengandung sulfur bukan fosfor. Oleh karena itu dalam percobaan
pertama bakteriofag T2 diberi tanda dengan unsur fosfor radioaktif ( 32P) dan percobaan kedua
bakteriofag T2 dengan unsur sulfur radioaktif (35S). Karena DNA mengandung fosfor maka
atom radioaktif hanya masuk ke dalam DNA dan protein mengandung sulfur maka atom
radioaktif hanya masuk ke dalam protein. Kemudian kedua bakteriofag T2 yang telah diberi
tanda diinfeksikan ke dalam bakteri Eschericia coli (E. Coli) masing-masing. Setelah kurang
lebih 10 menit dan bakteriofag T2 sudah menginfeksi E. Coli kedua kultur diblender dan
kemudian di sentrifus sehingga dihasilkan endapan (pelet) di dasar tabung dan supernatan di
atasnya. Pada hasil sentrifus bakteriofag T2 yang diberi tanda ( 32P) ditemukan bahwa
radioaktif banyak terlihat dalam pelet dan sedikit sekali di bagian supernatan hal ini
menunjukkan bahwa protein fag tidak memasuki sel inang. Sebaliknya pada hasil sentrifus
bakteriofag T2 yang diberi tanda (35S), radioaktif banyak terlihat di supernatan dan sangat
sedikit ditemukan di pelet hal ini menunjukkan bahwa protein tidak memasuki sel inang.
Ketika bakteri yang telah terinfeksi bakteriofag ( 32P) dibiarkan maka infeksi terus berjalan.
Dari hasil yang didapatkan, Hershey dan Chase menyimpulkan bahwa DNA yang masuk ke
dalam sel inang (E. coli) menyebabkan sel-sel memperoduksi DNA dan protein baru dengan
demikian asam nukleat merupakan materi genetik bukan protein.
3. Eksperimen Fraenkel-Conrat
Pada tahun 1957 Fraenkel dan Conrat mengemukakan bahwa RNA juga sebagai
materi genetik. Dalam eksperimenya menggunakan TMV (tobacco mosaic virus) yang
merupakan virus penyebab penyakit di tumbuhan tembakau, tersusun atas RNA dan protein.
Terdapat dua TMV dari strain yang berbeda, keduanya dipisahkan antara RNA dan protein.
Setelah itu dilakukan rekonstruksi yaitu penggabungan antara RNA dari strain pertama
dengan protein dari strain kedua dan sebaliknya. Kemudian virus tersebut diinfeksikan pada
daun tembakau. Ketika daun tembakau telah terinfeksi maka fenotip dan genotip dari virus
turunanya tersebut sangat mirip dengan TMV strain pertama. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa materi genetik pada TMV adalah RNA.
Pertanyaan:
1. Pada eksperimen Griffith digunakan dua strain pneumococcus yang berbeda yaitu IIIS dan
IIR. Mengapa pneumococcus jenis IIIS menyebabkan tikus mati dan pneumococcus jenis
IIR tidak?
Jawab: Pada pneumococcus jenis IIIS dapat menyebabkan tikus mati karena jenis ini
diselubungi oleh kapsul polisakarida sehingga membuat jenis IIIS tahan terhadap
sistem kekebalan inang sedangkan pada pneumococcus jenis IIR tidak menyebabkan
tikus mati karena jenis ini tidak diselubungi oleh kapsul polisakarida sehingga
keberadaanya dapat dikalahkan oleh kekebalan tubuh sel inang.
2. Bagaimana prinsip transformasi pada eksperimen Griffith?
Jawab: Prinsip tranformasi dalam eksperimen Griffith adalah meskipun bakteri IIIS
telah mati melalui pemanasan tetapi DNA pada bekteri tersebut tidak hancur tetapi
masih tetap tahan dengan pemanasan tersebut kemudian DNA tersebut diambil oleh
bakteri IIR sehingga bakteri IIR mengalami tranformasi membentuk sebuah kapsul
perlindungan sehingga bakteri IIR tahan terhadap sistem kekebalan sel inang dan
dapat membunuh sel inang yaitu tikus.
3. Mengapa pada eksperimen Hershey dan Chase bakteriofag T2 ditandai dengan fosfor
radioaktif (32P) dan sulfur radioaktif (35S)?
Jawab: Karena pada prisnipnya DNA mengandung fosfor dan protein mengandung
sulfur sehingga bakteriofag T2 yang diberi fosfor radioaktif ( 32P) maka atom
radioaktif tersebut hanya masuk ke dalam DNA dan bakteriofag T2 yang diberi sulfur
radioaktif (35S) maka atom tersebut hanya masuk ke protein dengan demikian setelah
dilakukan sentrifuse dapat dengan mudah diketahui pada endapan dan pelet
mengandung DNA atau protein.
4. Apa perbedaan eksperimen Griffith dengan Hershey-Chase?
Jawab: Pada eksperimen Griffith membuktikan bahwa materi genetik berupa DNA
pada bakteri Diplococcus pneumoniae (pneumococcus) yang mengakibatkan penyakit
pneumonia pada tikus dapat melakukan transformasi yaitu pemindahan materi genetik
(DNA) pada bakteri IIIS mati menuju bakteri IIR hidup sehingga bakteri tersebut
menjadi ganas dan bersifat halus. Sedangkan pada eksperimen Hershey-Chase
membuktikan bahwa yang berperan sebagai materi genetik adalah DNA yang
dibuktikan dengan menginfeksikan bakteriofag T2 yang telah ditandai dengan (35S)
dan (32P) pada bakteri E. coli, kemudian setelah disentrifus diketahui pada endapan
banyak mengandung radioaktif (32P) sedangkan pada supernatan banyak mengandung
(35S) yang berarti bahwa yang masuk ke dalam sel inang adalah DNA bukan protein.
5. Mengapa RNA dikatakan sebagai materi genetik pada eksperimen Fraenkel Conrat?
Jawab: Karena pada ekperimenya yang menggunakan penggabungan RNA dan
protein dari virus yang berbeda dan dioleskan pada daun tembakau maka genotip dan
fenotip dari virus turunanya mirip dengan virus yang RNAnya direkontruksikan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembawa materi genetik pada TMV adalah RNA.

Anda mungkin juga menyukai