Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Politik dan Strategi Nasional serta


Geostrategi dan Geopolitik Indonesia

SEMESTER GENAP
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

OLEH KELOMPOK 10:


AZIZAH SAFAATIN 141610101033
AN NISAA DEJAND F 141610101034
DEVICA DWI RATNA P 141610101047
NAJLA IRHAMNI PHASA 141610101056

UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan ini dengan judul: Politik dan Strategi Nasional serta Geostrategi dan Geopolitik
Indonesia dengan lancar dan tepat waktu.
Makalah ini penulis susun sebagai salah satu sarana untuk lebih mendalami materi tentang
politik dan strategi nasional. Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak memperoleh
bantuan dari berbagai pihak, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis
berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung
dalam menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa hasil yang dicapai dalam penulisan makalah ini masih terdapat
berbagai kelemahan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Jember, 8 Mei 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

Politik....................................................................................................................................... 1

Strategi Nasional...................................................................................................................... 2

Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional ................................................... 3

Penyusunan Politik dan Strategi Nasional ............................................................................... 4

Geopolitik ................................................................................................................................ 6

Geopolitik di Indonesia ........................................................................................................... 8

Geostrategi ............................................................................................................................... 9

Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia ........................................................................ 9

Model Geostrategi Indonesia ................................................................................................. 11

Persamaan dan Perbedaan Antara Geopolitik dan Geostrategis ............................................ 13

Persamaan Geopolitik dan Geostrategi ................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... iii

ii
A. Politik
Politik adalah pembentukan keukuasaan dalam masyarakat dalam membuat suatu keputusan
untuk negara. Politik juga diartikan sebagai seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara
konstitusional dan nonkonstitusional. Kata politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan
bahasa inggris politics yang bersumber dari bahasa Yunani.
Pengertian politik menurut beberapa ahli:
1. Menurut Andrew Heywood
Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang memiliki tujuan untuk mempertahankan dan
menjalankan peraturan yang ada untuk patokan hidupnya.
2. Menurut Carl Schmdit
Politik adalah suatu dunia yang didalamnya orang-orang lebih membuat keputusan-
keputusan dari lembaga-lembaga abstrak
3. Teori klasik Aristoteles
Politik adalah usaha yang ditempuh warga untuk mewujudkan kebaikan bersama.
Adapun lembaga-lembaga politik yang berati seperangkat norma yang melaksanakan dan
memiliki kekuasaan atau wewenang dalam suatu bidang yang khusus. Lembaga politik meliputi
eksekutif, legislatif dan yudikatif, keamanan dan pertahanan nasional serta partai politik. Setiap
lembaga memiliki ketua untuk mengatur lembaganya masing-masing. Berikut ini proses
pembentukan lembaga politik:
1. Mengadakan kegiatan yang dapat mewakili aspirasi masyarakat
2. Pembentukan tentara nasional dari suatu negara merdeka dengan partisipasi dari berbagai
golongan yang mewakili masyarakat
Fungsi lembaga politik adalah:
1. Menjaga keamanan dan katahanan masyarakat
2. Melaksanakan kesejahteraan umum
3. Sebagai jembatan penyampaian aspirasi dari masyarakat ke pemilik kebijakan negara

