Anda di halaman 1dari 19

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMODELAN DISTRIBUSI SPASIAL DAN PENENTUAN LOKASI


BTS DI KALIMANTAN UTARA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE ANALSIS STATISTIKA SPASIAL

BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan Oleh:

Theo Setiawan (232013099) Angkatan: 2013

Denis (2320131) Angkatan: 2013

Doli Rolis (2320131) Angkatan: 2013

JURUSAN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2017
PENGESAHAN USULAN PKM GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan : PEMODELAN DISTRIBUSI SPASIAL


DAN PENENTUAN LOKASI BTS DI
KALIMANTAN UTARA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE
ANALISIS STATISTIKA SPASIAL
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : THEO SETIAWAN
b. NRP : 232013132
c. Program Studi : TEKNIK GEODESI
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Nasional Bandung
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Cukang Kawung No.64, Kelurahan
Cibeunying Kidul, Bandung
081224226797
f. Alamat email : Theosetiawan7@gmail.com
4. Anggota Pelaksana : (Dua) orang
Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr.Ir.Dewi Kania Sari, M.T.
b. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Renang 36, Arcamanik Endah,
Bandung-Jawa Barat 40293
0818214630

Bandung, 25 Desember 2016


Menyetujui .
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Ketua Pelaksana Kegiatan,
Kemahasiswaan FTSP,

Emma Akmalah, MT., Ph.D. Theo Setiawan

1
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Dosen Pendamping
Kemahasiswaan,

Prof. Meilinda Nurbanasari, Ir., MT., Ph.D. Dr.Ir.Dewi Kania Sari, M.T.
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .. i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR ... iii
RINGKASAN .. iv
PENDAHULUAN 1
GAGASAN .. 2
KESIMPULAN 4
DAFTAR PUSTAKA .. 7
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 8
Biodata Penulis . 9
Biodata Dosen Pembimbing . 11
Surat Pernyataan Ketua Tim ........ 12

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Pembagian Wilayah Provinsi Kalimantan Utara ................ 2


Gambar 2. BTS (Base Transceiver Station) ..... 3
Gambar 3. Perangkat ADSE ......................................................... 4
Gambar 4. Spatial Statistics Tools ................................... 5
Gambar 5. Peta Sebaran BTS di Surakarta ...... 6

3
RINGKASAN

Komunikasi saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan penting manusia dan
demikian pula peranan teknologi telekomunikasi semain hari semakin penting
terutama dalam mengubah kehidupan masyarakat. Dalam beberapa tahun belakangan
ini perkembangan budaya, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan lain sebagainya begitu
cepat yang salah satu penyebabnya adalah sumbangan besar teknologi
telekomunikasi.
Pembangunan telekomunikasi di Indonesia mengemban misi yang luas.
Telekomunikasi merupakan alat pemersatu bangsa dan pendorong pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan. Perluasan dan pemerataan sarana
telekomunikasi seperti mendirikan BTS (Base Trasnceiver Station) merupakan
keharusan yang harus dilakukan.
Pengembangan BTS dengan menggunaan metode statistika akan memberikan
keuntungan yang banyak bagi perusahaan yang mendirikan BTS tersebut. Salah satu
keuntungan yang didapat adalah penempatan BTS yang strategis, dimana sinyal BTS
ini akan mencakup wilayah yang luas, daerah topografi untuk pendirian BTS ini
aman.

