Anda di halaman 1dari 19

FILTER TESTING UNIT

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Chinthia Octadinda 0613 4041 1640

Fitriyani 0613 4041 1646

Maya Elvisa 0613 4041 1653

Ossy Dewinta Putri Pertiwi 0613 4041 1656

Kelas : 7 EG B

Instruktur: Ir. Mustain Zamhari, M.Si

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG
FILTER TESTING UNIT

I. Tujuan
Melakukan proses filtrasi
Menghitung koefisien tahanan cake dan tahanan medium filter

II. Alat dan Bahan


Alat :
Seperangkat alat filter testing unit
Pompa vakum
Penggaris
Stopwatch
Ember plastik

Bahan :
6 liter larutan suspensi dengan konsentrasi CaCO3 5%
Kertas saring

III. Dasar Teori


Filtrasi adalah salah satu metode untuk memisahkan padatan dari suatu
larutan suspensi. Dalam hal ini larutan suspensi dialirkan melalui medium filter
(medium berpori) sehingga padatan akan tertahan pada permukaan filter
sementara filtratnya akan mengalir melalui pori pori medium filter. Tentu saja
kualitas hasil filtrasi pada filtrat sangat bergantung dari pori pori yang dipakai.
Prinsip filtrasi adalah sebagai berikut:
a. Pada awalnya suspensi mengalir melalui medium filter, filtrat yang dihasilkan
laju alir besar tetapi kualitas filtrat tidak begitu jernih. Seiring dengan
terbentuknya cake (padatan tertahan) maka laju filtrat makin menurun tetapi
kualitas filtrat semakin jernih, hal itu disebabkan cake yang terbentuk berfungsi
sebagai penyaring juga. Apabila lapisan cake yang terbentuk makin tebal
mengakibatkan laju filtrat makin kecil, oleh karena pada ketebalan tertentu
harus dilakukan proses pencucian untuk menghilangkan cake.
b. Agar suspensi bisa mengalir melalui medium filter maka dibutuhkan perbedaan
tekanan yang signifikan. Hal itu biasanya dilakukan dengan dua cara: pertama
suspense dipompa (sebelum medium filter tekanan lebih tinggi) atau cara
kedua ruang filtrat divakum sehingga suspensi tertarik menuju medium filter.
Filter testing unit adalah metode filtrasi yang menggunakan metode kedua
(ruang filtrat divakum), metode ini digunakan untuk kapasitas kecil mirip
penyaringan dengan corong Buchner yang dihubungkan dengan waterjet untuk
pemvakuman.
Dari dua prinsip filtrasi di atas maka dalam percobaan filter testing unit
akan menghitung harga tahanan cake dan tahanan medium filter dari variasi
tekanan yang berbeda. Persamaan yang digunakan adalah:

Persamaan yang digunakan untuk kondisi tekanan tetap:

+ ,-,.. Rm . (1)

Dimana: Kp = ,-2 ,.. dan B = , -,..

Persamaan tersebut kemudian diintegralkan menjadi:

,0--= .,0--( ,-2 ,.. + ., -,.. ) (2)

t = ,-22 ,.. V2 + , -,.. . ,-. = ,-22 ,


.. + , -,.. ..(3)

Persamaan 3 disederhanakan menjadi:

,-.= ,-2. V + B ..(4)

Di mana: Kp = ,-2 ,.. dan B = , -,..

Keterangan:

t = waktu filtrasi ( dalam detik ) (s)

V = volume filtrat yang dihasilkan saat t ( dalam m3)


a = koefisien tahanan cake ( dalam m / kg )

Rm = koefisien medium filter ( dalam m-1 )

= viskositas filtrat ( dalam Pa s atau kg / ms )

A = luas total medium filter ( dalam m2 )

P = perbedaan tekanan ( dalam N/m2 atau kg / ms )

Cs = konsentrasi slurry ( dalam kg / m3 )

