Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI

KUNJUNGAN ULANG TRIMESTER II


NY. R UMUR 36 TAHUN G1P0Ab0Ah0 HAMIL 24 MINGGU 6
HARI DENGAN ANEMIA RINGAN
DI BPS DWI MARYATI GUNUNG KIDUL

Disusun oleh :

1. Bella Lusiana W P (120041)


2. Pramisti Tiara M (120248)

AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2014/2015

LEMBAR PERSETUJUAN
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Patologi

Ny.R Umur 36 Tahun G1P0Ab0Ah0 Hamil 24 Minggu 6 Hari dengan


Anemia Ringan

Di BPS Dwi Maryati Gunung Kidul

Dipersiapkan dan disusun oleh :

1. Bella Lusiana W P (120041)


2. Pramisti Tiara M (120248)

Telah disetujui untuk diseminarkan di depan penguji

Pada tanggal 13 Desember 2014

Mengetahui

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

(Retno Heru S, SST.Keb., MPH ) ( Dwi Maryati S. ST)

2
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Patologi

Ny.R Umur 36 Tahun G1P0Ab0Ah0 Hamil 24 Minggu 6 Hari

dengan Anemia Ringan

Di BPS Dwi Maryati Gunung Kidul

Dipersiapkan dan disusun oleh :

1. Bella Lusiana W P (120041)


2. Pramisti Tiara M (120248)

Telah disetujui untuk diseminarkan didepan penguji

Pada tanggal Desember 2014

Mengetahui :

Penguji I Penguji II

(Eka Nur Rahayu S.SiT., MPH) (Yuni Fitriana S.SiT., M.HKes)

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt karena atas rahmat dan karuniaNya,
kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen kami berupa sebuah
makalah yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Patologi Ny.R Umur
36 Tahun G1P0Ab0Ah0 Hamil 24 Minggu 6 Hari dengan Anemia Ringan
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Makalah ini disusun
sebagai tugas untuk presentasi kasus PKK II. Dalam penyusunan makalah ini
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Drs. Henri Soekirdi,M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan


Yogyakarta
2. Retno Heru, SST.Keb., MPH selaku Dosen Pembimbing Akademik
3. Dwi Maryati, S.ST selaku pembimbing Lahan di BPS Dwi Maryati
4. Semua pihak yang telah bersedia membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.

Dengan keterbatasan waktu dan kemapuan yang ada, kami menyadari


bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu penulis mengharpkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga
dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Penulis

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ iii

KATA PENGANTAR.......................................................................................... iv

DAFTAR ISI....................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penulisan.. 3
D. Manfaat Penulisan 3

BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................... 5

A. Anemia Kehamilan............................................................................... 5
B. Gejala Klinis Anemia pada Kehamilan................................................. 8
C. Dampak Anemia 8
D. Penatalaksanaan.................................................................................... 9
E. Pencegahan........................................................................................... 10

BAB III TINJAUAN KASUS............................................................................. 11

A. Pengkajian............................................................................................. 11
B. Interprestasi Data.................................................................................. 16
C. Diagnose Potensial................................................................................ 17
D. Antisipasi Tindakan Segera................................................................... 18
E. Perencanaan.......................................................................................... 18
F. Pelaksanaan........................................................................................... 18
G. Evaluasi................................................................................................. 20

BAB IV PEMBAHASAN................................................................................... 21

5
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 24

A. Kesimpulan........................................................................................... 24
B. Saran..................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium
Development Goals (MDGs) Sesuai target Nasional menurut MDGs yaitu
menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar dari Angka Kematian Ibu pada
tahun 1990 (450 per 100.000) menjadi 102 per 100.000 yang ingin dicapai
pada tahun 2015. Penurunan Angka Kematian ibu merupakan salah satu
targetnya.
Menurut laporan World Health Organization (WHO) diperkirakan
diseluruh dunia terdapat sekitar 536.000 wanita meninggal dunia akibat
masalah persalinan. Dari jumlah tersebut, 99% di antaranya terjadi di Negara-
negara berkembang (Bambang, 2007).
Mortalitas dan morbiditas pada waktu hamil dan bersalin adalah
masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50%
kematian wanita usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan
kehamilan (Saifuddin, 2006).
Pada tahun 2005 WHO melaporkan bahwa prevalensi anemia pada
kehamilan secara global sebesar 55% dan pada umumnya terjadi pada
trimester ketiga. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia tahun 2010
adalah70% atau 7 dari 10 wanita hamil menderita anemia (Sunita, 2011).
Angka Kematian Ibu (AKI) diIndonesia adalah yang tertinggi bila
dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Salah satu faktor
penyebab tidak langsung kematian ibu hamil adalah anemia. Kematian ibu
banyak terjadi pada masa sekitar persalinan yang sebenarnya dapat dicegah
melalui kegiatan yang efektif seperti pemeriksaan kehamilan
berkesinambungan, pemberian gizi yang memadai dan lain-lain (Manuaba,
2007).