Kata Kunci : Komunikasi, Base Trasnceiver Station, Indonesia, Statistika Spasial

4
PENDAHULUAN

Komunikasi saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan penting manusia dan
demikian pula peranan teknologi telekomunikasi semain hari semakin penting
terutama dalam mengubah kehidupan masyarakat. Dalam beberapa tahun belakangan
ini perkembangan budaya, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan lain sebagainya begitu
cepat yang salah satu penyebabnya adalah sumbangan besar teknologi
telekomunikasi.
Telekomunikasi adalah setiap pemancara, pengiriman, atau penerimaan dan
setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi
melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya.
Pembangunan telekomunikasi di Indonesia mengemban misi yang luas.
Telekomunikasi merupakan alat pemersatu bangsa dan pendorong pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan. Perluasan dan pemerataan sarana
telekomunikasi seperti mendirikan BTS (Base Trasnceiver Station) merupakan
keharusan yang harus dilakukan.
Keberadaan BTS bagi perusahaan operator seperti yang teknologinya berbasis
GSM adalah mutlak adanya. GSM hanya berfungsi apabila dioperasikan dalam area
pelayanan BTS. Perusahaan-perusahaan operator berlomba-lomba untu mendirikan
BTS sebanyak mungkin untuk memperluas area pelayanannya. Hanya saja hal ini
membutuhkan investasi dana yang tidak sedikit karena rata-rata untuk mendirikan
satu BTS dibutuhkan dana miliaran rupiah.
Provinsi Kalimantan Utara sebagai provinsi yang relatif masih baru yang
merupakan pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur, membutuhkan suatu
pedoman pembangunan. Pedoman pembangunan tersebut memuat seluruh aspek
pembangunan yang dituangkan dalam visi, misi dan arah kebijakan.
Masyarakat Kalimantan Utara membutuhkan sebuah BTS yang merata agar
komunikasi mereka dengan daerah lainnya lancar, dan pertumbuhan ekonomi
masyarakat Kalimantan Utara bisa berkembang. Namun, dalam praktiknya banyak
ditemui kendala dan permasalahan seputar pendirian lokasi BTS.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memodelkan BTS yang sudah ada dan
untuk penentuan lokasi BTS yang baru di Kalimantan Utara dengan menggunakan
metode analisis statistika spasial agar dapat diketahui bagaimana pola sebaran dan
pusat sebarannya di Kalimantan Utara. Metode yang digunakan yaitu dengan
mengidentifikasi karakteristik dari distribusi spasial melalui pengukuran distribusi
geografik dan menjelaskan pola spasial melalui analisis pola. Statistika spasial dapat
digunakan untuk membantu menilai pola, tren, dan hubungan spasial, serta
pemahaman yang lebih baik dari fenomena geografis.

1
GAGASAN
Provinsi Kalimantan Utara berada di paling utara Pulau Kalimantan dengan
luas wilayah total 75.467,70 Km2, terletak antara 11435'22" dan 11803'00" Bujur
Timur, dan antara 121'36" dan 424'55" Lintang Utara, berbatasan diutara dengan
Negara Malaysia, Khususnya Negara Sabah dan Sarawak, Laut Sulawesi disebelah
Timur, Kalimantan Timur di sebelah Selatan, dan Malaysia di sebelah Barat.

Gambar 1. Peta Pembagian Wilayah Provinsi Kalimantan Utara


[bappeda.kaltaraprov.go.id]

Penduduk Kalimantan Utara dari tahun ketahun mengalami kenaikan yang


cukup berarti. Hal ini dapat dilihat dari hasil sensus penduduk tahun 2012 dan 2013.
Pada tahu 2012 jumlah penduduk sebesar 572,5 ribu jiwa meningkat menjadi 295,0
ribu jiwa pada tahun 2013. Berarti dalam periode tersebut penduduk Kalimantan
Utara telah bertambah sekitar 22,5 ribu jiwa setiap tahunnya. Periode 2012-2013
pertumbuhan di Kalimantan Utara sebesar 3,93 persen dengan Kabupaten Tana
Tidung mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,34 persen.

2
Kenaikan penduduk Kalimantan Utara ini tidak diimbangi dengan fasilitas
komunikasi yang baik. Akibat dari fasilitas komunikasi yang tidak baik ini
pendidikan, perdagangan, dan pertumbuhan di daerah dekat perbatasan seperti Desa
Fatah, Long Kemuat lebih tertinggal dibandingkan dengan penduduk yang berada di
ibu Kota Kalimantan Utara.
Salah satu perangkat dalam jaringan komunikasi adalah Base Transceiver
Station (BTS). BTS merupakan tempat beradanya perangkat-perangkat yang
berhubungan langsung dengan handphone pelanggan (mobile station) yang berfungsi
sebagai pengirim dan penerima sinyal. BTS diperlukan untuk melayani setiap
panggilan di masing-masing sel dalam suatu jaringan. Ketika satu mobile station
melakukan panggilan, maka sinyal dari mobile station tersebut akan diterima BTS
terdekat melalui antena sektoral. BTS tersebut kemudian mentransmisikan sinyal ke
Base Station Controller (BSC) yang mengontrol beberapa BTS dan menyalurkan ke
Mobile Switching Center (MSC) yang merupakan perangkat penyambung utama antar
pelanggan. Dari MSC, sinyal kemudian diteruskan ke BSC dan selanjutnya informasi
akan diterima penerima panggilan melalui BTS yang berada di area penerima
panggilan.