Filtrasi adalah suatu metoda untuk memisahkan padatan dari larutan


suspensi.Suspensi adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel padat
atau dengan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang
dilarutkan dalam zat cair tersebut. Larutan suspensi dialirkan melalui medium
filter (medium berpori) sehingga padatan akan tertahan pada permukaan filter
sementara filtratnya akan mengalir melalui pori medium filter. Kualitas filtrate
hasil filtrasi sangat bergantung dari pori medium filter yang dipakai.
Proses filtrasi dapat dilakukan dalam skala laboratorium dan industri. Dalam
skala laboratorium, suspense hanya dituangkan ke kertas saring di atas corong dan
gelas beaker. Disini hanya gaya gravitasi bumi yang dipakai. Untuk mempercepat
proses biasanya digunakan corong Buchner yang menggunakan aliran air untuk
menghasilkan vakum.
Dalam skala industry, bentuk-bentuk operasi yang lebih rumit akan dipakai
untuk mengatasi jumlah suspense yang besar dan beraneka ragam. Selama operasi
berlangsung, lapisan partikel padat akan terbentuk semakin tebal dan karenanya
perlu beda tekanan yang lebih besar serta bentuk modifikasi lainnya untuk
mendapatkan laju filtrasi yang tinggi.
Proses filtrasi dipakai mulai dari industry pertambangan sampai industry
kimia yang siap pakai. Pada banyak industry, partikel padatannya yang
diperlukan, sedangkan untuk pengolahan limbah industry, filtratnya yang harus
diambil untuk selanjutnya diolah lagi.
Filtrasi atau penyaringan adalah pemisahan partikel zat padat dari fluida
dengan jalan melewatkan fluida itu melalui suatu medium penyaring atau
septum,dimana zat padat itu bertahan. Operasi filtrasi dijalankan untuk
mengambil bahan yang diinginkan yaitu padatannya atau cairannya dan bahkan
kedua-duanya.
Beberapa cara pemisahan mekanik fisik dapat diklasifikasikan menjadi
sebagai berikut (Geankoplis,1993) :
1. Filtration
Pemisahan dapat dilakukan karena adanya media filtrasi seperti kain, kanvas,
pasir dll. Pemilihan media filtrasi didasarkan atas:
a. Jumlah padatan yang dipisahkan
b. Tipe padatan
c. Viskositas dari fluida

2. Settling and sedimentation


Pada settling sedimentation partikel dipisahkan dari fluida dengan adanya
perbedaan gaya gravitasi dan densitas dari partikel tersebut.

3. Centrifugal Settling and Sedimentation


Proses pemisahan partikel dari fluida karena adanya gaya sentrifugal pada
berbagai ukuran dan densitas fluida.

4. Centrifugal filtration
Proses pemisahan yang dilakukan dengan filtrasi tetapi gaya entrifugal yang
digunakan menyebabkan perbedaan tekanan dapat diabaikan.

5. Mechanical size reduction and separation


Pemisahan dilakukan dengan cara mengubah diameter partikel kemudian
dipisahkan dengan ayakan

Operasi Filtrasi dijalankan dengan dua cara :

1. Filter Batch
Proses secara batch memerlukan waktu yang lebih lama dan memerlukan
biaya yang lebih mahal.
2. Filtrasi Continue
Proses Filtrasi secara continue banyak diterapkan pada industry kimia.
Analisis operasi filtrasi ini dibagi menjadi 3 tahap :
a. Pembentukan cake
b. Pencucian cake untuk membuang larutan
c. Pelepasan cake dari filter

Berdasarkan prinsip kerjanya, filtrasi dapat dibedakan menjadi:

1. Pressure filtration

Merupakan filtrasi yang dilakukan dengan prinsip penekanan. Bentuk alat tersebut
dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Pressure Filtration Press

2. Gravity filtration

Merupakan filtrasi yang menggunakan gaya gravitasi untuk mengalirkan cairan.


Gambar 1.2 Gravity filtration

3. Vacuum filtration

Merupakan filtrasi yang dilakukan dengan prinsip hampa udara untuk


mengalirkan cairan. dilengkapi drum yang terus berputar. Tekanan di luar
drumadalah tekanan atmosferik, tetapi di dalam drum mendekati vakum. Drum ini
dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung suspensi padatan yang akan
difilter, lalu drum diputar dengan kecepatan rendah selama operasi. Cairan tertarik
melewati filter cloth karena tekanan vakum, sedangkan padatan akan tertinggal di
permukaan luar drum membentuk cake pada proses.