Menurut data pencapaian AKI Indonesia berdasarkan hasil Analisis


Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 AKI di Indonesia
adalah 228/100.000 kelahiran hidup, sementara data yang tercatat pada

1
Departemen Kesehatan berdasarkan hasil laporan dari seluruh Dinas
Kesehatan Propinsi di Indonesia AKI Indonesia 119 per 100.000 kelahiran
hidup. Penyebab utama kematian ibu langsung adalah perdarahan 28%,
eklampsia 24%, dan infeksi 11%. Penyebab tidak langsung adalah anemia
51% (Depkes, 2007).

Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena ibu hamil mengalami


hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan volum 30 % sampai40 % yang
puncaknya pada masalah kehamilan, persalinan, nifas, seperti abortus,
prematur,partus lama, perdarahan post partum, syok,infeksi baik inra partum
maupun post partum bahkan sampai dapat menyebabkan kematian ibu. Oleh
karena itu, anemia defisiensi besi ini memerlukan perhatian yang serius oleh
semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
kesehatan di Indonesia (Manuaba, 2010). Tablet besi sangat diperlukan pada
ibu hamil untuk pembentukan hemoglobin, sehingga pemerintah Indonesia
mengatasinya dengan mengadakan pemberian suplemen besi untuk ibu hamil
mulai tahun 1974, namun hasilnya belum memuaskan (Depkes, 2003).

Di BPS Dwi Maryati Gunung Kidul angka kejadian ibu hamil dengan
anemia relative rendah, namun dibandingkan dengan kejadian kehamilan
patologi yang lain, kejadian kehamilan dengan anemia lebih sering ditemui.
Upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Di BPS Dwi Maryati Gunung
Kidul untuk mencegah terjadinya ibu hamil dengan anemia sudah dilakukan
seperti menganjurkan ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC sesering
mungkin selama kehamilan minimal 7 kali ANC, pemberian tablet Fe minimal
90 tablet selama kehamilan, Cek Hb dilakukan pada setiap Trimester, namun
kejadian ibu hamil dengan anemia Di BPS Dwi Maryati Gunung Kidul
kebanyakan dialami oleh masyarakat dengan ekonomi rendah dan Ibu yang
memiliki tingkat pengetahuan kurang dikarenakan tablet Fe yang diberikan
tidak dikonsumsi secara rutin dengan alasan lupa, bosan, dan malas.

B. Rumusan Masalah

2
Berdasarkan latar belakang diatas kami mengambil rumusan masalah
Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.R Primigravida Hamil 24
Minggu 6 Hari dengan Anemia Ringan Di BPS Dwi Maryati Gunung Kidul

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil patologi
dengan anemia ringan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengkaji data pasien meliputi data subjektif dan objektif.
b. Mampu menginterprestasikan data dan menentukan diagnose dan
masalah.
c. Mampu menentukan diagnosa masalah potensial.
d. Mampu menentukan antisipasi tindakan segera.
e. Mampu membuat rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
anemia ringan.
f. Mampu melaksanakan tindakan sesuai rencana asuhan.
g. Mampu melakukan evaluasi dari hasil tindakan yang telah dilakukan.

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi mahasiswa
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan
pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada
ibu.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada asuhan
fisiologis
3. Bagi klien dan keluarga
Agar klien dan keluarga mengetahui dan memahami perubahan fisiologis
yang terjadi pada kehamilan secara fisiologis maupun psikologis serta
masalah pada kehamilan sehingga timbul kesadaran bagi klien untuk
memperhatikan kehamilannya.
4. Bagi Lahan praktik
Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan
untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatanbagi masyarakat dan selalu
menjaga mutu pelayanan.
5. Bagi Masyarakat

3
Merupakan informasi kepada masyarakat tentang perubahan fisiologi yang
terjadi pada kehamilan baik secara biologis dan psikologis serta masalah
pada kehamilan.

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Anemia Kehamilan
1. Definisi
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar
haemoglobin hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Pada
penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah
(Haemoglobin/ Hb) dibawah normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya
zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asama folat dan
vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan
zat besi.
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh
kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk
eritropoesis tidak cukup yang ditandai dengan gambaran sel darah merah
hipokrom-mikrositer, kadar besi serum (serum iron), dan jenuh transferin
menurun, kapasitas besi total meninggi dan cadangan besi dalam sumsum
tulang serta ditempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali
(Ai Yeyeh, 2010)
Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah
atau penurunan konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia

5
yang diterima secara umum adalah kadar HB <12.0 gr% dan wanita hamil
dibawah 11 gr% (Varney, 2006)
2. Fisiologi Anemia
Anemia pada kehamilan yang disebabkan kekurangan zat besi
mencapai kurang lebih 95%. Terjadinya peningkatan volume darah selama
hamil menyebabkan hemodilusi atau pengenceran darah sehingga kadar
HB mengalami penurunan dan terjadi anemia (Varney, 2007). Hemodilusi
dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologis dalam kehamilan
untuk meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam
masa hamil. Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah
oleh karena perubahan sirkulasi yang semakain meningkat terhadap
plasenta. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester 2
kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke-9 dan meningkatnya
sekitar 100mm, dan menurun sedikit menjelang aterm serta kembali
normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatan volume plasma
seperti laktogen plasma yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron
(Ai yeyeh, 2010).
3. Macam macam anemia
a. Anemia zat besi
Anemia yang sering terjadi dikehamilan adalah anemia akibat
kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena kurang
masuknya unsure zat besi dalam makanan dan gangguan absorbsi.
b. Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi
asam folat.
c. Anemia hipoplastik
Anemia pada ibu hamil yang disebabkan karena sumsum tulang
kurang mampu membuat sel sel darah merah, dimana etiologinya
belum dapat diketahui dengan pasti kecuali sepsis, sinar rontgen, racun
dam obat-obatan.
d. Anemia hemolitik
Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah yang
yterlalu cepat. Yaitu pada penyakit malaria.
4. Penggolongan Anemia
Klasifikasi menurut Depkes RI (2000):
a. Tidak anemia : 11 gr%

6
b. Anemia : < 11 gr% 2)
Klasifikasi anemia menurut WHO:
a. Normal : 11 gr %
b. Anemia ringan : 9-10 gr % c)
c. Anemia sedang : 7-8 gr% d) Anemia berat : < 7 gr% 3)

Klasifikasi menurut Manuaba (2010):

a. Tidak anemia : Hb 11 gr %
b. Anemia ringan : Hb 9-10 gr %
c. Anemia sedang : Hb 7-8 gr %
d. Anemia berat : Hb < 7 gr %
5. Penyebab anemia
Menurut mochtar 1998, disebutkan bahwa penyebab terjadinya
anemia adalah :
a. Kurangnya gizi / mal nutrisi
Disebabkan karena kekurangan gizi kemungkinan akan mengalami
anemia
b. Kurang zat besi dalam diet
Diet berpantang telur, daging, hati atau ikan dapat membuka
kemungkinan menderita anemia karena diet.
c. Mal absorbsi
Penderita gangguan penyerapan zat besi dalam usus dapat menderita
anemia, bias terjadi karena gangguan pencernaan atau dikonsumsinya
substansi penghambat penyerapan besi seperti kopi the atau serat
makanan tertentu tanpa asupan zat besi yang cukup.
d. Penyakit-penyakit kronis
penyakit penyakit kronis seperti TBC, Cacing usus, dan malaria
dapatmenyebabkan anemia.
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi
dan perdarahan akut dahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi.
Kebutuhan ibu selama kehamilan adalah 800mg besi, diantaranya
300mg untuk janin plasenta dan 500mg untuk pertambahan eritrosit
ibu. Dengan demikian ibu membutuhkan tambahan sekitar 2-3mg besi
perhari (Saifudin, 2008). Menurut arisman 2004, wanita hamil yang
berusia <20tahun atau >30tahun, paritas tinggi, dan berpendidikan
rendah umumnya tidak pernah mengenal tablet besi selama hamil.

7
e. Kehilangan banyak darah semakin sering seseorang mengalami
kehamilan dan persalinan dan semakin banyak kehilangan zat besi dan
akan mengalami anemia, terutama wanita yang mengalami perdarahan
dipersalinan yang lalu memiliki resiko terkena anemia di kehamilan
berikutnya.

B. Gejala klinis anemia defisiensi zat besi pada kehamilan


Manifestasi klinis dari anemia defisiensi zat besi sangat bervariasi,
bisa hampir tanpa gejala, bisa juga agejala-gajala penyakit dasarnya yang
menonjol, ataupun bisa ditemukan gejala anemia bersama-sama dengan gejala
penyakit dasarnya. Gejala-gajala dapat berupa kepala pusing, palpitasi,
berkunang-kunang, perubahan jaringan epitel kuku,gangguan system
neuromuscular, lesu, lemah, lelah, disphalgia dan pembesaran kelenjar limfa.
Bila kadar Hb < 7 gr%/dl maka gejala-gejala anemia akan jelas. Nilai ambang
batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu hamil didasarkan
pada criteria WHO ditetapkan 3 kategori, yaitu: normal > 11gr%/dl, ringan 8-
11 gr%/dl, berat < 8gr%/dl (Yulianti, 2011).

C. Dampak anemia pada kehamilan


Bagi Ibu, Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya
resiko rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup
mendapat pasokan oksigen. abortus, partus immature atau premature,
gangguan proses persalinan seperti inertia, atonia, partus lama, perdarahan
atonis. Gangguan pada masa nifas seperti sub involusi rahim, daya tahan
terhadap infeksi dan stress kurang, produksi ASI rendah.
Selain itu anemia pada ibu hamil berdampak pada janin seperti angka
prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, angka kematian perinatal
meningkat. dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi
( Rukiyah, 2001).

8
D. Penatalaksanaan
Menurut setiawan Y (2006) dijelaskan bahwa pencegahan dan terapi anemia
pada kehamilan berdasarkan klasifikasi dari anemia itu sendiri, diantaranya :
a. Anemia bagi wanita hamil
Saat hamil zat besi dibutuhkan lebih banyak dibandingkan saat
tidak hamil. Pada kehamilan memerlukan tambahan zat besi guna
meningkatkan jumlah sel darah merah dan plasenta. Kebutuhan zat besi
disetiap trimester kehamilan berbeda. Terutama pada trimester kedua dan
ketiga wanita hamil memerlukan tambahan zat besi dalam jumlah yang
banyak. Untuk itu wanita hamil trimester dua dan tiga diberi sulfas
ferrosus atau glukonas ferrosus yang mana diminum 1 tablet sehari,
selain itu wanita hamil disarankan untuk makan lebih banyak protein dan
sayuran yang banyak mengandung mineral dan vitamin terutama sayuran
hijau yang banyak mengandung zat besi.
b. Anemia megaloblastik
Pencegahannya adalah apabila pemberian zat besi tidak berhasil
maka ditambah dengan asam folat, adapun terapinya adalah asam folat
15-30mg/hari, vitamin b12 1,25mg/hari, sulfas ferrosus 500mg/hari. Pada
kasus berat dan pengobatan per oral dirasa lambat maka harus diberikan
transfusi darah.
c. Anemia hipoplastik
Anemia ini dianggap komplikasi kehamilan dimana
pengobatannya adalah dengan trasfusi darah.
d. Anemia hemolitik
Pengobatan dengan transfuse darah.
e. Anemia lainnya
Dengan pemeriksaan darah minimal dilakukan 2 kali selama
kehamilan yaitu pada trimester 1 dan 3. Dengan pertimbagan bahwa
sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, maka diberikan tablet besi
sebanyak 90 tablet untuk ibu hamil trimester 3.

Pencegahan anemia terutama untuk wanita hamil, wanita pekerja,


maupun wanita yang telah menikah prahamil sudah dilakukan secara nasional
yaitu dengan pemberian suplemen zat besi. Ibu hamil sangat disarankan untuk

9
mengkonsumsi ini selama 3 bulan yang harus diminum setiap hari
(Arief,2008).
Pemberian zat besi dimulai saat rasa mual dan muntah hilang yaitu
memasuki usia kehamilan 16 minggu, dikonsumsi satu tablet sehari selama
minimal 90 hari (Salmah, dkk, 2006).
Pemerintah Indonesia mulai menerapkan dan terfokus pada pemberian
tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Ibu hamil mendapatkan tablet
tambah darah 90 tablet selama kehamilannya. Program ini dilaksanakan
dengan harapan setiap ibu hamil secara teratur memeriksakan kehamilannya
di puskesmas atau posyandu selama masa kehamilannya (Depkes RI, 2010).

10
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI


KUNJUNGAN ULANG TRIMESTER II
NY.R UMUR 36 TAHUN G1P0Ab0aAh0 HAMIL 24 MINGGU 6 HARI
DENGAN ANEMIA RINGAN
DI BPS DWI MARYATI GUNUNG KIDUL

No.MR : 162

Tanggal Masuk : 05 November 2014, Pukul : 16.00 WIB

I. Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Identitas Istri suami

Nama : Ny. R Tn.S

Umur : 36 tahun 34 tahun

Agama : Islam Islam

Suku bangsa : Jawa, Indonesia Jawa, Indonesia

Pendidikan : SMP SMA

Pekerjaan : IRT Wiraswasta

Alamat : Sabrang, Watusigar

2. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan sering pusing dan cepat lelah

11
4. Riwayat menstruasi
a. Menarche : Ibu mengatakan saat umur 12 tahun
b. Siklus : Ibu mengatakan 28 hari
c. Lamanya : Ibu mengatakan 6-7 hari
d. Banyaknya : Ibu mengatakan 2-3 x ganti
pembalut/ hari
e. Teratur/ tidak : Ibu mengatakan teratur
f. Disminorhea : Ibu mengatakan tidak
pernah nyeri saat haid dan tidak keputihan.
5. Riwayat Perkawinan

Ibu mengatakan ini adalah pernikahan yang pertama, menikah sejak


umur 34 tahun, lama pernikahan 2 tahun.

6. Riwayat Obstetrik

Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama.

7. Riwayat Kontrasepsi

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.

8. Riwayat Kehamilan Sekarang


a. Ibu mengatakan gerakan janin pertama kali dirasakan pada saat
umur kehamilan kurang kebih 4bulan.
b. Imunisasi TT : - TT1 : saat SD
- TT2 : saat SD
- TT3 : caten
c. Pemeriksaan atau keluhan dalam kehamilan

Trimester Masalah atau Keluhan Pendidikan kesehatan /


Tindakan
I Mual muntah Memberikan KIE tentang
mual muntah, terapi
dimenhydrinate 1x50mg dan
paracetamol 3x500mg
II Lelah, sering pusing Ketidaknyamanan dalam
kehamilan, tanda bahaya

12
kehamilan TM II

d. Riwayat penyakit
1) Riwayat penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit baik
menurun, menular, maupun kronis seperti DM, TBC,
hipertensi, hepatitis, jantung, kanker dll.
2) Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit baik
menular, menurun, maupun kronis.
3) Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan baik dari keluarganya maupun keluarga
suaminya tidak ada yang menderita penyakit baik menular,
menurun, maupun kronis.
e. Pola kebiasaan sehari-hari
1) Nutrisi
Makan :3x/hari, Jenis nasi,lauk,sayur kadang-kadang porsi
1 piring sedang
Minum` :6-8 gelas/hari, jenis air putih, teh, susu
Keluhan: Kurang suka dengan sayuran hijau
2) Eliminasi
BAB :1x/hari,warna kuning kecoklatan,konsistensi
lembek
BAK : 5-7x/hari, warna kuning jernih, bau khas urin
Keluhan: tidak ada
3) Istirahat
Siang : 1 jam Malam : 5-7 jam
Keluhan : tidak ada
4) Aktifitas
Ibu mengatakan sebagai ibu rumah tangga aktivitasnya
yaitu menyapu, mencuci dan mengepel dibantu oleh suami,
memasak dibantu ibu
5) Personal hygiene
Ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas
3x/minggu, ganti pakaian sesuai kebutuhan, potong kuku
1x/minggu
6) Seksualitas
Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
7) Pola psikososial spiritual

13
- Ibu mengatakan merasa senang dengan kehamilannya.

- Ibu mengatakan pengambilan


keputusan dilakukan secara musyawarah

- Ibu mengatakan seluruh keluarganya sangat mendukung


kehamilannya

- Ibu mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan.

B. Data Penunjang Subyektif


1. HPHT : 15 Mei 2014
2. BB sebelum hamil : 43 kg

C. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Vital Sign :TD : 100/ 60 mmHg N : 80x/ menit
R : 22 x/ menit S : 36, 5 0c
d. TB : 144 cm
e. BB sekarang : 51 kg
f. LILA : 24 cm

2. Pemeriksaan Fisik

Kepala : Bersih, tidak ada benjolan, tidak ada kelainan.

Muka : Tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum, sedikit pucat

Mata : Simetris, conjungtiva anemis, sklera tidak ikterik.

Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada secret.

Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen.

14
Mulut : Bibir pucat, tidak ada stomatitis, Tidak carries pada gigi.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis.

Payudara : Simetris, tidak ada benjolan, puting susu menonjol, areola


hyperpigmentasi.

Abdomen: tidak ada luka bekas operasi, ada linea nigra, tidak ada
striae gravidarum
Palpasi : TFU :21cm
- Leopold I : Ballotement (+)
- Leopold II : Tidak dilakukan
- Leopold III : Tidak dilakukan
- Leopold IV : Tidak dilakukan
DJJ : 137x/menit

Genitalia : Tidak dikaji

Ekstremitas : atas dan bawah simetris, tidak ada oedem, tidak


ada varises

3. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada tanggal 05 November 2014 jam


16.10 wib. Hb : 9 gr %, proteinurine (-), glukosa (-)

4. Hari Perkiraan Lahir : 15 05 2014


(+7) (-3) (-1)

22 - 02 - 2015

5. UK : 15 Mei 2014 = 2 minggu 2 hari


Juni = 4 minggu 2 hari
Juli = 4 minggu 3 hari
Agustus = 4 minggu 3 hari
September = 4 minggu 2 hari

15
Oktober = 4 minggu 3 hari

5 November = 5 hari

22 minggu 20 hari
= 24 minggu 6 hari

II. INTERPRETASI DATA


A. DIAGNOSA KEBIDANAN

Ny.R usia 36 tahun G1P0Ab0Ah0 hamil 24 minggu 6 hari dengan


anemia ringan. Janin tunggal, hidup, intrauterine.
Data Dasar :

1. Data Subyektif :
a. Ibu mengatakan namanya Ny. R umur 36 tahun
b. Ibu mengatakan HPHT tanggal 15 Mei 2014
c. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan belum pernah
keguguran
d. Ibu mengatakan akhir-akhir ini cepat lelah dan pusing.
2. Data Obyektif :
a. Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

TB/BB : 144 cm/51 kg

LILA : 24 cm

Vital sign: TD : 100/ 70 mmHg N : 80x/ menit

S : 36, 5 0C R : 22 x/ menit

b. Pemeriksaan fisik

16
Mata : Konjungtiva anemis

Mulut : bibir pucat

Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, ada line nigra

TFU : 21 cm

Leopold : Ballotement (+)

DJJ : 137x/menit

c. Pemeriksaan Penunjang (5 November 2015)

HB : 9 gr%
Protein Urin : (-)
Glukosa : (-)

B. MASALAH
Ibu mengatakan mudah lelah dan sering pusing

C. KEBUTUHAN MASALAH
1. Berikan KIE tanda gejala anemia

III.DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA


Tidak ada

V. PERENCANAAN
Tanggal : 5 November 2014 Pukul : 16.20 WIB
1. Informasikan kepada ibu hasil pemeriksaan.
2. Jelaskan KIE tentang Anemia.
3. Jelaskan penyebab anemia yang terjadi pada ibu.
4. Jelaskan KIE tentang tanda gejala anemia.
5. Jelaskan dampak anemia pada ibu hamil.
6. Anjurkan ibu untuk memakan makanan yang bergizi seimbang.

17
7. Berikan tablet Fe dan vit.C .
8. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika
ada keluhan.
9. Lakukan dokumentasi.

VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 5 November 2014 Pukul : 16.21 WIB
1. Menginformasikan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa secara umum
keadaan ibu baik, akan tetapi saat ini ibu mengalami anemia. Tensi 100/70
mmHg, N 80x/menit, suhu 36, 5 0C , R 22x/menit, BB 51 kg, Hb 9 gr%
dan keadaan janin saat ini baik DJJ 137x/menit.
2. Menjelaskan KIE tentang Anemia yaitu kondisi dimana sel darah merah
menurun (kadar Hb <12 gr/dl) sehingga daya angkat oksigen untuk
kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin berkurang.
3. Menjelaskan kepada ibu penyebab anemia yaitu bisa karena kurangnya
zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat dan
vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan
zat besi.

18
4. Menjelaskan KIE tanda gejala anemia, diantaranya seperti yang ibu alami
saat ini yaitu mudah lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan
lesu.
5. Menjelaskan dampak anemia ibu hamil yaitu bisa menyebabkan
perdarahan, dan pada janin bisa mnyebabkan prematuritas atau janin lahir
kurang bulan, berat badan bayi lahir rendah, dan keguguran.
6. Memotivasi ibu untuk banyak memakan makanan yang mengandung
banyak zat besi seperti telur, susu, hati, ikan, daging, kacang-kacangan
(tempe, tahu, kedelai, kacang hijau), sayuran hijau ( kangkung, bayam,
katu), dan buah-buahan (jeruk, jambu biji, pisang) dan perhatikan pula
pola makan teratur 3x sehari agar kesehatan ibu dan janin baik,minum
susu.
7. Memberikan ibu mikronutrien tablet Fe 1x250mg dan Vit.C 1x100mg
yang diminum satu tablet pada malam hari menggunakan air air putih atau
air jeruk. Jangan diminum menggunakan teh, kopi, atau susu karena bisa
menghambat penyerapan obat.
.
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau
jika ibu ada keluhan.
9. Melakukan dokumentasi hasil tindakan pada buku KIA.

VII. EVALUASI
Tanggal : 5 November 2014 Pukul : 16.20 WIB
1. Ibu sudah mengerti dengan hasil pemeriksaan. Tensi 100/70 mmHg, N
80x/menit, suhu 36, 5 0C , R 22x/menit, BB 51 kg, kedaan janin saat ini
baik DJJ 137x/menit dan ibu mengalami anemia dengan Hb 9 gr%.
2. Ibu sudah mengerti dan paham tentang anemia.
3. Ibu sudah paham tentang penyebab anemia.
4. Ibu suda paham tentang tanda gejala anemia dan ibu mampu menyebutkan
kembali tanda gejala anemia seperti mudah lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang, dan lesu.
5. Ibu sudah paham dampak anemia pada ibu hamil yang bisa terjadi pada
janinnya.
6. Ibu sudah mengerti tentang gizi seimbang yang harus dipenuhi dan
bersedia untuk memenuhinya.
7. Ibu sudah diberikan tablet Fe dan vit.C dan ibu bersedia meminumnya.

19
8. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika
ada keluhan.
9. Dokumentasi telah dilakukan pada buku KIA.

20
BAB IV
PEMBAHASAN

Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau


penurunan konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia yang diterima
secara umum adalah kadar HB <12.0 gr% dan wanita hamil dibawah 11 gr%
(Varney, 2006)
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin
hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Gejala yang paling umum
dari anemia selama kehamilan adalah kulit, bibir, dan kuku pucat, merasa lelah
atau lemah, pusing, sesak napas, detak jantung yang cepat, sulit berkonsentrasi
Klasifikasi anemia menurut Manuaba (2010) terbagi menjadi 4 macam
yaitu, tidak anemia ( Hb 11 gr % b), anemia ringan (Hb 9-10 gr %), anemia
sedang (Hb 7-8 gr %), anemia berat ( Hb < 7 gr %).
Bagi Ibu, Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya resiko
rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat
pasokan oksigen. abortus, partus immature atau premature, gangguan proses
persalinan seperti inertia, atonia, partus lama, perdarahan atonis. Gangguan pada
masa nifas seperti sub involusi rahim, daya tahan terhadap infeksi dan stress
kurang, produksi ASI rendah. Selain itu anemia pada ibu hamil berdampak pada
janin seperti angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, angka kematian
perinatal meningkat. dan gangguan pada janin seperti abortus, dismaturitas,
mikrosomi ( Rukiyah, 2001).
Penatalaksanaan anemia menurut Setiawan Y (2006) dibutuhkan lebih
banyak zat besi dibandingkan saat tidak hamil. Pada kehamilan memerlukan
tambahan zat besi guna meningkatkan jumlah sel darah merah dan plasenta.
Kebutuhan zat besi disetiap trimester kehamilan berbeda. Terutama pada trimester
kedua dan ketiga wanita hamil memerlukan tambahn zat besi dalam jumlah yang
banyak. Untuk itu wanita hamil trimester dua dan tiga diberi sulfas ferrosus atau
glukonas ferrosus yang mana diminum 1 tablet sehari, selain itu wanita hamil

21
disarankan untuk makan lebih banyak protein dan sayuran yang banyak
mengandung mineral dan vitamin terutama sayuran hijau yang banyak
mengandung zat besi.
Pemberian zat besi dimulai saat rasa mual dan muntah hilang yaitu
memasuki usia kehamilan 16 minggu, dikonsumsi satu tablet sehari selama
minimal 90 hari (Salmah, dkk, 2006).
Pengkajian kasus di lapangan ibu hamil G1P0AO dengan anemia ringan
diketahui kadar Hb 9 gr/dl dan ditandai dengan keadaan umum ibu yang tampak
lemah, bibir nampak pucat, konjugtiva pucat. Kondisi ini apabila tidak segera
ditangani akan mengakibatkan anemia sedang bahkan mengarah anemia berat.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut dilapangan kami memberikan asuhan
berupa pemberian tablet Fe dan memotivasi ibu untuk rutin mengkonsumsi tablet
Fe serta memberikan pendidikan kesehatan (KIE) anemia pada ibu hamil, nutrisi,
tanda gejala anemia pada ibu hamil, dampak anemia pada ibu hamil, dan
menganjurkan ibu untuk menjaga pola istirahat serta mengingatkan ibu untuk
melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi untuk cek kadar Hb dan apabila ibu
mengalami keluhan.

Berdasarkan analisa kami, asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan


anemia ringan yang dilakukan dan diberikan di lapangan sudah sesuai dengan
teori. Ibu diberikan tablet Fe 1x250mg yang dikonsumsi satu tablet pada malam
hari. Selain memberikan tablet Fe juga diberikan motivasi ibu untuk
mengkonsumsi tablet Fe tersebut secara teratur untuk membantu meningkatkan
kadar HB, karena apabila kadar HB tetap rendah ( <11 grdl) akan berdampak
buruk bagi ibu dan janin yaitu dapat mengakibatkan dampak anemia ibu hamil
yaitu bisa menyebabkan perdarahan, dan pada janin bisa mnyebabkan
prematuritas atau janin lahir kurang bulan, berat badan bayi lahir rendah, dan
keguguran. Untuk itu sangat perlu dilakukan pemantauan kadar HB pada ibu
hamil terutama ibu hamil dengan anemia. Asuhan yang diberikan selanjutnya
adalah menganjurkan dan memotivasi ibu untuk makan lebih banyak dari sebelum
hamil dan makan makanan bergizi yang mengandung karbohidrat, protein,
vitamin, mineral, dan zat besi seperti nasi, telur, ikan, tahu, tempe, daging, susu,

22
dan sayuran hijau seperti bayam, kangkung, buncis, sawi, dan daun katup yang
mana dalam sayuran hijau tersebut banyak mengandung zat besi yang dapat
membantu meningkatkan kadar HB. Dan mengingatkan ibu untuk tetap menjaga
pola istirahat.

23
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
yang kami lakukan pada Ny.R Umur 36 Tahun G1P0Ab0Ah0 Hamil 24
Minggu 6 Hari Di BPS Dwi Maryati Gunung Kidul, dapat disimpulkan
bahwa Ny. R hamil trimester II dengan anemia ringan. Dan telah
dilakukan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil yang mengalami
anemia.
Dengan diberikan asuhan tersebut ibu hamil dengan anemia akan
termotivasi untuk mengkonsumsi tablet Fe secara rutin dan memenuhi asupan
nutrisi seimbang guna meningkatkan kadar HB dalam darah. Dalam studi
kasus ini asuhan yang diberikan di lapangan sudah sesuai dengan asuhan
yang dijelaskan didalam teori.

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa di harapkan lebih mahir dalam memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan anemia, karena sampai saat ini anemia
pada ibu hamil masih menjadi salah satu faktor penyebab AKI jadi
mahasiswa harus mempunyai skill dan pengetahuan yang tinggi agar
mampu memberikan asuhan kebidanan yang lebih baik.

2. Bagi BPS Dwi Maryati Gunung Kidul


Untuk BPS Di Dwi Maryati Gunung Kidul diharapkan tetap
memberikan pelayanan yang baik kepada pasien dan perlu
mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pelayanan
kesehatan, khususnya kesehatan ibu dan anak.

3. Bagi masyarakat
Untuk masyarakat khususnya ibu hamil diharapkan dapat
melakukan ANC secara rutin karena dengan ANC itulah dapat dikeetahui

24
perkembangan janin dan bisa dideteksi secara dini adanya komplikasi
selama kehamilan. Selain itu diharapkan masyarakat bersedia mematuhi
anjuran yang diberikan oleh petugas kesehatan guna untuk
mengantisipasi masalah yang mungkin akan terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Pawiroharjo, Sarwono, 2006,Ilmu Kebidanan, Jakarta, Tridasa Printer

Pawiroharjo, Sarwono, 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal. Jakarta, YBP Sarwono Prawirohardjo

Syaifudin, Abdul 2002, Maternal dan Neonatal, Jakarta, YBT SP

25
Syaifudin, Abdul, 2002, Ilmu Kandungan, Jakarta, , YBT SP

Varney, 2006, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Jakarta, EGC

26

Anda mungkin juga menyukai