2, September 2012
Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian teh kombucha
terhadap kestabilan pH darah pada serum darah tikus putih Rattus norvegicus. Jenis penelitian
ini adalah penelitian eksperimen sungguhan (true experiment). Metode yang digunakan dalam
analisis kadar pH darah adalah pengukuran menggunakan pH meter dari serum darah Rattus
norvegicus yang diperlakukan dengan dosis asupan teh kombucha masing-masing dilakukan
terhadap 4 kelompok dengan dosis 0 ml/hari, 5 ml/hari, 8 ml/hari, dan 11 ml/hari. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa teh kombucha yang diberikan kepada Rattus norvegicus
dengan dosis asupan 5 ml/hari, 8 ml/hari, dan 11 ml/hari memiliki potensi menstabilkan kadar
pH darah dengan nilai berturut-turut 3,77%, 5,06%, dan 3,60%. Berdasarkan hasil anava satu
arah yang dilanjutkan dengan uji LSD dalam Post Hoc Test menunjukkan bahwa ada pengaruh
pemberian teh kombucha terhadap kestabilan pH darah pada serum darah Rattus norvegicus
dan semua dosis memiliki p < 0,05 terhadap kontrol.
Abstract. The purpose of this research was to determine the effect of giving kombucha tea on
stability of blood pH in the blood serum of Rattus norvegicus. This type of research was real
experimental research ( true experiment). The method used in the analysis of blood pH is using
pH meter from the blood serum of Rattus norvegicus treated with a kombucha tea intake dose
performed on four groups with a dose of 0 ml /day, 5 ml /day, 8 ml /day, and 11 ml /day. These
result indicate that kombucha tea which given to Rattus norvegicus with intake dose of 5 ml
/day, 8 ml /day, and 11 ml /day has the potential to stabilize of blood pH with value 3.77%,
5.06%, and 3.60%. Based on the one way ANAVA result followed by LSD test in Post Hoc Test
showed that the effect of giving kombucha tea on stability of blood pH in the blood serum of
Rattus norvegicus and all doses have p < 0,05 against control.
26
UNESA Journal of Chemistry Vol. 1, No. 2, September 2012
basa sementara, begitu juga dengan ginjal sentrifuge, tabung sentrifuge dan gelas
yang mampu meregulasi ukur.
+
ketidakseimbangan ion H secara lambat
dengan mensekresikan ion H+ dan Bahan
menambahkan bikarbonat baru ke dalam Pada penelitian ini digunakan
darah karena memiliki dapar fosfat dan metode eksperimen dengan bahan-bahan
amonia [1]. Oleh karena lambatnya sistem antara lain: bahan untuk pembuatan teh
regulasi ketidakseimbangan asam basa kombucha yaitu 6 liter air, 600 gram gula
dalam tubuh maka perlu ditambahkan pasir, 15 sachet teh celup, 3 lembar kultur
bikarbonat yang lebih banyak dari luar [1]. kombucha. Bahan untuk perlakuan hewan
Menurut Naland [3] di dalam teh coba yaitu tikus putih jantan (Rattus
kombucha terkandung asam karbonat dan norvegicus) yang diperoleh dari
polifenol yang dapat mencegah penyakit Laboratorium Ilmu Biokimia FK UNAIR
kanker dengan caara menstabilkan pH Jln Mayjen Prof. Dr. Moestopo 47
darah. Surabaya, minyak babi, air PDAM.
Berdasarkan hal-hal tersebut di Sedangkat bahan yang digunakan untuk uji
atas, maka penelitian ini mencoba untuk kadar pH darah yaitu buffer pH, buffer pH
membuktikan secara ilmiah khasiat teh 7, heparin, diethyl eter dan aquades.
kombucha sebagai penstabil pH darah
melalui pengujian secara perklinis terhadap PROSEDUR PENELITIAN
hewan coba. Berdasarkan dosis aman teh
kombucha yang dikonsumsi oleh manusia, Pembuatan Teh Kombucha
yaitu 3 kali sehari 1 gelas (100-200 ml) Sebanyak 200 gram gula pasir dan
setara dengan 300-600 ml/hari. Pemberian 5 sachet teh celup dimasukkan ke dalam 2
dosis teh kombucha untuk tikus dengan liter air mendidih. Setelah larutan teh manis
menggunakan konversi dosis manusia mendingin kemudian dipisahkan teh
dengan berat badan 70 kg ke berat badan celupnya dan disaring. Kemudian
tikus 200 gram adalah 0,018. Dengan dimasukkan ke dalam toples plastik. Ke
demikian perhitungan konversi dosis teh dalam teh manis dimasukkan satu lembar
kombucha adalah sebagai berikut: untuk kultur kombucha yang dalam keadaan
dosis 100 ml, maka 300 ml x 0,018 = 5,4 bersih. Toples ditutup dengan kain hingga
ml/ekor/hari. Demikian pula untuk rapat tetapi masih cukup terjadi sirkulasi
pemahaman atas dosis ke dua (150 ml) udara. Toples disimpan pada tempat bersih
maupun dosis ke tiga (200 ml). Penelitian dan tidak terkena sinar matahari secara
ini diharapkan mampu memberikan langsung. Fermentasi dibiarkan
informasi tentang khasiat teh kombucha berlangsung selama 14 hari. Setelah
dalam mengatasi ketidakstabilan pH darah. fermentasi selesai, kultur diambil secara
perlahan.
