Nyeri persalinan merupakan respons stimulasi persarafan yang disebabkan
oleh adanya kontraksi uterus dan kerusakan jaringan selama persalinan serta kelahiran melalui vagina. Persepsi tentang nyeri atau toleransi nyeri bervariasi tergantung individu masing-masing, dan intensitas nyeri selama persalinan mempengaruhi kondisi psikologis ibu, proses persalinan, dan kesejahteraan janin. Dalam penelitian didapatkan hasil ada hubungan antara counterpressure dengan nyeri persalinan. Hasil uji statistik diperoleh value =0,034 yang berarti value < (0,05), sehingga disimpulkan ada hubungan counterpressure dengan nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I fase aktif ibu primipara di BPS Hj. Sulastri, Amd.Keb Pekalongan Lampung Timur. Diperoleh juga nilai OR sebesar 5,333 (1,069-26,613) yang menunjukkan bahwa counterpressure yang tidak dilakukan lebih berpeluang mengalami nyeri berat 5,3 kali dibanding yang melakukan tindakan massage berupa counterpressure. Massage berupa counterpressure merupakan salah teknik non farmakologis untuk menanggulangi nyeri persalinan. Terapi pijat dapat membantu pemulihan fungsi fisik maupun psikis. Ibu yang dipijat dua puluh menit setiap jam selama persalinan akan lebih terbebas dari rasa sakit. Hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa Endorphin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman (Manuaba, 2012). Secara fisiologis teknik counterpresure dapat menurunkan nyeri, hal ini sesuai dengan teori Gate Control yang menyatakan rangsangan rangsangan nyeri dapat diatur atau bahkan dihalangi oleh pintu mekanisme sepanjang sistem pusat neurons. Gate dapat ditemukan didalam sel-sel gelatinosa dengan tanduk tulang belakang pada ujung syaraf tulang belakang, talamus dan sistem limbic (Tjahjati & Ismail, 2001). Dengan memahami apakah dapat mempengaruhi teori gate control, para penolong persalinan dapat memperoleh sebuah kerangka kerja konseptual yang berguna untuk manajemen rasa nyeri. Teori ini menyatakan bahwa rangsangan akan dirintangi ketika sebuah pintu tertutup. Penutupan pintu adalah dasar untuk terapi pertolongan rasa11 sakit (Pottern, 2006). 12
Penelitian tentang massage yang efektif menurunkan nyeri persalinan
didukung dengan penelitian Indah Lestari (2012) yang berjudul Pegaruh Deep Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Dan Kecepatan Pembukaan Pada Ibu Bersalin Primigavida Di Mojokerto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai wilxocon sign rank test adalah value = 0,000 atau kurang dai 0,05 sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh deep back massage terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif dan kecepatan pembukaan pada ibu bersalin primigavida di Mojokerto. Deep back massage merupakan penekanan pada sacrum yang dapat mengurangi ketegangan pada sendi sacroiliakus dari posisi oksiput posterior janin (Simkin, 1995). Selama kontraksi dapat dilakukan penekanan pada sacrum yang dimulai saat awal kontraksi dan diakhiri setelah kontraksi berhenti. Penekanan selama kontraksi sama dengan metode penurunan nyeri dengan menggunakan obat 50 100 mg meperidine. Dengan penekanan menstimulasi kutaneus, sehingga dapat menghambat impuls nyeri tidak sampai ke thalamus. Hal ini sesuai dengan teori gate control. Penelitian lainnya yang mendukung antara lain pendampingan persalinan. Penelitian yang dilakukan Defiany (2013) menyatakan ada hubungan antara pendampingan persalinan dengan nyeri persalinan dengan nilai value 0,002. Kesimpulan penelitian yaitu pendampingan persalinan merupakan salah satu teknik non farmakologis dalam mengurangi nyeri persalinan. Dalam pendampingan persalinan, seorang pendamping terutama suami berperan memberi dukungan emosional yang terdiri dari pujian, penetraman hati, tindakan untuk meningkatkan kenyamanan ibu, kontak fisik misalnya menggosok atau mengusap punggung ibu dan memegang tangannya. Menggosok atau mengusap punggung ibu merupakan salah satu teknik dalam mengontrol nyeri sesuai dengan teori gate control selain menciptakan rasa aman dan nyaman ibu bersalin karena bersanding dengan keluarga terdekat. Hasil penelitian yang mendukung adanya pengurangan nyeri persalinan dengan teori gate control yaitu penggunaan terapi bitter orange terhadap nyeri persalinan dan kecemasan kala I persalinan yang dilakukan Wiji Astuti (2015) di Rumah Sakit Aisiyah Kabupaten Magelang. Dalam penelitian tersebut 13
menyimpulkan bahwa ada perbedaan nyeri persalinan setelah diberikan
aromaterapi bitter orange pada kelompok intervensi dan kelompok control dengan nilai value = 0,000. Gate control dalam penelitian ini adalah bitter orange yang mempunyai efek anti spasmodik dan obat penenang ringan sehingga mampu mengontrol siklooksigenase I dan II sehingga mencegah aktifitas prostaglandin dan mngurangi rasa sakit/ nyeri serta meningkatkan mood sehingga bisa berperan sebagai penenang anagetic alami.