Gambar 2. BTS (Base Transceiver Station) [Fauzi A, 2014]

Pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang bertujuan untuk penataan


menara telekomunikasi yaitu Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri
Pekerjaan Umum, Menteri Kominfo dan Kepala BKPM tentang Pedoman
Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi No. 18 Tahun 2009,
No. 07/PRT/M/2009, No. 19/PER/M.KOMINFO/3/2009 dan No. 3/P/2009. Peraturan
ini mewajibkan penggunaan satu menara secara bersama-sama oleh beberapa operator
seluler.
Pemodelan distribusi spasial dan penentuan 1 lokasi BTS untuk beberapa
operator seluler dengan menggunakan metode analisis statistika spasial dapat
menghemat biaya investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah ataupun pihak swasta.
Nantinya sebagian besar menara yang digunakan adalah menara sewaan yang dipakai
hanya oleh 1 operator seluler. Semakin banyak operator seluler yang menggunakan

3
suatu menara, maka biaya sewa yang harus dikeluarkan operator seluler semakin
kecil.
Peranan pemerintah, generasi muda, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian
akan sangat membantu dalam pembangunan telekomunikasi di Provinsi Kalimantan
Utara. Pemerintah harus secepat mungkin memberikan prioritas dalam hal
pembangunan telekomunikasi ini agar kondisi perekonomian, pendidikan di Provinsi
Kalimantan Utara lebih maju.
Langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk mengimplementasikan
gagasan ini sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai adalah dengan melakukan
pemodelan distribusi spasial BTS yang sudah ada. Lalu dilakukan analisis apakah
BTS yang sudah ada itu penyebarannya mengelompok atau tidak. Setelah mengetahui
pola penyebaran BTS yang sudah ada, lalu memutuskan dimana akan mendirikan
BTS yang baru dengan cakupan wilayah yang luas, serta 1 BTS bisa dipakai beberapa
operator.

KESIMPULAN

Melihat keadaan daerah perbatasan Provinsi Kalimantan Utara penulis


memiliki sebuah gagasan membuat model distribusi spasial dan penentuan lokasi
BTS di Provinsi Kalimantan Utara dengan meggunakan metode analisis statistika
spasial agar dapat diketahui bagaimana data terdistribusi, bagaimana pola yang
terbentuk, dimana terjadinya clusters, hubungan antara fitur-fitur, dimana pusat
distribusi, dimana mean dan mediannya, serta bagaimana bentuk dan orientasinya.
Sehingga bisa dijadikan acuan atau bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan yang tepat untuk pihak yang berkitan dalam pembangunan fasilitas
komunikasi.
Tahapan pertama yaitu, mengumpulkan data lokasi-lokasi pos polisi yang
berada di Kota Bandung. Kemudian melakukan Analisis Data Spasial Eksploratori
(ADSE). Dengan ADSE bisa lebih memahami lebih dalam terhadapdata yang akan
diteliti, seperti mengeksplorasi distribusi data, mencari outlier global dan lokal,
mencari tren global, mengkaji autokorelasi spasial, memahami kovariasi di antara
multiset-data.

4
Gambar 3. Perangkat ADSE [Sari, D K. 2014]
Tahapan berikutnya yaitu pengukuran distribusi geografis. Dalam pengukuran
distribusi geografis, dapat diukur dimana pusat distribusi, bagaimana bentuk dan
orientasi, dan bagaimana penyebaran fitur tersebut. Selain pengukuran distribusi
geografis, dapat dilakukan analisis pola dari distribusi dengan beberapa metode,
seperti Avarage Nearest Neighbor dan Spatial Autocorrelation (Moran I).

Gambar 4. Spatial Statistics Tools [ESRI, 2003]

5
Prediksi hasil yang akan diperoleh dari pemodelan distribusi spasial dan
penentuan lokasi BTS di Provinsi Kalimantan Utara dengan menggunakan metode
analisis statistika spasial agar dapat diketahui bagaimana data terdistribusi,
bagaimana pola yang terbentuk, dimana terjadinya clusters, hubungan antara fitur-
fitur, dimana pusat distribusi, dimana mean dan mediannya, serta bagaimana bentuk
dan orientasinya di Provinsi kalimantan Utara.

Gambar 5. Peta Sebaran BTS di Surakarta [Susilowati, E 2010]

Pemodelan ini juga dapat menghemat dana yang dikeluarkan oleh pemerintah
maupun pihak swasta dalam pembangunan BTS yang baru. Dalam penempatanya
BTS ini akan mempunyai wilayah cakupan yang luas. BTS ini juga akan menghemat
investasi yang dikeluarkan oleh pihak operator telekomunikasi karena satu BTS bisa
digunakan oleh beberapa jenis operator telekomunikasi. Pemodelan ini juga dapat
meningkatkan faktor kesejahteraan, pendidikan, ekonomi masyarakat di daerah
perbatasan Provinsi Kalimantan Utara karena mempunyai akses telekomunikasi yang
luas. Pemodelan ini dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan yang tepat untuk pihak pemerintah maupun swasta.

6
DAFTAR PUSTAKA

[1] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2016, Rencana Kerja Pemerintah


Daerah Tahun 2016, Provinsi Kaltara, dilihat 23 Desember 2016,
<bappeda.kaltaraprov.go.id/sites/default/files//.../v.RKPD
%202016%20OK1.pdf>

[2] Herawati, MU 2005, Pelaksanaan Perjanjian Pengadaan Tanah dan Lokasi


Untuk Pendirian Base Transceiver Station (BTS) oleh Perusahaan
Telekomunikasi Seluler, S2 tesis, Universitas Diponegoro Semarang.

[3] Johnston K, Hoef J. M. V., Krivoruchko K, and Lucas N 2003, Using


ArcGIS Geostatistical Analyst, ESRI, USA.

[4] Pandu, AJ, Pribadi AD & Ginanjar, DAG 2013, Desa Mandiri Energi
Berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Terpadu untuk Pelosok Desa
di Indonesia Guna Menunjang Ketahanan Energi Nasional, PKM-GT,
Universitas Jember

[5] Susilowati, E 2010, Penentuan Lokasi Base Transceiver Station (BTS)


Bersama di Kota Surakarta dengan Model Set Covering Problem, Universitas
Sebelas Maret, Surakarta

7
Lampiran 1
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Theo Setiawan
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Geodesi
4 NRP 232013132
5 Tempat dan Tanggal Lahir Garut, 7 Februari 1995
6 E-mail Theosetiawan7@gmail.com
7 Alamat dan Nomor Jl. Cukang Kawung No.64, Kelurahan
Telepon/HP Cibeunying Kidul, Bandung
081224226797

B. Riwayat Pendidikan
UNIVERSITAS SD SMP SMA
Institut Teknologi SDN SMPN 2 Tarogong SMAN 1 Garut
Nasional Bandung Pananjung 3 Kidul
Teknik Geodesi IPA
2013- sekarang 2001-2007 2007-2010 2010-2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM-GT.

Bandung, 25 Desember 2016


Pengusul,

8
Theo Setiawan
Biodata Anggota Pelaksana 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NRP
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Alamat dan Nomor
Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
UNIVERSITAS SD SMP SMA
Institut Teknologi
Nasional Bandung
Teknik Geodesi
2013- sekarang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM-GT.

Pengusul,

9
Biodata Anggota Pelaksana 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NRP
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Alamat dan Nomor
Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
UNIVERSITAS SD SMP SMA
Institut Teknologi
Nasional Bandung
Teknik Geodesi
2013- sekarang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM-GT.

Pengusul,

10
Biodata Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap : Dr.Ir.Dewi Kania Sari, M.T.
b. Jurusan : TEKNIK GEODESI
c. Universitas : INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG
d. Alamat Rumah dan No. : Jl. Renang 36, Arcamanik Endah, Bandung-Jawa
HP Barat 40293
0818214630

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Lulus dan mendapat gelar Magister Teknik (M.T), Teknik Geodesi dan Geomatika,
Institut Teknologi Bandung, 1995.
2. Lulus dan mendapat gelar Doktor (Dr.), Teknik Geodesi dan Geomatika, Institut
Teknologi Bandung, 2010.

11
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Theo Setiawan
NIM : 232013132
Program Studi : TEKNIK GEODESI
Fakultas : TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT) saya
dengan judul:
PEMODELAN DISTRIBUSI POS POLISI UNTUK MENGURANGI
KEJAHATAN BEGAL MENGGUNAKAN METODE ANALISIS STATISTIKA
SPASIAL DI WILAYAH KOTA BANDUNG
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2017 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka


saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

12
Bandung, 25 Desember 2016
Mengetahui,
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Yang Menyatakan,
Kemahasiswaan,

Prof. Meilinda Nurbanasari, Ir., MT., Ph.D. Theo Setiawan

13

Anda mungkin juga menyukai