Anda di halaman 1dari 4

A. Apa itu Hipertensi atau tekanan darah tinggi?

Hipertensi adalah suatu kondisi yang diakibatkan karena meningkatnya tekanan pembuluh
darah arteri secara terus menerus dan bertahan dalam satu waktu (persisten). Seseorang
didiagnosa mengalami hipertensi ketika tekanan darah sistolik (tekanan darah ketika jantung
memompa darah/berdetak) lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik (tekanan darah ketika
jantung beristirahat) lebih dari 90 mmHg).

B. Apakah hipertensi itu berbahaya bagi kesehatan ?


Menurut data dari WHO, hipertensi menyumbang angka kematian yang besar di seluruh
dunia yaitu sekitar 7,5 juta warga dunia setiap tahunnya dan diperkirakan orang yang menderita
hipertensi semakin meningkat setiap tahun. Hipertensi merupakan salah satu penyebab terjadinya
penyakit gagal jantung koroner dan stroke. Selain itu, apabila hipertensi tidak terkontrol maka
dapat menyebabkan terjadinya komplikasi penyakit lain seperti gagal jantung, gangguan ginjal,
penyakit pembuluh darah perifer, pendarahan pada retina dan gangguan penglihatan.

C. Klasifikasi Hipertensi
1. Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya, yaitu:
a) Hipertensi primer (essensial) adalah hipertensi yang tidak diketahui secara jelas penyebab
dasarnya dan berkembang terus menerus. Biasanya hipertensi tipe ini terjadi karena faktor
genetik.
b) Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan karena kondisi yang mendasari seperti
penyakit ginjal, tumor kelenjar adrenal, penyakit tiroid, cacat pada pembuluh darah sejak lahir
(kongenital), Obstructive sleep apnea dan penggunaan obat-obat tertentu (pil KB, obat
flu,dekongestan, penghilang rasa sakit, kokain, dan amfetamin) serta penyalahgunaan
alkohol ataupenggunaan alkohol kronis.
2. Klasifikasi hipertensi berdsarkan JNC VII (Joint National Committe)

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)


Optimal 120 80
Normal 120-129 80-84
Prehipertensi 130-139 85-89
Hipertensi 140 90
Hipertensi ringan (stage 1) 140-159 90-99
Hipertensi sedang (stage 2) 160-179 100-109
Hipertensi berat *(stage 3) 180 100

D. Apa saja penyebab hipertensi?


Lebih dari 90 % dari kasus hipertensi, penyebab hipertensi tidak diketahui tetapi ada
beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko perkembangan kondisi tersebut, antara lain:
Obesitas (kegemukan)
Rokok
Minuman beralkohol dan kopi
Asupan garam yang berlebihan
Mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi lemak dan kolesterol

E. Siapa saja yang beresiko mengalami hipertensi?


Orang yang memiliki berat badan berlebih (obesitas)
Memiliki kerabat/keluarga dengan riwayat hipertensi
Perokok
Keturunan Afrika atau Karibia
Orang yang pola makannya tidak sehat seperti kurang makan sayur dan buah-buahan, asupan
garam yang berlebihan
Terlalu banyak konsumsi kopi atau minuman lainnya yang mengandung kafein
Konsumsi banyak alkohol
Aktivitas fisik kurang (kurang olahraga)
Berusia diatas 65 tahun

F. Bagaimana ciri-ciri hipertensi?


Pada kebanyakan kasus hipertensi, gejala awal tidak diketahui oleh penderita hipertensi.
Biasanya seseorang mengetahui bahwa dia mengalami hipertensi setelah ia periksa ke dokter dan
mengalami sakit tertentu sehingga hipertensi sering di sebut dengan silent killer. Akan tertapi
ada sebagian orang yang merasakan gejala awal hipertesi seperti pusing, mimisan, leher terasa
sakit (tegang), sakit kepala, kesemutan dan kelelahan.

G. Cara mencegah dan mengatasi tekanan darah tinggi


1. Penurunan berat badan bagi mereka yang kelebihan berat badan
Orang yang mengalami obesitas atau kegemukan mempunyai risiko peningkatan tekanan
darah atau hipertensi. Dengan demikian perlu adanya kontrol berat badan untuk menurunkan
terjadinya risiko hipertensi serta mencegah keparahan penyakit hipertensi.
2. Diet makanan sehat
Konsumsi buah dan sayur yang kaya serat dapat berperan baik dalam menurunkan tekanan
darah. Kalium atau potasium mempunyai peran penting dalam menurunkan tekanan
darah.Contoh buah yang bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah adalah pisang, mentimun,
belimbing, tomat, blewah, dll. Contoh sayuran yang berperan dalam penurunan tekanan darah
adalah bayam, seledri, wortel, kedelai, brokoli, dll.
3. Mengurangi asupan natrium
Tekanan darah tinggi dapat dikontrol dengan cara membatasi asupan
garam. Pembatasan asupan garam ini juga dapat mencegah terjadinya hipertensi bagi mereka
yang belum mengalaminya. Rekomendasi pembatasan asupan natrium menurut ISO
farmakoterapi (2008) adalah lebih kecil sama dengan 2,4 g/hari (6 g/hari NaCl).
4. Olah raga dan istirahat yang cukup
Olahraga merupakan salah satu cara terbaik untuk mengontrol tekanan darah. Olahraga
serta peningkatan aktivitas fisik ini juga dapat membantu dalam menurunkan berat badan karena
berat badan berlebih dapat meningkatkan tekanan darah.Namun perlu diimbangi juga dengan
istirahat atau tidur yang cukup untuk membantu meredakan stress kerena stress merupakan salah
satu faktor resiko peningkatan tekanan darah.
5. Mengurangi konsumsi alkohol dan menghentikan kebiasaan merokok
Mengkonsumsi alkohol mempunyai dampak yang buruk bagi kesehatan dan dapat
meningkatkan tekanan darah, begitu pula dengan kebiasaan merokok. Dengan demikian, pelu
menghindari diri dari kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok.
6. Menghindari obat-obatan yang beresiko meningkatkan tekanan darah
Beberapa obat dapat meningkatkan tekanan darah, seperti pil KB, beberapa obat flu dan
obat penghilang rasa sakit, dll. Sehingga perlu dilakukan konsultasi kepada dokter maupun
apoteker dalam penggunaan obat.
7. Penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan tekanan darah
Beberapa golongan obat yang dapat menurunkan tekanan darah adalah diuretik (contoh:
Thiazid, Antagonis aldosteron, dll), ACE inhibitor (contoh: Captopril, Lisinopril, dll), ARB
(contoh: Losartan, Valsartan, dll), Bloker (contoh: Atenolol, Metoprolol, dll), CCB (contoh:
Nifedipin, Diltiazem, dll), dan lain sebagainya. Penggunaan obat penurun tekanan darah ini
sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter dan apoteker. Apoteker berperan dalam
penggunaan obat yang rasional serta mampu memberikan informasi yang tepat terkait
penggunaan obat, efek samping, dosis, dll.

Referensi
Martin, J., 2008, Hypertension Guadlines: Revisiting The JNC 7 Recommendation, The Journal of
Lancaster General Hopital Vol. 3 (3): 91-97.
Mayo Clinic staff, 2014, High Blood Pressure (Hypertension),http://www.mayoclinic.org/
diseases-conditions/high-bloodpressure/basics/causes/con-20019580

Anda mungkin juga menyukai