METODE PENELITIAN
Penyiapan Hewan Coba
Alat Hewan coba yang digunakan adalah
Beberapa alat yang digunakan tikus putih strain wistar, usia 2-3 bulan
antara lain: seperangkat alat untuk denga berat 150-200 gram. Aklimatisasi
fermentasi teh kombucha, yaitu: bejana hewan coba dengan cara memelihara hewan
berbahan stainless steel, alat pemanas, coba dengan cara memelihara hewan coba
toples plastik ukuran 2.5 liter, penyaring, pada kondisi percobaan selama 1 minggu
kain penutup, karet, gelas ukur, dan dengan tujuan membiasakan pada kondisi
pengaduk kayu. Seperangkat alat perlakuan percobaan dan mengontrol kesehatan.
hewan coba yaitu jarum sonde, spuit, kertas Hewan coba dikelompokkan menjadi 4
label, sentrifuge, kandang tikus, botol, kelompok masing-masing terdiri dari 5
timbangan elektrik, dan timbangan Ohaus. ekor. Pengelompokan hewan coba sebagai
Alat untuk pengukuran kadar pH darah berikut:
yaitu pH meter (Hanna Instruments HI Kelompok I : tanpa pemberian teh
96107), perlak, spuit, tabung reaksi, kombucha yang diganti dengan air (kontrol)
27
UNESA Journal of Chemistry Vol. 1, No. 2, September 2012
Pengolahan Data
Tabel 2. Perubahan rata-rata kadar pH darah pada setiap pengukuran dari setiap kelompok
Kelompok I II III IV
Sebelum 7,11 7,11 7,05 7,13
Sesudah 7,13 7,38 7,40 7,38
Perubahan (%) +0,39 +3,77 +5,06 +3,60
Keterangan: I = kelompok kontrol, II = kelompok dosis I, III = kelompok dosis II, IV =
kelompok dosis III, sebelum = sebelum pemberian sampel, sesudah = sesudah pemberian
sampel
Data yang diperoleh dapat dilihat rata-rata kombucha. Kecenderungan kenaikan kadar
tiap kelompok perlakuan mengalami pH darah pada serum darah tikus ini
kenaikan yaitu 3,77% pada dosis 5 ml/hari. membuktikan bahwa teh kombucha
Pada dosis 8 ml/hari mengalami perubahan fermentasi 14 hari memiliki efek
yaitu 5,06%. Pada dosis 11 ml/hari menstabilkan kadar pH darah (asidosis).
mengalami perubahan yaitu 3,60%, Kemudian data dianalisis dengan
sedangkan pada kelompok kontrol hanya menggunakan anava satu arah yang
mengalami kenaikan 0,39% karena bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis
kelompok ini tanpa pemberian teh pemberian teh kombucha terhadap kadar
28
UNESA Journal of Chemistry Vol. 1, No. 2, September 2012
pH darah pada serum darah Rattus perkemihan dan cairan intrasel [1].
norvegicus. Hipotesis dalam penelitian ini Bagaimanapun juga, asam yang tidak
adalah ada pengaruh dosis pemberian teh mudah menguap dapat etrakumulasi lebih
kombucha terhadapa kenaikan kadar pH cepat dari yang bisa dinetralkan oleh buffer
darah pada serum darah Rattus norvegicus. tubuh, dikompensasi oleh sistem
Persyaratan untuk melakukan uji anava satu pernapasan atau dieksresikan oleh ginjal.
arah adalah data yang dimiliki berdistribusi Oleh karena lambatnya penstabilan asam
normal dan homogen (diuji dengan program basa dalam tubuh maka perlu ditambahkan
SPSS). bikarbonat secara eksogen yang lebih
Analisis varians satu arah dilakukan banyak dari luar karena pH darah yang
sesudah pemberian teh kombucha terhadap rendah mengandung sedikit bikarbonat[1],
hewan coba. Analisis statistik anava satu untuk itu sangat diperlukan tambahan
arah untuk data sesudah pemberian sampel bikarbonat dari luar tubuh, salah satunya
menunjukkan signifikan ( ) kurang dari dengan pengonsumsian teh kombucha.
0,05 yaitu 0,000 yang mengindikasi bahwa Dalam teh kombucha terkandung
pemberian teh kombucha memberikan pula vitamin C dan tanin yang mempunyai
perbedaan terhadap nilai kadar pH darah. aktivitas antioksidan.. Vitamin C dan tanin
Perubahan stabilnya kadar pH dalam teh kombucha mampu memberikan
darah dalam darah tikus putih dipengaruhi efek proteksi terhadap munculnya radikal
oleh senyawa-senyawa yang ada di dalam bebas yang disebabkan oleh konsumsi
teh kombucha yang difermentasi selama 14 lemak yang berlebih serta kondisi
hari. Teh kombucha diketahui terdapat lingkungan yang buruk [5]. Radikal bebas
kandungan bikarbonat. Bikarbonat merupakan salah satu penyebab tidak
memiliki andil yang besar pada penstabilan stabilnya pH darah. Senyawa radikal bebas
pH darah karena buffer bikarbonat mengambil O2 dalam darah sehingga terjadi
merupakan salah satu sistem buffer utama perpindahan O2 dari molekul donor ke
di dalam plasma darah, yang terdiri dari molekul radikal untuk menjadikan molekul
asam karbonat (H2CO3) sebagai donor tersebut stabil, sedangkan molekul donor
proton dan bikarbonat (HCO3-) sebagai mengalami kekurangan oksigen [6]. Hal
akseptor proton. Jika pH darah mengalami tersebut menyebabkan pH darah
penurunan, sebagian HCO3- dari buffer mengalami penurunan. Antioksidan
bereaksi dengan kelebihan H+ membentuk menstabilkan radikal bebas dengan
H2CO3. Senyawa ini berurai menghasilkan melengkapi kekurangan elektron yang
CO2 terlarut sehingga terjadi peningkatan dimiliki radikal bebas dan menghambat
tekanan CO2 fase gas di dalam paru-paru, terjadinya reaksi berantai dari pembentukan
CO2 ini selanjutnya dilepaskan sebagai CO2 radikal bebas. Antioksidan dapat digunakan
(fase gas) dan akhirnya dikeluarkan dari sebagai peredam radikal yang bermanfaat
tubuh [4]. Ketika darah mengalir ke apabila setelah bereaksi dengan radikal
sejumlah kapiler halus di dalam paru-paru, bebas akan menghasilkan radikal baru yang
sistem buffer bikarbonat segera berada stabil atau senyawa bukan radika [6].
dalam keadaan hampir setimbang dengan Dengan begitu kestabilan pH darah akan
CO2 di dalam rongga udara dalam paru- terjaga dengan baik karena peran
paru. Kerjasama diantara sistem buffer antioksidan serta bikarbonat yang
bikarbonat dan aktivitas paru-paru terkandung dalam teh kombucha.
menghasilkan mekanisme yang amat
responsif untuk mempertahankan pH darah KESIMPULAN
supaya tetap setimbang [4]. Ginjal juga Simpulan yang telah dihasilkan dari
dapat menghilangkan ketidakseimbangan penelitian pengaruh pemberian teh
pH darah dengan meregulasi kombucha terhadap kestabilan pH darah
+
ketidakseimbangan ion H secara lambat adalah sebagai berikut: Pemberian teh
dengan mensekresikan ion H+ dan kombucha berpengaruh terhadap kadar pH
menambahkan bikarbonat baru ke dalam darah. Kemampuan teh kombucha sebagai
darah karena memiliki dapar fosfat yang penstabil/ menaikkan kadar pH darah
merupakan sistem dapar di sistem dengan variasi dosis 5 ml/hari, 8ml/hari,
29
UNESA Journal of Chemistry Vol. 1, No. 2, September 2012
DAFTAR PUSTAKA
1. Kuntarti. 2009, Keseimbangan Cairan,
Elektrolit, Asam dan Basa.
http://www.neobux.com, Diunduh 25
September 2010.
2. Gondosari, Aleysius H, 2010, Energi 5
Elemen, pH, Makanan Sehat, Penyakit
dan Kanker, http://www.5elemen.com,
Diunduh tanggal 10 oktober 2010.
3. Naland, Henry, 2004, Kombucha Teh
Ajaib Pencegah dan Penyembuh Aneka
4. Penyakit, PT. Agro Madia Pustaka,
Jakarta.
5. Lehninger, Albert L, 1982, Dasar-
dasar Biokimia Jilid I diterjemahkan
oleh Maggy tehnawidjaja, Erlangga,
Jakarta.
6. Winarno, F.G, 2002, Pangan, Gizi,
Tehnologi dan Konsumen. Gramedia,
Jakarta.
7. Restya, Dita, 2009, Uji Aktivitas
Penangkap Radikal Isolat C dan D
Fraksi IV Ekstrak Etanol Daun
Dewandaru dengan Metode DPPH,
Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta.
30