Jika cake akan diambil dari drum, putaran drum dihentikan, drum dikeluarkan
dari fasa cair, cake dicuci, dikeringkan, dan kemudian diambil. Pengambilan
padatan dari drum dilakukan dengan sejenis pisau yang juga bermcam-macam
jenis dan disainnya bergantung jenis cake.

Septum atau medium penyaring pada setiap filter harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1. Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring dan menghasilkan filtrat
yang cukup jernih.
2. Tidak mudah tersumbat.
3. Harus tahan secara kimia kuat secara fisik dalam kondisi proses.
4. Harus memungkinkan penumpukan ampas dan pengeluaran ampas secara
total.
5. Tidak boleh terlalu mahal. (Mc. Cabe, 1993)

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih jenis peralatan dan


kondisi operasi adalah:

1. Sifat fluida terutama viskositas, densitas, dan sifat korosinya


2. Keadaan dari partikel padat, ukuran dan bentuk, distribusi ukuran partikel dan
karakteristik
3. Konsentrasi partikel padat di suspense
4. Jumlah dari seluruh bahan yang akan diproses dan nilainya
5. Bagian yang akan digunakan (padat, cair, keduanya)
6. Perlu tidaknya mencuci padatan yang telah tersaring
7. Kontaminasi yang berpengaruh besar pada produk jika terjadi kontak antara
bahan dan peralatan
8. Ada tidanya perlakuan lain sebelum proses filtrasi yang akan menbantu proses
filtarsi tersebut.
IV.
IV. Keselamatan Kerja
Larutan kapur harus segera dibersihkan dari peralatan setelah selesai
praktikum karena akan mengotori peralatan terutama pompa, lapisan
kapur yang terbentuk mengakibatkan kemacetan pompa. Begitu pula
membersihkan lantai dimana larutan kapur tumpah.
Sebelum suspensi dialirkan larutan kapur diaduk dengan air tangki
menggunakan stirrer, ketika pengaduk dinyalakan tubuh terutama tangan
jangan masuk.
Gunakan jas lab dan sarung tangan karena kapur akan mengotori pakaian,
tangan, dan rambut.
Selama bekerja hindari main main dan senda gurau, lakukan dengan
penuh konsentrasi terutama saat membuka dan menutup ( penggantian
filter ) karena peralatan gelas memiliki resiko pecah.

V. Prosedur kerja
1. Memasangkan kertas filter di atas alat filter glass (support) kemudian
meletakkan pada peralatan filter testing unit.
2. Merapatkan sekrup dengan pemutaran manual, memeriksa sambungan
gasket, tangki pengaduk, pompa peristaltik dan unit penampung.
Memastikan tidak ada kebocoran.
3. Menghidupkan pompa peristaltic.
4. Mencatat waktu untuk setiap 1 liter (dan kelipatannya) filtrate yang
diperoleh.
5. Menghentikan proses filtrasi setelah jumlah filtrat total mencapai 6 liter.
6. Membuka filter yang dipasang, membersihkan cake (padatan yang
tertahan).
7. Mengambil filter dengan hati hati, mengukur luas cake yang diperoleh.
VI. Data Pengamatan
Jari jari cake = 10,95 cm = 0,1095 m
Tinggi cake = 1,3 cm = 0,013 m
Jari jari medium filter = 12 cm = 0,12 m
Luas total medium filter = A1 + A2
= (r2) + (2 r x t)
= (3,14 x (0,12 m)2) + (2 x 3,14 x 0,1095m x
0,013m)
= 0,45 m2 + 0,00893958 m2
= 0,4589 m2

Viskositas filtrat air = 1000 kg/m s


Berat tepung = 300 gram = 0,3 kg
Volume air = 6 liter = 0,006 m3
Konsentrasi slurry = ,0,3 kg-0,006m. = 50 kg/ m3

P Volume
(bar) Filtrat,V Waktu, t t/V
(m3) (sekon) (s/m3)

0,02 0,001 1320 13,2 x 105


0,02 0,002 2100 10,5 x 105
0,02 0,003 3000 1 x 106
0,02 0,004 3660 9,15 x 105
0,02 0,005 4860 9,72 x 105
0,02 0,00535 5400 1,009 x 106

Grafik
VII. Perhitungan
Persamaan grafik t/V vs V pada P tetap ,-.= ,,-.-2.+

Persamaan grafik t/V vs V


y = -6E+07x + 1E+06
Slope = ,-2.

-6x107 = ,-2.

Kp = -12x107 s/m6
Intersep (B) = 1000000

a. Mencari tahanan cake ()


Pada = 0,02 bar = 0,2 x104 kg/ms2
=, -,-2. ,..

=,,-2. ,.- .

=,(0,4589 ,-2.,)-2..0,2,10-4.,-,-2...(12x,10-7.) ,s-,-


6..-1000,-.. 50,-,-3...

= -1,011 x ,10-6. m/kg

b. Mencari tahanan medium filter (Rm)


Pada = 0,02 bar = 0,2 x104 kg/ms2
B = , -().
Rm = ,,.-.

Rm=,(1000000 s/,-3.)(0,4589 ,-2.)(0,2,10-4.,-,-2..)-1000,-


..

Rm = 9,18 x ,10-5. m-1


VIII. Analisa Data

Pada praktikum ini dilakukan proses filtrasi menggunakan 6 liter


larutan suspensi dengan konsentrasi CaCO3 5% menggunakan alat Filter
Testing Unit (FTU) dengan tujuan untuk mengetahui volume filtrat pada
waktu tertentu sehingga dapat ditentukan koefisien tahanan cake dan tahanan
medium filter.

Filtrasi adalah proses pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan
jalan melewatkan fluida itu melalui suatu medium penyaring atau septum,
dimana zat padat itu bertahan. Operasi filtrasi dijalankan untuk mengambil
bahan yang diinginkan yaitu padatannya atau cairannya dan bahkan kedua-
duanya.

Pada medium filter diletakkan kertas saring yang berfungsi untuk


mencegah suspensi kapur agar tidak lolos, sehingga zat kapur yang tertahan di
atas kertas saring akan membentuk cake dengan tebal 1,3 cm dan diameter
21,9 cm. Pori-pori medium filter harus lebih kecil dari luas suspensi kapur, hal
ini bertujuan agar padatan bisa tertahan di medium filter. Semakin besar laju
alir filtrat maka semakin sedikit cake yang terbentuk namun semakin tebal
cake maka akan semakin jernih filtrat yang dihasilkannya serta laju alirnya
akan semakin kecil. Ketebalan cake juga bergantung pada diameter medium
filter karena semakin kecil diameter medium filter maka ketebalan cake akan
lebih besar. Ketebalan cake dalam perhitungan digunakan untuk menentukan
luas total medium filter.

