OLEH :
ERWIN DESTIYANTONO 21050112140154
.
.
.
SEMARANG
MEI 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan ................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
1.3. Tujuan .......................................................................................................................... 2
BAB II TOERI DAN METODELOGI
2.1. Wind Turbine ............................................................................................................... 3
2.2. Jenis Propeller Wind Turbine ...................................................................................... 4
2.3. Bagian Wind Turbine ................................................................................................... 6
2.3.1. Rotor dan propeller ............................................................................................... 6
2.3.2. Generator dan alat elektrik ................................................................................... 6
2.3.3. Casing dan penyangga .......................................................................................... 7
2.4. Penentuan Penyelesaian Perancangan ......................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Kriteria Perancangan .................................................................................................... 9
3.2. Konsep dan Matriks Pemutusan Konsep ..................................................................... 9
3.3. Fungsi dan Material Komponen ................................................................................ 12
3.4. Spesifikasi Teknis ...................................................................................................... 14
3.5. Simulasi Rancangan Prostetik Atas Lutut pada Solidwork 2015 .............................. 15
BAB IV PENUTUP
5.1. Simpulan .................................................................................................................... 16
5.2. Saran .......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Sampai saat ini, Indonesia masih menghadapi persoalan dalam mencapai target
pembangunan bidang energi. Ketergantungan terhadap energi fosil terutama minyak bumi
dalam pemenuhan konsumsi di dalam negeri masih tinggi yaitu sebesar 96% (minyak bumi
48%, gas 18% dan batu bara 30%) dari total konsumsi dan upaya untuk memaksimalkan
pemanfaatan energi terbarukan belum dapat berjalan sebagaimana yang direncanakan. (Dewan
Energi Nasional, 2014)
Energi angin dapat dimanfaatkan sebagai penggerak peralatan mekanik (misal pompa air
atau penggilingan) atau dikonversikan menjadi listrik. Dalam IEO 2012 ini pembahasan
mengenai energi angin difokuskan pada pembangkit listrik tenaga angin. Penggunaan energi
angin pada periode 2015-2030 akan meningkat dari 1,47 juta TOE pada tahun 2015 menjadi
5,98 juta TOE pada tahun 2030 atau meningkat rata-rata 9,8% per tahun. (Dewan Energi
Nasional, 2014)
Dengan demikian, energi angin yang terjadi pada saat mengendarai kendaraan bermotor
dapat digunakan sebagai energi penggerak generator listrik. Sehingga dapat menghasilkan
energi listrik yang dapat digunakan sebagai penyedia daya listrik pada alat elektronik berupa
smart phone atau power bank. Masalah tersebut dilatar belakangi karena pemadaman listrik
komersial yang sering terjadi pada wilayah sekitar Universitas Diponegoro, dan mobilitas
mahasiswa yang relatif tinggi. Jadi dapat diambil permasalahan berupa perancangan produk
mini wind turbine pada spion kendaraan bermotor.
1
1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah :
1. untuk mengetahui cara merancang produk mini wind turbine pada spion kendaraan
bermotor yang fleksibel, ergonomis, kuat, dan terjangkau,
2. untuk mengetahui fungsi setiap komponen dari rancangan produk mini wind turbine
pada spion kendaraan bermotor,
3. untuk mengetahui spesifikasi teknis dari rancangan produk mini wind turbine pada
spion kendaraan bermotor.
2
BAB II
TOERI DAN METODELOGI
2.1. Wind Turbine
Energi baru terbarukan yang dipertimbangkan dalam Oei 2014 meliputi energi terbarukan
(panas bumi, tenaga air, bbn, biomassa, surya dan angin) dan energi yang tergolong baru bagi
Indonesia di antaranya nuklir, syngas dan gas metana batu bara. Energi angin dapat
dimanfaatkan sebagai penggerak peralatan mekanik (misal pompa air atau penggilingan) atau
dikonversikan menjadi listrik. Penggunaan energi angin pada periode 2015-2030 akan
meningkat dari 1,47 juta toe pada tahun 2015 menjadi 5,98 juta toe pada tahun 2030 atau
meningkat rata-rata 9,8% per tahun.
Energi yang dikonversikan menjadi pembangkit listrik dengan menggunakan propeller,
sehingga dapat menghasilkan daya berupa torsi yang dapat menggerakkan generator listrik. Jika
digambarkan pada irisan pada propeller berupa air foil, maka kecepatan udara u0 dan density
atau massa jenis r yang melewati luasan permukaan air foil A pada bagian depan dengan
koefisien faktor Cp, sehingga akan menghasilkan energi dengan meningkat sesuai dengan
persamaan
Kecepatan dan gaya pada bagian blade turbine yang berputar dapat dilihat dari bagian
depan terhadap sumbu horizontal blade turbine terhadap kecepatan radial. Pada perspektif
menunjukkan unpertubed terhadap kecepatan angin, dan pada bagian airfoil menunjukkan v
terhadap sudut putar dengan jarak kecepatan angin u, sehingga memiliki drag force Fd sejajar
dengan air foil dan lift force Fl tegak lurus dengan air foil.
3
2.2. Jenis Propeller Wind Turbine
Jenis yang diklasifikasikan pada wind turbine sesuai dengan tujuan dan kondisi pada
lapangan, sehingga performa dari turbin angin dapat maksimal. Jenis wind turbine
diklasifikasikan sebagai berikut
Horizontal-axis machines
Rotor dengan blade yang sama dengan sayap pesawat atau air foil yang disebut dengan tipe
propeller. Gaya penggerak yang dominan berupa lift force, dengan blade yang berada pada
depan (upwind) atau belakang (downwind). Pada jenis horizontal, blade berputar sebagai rotor
yang sejajar dengan sumbu horisotal, sehingga berputar pada plane horisontal (yaw) terhadap
pergerakan angin tanpa osilasi. Jika jenis upwind turbine, maka harus membutuhkan ekor atau
tail atau mekanisme yaw seperti generator listrik yang berputar agar menjaga arah dari turbin.
Sedangkan downwid turbine tidak memerlukan tail karena self-orientation, tetapi akan terjadi
extra turbulance pada blade path. Biasanya menggunakan 2 atau 3 blade pada pembangkit
listrik. Jika three-blade akan lebih halus perputaran dari pada two-blade dengan lebih cepat
perputarannya. Single blade memiliki kesulitan jika diaplikasikan pada pembangkit listrik,
sedangkan multi blade memiliki torsi yang terlalu besar yang cocok untuk penggerak pompa
atau tenaga mekanik dengan frekuensi rendah.
4
Vertical-axis machines
Turbine dengan rotor blade yang sejajar dengan sumbu vertikal, sehingga dapat
menyesuaikan arah angin tanpa adanya alat tambahan. Cup anemometer menggunakan gaya
drag, sehingga frekuensi putaran terhadap kecepatan angin berbanding lurus, sedangkan
savonius rotor menghasilkan torsi yang besar dan cocok sebagai penggerak pompa. Penggerak
generator listrik biasanya menggunakan darius (egg-beater), musgrove, dan evans dengan
menggunakan prinsip drag force pada airfoil terutama lift force sebagai penggerak rotor. Torsi
maksimal terjadi ketika blade berputar dua kali pada kecepatan udara yang melewatinya.
Gambar 4 Concentrator
5
2.3. Bagian Wind Turbine
Wind turbine memiliki beberapa bagian utama yang memiliki fungsi yang saling berkaitan
agar tujuan utama berupa penghasil atau pembangkit listrik dapat dihasilkan. Bagian utama dari
wind turbine yaitu
2.3.1. Rotor dan propeller
Bagian utama yang memiliki fungsi sebagai pengubah energi kecepatan angin menjadi
daya torsi, sehingga dapat menggerakkan generator listrik.
Gambar 6 generator
6
2.3.3. Casing dan penyangga
Bagian utama yang memiliki fungsi sebagai pelindung dan penyangga dari wind
turbine, sehingga dapat bekerja sesuai tujuan utamanya berupa pembangkit listrik.
7
Penyusunan spesifikasi teknis pada suatu perancangan produk harus diperlukan, sehingga
metode yang digunakan yaitu Metode QFD. Metode QUALITY FUNCTION
DEPLOYMENT yaitu
1. Siapa pelanggan
2. Apa yang diinginkan
3. Untuk siapa, apakah penting
4. Bagaimana pemecahan masalahnya sekarang, sekarang vs apa, apa kompetensi produk
yang sedang dirancang.
5. Bagaimana mengukur kemampuan produk untuk kepuasan pelanggan
6. Apa vs bagaimana, spesifikasi teknis
7. Berapa banyak, informasi sasaran
8. Bagaimana vs bagaimana, hubungan antara spesifikasi teknis
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kriteria Perancangan
Pada perancangan produk terdiri dari kriteria yang dapat diambil dari kebutuhan pelanggan
atau konsumen, sehingga dapat memaksimalkan kegunaan dari produk. Kriteria Must terdiri
dari
Menggunakan generator yang ringan
Mampu diseting (Adjustable product).
Kuat.
Umur tak terbatas (infinite life).
Aman dalam pengoperasian.
Kriteria Wants terdiri dari
Murah.
Sesuai daya listrik yang digunakan pada smart phone atau power bank
Ringan.
Pengoperasiannya mudah.
Mudah dirawat.
9
Vertical turbine C.2 Darriues helical
Hasil
Daya 5 V 0,5 A F.1 2,5 W
5V1A F.2 5 W
5V2A F.3 10 W
Port USB 1 port G.1 0,5 A
G.2 1 A
G.3 2 A
2 port G.4 1 A dan 2 A
G.5 0,5 A dan 1 A
G.6 0,5 A dan 2 A
Jika telah menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan beberapa macam
model dari material propeller, port USB, daya yang dihasilkan dan jenis propelles. Sehingga
mendapatkan 6 konsep sesuai pada Tabel
Tabel 2 Konsep
KONSEP ILUSTRASI KETERANGAN
1 A1+B3+C1+G4
10
2 A2+B4+C2+G4
3 A3+B3+C1+G4
4 A1+B5+C1+G4
5 A1+B2+C1+G4
11
6 A1+B6+C1+G4
Dari tabel dengan 6 konsep yang sudah atau memenuhi kebutuhan konsumen secara
dominan, maka perlu dipilih lebih spesifik agar perancangan produk akan lebih maksimal dalam
merancang mini wind turbine. Sehingga tujuan awal lebih sesuai dengan sasaran konsumen dan
kebutuhan yang ada pada masyarakat.
Tabel 3 Matriks perancangan
No Kriteria Wt
K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6
1. Kuat 10 10 8 7 9 10 7
2. Daya listrik 9 9 9 9 9 9 9
3. Harga Murah 9 8 7 8 6 8 8
4. Ringan 8 7 8 7 7 8 7
5. Kemampuan setting 8 8 8 6 8 8 6
6. Mudah dirawat 7 7 7 7 6 7 7
7. Umur tak hingga 8 8 7 6 8 8 6
8. Pemasangan mudah 7 7 7 7 5 7 7
9. Kemudahan pembuatan 7 7 5 7 5 7 5
10. Komponen tidak banyak 6 6 6 5 4 6 5
jumlah 77 72 69 67 78 68
12
Tabel 4 Tabel Fungsi dan Material Komponen pada Bagian rotor dan propller
KOMPONEN /
NO. FUNGSI ILUSTRASI
PART
Tabel 5 Tabel Fungsi dan Material Komponen pada Bagian Generator dan Kelistrikan
KOMPONEN /
NO. FUNGSI ILUSTRASI
PART
Pengubah energi putar dari rotor
atau poros propeller menjadi
energi listrik
1 Generator
Pengubah gaya torsi menjadi
energi beda potensial pada
generator
13
Tabel 6 Tabel Fungsi dan Material Komponen pada Bagian Casing dan Penyangga
KOMPONEN /
NO. FUNGSI ILUSTRASI
PART
Melindungi komponen elektrik
dari air
1 Casing Menjaga kestabilan generator
Menstabilkan antara propeler
dengan generator
14
Tabel 7 Spesifikasi teknis
15
BAB IV
PENUTUP
5.1. Simpulan
Penulisan laporan perancangan produk mengenai perancangan produk mini wind turbine
pada spion kendaraan bermotor dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
5.2. Saran
Penulisan laporan perancangan produk mengenai perancangan produk mini wind turbine
pada spion kendaraan bermotor dapat kami sarankan :
1.
16
DAFTAR PUSTAKA
JDewan Energi Nasional. 2014. Outlook Energi Indonesia 2014. Jakarta: Dewan Energi
Nasional Republik Indonesia.
Jamari, dan A. R. Ismawan. 2015. PERANCANGAN ABOVE KNEE PROSTHETIC
UNTUK PASIEN AMPUTASI KAKI DI ATAS LUTUT. ROTASI 17.2: 93-97.
LAMPIRAN
12
A
5
1
10
3
DETAIL A
SCALE 1.5 : 1