1
B. Strategi Nasional
Strategi nasional adalah perencanaan dan memutuskan sesuatu untuk kepentingan negara.
Kata strategi sendiri berasal dari bahasa Yunani stratgos. Politik dan strategi pertahanan nasional
harus berjalan selaras. Strategi nasioanal dirancang untuk menjawab kepentingan nasional negara
tersebut. Setiap strategi di masing-masing negara berbeda karena kebijakan dan kebutuhan
masyarakat disetiap negar berbeda-beda satu sama lainnya. Sebagai salah satu negara berdaulat
dan bermartabat, tentunya Indonesia harus memiliki strategi besar yang dapat menjamin
tercapainya segala kepentingan nasional guna mewujudkan tujuan nasional menciptakan
masyarakat adil dan makmur.
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945,
Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional.
Dikutip dari Letkol Laut (P) Erwin S. Aldedharma, Komandan KRI Nala Khusus di bidang
pertahanan negara, terkesan saat ini belum adanya keseragaman pola sikap dan pola tindak dalam
lingkup Departemen Pertahanan, termasuk di jajaran TNI. Walaupun Undang-undang Pertahanan
menyatakan bahwa strategi pertahanan negara disusun berdasarkan kondisi geografis bangsa,
namun implementasi di lapangan masih sepertinya mengedepankan strategi pertahanan semesta,
di mana dalam menghadapi kekuatan lawan, militer Indonesia masih berorientasi pada taktik
perang gerilya. Artinya, musuh akan ditunggu hingga masuk dan menginjakkan kaki ke wilayah
daratan Indonesia, yang mana berarti pula bahwa rakyat akan ikut terlibat dalam perang. Bukan
berarti bahwa strategi pertahanan semesta merupakan sesuatu yang keliru, karena sejarah
membuktikan bahwa dengan strategi tersebut bangsa ini berhasil merebut dan mempertahankan
kemerdekaannya melawan penjajah. Namun dengan perkembangan situasi politik, hukum dan
teknologi era sekarang, strategi itu hendaknya tidak ditempatkan sebagai strategi utama, karena
hukum internasional melarang keterlibatan rakyat (non kombatan) dalam perang. Sebaliknya,
Indonesia harus mampu mencegah musuh masuk ke wilayahnya, sehingga mewajibkan kita
mempunyai militer yang memiliki daya pukul dan daya hancur cukup besar serta dapat dikerahkan
hingga jauh ke batas terluar yurisdiksi nasional. Bertolak dari pemikiran demikian dan dikaitkan
dengan kondisi geografis Indonesia, sudah sewajarnya bila fokus pembangunan kekuatan militer
terletak pada Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

2
Sudah jelas sekali bahwa peran pelaku-pelaku politik sangat mempengaruhi strategi negara
dalam mempertahankan keamanan dan kesejahteraan masyarakat di dalam negara Indonesia.
C. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945,
Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional. Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung
selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945 . sejak tahun 1985 telah
berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang
tersebut dalam UUD 1945 merupakan suprastruktur politik . Lebaga-lembaga tersebut adalah
MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA . Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat
disebut sebagai infrastruktur politik, yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat,
seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest
group), dan kelompok penekan (pressure group) . Suprastruktur dan infrastruktur politik harus
dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang . Mekanisme penyusunan politik dan
strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR . Sedangkan
proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politk dilakukan setelah
presiden menerima GBHN .Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan
lembaga pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk presiden, yang dilaksanakan oleh
presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan . Salah
satu wujud pengapilikasian politik dan strategi nasional dalam pemerintahan adalah sebagai
berikut:
1. Otonomi Daerah
Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan salah
satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk
otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi daerah propinsi dan otonomi luas
bagi daerah Kabupaten/Kota. Perbedaan Undang-undang yang lama dan yang baru ialah:
a. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat (central
government looking).
b. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah (local
government looking).

3
2. Kewenangan Daerah
a. Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999tenang Otonomi Daerah, kewenagan
daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, kecuali kewenangan
dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan
fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.
b. Kewenangan bidang lain, meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan
pengendalian pembangunan secara makro.
3. Bentuk dan susunan pemerintahan daerah,
a. DPRD sebagai badan legislatif daerah dan pemerintah daerah sebagai eksekutif
daerah dibentuk di daerah.
b. DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah merupakan wahana untuk
melaksanakan demokrasi:
1) Memilih Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil
Walikota.
2) Memilih anggota Majelis Permusawartan Prakyat dari urusan Daerah.
3) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur/ Wakil Gubernur,
Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota.
4) Membentuk peraturan daerah bersama gubernur, Bupati atas Wali Kota.
5) Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersama
gubernur, Bupati, Walikota.
6) Mengawasi pelaksanaan keputusan Gubernur, Bupati, dan Walikota, pelaksanaan
APBD, kebijakan daerah, pelaksanaan kerja sama internasional di daerah, dan
menampung serta menindak-lanjuti aspirasi daerah dan masyarakat.
D. Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan Politik Dan Strategi Nasional Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung
selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945. Sejak tahun 1985 telah
berkembang pendapat dimana jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD
1945 disebut sebagai Suprastruktur Politik, yaitu MPR, DPR, Presiden, BPK dan MA.
Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai Infrastruktur Politik, yang
mencakup pranata- pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi
kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group) dan kelompok penenkan

