Anda di halaman 1dari 5

http://miftachemistry.blogspot.

com/2009/05/ekstraksi-kontinu-minyak-
nabati.html

Ekstraksi Kontinu Minyak Nabati

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

Nama: Eka Anisyah Miftahul Jannah

Nim :061 304 006

Jurusan kimia UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.

I. JUDUL PERCOBAAN

Ekstraksi Kontinu Minyak Nabati

II. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mahir dalam:

Mengekstrak minyak nabati dari sampel (kemiri) dengan menggunakan soxhlet.

Menentukan kadar minyak dari sampel dengan cara destilasi.

III. LANDASAN TEORI

Ekstraksi merupakan metode pemisahan yang didasarkan atas perbedaan


kelarutan suatu solute dalam pelarut. Hidrodinamika ekstraksi merupakan factor
penting yang menentukan besarnya solute yang diperoleh diekstrak karena
hidrodinamika mempengaruhi luas perpindahan massa yaitu luas gelembung
yang berada dalam kolom. Dalam ekstraksi, zat yang didespersikan sebagai
gelembung disebut fasa kontinu (Anonim. 2009).

Teknik ekstraksi kontinu ini khususnya bagi zat dengan D (harga banding
distribusi) yang sangat kecil (<1), atau jika harga factor pemisahan mendekati
satu. Bila keadaan ini terjadi, maka ekstraksi bertahap dengan corong pisah
menjadi kurang praktis, karena harus dilakukan ratusan kali. Ada bermacam-
macam alat untuk proses ini. Pada prinsipnya di dalam peralatan tersebut terjadi
aliran kontinu (terus menerus) dari pelarut melalui suatu larutan zat yang akan
diekstrak. Pelarut yang telah membawa zat yang terekstrak, diuapkan, kemudian
didinginkan, sehingga dapat digunakan lagi. Jika perlu pelarut yang lebih segar
dapat ditambahkan terus menerus (Soebagio. 2003:49).

Minyak nabati ialah sejenis minyak yang terbuat dari tumbuhan. Digunakan
dalam makanan dan untuk memasak. Beberapa minyak nabati yang biasa
digunakan ialah minyak kelapa sawit Afrika, jagung, zaitun, minyak lobak,
kedelai, kemiri, dan bunga matahari.
Kemiri (Aleurites moluccana) adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan
sebagai sumber minyak dari rempah-rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat
dengan singkong dan termasuk dalam suku Euphorbiaceae. Kemiri memiliki
kesamaan dalam rasa dan tekstur dengan macadamia yang juga memiliki
kandungan minyak yang hamper sama. Kemiri sangat beracun ketika mentah.
Biji kemiri mengandung bahan beracun dengan kekuatan ringan. Karena itu
sangat tidak dianjurkan mengkonsumsi kemiri secara mentah (Anonim. 2009)

IV. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan

1 set alat soxhlet

Neraca analitik

Mortal dan pastel

Gelas ukur 25 mL

Cawan penguap

Gelas kimia 250 mL

Botol semprot

Pipet tetes

Batu didih

Corong biasa

Statif dan klem

Pengerat selang

Penangas listrik

Selang

Bahan yang digunakan:

Kemiri

Eter

Kertas saring

Kapas

Aquadest

Aluminium foil

Tissue
Vaselin

V. PROSEDUR KERJA

a. Menggerus biji kemiri hingga halus sampai 50 gram

b. membungkus 50 gram kemiri halus tersebut dengan kertas saring sesuai


ukuran soxhlet, bagian atas dan bawah ditutup kapas.

c. memasukkan bungkusan kemiri ke dalam labu perendaman hingga kira-


kira 60% volume labu godog.

d. menambahkan batu didih kedalam labu pemanasan.

e. melakukan ekstraksi dengan memanaskan labu godog perlahan sampai terjadi


lima kali sirkulasi.

f. memisahkan pelarut eter dengan menggunakan pemanasan lagi terhadap


campuran dan menghentikan pemanasan hingga pada saat belum terjadi
sirkulasi, dan residu yang diperoleh pekat.

g. menguapkan residu yang diperoleh hingga bau eter tak ada lagi

h. menimbang residu yng diperoleh dan menguru volumenya.

i. menghitung kadar minyak sampel tersebut.

