I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat mengetahui [rpses ekatraksi suatu zat dari bahan
yang terdapat dialam.
Secara kimia :
Ekstraksi
- Ekstraksi padat-cair
Merupakan transfer difusi komponen terlarut dari padatan
inert kedalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang
bersifat fisik karenakomponen terlarut kemudian
dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami
perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dilakukan
jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solven
pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila
padatan hanya sdikit larut dalam pelarut. Namun sering
SATUAN PROSES 1
juga digunakan pada padatan yang larut karena
efektivitasnya.
Destilasi
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan percobaan kecepatan atau kemudahan
menguap (volatilitas) bahan dalam pemyulingan campuran zat
dididihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian
didinginkan kembali dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini
merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan
massa.
Destilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan
komponen yang ditunjukkan untuk memisahkan pelarut dan
komponen pelarutnya. Hasil destilasi disebut destilat dan
sisanya disebut residu. Prosedestilasi dapat dibagi menjadi
bebarapa jenis :
a. Destilasi bertingkat
Teknik atau pemisahan campuran berupacairan yang
bertujuan untuk memproses lebih dari satu jenis komponen.
b. Destilasi fraksional
Teknik pemisahan campuran berupa cairan heterogen yang
bertujuan untuk memisahkan fraksi-fraksi / komponen yang
terdapat didalam cairan tersebut.
c. Destilasi vakum
Destilasi tanpa pemanasan dan berlangsung pada tekanan
rendah. Tekanan diturunkan sampai terjadi pendidihan.
SATUAN PROSES 2
- 2 mg besi
- 0,
Asam lemak Jumlah % 06
SATUAN PROSES 3
Sifat fisik dan kimia
Karakteristik Nilai
SATUAN PROSES 4
5. Residu dikeringkan dalam oven, kemudian dikeringkan pula dalam
desikator yang telah diisi kalium klorida anhidrid.
6. Menentukan kandungan lemak yang terbentuk.
V. DATA PENGAMATAN
Berat Labu ukur : 172 gram
Berat Labu + Minyak kemiri : 360 gram
Berat Minyak kemiri :188 gram
Warna kemiri sebelum percobaan : kekuningan
Warna kemiri setelah percobaan : putih kekuningan
Berat labu + minyak kemiri setelah destilasi : 220 gram
Berat minyak kemiri setelah destilasi : 47,46 gram
SATUAN PROSES 5
Data Percobaan
Perlakuan Pengamatan
SATUAN PROSES 6
VI. PERHITUNGAN
m
1. minyak = v
60 gr
= 47,46 ml
= 1,264 gr/ml
= 60-47,46
= 12,54 %
material balance
input = output
60 gr + 197,25 gr = 65 gr + 188 gr
257,25 gr = 253 gr
( tidak balance )
SATUAN PROSES 7
Methanol = .v
= 197,25 gr
M HO = .v
= 1 gr/ml . 65 ml
= 65 gr
input = output
188 gr = 179,66 gr
( tidak balance )
SATUAN PROSES 8
VII. KESIMPULAN
Ekstraksi adalah suatu poses pemisahan dari bahan padat maupun cair
dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak
substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya.
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap bahan dalam
penyulingan campuran zat dididihkan.
Berat minyak kemiri setelah destilasi = 47,46 gr
Volume etanol sebelum percobaan = 250 ml
Volume etanol setelah percobaan = 132,2 ml
Penggunaan etanol pada percobaan ekstraksi dikarenakan banyak
komponen yang bisa larut di dalamnya, dibandingkan dengan air yang ada
beberapa komponen tidak bisa terekstrak.
VIII. PERTANYAAN
SATUAN PROSES 9
a) Apa yang dimaksud dengan ekstraksi?
Jawab:
Ekstraksi adalah suatu poses pemisahan dari bahan padat maupun
cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat
mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya.
SATUAN PROSES 10
Rumus bangun lemak:
HC O C - R
HC O C - R
HC O C - R
SATUAN PROSES 11
GAMBAR ALAT
Proses Destilasi
SATUAN PROSES 12
Proses Ekstraksi
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengenal dan memahami sifat-sifat asam dan basa senyawa
organik.
2. Mengenal perbedaan tingkat keasaman antara senyawa alifatis dan
aromatik.
SATUAN PROSES 13
3. H2SO4
4. Metanol
V. DASAR TEORI
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum H+)
secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kesil dari 7. Asam adalah
suatu zat yang dapat memberi proton kepada zat lain atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam
bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk
garam. Contoh asam adalah asam asetat dan asam sulfat. Asam
umumnya berasa masam, walaupun demikian mencicipi rasa masam
terutama asam pekat dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium
ketika dilarutkan dalam air. Garam dalam pelajaran kimia adalah
senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif
(anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan).
SATUAN PROSES 14
Kereaktifan : Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan
logam
Hantaran Listrik : Asam, walaupun tidak selalu ionik,
merupakan elaktrolit
Mempunya rasa pahit dan merusak kulit. Terasa licin bila terkena
kulit
Dapat merubah kertas lakmus dari merah menjadi biru
SIFAT KIMIA
Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu
kesetimbangan reaksi berada jauh dikanan, terdapat banyak H2O,
hampir seluruh asam terurai). Misalnya nilai Ka untuk asam asetat
adalah 1,8 x 10-5. Asam kuat mencakup asam halida HCl, HBr, dan
HI. (Tetapi asam fluorida, HF, Relatif lemah). Asam-asam osko, yang
umumnya mengandung atom pusat berbilangan oksidasi tinggi yang
dikelilingi oksigen, juga cukup kuat, mencakup HNO3, H2SO4, dan
HClO4. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah. Larutan
asam dan garam dari basa konjugatnya membentuk larutan penyangga.
REAKSI ASAM
1. Reaksi asam dengan logam
Asam dapat bereaksi dengan logam menghasilkan zat lain dan
menghasilkan gas hidrogen. Contohnya adalah reaksi antara asam
sulfat dengan logam magnesium.
2. Reaksi asam dengan senyawa karbonat
Asam dapat bereaksi dengan senyawa karbonat menghasilkan zat
lain, gas CO2, dan air. Sebagai contoh, reaksi antara kalsium
karbonat dengan larutan HCl. Pada reaksi ini terbentuklah kalsium
klorida.
3. Reaksi asam dengan oksida logam
Asam dapat bereaksi dengan oksida logam menghasilkan zat lain
dan air. Sebagai contoh reaksi antara asam sulfat dengan tembaga
oksida.
SATUAN PROSES 15
Nama Asam Sumber Nama Asam Sumber
Magnesium hidroksida
SATUAN PROSES 16
Menetesi masing-masing bahan.
memeriksa dan mencatat hasilnnya.
Mengulangi sekali lagi.
2. Tes Kelarutan
Menyiapkan 2 ml minyak goreng kedalam dua tabung reaksi.
Menambahkan senyawa-senyawa yang akan dites kelarutnnya.
Memeriksa dan mencatat hasilnya.
No Senyawa organik pH
1M 0,1 M
1 HCl 0 1
2 NaOH 13 12
3 H2SO4 0 1
4 Metanol 6 7
Tes Kelarutan
VIII. PERHITUNGAN
HCl 50 ml
. . 1000
M1 = BM
gr
0,37.1,19 .1000
l
=
36,5 gr /mol
= 12,063 M
V1M1 = V2M2
V1 . 12,063 M = 50 ml . 1 M
V1 = 4,145 ml
V1M1 = V2M2
SATUAN PROSES 17
50 ml . 0,1 M = V2 . 1 M
V2 = 5 ml
H2SO4
. . 1000
M1 = BM
gr
0,97.1,84 .1000
l
=
98,08 gr /mol
= 18,19 M
V1M1 = V2M2
V1 . 18,19 M = 50 ml . 1 M
V1 = 2,75 ml
V1M1 = V2M2
50 ml . 0,1 M = V2 . 1 M
V2 = 5 ml
Metanol
. . 1000
M1 = BM
gr
0,95.0,79 .1000
l
=
32 gr /mol
= 23,45 M
V1M1 = V2M2
V1 . 23,45 M = 50 ml . 1 M
V1 = 2,132 ml
V1M1 = V2M2
50 ml . 0,1 M = V2 . 1 M
V2 = 5 ml
NaOH
G = M . V . BM
= 1 M . 0,05 l . 40 gr/mol
= 2 gram
SATUAN PROSES 18
V1M1 = V2M2
1 M . V1 = 50 ml . 0,1 M
V1 = 5 ml
X. KESIMPULAN
SATUAN PROSES 19
Asam merupakan senyawa yang bila dilarutkan dalam air
mengalami disosiasi membentuk ion hidrogen
Senyawa yang mempunyai pH < 7 termasuk asam
Senyawa yang mempunyai pH > 7 termasuk basa
Senyawa yang mempunyai pH = 7 termasuk netral
NaOH termasuk basa karena pHnya diatas 7 dan larut dalam
minyak goreng pada konsntrasi 1 M
sedangkan HCl, H2SO4, dan metanol termasuk asam karena pHnya
dibawah 7 dan ketiganya tidak larut dalam minyak goreng
SATUAN PROSES 20
GAMBAR ALAT
SATUAN PROSES 21
GELAS KIMIA BOLA KARET
SATUAN PROSES 22
I. TUJUAN
Mengetahui kelarutan dari senyawa hidrokarbon alifatis dan aromatis.
Mengamati dengan seksama perubahan reaksi yang terjadi
SATUAN PROSES 23
Hidrokarbon
SATUAN PROSES 24
Berdasarkan ikatan yang terdapat pada rantai karbonnya, hidrokarbon
dibedakan menjadi :
1) Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua
berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai alkana.
2) Hidrokarbon tak jenuh, hidrokarbon yang pada rantai karbonnya terdapat ikatan
rangkap dua atau rangkap tiga.
Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut alkena dan
hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna
1) Alkana
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan
rantai terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal.
Alkana juga disebut parafin yang berarti mempunyai daya alinitas kecil (sukar
bereaksi).
o Rumus umum alkana yaitu : C n H 2n+2 ; n = jumlah atom C
Sifat-sifat Alkana
2. makin banyak atom C (rantainya makin panjang), maka titik didih makin
tinggi
Isomer Alkana
Alkana yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi rumus struktur beda
SATUAN PROSES 25
alkana jumlah isomer
C 4 H 10 2
C 5 H 12 3
C 6 H 14 5
C 7 H 16 9
C 8 H 18 28
C 9 H 20 35
C 10 H 22 75
Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak bumi.
Bahan bakar
Pelarut
Sumber hidrogen
Pelumas
2) Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai satu ikatan rangkap dua
( C=C ) pada rantai karbonnya. Sehingga alkena yang paling sederhana
mempunyai 2 atom C. Alkena disebuut juga olefin dari kata olefiant gas (gas yang
membentuk minyak).
o Rumus umum alkena yaitu : C n H 2n ; n = jumlah atom C
SATUAN PROSES 26
Tata Nama Alkena
1) Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom Cnya
sama), dengan mengganti akhiran ana menjadi ena .
3) Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian sehingga ikatan
rangkap mendapat nomor terkecil.
4) Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka yaitu nomor dari atom
C berikatan rangkap yang paling tepi / pinggir (nomor terkecil).
Alkena dibuat dari alkana melalui proses pemanasan atau dengan bantuan
katalisator (cracking). Alkena suku rendah digunakan sebagai bahan baku industri
plastik, karet sintetik, dan alkohol.
3) Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatis tak jenuh yang mempunyai satu ikatan rangkap
tiga ( C C ) pada rantai karbonnya. Dibandingkan dengan alkana dan alkena
yang ssuai, alkuna mempunyai lebih jumlah atom (H) yang lebih sedikit.
o Rumus umum alkuna yaitu : C n H 2n-2 ; n = jumlah atom C
o Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti
akhiran ana menjadi una .
SATUAN PROSES 27
V. LANGKAH KERJA
a. Hidrokarbon Alifatis (Alkana)
1. Memasukkan 1 ml asam sulfat pekat kedalam tabung reaksi
2. Menambahkan 1 ml alkana (paraffin cair)
3. Mengocok hingga berubah warna dan mengamatinya
4. Mengulangi percobaan sekali lagi
SATUAN PROSES 28
2. Kemudian menambahkan 3 ml asam nitrat pekat secara perlahan-lahan.
3. Menetesi 1 ml benzena dan mengamati perubahan yang terjadi
4. Menambahkan 25 ml aquadest secara perlahan-lahan, mengamati perubahan
yang terjadi
5. Mengulangi percobaan sekali lagi.
SATUAN PROSES 29
1 ml Aquadest + 1
ml Etanol + 1 ml
. Hidrokarbon Alifatis Larut, berbau dan berwarna kuning
Benzena Benzena ke dalam
(Benzena) bening
tabung dengan
perlahan.
SATUAN PROSES 30
VII. ANALISA DATA
Pada percobaan ini dilakukan identifikasi senyawa hidrokarbon dan
senyawa organik jenuh dan tidak jenuh yang meliputi beberapa percobaan, yaitu:
Identifikasi Hidrokarbon Alifatik (Alkana)
Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan 1 ml asam sulfat pekat
dengan 1 ml paraffin cair. Pada percobaan ini paraffin tidak larut dalam H 2SO4,
terbentuk dua lapisan pada larutan tersebut dengan lapisan paraffin di atas dan
H2SO4 di bawah, berwarna kuning dan tidak berbau.
Identifikasi Hidrokarbon Alifatik (Benzena)
Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan 1 ml aquadest dan 1 ml
etanol kemudian direaksikan dengan 1 ml benzena, kemudian didapat larutan
kuning bening yang larut dan berbau.
Identifikasi Sifat Benzena Sebagai Pelarut
SATUAN PROSES 31
1 ml aquadest direaksikan dengan 1 ml paraffin menghasilkan larutan yang
berwarna bening dan kuning tidak larut dan tidak berbau
1 ml aquadest direaksikan dengan 1 ml minyak menghasilkan larutan yang
memiliki dua lapisan yang berwarna bening dan kuning yang tidak larut
dan tidak berbau
1 ml benzena direaksikan dengan 1 ml paraffin menghasilkan larutan yang
tidak larut dan tidak berbau
1 ml benzena direaksikan dengan 1 ml minyak menghasilkan larutan yang
tidak larut dan tidak berbau
Nutrisi Benzena
Pada percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan 1 ml asam sulfat pekat
dengan 3 ml asam nitrat kemudian diteteskan 1 ml benzena melalui dinding
tabung reaksi dan diamati perubahannya, lapisan tidak bercampur. Kemudian
ditambahkan 25 ml aquadest menghasilkan larutan yang terlarut sempurna.
VIII. KESIMPULAN
Setelah dilakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa:
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon dan
hidrogen
Hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya, yaitu:
Hidrokarbon jenuh
Hidrokarbon tak jenuh
Hidrokarbon berdasarkan bentuk rantai karbonnya, yaitu:
Hidrokarbon alifatik
Hidrokarbon aromatik
Alkana termasuk hidrokarbon jenuh
Alkena termasuk hidrokarbon tak jenuh
Alkuna termasuk hidrokarbon tak jenuh
Benzena sebagai pelarut hanya dapat melarutan senyawa-senyawa polar
Nitrasi Benzena diketahui jika Benzene, Asam Sulfat dan Asam Nitrat
yang masing-masing tidak saling melarutkan, dapat larut pada pelarut
polar (air).
SATUAN PROSES 32
IX. DAFTAR PUSTAKA
SATUAN PROSES 33
GAMBAR ALAT
SATUAN PROSES 34
BOTOL AQUADEST PIPET UKUR
SATUAN PROSES 35