4
(pressure group). Antara suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan
memiliki kekuatan yang seimbang.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional ditingkat suprastruktur politik diatur
oleh Presiden (mandataris MPR). Dalam melaksanakan tugasnya ini presiden dibantu oleh
lembaga-lembaga tinggi negara lainnya serta dewan-dewan yang merupakan badan koordinasi
seperti Dewan Stabilitas Ekonomi Nasional, Dewan Pertahanan Keamanan Nasional, Dewan
Tenaga Atom, Dewan Penerbangan dan antariksa Nasional RI, Dewan Maritim, Dewan Otonomi
Daerah dan dewan Stabitas Politik dan Keamanan.
Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politik
dilakukan setelah Presiden menerima GBHN, selanjutnya Presiden menyusun program kabinetnya
dan memilih menteri-menteri yang akan melaksanakan program kabinet tersebut. Program kabinet
dapat dipandang sebagai dokumen resmi yang memuat politik nasional yang digariskan oleh
presiden.
Jika politik nasional ditetapkan Presiden (mandataris MPR) maka strategi nasional
dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen sesuai dengan
bidangnya atas petunjuk dari presiden.Apa yang dilaksanakan presiden sesungguhnya merupakan
politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan, maka di dalamnya sudah tercantum
program-program yang lebih konkrit untuk dicapai, yang disebut sebagai Sasaran Nasional.
Proses politik dan strategi nasional di infrastruktur politik merupakan sasaran yang akan
dicapai oleh rakyat Indonesia dalam rangka pelaksanaan strategi nasional yang meliputi bidang
ideologi, politik, ekonomi, sos bud dan hankam.Sesuai dengan kebijakan politik nasional maka
penyelenggara negara harus mengambil langkah-langkah untuk melakukan pembinaan terhadap
semua lapisan masyarakat dengan mencantumkan sebagai sasaran sektoralnya. Melalui pranata-
pranata politik masyarakat ikut berpartisipasi dalam kehidupan politik nasional. Dalam era
reformasi saat ini peranan masyarakat dalam mengontrol jalannya politik dan strategi nasional
yang telah ditetapkan MPR maupun yang dilaksanakna oleh presiden sangat besar sekali.
Pandangan masyarakat terhadap kehidupan politik, ekonomi, sos bud maupun hankam akan selalu
berkembang hal ini dikarenakan oleh:
Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya.

5
Semakin meningkatnya kemampuan untuk menentukan pilihan dalam pemenuhan
kebutuhan hidup.
Semakin meningkatnya kemampuan untuk mengatasi persoalan seiring dengan semakin
tingginya tingkat pendidikan yang ditunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Semakin kritis dan terbukanya masyarakat terhadap ide-ide baru.
E. Geopolitik
Geopolitik secara etimologi berasal dari kata Geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi yang
menjadi wilayah hidup. Sedangkan Politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang
berdiri sendiri atau negara; dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum
warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195). Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah
adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, daulat yang digunakan untuk mencapai cita-
cita atau tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna
kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip,
keadaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki.
Adapun secara umum geopolitik itu adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri, lingkungan yang berwujud Negara kepulauan berdasarkan kepulauan dan UUD
1945. Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang
setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu
bangsa.
Menurut Frederich Ratzel Ilmu bumi politik, mempelajari geografi dari aspek politik.
Sedangkan menurut Rudolf Kjellen Geopolitik, mempelajari fenomena politik dari aspek geografi
Kemudian definisi lain tentang geopolitik adalah sistem politik atau peraturan-peraturan
dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau teritorial dalam
arti luas) suatu Negara yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung kepada
sistem politik suatu Negara. Sebaliknya politik Negara itu secara langsung akan berdampak kepada
georafi Negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu kepada geografi sosial (hukum geografi),
mengenai situasi, kondisi atau konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap relevan
dengan karakteristik geografi suatu Negara.

6
Pandangan Ratzel dan Kjellen
Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan kajian geografi politik dengan
dasar pandangan bahwa negara adalah mirip organism (makhluk hidup). Dia memandang
negara dari sudut konsep. Negara adalah ruang yang ditempati oleh kelompok masyarakat
politik (bangsa). Bangsa dan negara terikat oleh hukum alam. Jika bangsa dan negara ingin
tetap eksis dan berkembang maka harus diberlakukan hukum ekspansi (pemekaran
wilayah).
Disamping itu Rudolf Kjellen berpendapat bahwa negara adalah organisme yang harus
memiliki intelektual. Negara merupakan sistem politik yang mencakup geopolitik,
ekonomi politik, kratopolitik dan sosiopolitik. Kjellen juga mengajukan paham
ekspansionisme dalam rangka untuk mempertahankan negara dan
mengembangkannya. Selanjutnya dia mengajukan langkah strategis untuk memperkuat
negara dengan memulai pembangunan kekuatan daratan (continental) dan diikuti
kekuasaan bahari (maritim).
Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama, mereka memandang pertumbuhan negara
mirip dengan pertumbuhan organism (makhluk hidup). Oleh karena itu negara memerlukan
ruang hidup (lebensraum), serta mengenal proses lahir, tumbuh mempertahankan hidup,
menyusut dan mati. Mereka juga mengajukan paham ekspansionisme (pemekaran wilayah)
yang kemudian melahirkan ajaran adu kekuatan (Power Politics atau Theory of Power).
Pandangan Haushofer
Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl Haushofer yang pada masa itu
mewarnai geopolitik Nazi Jerman dibawah pimpinan Hittler. Pemikiran Haushofer di
samping berisi paham ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme yang
menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras Jerman adalah ras paling unggul yang harus dapat
menguasai dunia. Pandangan ini juga didunia berkembang di Jepang berupa ajara Hako
Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme.
Pokok-pokok pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut:
a. Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam.
b. Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan
Imperium maritime untuk menguasai pengawasan dilautan.

7
c. Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa. Afrika dan
Asia Barat (yakni Jerman dan Italia). Sementara Jepang akan menguasai wilayah Asia
Timur Raya.
d. Geopolitk dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsan dengan kekuasaan
ekonomi dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru kekayaan alam dunia.
Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik untuk memperjuangkan
kelangsungan hidup dan mendapat ruang hidupnya. Berdasarkan teori yang bersifat
ekspansionisme, wilayah dunia dibagi-bagi menjadi region-region yang akan
dikuasai oleh bangsa-bangsa yang ungguk seperti Amerika Serikat, Jerman, Rusia,
Inggris dan Jepang.
F. Geopolitik di Indonesia
Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Ke-Tuhanan dan
kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang didalam pembukaan UUD 1945. Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa Indonesia
menolak segala bentuk penjajahan, karena penjajahan tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan
peri-keadilan.
Oleh karena itu bangsa Indonesia juga menolak paham ekspansionisme dan adu
kekuatan yang berkembang di Barat. Bangsa Indonesia juga menolak paham rasialisme
karena semua manusia mempunyai maratabat yang sama dan semua bangsa memiliki hak dan
kewajiban yang sama berdasarkan nilai-nilai Ke-Tuhanan dan kemanusiaan yang universal.
Dalam hubungan Internasional, bangsa Indonesia berpijak pada paham kebangsaan
(nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan menolak
pandangan Chauvisme. Bangsa Indonesia selalu terbuka untuk menjalin kerja sama antar bangsa
yang saling menolong dan saling menguntungkan. Semua ini dalam rangka ikut mewujudkan
perdamaian dan ketertiban dunia yang abadi.
Pentingnya Geopolitik Bagi Indonesia
Pentingnya geopolitik bagi bangsa Indonesia adalah untuk dapat mempertahankan Negara
dan berperan penting dalam pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara
yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan

8
G. Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata Geo dan Strategi. Geografi merujuk pada ruang hidup
nasional wadah atau tempat hidupnya bangsa dan Negara Indonesia. Srategi diartikan sebagai ilmu
dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu
dalam keadaan perang maupun damai. Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada
umumnya strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan faktor faktor yang
mempengaruhinya. Dengan demikian geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan
memperhatikan kondisi dan konstelasi geografi sebagai fektor utamanya. Disamping itu dalam
merumuskan strategi perlu pula memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk , sumber daya
alam, lingkungan regional maupun internasional. Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam
memanfaatkan konstelasi geografi Negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan sarana-
sarana untuk mencapai tujuan nasional Indonesia.
Dan strategi juga politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau
sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik.Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang
langkah langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Sebagai contoh
pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang
Indonesia dari berbagai aspek, di samping aspek geografi juga aspek aspek demografi, ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam.
Geostrategi merupakan suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi negara dalam
menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi
lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik).
Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi
sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan untuk
mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen
berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud
Ketahanan Nasional.
Sehingga geopolitik dan geostrategi sangat erat kaitannya, dimana kedua-duanya berupaya
untuk mempertahankan wilayah, untuk mencapai tujuan nasional.
H. Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia
Pada awalnya perkembangan Geostrategi Indonesia digagas oleh Sekolah Staf dan Komando
Angkatan Darat (SSKAD) Bandung pada tahun 1962. isi konsepnya yaitu pentingnya pengkajian

9
terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan
meluasnya pengaruh komunis. Sehingga pada saat itu, Geostrategi Indonesia dimaknai sebagai
strategi untuk mempertahankan, mengembangkan dan membangun kemampuan territorial dan
kemampuan gerilyawan untuk menghadapi ancaman komunis di Indocina.
Pada tahun 1965-an Lembaga Ketahanan Nasional mengembangkan kosep Geostrategi
Indonesia yaitu untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, kekuatan nasional untuk
menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan serta gangguan yang bersifat internal
maupun eksternal.
Sejak tahun 1972, Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang
Geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia sehingga Geostrategi
Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi ketahanan nasional dengan
pendekatan kemanan dan kesejahteraan guna menjaga identitas kelangsungan serta integrasi
nasional agar tujuan nasional dapat tercapai.
Terhitung mulai tahun 1974, Geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk
rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode dan doktrin dalam pembangunan nasional.
Selain itu, tujuan geostrategik juga diarahkan untuk menunjang tugas pokok pemerintahan
Indonesia dalam :
a. menegakkan hokum dan ketertiban (law and order)
b. terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity)
c. terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defende and prosperity)
d. terwujudnya keadilan hokum dan keadilan social (juridical justice and social justice)
e. tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of the people)
Geostrategi Indonesia sebagai pelaksanaan geopolitik Indonesia memiliki dua sifat pokok,
yaitu sebagai berikut :
a. Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi
Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan
tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa dan Negara Indonesia.
b. Bersifat developmental pengembangan, yaitu pengembangan potensi kekuatan bangsa
dalam ideologi, politik, ekonomi, social budaya, hankam sehingg tercapai kesejahteraan
rakyat.

10
Geostrategi meliputi Konsepsi Ketahanan Nasional, Hakekat Ketahanan Nasional, Azas
Ketahanan Nasional dan Sifat Ketahanan Nasional.
Konsepsi ketahanan nasional meliputi :
Konsep nasional dari geostrategi mengenai suatu kondisi dinamik bangsa Indonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan.
Konsepsi Ketahanan nasional adalah pedoman atau sarana untuk meningkatkan (metode)
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dan keamanan.
Hakikat konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah peraturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan nasional.
I. Model Geostrategi Indonesia
1. Model Astagatra
Model ini merupakan perangkal hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya
yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat
dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang dikembangkan oleh Lemhanas
ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional yaitu:
a. Aspek Trigatra Kehidupan Alamiah:
1) Gatra letak dan kedudukan geografi;
2) Gatra keadaan dan kekayaan alam; serta
3) Gatra keadaan dan kemampuan penduduk.
b. Aspek Pancagatra Kehidupan Sosial:
1) Gatra Ideologi,
2) Gatra Politik,
3) Gatra Ekonomi,
4) Gatra Sosial Budaya, dan
5) Gatra Pertahanan Keamanan.