VI. HASIL PENGAMATAN

Berat kemiri 50 gram

Berat gelas ukur kosong: 36,664 gram

Volume minya kemiri: 9,5 mL

Berat minya kemiri= (45,059-36,664)gram

= 8,395 gram

VII. ANALISIS DATA

Dik: massa awal = 50 gram

Massa minyak = 8,395 gram

Peny: Kadar minyak = (massa minyak)/(massa awal kemiri) x 100%

= (8,395 gram)/(50 gram) x 100%

= 16,79%

Massa jenis minyak (praktek) = massa/volume

= (8,395 gram)/(9,5 mL)= 0,88 gram/mL


VIII. PEMBAHASAN

Pada percobaan ini minyak diekstrak dari buah kemiri. Kemiri yang akan
diekstrak harus digerus dulu hingga halus, karena untuk mempermudah ,minyak
nabati yang ada dalam buah kemiri terekstrak oleh pelarut yang digunakan. Ini
berhubungan dengan ukuran partikel yang semakin kecil sehingga memperluas
bidang sentuh supaya lebih mudah terekstrak. Pelarut yang digunakan dalam
proses ekstraksi ini adalah eter. Eter digunakan sebagai pelarut karena memilii
tingkat kepolaran yang relatirf sama dengan minyak yang akan diekstrak yaitu
sama-sama merupakan senyawa nonpolar. Kemiri yang telah halus dibungkus
dengan kertas saring yang bagian atas dan bawahnya dilapisi kapas. Kemudian
dimasukkan ke dalam alat soxhlet dan ditambahkan dengan pelarut. Pada labi
godog atau labu pemanasan ditambahkan dengan batu didih untuk menghindari
letupan pada saat pemanasan karena akan terjadi tumbukan akibat adanya
perbedaan tekanan uap pada suhu dengan tekanan atmosfer dan tekanan kolom
cairan. Setelah itu, memulai pemanasan dan mengekstraksi larutan hingga 5 kali
sirkulasi. Semakin banyak jumlah sirkulasi maka akan memiliki peluang yang
lebih besar untuk memperoleh minyak yang lebih banyak. Setelah proses
ekstraksi dilakukan, prose xelajutnya adalam pemisahan pelarut dari minyak
yang diperoleh dengan cara destilasi, dimana pelarutnya akan menguap terlebih
dahulu karena memiliki titik didih yang lebih rendah. Sebelum sirkulasi
berlangsung pemasanasan dihentikan, kemudian pelarut yang terpisah
dikeluarkan dari alat soxhlet. Residu yang diperoleh yang agak pekat diuapkan
agar pelarut pada minyak benar-benar sudah habis. Minyak yang tidak berbau
eter lagi, kemudian ditimbang dengan menggunakan neraca analitik. Minyak
yang diperoleh berwarna kuning. Kadar minyak yang diperoleh dalam percobaan
ini adalah 16,79% dan massa jenisnya 0,88 gram/Ml. hal ini telah sesuai dengan
teori dimana massa jenis minyak nabati adalah 0,90 gram/mL. massa jeis yang
diperoleh dari praktik hamper sama dengan massa jenis teori.

IX. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Dari percobaan dan analsis data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa:

Minyak nabati pada kemiri dapat diekstrak dengan mneggunakan soxhlet


memakai pelarut eter.

Kadar minyak yang diperoleh dari sampel sebanyak 16,79%.

diharapkan agar praktikan selanjutnya melakukan ekstraksi dengan lebih banyak


sirkulasi supaya minyak nabati yang dihasilkan bisa lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Kajian Hidrodinamika Ekstrksi Cair-Cair.


Online(http://diglib.itb.ac.id.gdl)diakses 26 Maret 2009.

Anonim. 2009. Kemiri. Online(http://www.wikipedia.com)diakses 1 April 2009.


Soebagio. 2003. Kimia Analitik II. 2009. Malang: Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai