BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh:
1
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Dosen Pendamping
Kemahasiswaan,
Prof. Meilinda Nurbanasari, Ir., MT., Ph.D. Dr.Ir.Dewi Kania Sari, M.T.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .. i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR ... iii
RINGKASAN .. iv
PENDAHULUAN 1
GAGASAN .. 2
KESIMPULAN 4
DAFTAR PUSTAKA .. 7
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 8
Biodata Penulis . 9
Biodata Dosen Pembimbing . 11
Surat Pernyataan Ketua Tim ........ 12
2
DAFTAR GAMBAR
3
RINGKASAN
Komunikasi saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan penting manusia dan
demikian pula peranan teknologi telekomunikasi semain hari semakin penting
terutama dalam mengubah kehidupan masyarakat. Dalam beberapa tahun belakangan
ini perkembangan budaya, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan lain sebagainya begitu
cepat yang salah satu penyebabnya adalah sumbangan besar teknologi
telekomunikasi.
Pembangunan telekomunikasi di Indonesia mengemban misi yang luas.
Telekomunikasi merupakan alat pemersatu bangsa dan pendorong pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan. Perluasan dan pemerataan sarana
telekomunikasi seperti mendirikan BTS (Base Trasnceiver Station) merupakan
keharusan yang harus dilakukan.
Pengembangan BTS dengan menggunaan metode statistika akan memberikan
keuntungan yang banyak bagi perusahaan yang mendirikan BTS tersebut. Salah satu
keuntungan yang didapat adalah penempatan BTS yang strategis, dimana sinyal BTS
ini akan mencakup wilayah yang luas, daerah topografi untuk pendirian BTS ini
aman.
4
PENDAHULUAN
Komunikasi saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan penting manusia dan
demikian pula peranan teknologi telekomunikasi semain hari semakin penting
terutama dalam mengubah kehidupan masyarakat. Dalam beberapa tahun belakangan
ini perkembangan budaya, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan lain sebagainya begitu
cepat yang salah satu penyebabnya adalah sumbangan besar teknologi
telekomunikasi.
Telekomunikasi adalah setiap pemancara, pengiriman, atau penerimaan dan
setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi
melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya.
Pembangunan telekomunikasi di Indonesia mengemban misi yang luas.
Telekomunikasi merupakan alat pemersatu bangsa dan pendorong pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan. Perluasan dan pemerataan sarana
telekomunikasi seperti mendirikan BTS (Base Trasnceiver Station) merupakan
keharusan yang harus dilakukan.
Keberadaan BTS bagi perusahaan operator seperti yang teknologinya berbasis
GSM adalah mutlak adanya. GSM hanya berfungsi apabila dioperasikan dalam area
pelayanan BTS. Perusahaan-perusahaan operator berlomba-lomba untu mendirikan
BTS sebanyak mungkin untuk memperluas area pelayanannya. Hanya saja hal ini
membutuhkan investasi dana yang tidak sedikit karena rata-rata untuk mendirikan
satu BTS dibutuhkan dana miliaran rupiah.
Provinsi Kalimantan Utara sebagai provinsi yang relatif masih baru yang
merupakan pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur, membutuhkan suatu
pedoman pembangunan. Pedoman pembangunan tersebut memuat seluruh aspek
pembangunan yang dituangkan dalam visi, misi dan arah kebijakan.
Masyarakat Kalimantan Utara membutuhkan sebuah BTS yang merata agar
komunikasi mereka dengan daerah lainnya lancar, dan pertumbuhan ekonomi
masyarakat Kalimantan Utara bisa berkembang. Namun, dalam praktiknya banyak
ditemui kendala dan permasalahan seputar pendirian lokasi BTS.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memodelkan BTS yang sudah ada dan
untuk penentuan lokasi BTS yang baru di Kalimantan Utara dengan menggunakan
metode analisis statistika spasial agar dapat diketahui bagaimana pola sebaran dan
pusat sebarannya di Kalimantan Utara. Metode yang digunakan yaitu dengan
mengidentifikasi karakteristik dari distribusi spasial melalui pengukuran distribusi
geografik dan menjelaskan pola spasial melalui analisis pola. Statistika spasial dapat
digunakan untuk membantu menilai pola, tren, dan hubungan spasial, serta
pemahaman yang lebih baik dari fenomena geografis.
1
GAGASAN
Provinsi Kalimantan Utara berada di paling utara Pulau Kalimantan dengan
luas wilayah total 75.467,70 Km2, terletak antara 11435'22" dan 11803'00" Bujur
Timur, dan antara 121'36" dan 424'55" Lintang Utara, berbatasan diutara dengan
Negara Malaysia, Khususnya Negara Sabah dan Sarawak, Laut Sulawesi disebelah
Timur, Kalimantan Timur di sebelah Selatan, dan Malaysia di sebelah Barat.
2
Kenaikan penduduk Kalimantan Utara ini tidak diimbangi dengan fasilitas
komunikasi yang baik. Akibat dari fasilitas komunikasi yang tidak baik ini
pendidikan, perdagangan, dan pertumbuhan di daerah dekat perbatasan seperti Desa
Fatah, Long Kemuat lebih tertinggal dibandingkan dengan penduduk yang berada di
ibu Kota Kalimantan Utara.
Salah satu perangkat dalam jaringan komunikasi adalah Base Transceiver
Station (BTS). BTS merupakan tempat beradanya perangkat-perangkat yang
berhubungan langsung dengan handphone pelanggan (mobile station) yang berfungsi
sebagai pengirim dan penerima sinyal. BTS diperlukan untuk melayani setiap
panggilan di masing-masing sel dalam suatu jaringan. Ketika satu mobile station
melakukan panggilan, maka sinyal dari mobile station tersebut akan diterima BTS
terdekat melalui antena sektoral. BTS tersebut kemudian mentransmisikan sinyal ke
Base Station Controller (BSC) yang mengontrol beberapa BTS dan menyalurkan ke
Mobile Switching Center (MSC) yang merupakan perangkat penyambung utama antar
pelanggan. Dari MSC, sinyal kemudian diteruskan ke BSC dan selanjutnya informasi
akan diterima penerima panggilan melalui BTS yang berada di area penerima
panggilan.
3
suatu menara, maka biaya sewa yang harus dikeluarkan operator seluler semakin
kecil.
Peranan pemerintah, generasi muda, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian
akan sangat membantu dalam pembangunan telekomunikasi di Provinsi Kalimantan
Utara. Pemerintah harus secepat mungkin memberikan prioritas dalam hal
pembangunan telekomunikasi ini agar kondisi perekonomian, pendidikan di Provinsi
Kalimantan Utara lebih maju.
Langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk mengimplementasikan
gagasan ini sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai adalah dengan melakukan
pemodelan distribusi spasial BTS yang sudah ada. Lalu dilakukan analisis apakah
BTS yang sudah ada itu penyebarannya mengelompok atau tidak. Setelah mengetahui
pola penyebaran BTS yang sudah ada, lalu memutuskan dimana akan mendirikan
BTS yang baru dengan cakupan wilayah yang luas, serta 1 BTS bisa dipakai beberapa
operator.
KESIMPULAN
4
Gambar 3. Perangkat ADSE [Sari, D K. 2014]
Tahapan berikutnya yaitu pengukuran distribusi geografis. Dalam pengukuran
distribusi geografis, dapat diukur dimana pusat distribusi, bagaimana bentuk dan
orientasi, dan bagaimana penyebaran fitur tersebut. Selain pengukuran distribusi
geografis, dapat dilakukan analisis pola dari distribusi dengan beberapa metode,
seperti Avarage Nearest Neighbor dan Spatial Autocorrelation (Moran I).
5
Prediksi hasil yang akan diperoleh dari pemodelan distribusi spasial dan
penentuan lokasi BTS di Provinsi Kalimantan Utara dengan menggunakan metode
analisis statistika spasial agar dapat diketahui bagaimana data terdistribusi,
bagaimana pola yang terbentuk, dimana terjadinya clusters, hubungan antara fitur-
fitur, dimana pusat distribusi, dimana mean dan mediannya, serta bagaimana bentuk
dan orientasinya di Provinsi kalimantan Utara.
Pemodelan ini juga dapat menghemat dana yang dikeluarkan oleh pemerintah
maupun pihak swasta dalam pembangunan BTS yang baru. Dalam penempatanya
BTS ini akan mempunyai wilayah cakupan yang luas. BTS ini juga akan menghemat
investasi yang dikeluarkan oleh pihak operator telekomunikasi karena satu BTS bisa
digunakan oleh beberapa jenis operator telekomunikasi. Pemodelan ini juga dapat
meningkatkan faktor kesejahteraan, pendidikan, ekonomi masyarakat di daerah
perbatasan Provinsi Kalimantan Utara karena mempunyai akses telekomunikasi yang
luas. Pemodelan ini dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan yang tepat untuk pihak pemerintah maupun swasta.
6
DAFTAR PUSTAKA
[4] Pandu, AJ, Pribadi AD & Ginanjar, DAG 2013, Desa Mandiri Energi
Berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Terpadu untuk Pelosok Desa
di Indonesia Guna Menunjang Ketahanan Energi Nasional, PKM-GT,
Universitas Jember
7
Lampiran 1
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Theo Setiawan
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Geodesi
4 NRP 232013132
5 Tempat dan Tanggal Lahir Garut, 7 Februari 1995
6 E-mail Theosetiawan7@gmail.com
7 Alamat dan Nomor Jl. Cukang Kawung No.64, Kelurahan
Telepon/HP Cibeunying Kidul, Bandung
081224226797
B. Riwayat Pendidikan
UNIVERSITAS SD SMP SMA
Institut Teknologi SDN SMPN 2 Tarogong SMAN 1 Garut
Nasional Bandung Pananjung 3 Kidul
Teknik Geodesi IPA
2013- sekarang 2001-2007 2007-2010 2010-2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM-GT.
8
Theo Setiawan
Biodata Anggota Pelaksana 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NRP
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Alamat dan Nomor
Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
UNIVERSITAS SD SMP SMA
Institut Teknologi
Nasional Bandung
Teknik Geodesi
2013- sekarang
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM-GT.
Pengusul,
9
Biodata Anggota Pelaksana 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NRP
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Alamat dan Nomor
Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
UNIVERSITAS SD SMP SMA
Institut Teknologi
Nasional Bandung
Teknik Geodesi
2013- sekarang
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM-GT.
Pengusul,
10
Biodata Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap : Dr.Ir.Dewi Kania Sari, M.T.
b. Jurusan : TEKNIK GEODESI
c. Universitas : INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG
d. Alamat Rumah dan No. : Jl. Renang 36, Arcamanik Endah, Bandung-Jawa
HP Barat 40293
0818214630
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Lulus dan mendapat gelar Magister Teknik (M.T), Teknik Geodesi dan Geomatika,
Institut Teknologi Bandung, 1995.
2. Lulus dan mendapat gelar Doktor (Dr.), Teknik Geodesi dan Geomatika, Institut
Teknologi Bandung, 2010.
11
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT) saya
dengan judul:
PEMODELAN DISTRIBUSI POS POLISI UNTUK MENGURANGI
KEJAHATAN BEGAL MENGGUNAKAN METODE ANALISIS STATISTIKA
SPASIAL DI WILAYAH KOTA BANDUNG
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2017 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
12
Bandung, 25 Desember 2016
Mengetahui,
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Yang Menyatakan,
Kemahasiswaan,
13