Untuk menentukan koefisien tahanan cake dan tahan medium filter


harus mengetahui variabel perbedaan tekanan. Koefisien tahanan cake yang
didapat ialah -1,011 x ,10-6. m/kg, sedangkan koefisien tahanan medium
sebesar 9,18 x ,10-5. m-1 . Angka minus koefisien tahanan cake disebabkan
karena terdapat kerusakan pada alat.
IX. Pembahasan
Filter Testing Unit bekerja dengan prinsip perbedaan tekanan.
Perbedaan tekanan yang terjadi adalah antara tekanan atmosfir di atas medium
filter dan tekanan vakum di bawah medium filter. Tekanan atmosfir yang lebih
tinggi akan membawa larutan yang akan disaring ke filter, tekanan vakum yang
berada di bawah medium filter akan menghisap suspensi sehingga padatannya
tertahan pada medium filter, sedangkan airnya akan melewati medium filter
sebagai filtrat.
Variabel yang berpengaruh pada praktikum filtrasi ialah waktu filtrasi,
volume filtrat, viskositas filtrat, luas total medium filter, perbedaan tekanan,
konsentrasi slurry.
Prinsip kerja dari alat Filter Testing Unit yaitu larutan suspensi masuk
ke dalam sebuah tangki berpengaduk. Fungsi dari pengaduk ialah untuk
menghomogenkan larutan kapur agar tidak terjadi pengendapan di tangki ini
dan tidak terjadi penyumbatan pada selangnya. Agar larutan suspensi dapat
dialirkan masuk ke medium filter, maka digunakan pompa. Pompa yang
digunakan adalah pompa peristaltik. Pompa peristaltik merupakan jenis pompa
tipe rotari. Pompa jenis ini menggunakan prinsip kerja yang mirip dengan
gerakan peristaltik pada kerongkongan. Pompa ini menggunakan selang elastis
sebagai saluran fluida kerja. Selang tersebut ditekan oleh rotor dengan ujung
berupa roller sehingga membentuk gerakan dorongan. Pompa vakum
merupakan pompa yang bekerja dengan tekanan rendah atau dibawah 1 atm.
Pompa vakum digunakan untuk menyedot udara didalam tangki sehingga
volume filtrat dapat turun kebawah tangki. Tekanan vakum membuat volume
filtrat yang dihasilkan lebih banyak dalam waktu tertentu karena meningkatkan
laju alir dari volume filtrat. Di medium filter dipasang kertas saring untuk
menahan zat kapur sehingga filtrat yang di hasilkan hanya air tanpa adanya zat
kapur. Pori-pori medium filter harus lebih kecil dari luas suspensi kapur, hal ini
bertujuan agar padatan bisa tertahan d medium filter. Semakin besar laju alir
filtrat maka semakin sedikit cake yang terbentuk namun semakin tebal cake
maka akan semakin jernih filtrat yang dihasilkannya serta laju alirnya akan
semakin kecil. Ketebalan cake juga bergantung pada diameter medium filter
karena semakin kecil diameter medium filter maka ketebalan cake akan lebih
besar. Ketebalan cake dalam perhitungan digunakan untuk menentukan luas
total medium filter.
Secara teoritis penggunaan pompa vakum akan menghasilkan
perbedaan tekanan, namun secara aktual pada alat pengukur tekanan tidak
terdapat perbedaan tekanan yang signifikan dan penunjukkan tekanan jarum
jam bergerak dengan tidak konstan. Hal ini dikarenakan terdapat kerusakan
pada alat dan terdapat kebocoran pada tangki. Sehingga udara lingkungan
masuk ke dalam tangki dan tekanan menjadi tidak vakum. Secara fungsi pompa
vakum digunakan untuk meningkatkan laju alir filtrat, terutama pada cake yang
sudah tebal.
X.
XI. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Filter Testing Unit bekerja dengan prinsip perbedaan tekanan. Perbedaan


tekanan yang terjadi adalah antara tekanan atmosfir di atas medium filter
dan tekanan vakum di bawah medium filter. Tekanan atmosfir yang lebih
tinggi akan membawa larutan yang akan disaring ke filter, tekanan vakum
yang berada di bawah medium filter akan menghisap suspensi sehingga
padatannya tertahan pada medium filter, sedangkan airnya akan melewati
medium filter sebagai filtrat.
2. Pada medium filter diletakkan kertas saring yang berfungsi untuk
mencegah suspensi kapur agar tidak lolos, sehingga zat kapur yang
tertahan di atas kertas saring akan membentuk cake dengan tebal 1,3 cm
dan diameter 21,9 cm.
3. Semakin besar laju alir filtrat maka semakin sedikit cake yang terbentuk
namun semakin tebal cake maka akan semakin jernih filtrat yang
dihasilkannya serta laju alirnya akan semakin kecil.
4. Secara teoritis penggunaan pompa vakum akan menghasilkan perbedaan
tekanan, namun secara aktual pada alat pengukur tekanan tidak terdapat
perbedaan tekanan yang signifikan dan penunjukkan tekanan jarum jam
bergerak dengan tidak konstan. Hal ini dikarenakan terdapat kerusakan
pada alat dan terdapat kebocoran pada tangki. Sehingga udara lingkungan
masuk ke dalam tangki dan tekanan menjadi tidak vakum. Secara fungsi
pompa vakum digunakan untuk meningkatkan laju alir filtrat, terutama
pada cake yang sudah tebal.
DAFTAR PUSTAKA

Petunjuk Praktikum Satuan Operasi: Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang:


2011.

Agustina, Irda. 2014. Laporan tetap praktikum satuan operasi filter testing unit .

https://www.academia.edu/11143092/Laporan_Tetap_Praktikum_Satuan_Operasi_1_
Filter_Testing_Unit_Jurusan_Teknik_Kimia_Politeknik_Negeri_Sriwijaya?
auto=download
GAMBAR ALAT

Anda mungkin juga menyukai