11
2. Model Morgenthau
Model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra cukup banyak. Bila model
Lemhanas berevolusi dari obst empiris perjalanan perjuangan bangsa, maka model ini ditun
secara analitis.
Dalam analisisnya, Morgenthau menekankan pentii kekuatan nasional dibina dalam
kaitannya dengan negara-negara lain. Artinya, ia menganggap pentingnya perjuangan
mendapatkan power position dalam satu kawasan. Konsekuensinya, maka terdapat
advokasi untuk memp power position sehingga muncul strategi ke arah balance.
3. Model Alfred Thayer Mahan
Mahan dalam bukunya "The Influence Seapower on H mengatakan bahwa kekuatan
nasional suatu bangsa dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur sebagai
berikut:
a. Letak geografi
b. Bentuk atau wujud bumi
c. Luas wilayah
d. Jumlah penduduk
e. Watak nasional atau bangsa
f. Sifat pemerintahan
4. Model Cline
Cline mclihat suatu ncgara dari luar sebagaimana dipersepsikan oleh negara lain. Baginya
hubungan antarnegara pada hakikatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu negara
terhadap negara lainnya, termasuk di dalamnya persepsi atau sistem penangkalan dari
negara lainnya.
Menurut Cline suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki
potensi geografi besar atau negara secara fisik yang wilayahnya besar dan memiliki sumber
daya manusia yang besar pula. Model ini mengatakan bahwa suatu negara kecil
bagaimanapun majunya tidak akan dapat memproyeksikan diri sebagai negara besar.
Sebaliknya, suatu negara dengan wilayah yang besar, tetapi jumlah penduduknya kecil juga
tidak akan menjadi negara besar walaupun berteknologi maju.
Model geostrategi yang digunakan di dunia adalah Konsep Astagrata. Di Indonesia sendiri
konsep ini tetap di dasarkan pada Pancasila. Aspek dasar yang paling penting adalah

12
Penduduk, Wilayah dan Sumber Daya, setelah itu aspek pendukung suatu negara adalah
Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, Pertahanan dan Keamanan. Sekarang ini aspek
yang menguasai Indonesia adalah Ekonomi dan selanjutnya aspek Politik.
J. Persamaan dan Perbedaan Antara Geopolitik dan Geostrategis
Perbedaan antara Geopolitik dan Geostrategis
a. Kirstof mencoba untuk membedakan geografi politik dan geopolitik
berdasarkanfokusnya kajiannya. Geopolitik cenderung fokus pada fenomena geografis
yang adayang kemudian diinterpretasikan secara politik dan mempelajari aspek politik
darifenomena geografi tersebut. Sebaliknya, Geopolitik cenderung fokus pada
fenomenapolitik yang ada dan usaha-usaha dalam memberikan interpretasi geografis
danmempelajari aspek geografis dari fenomena tersebut
b. Menurut Gottmann, Geopolitik merupakan studi tentang pengaruh faktor-faktor
geografis terhadap tindakan-tindakan politik. Sedangkan Geografi Politik
mempelajarihubungan antara institusi politik (negara) dan kondisi geografis sekitarnya.
Agar lebih jelas, Gottman
menyatakan bahwa studi geografi politik bisa dikembangkan hanya setelah
mempelajari studi perantaranya, yaitu geografi
c. Geopolitik Ilmu yang mempelajari relasi antara kehidupan dan aktivitas politik
dengan kondisi-kondisi alam dari suatu negara. Geopolitik Ilmu dari Geografi untuk
maksud politik praktis.
Aspek yang dipelajari geografi politik dari suatu negara antara lain, tentang lokasi,luas, dan
bentuk wilayah suatu negara. Sedangkan obyek yang di pelajari geopolitik adalah meneliti unsur-
unsur untuk memperoleh data yang akan memberikan suatu konsep strategi nasional sebagai suatu
realisasi dari suatu kebijaksanaan suatu bangsa, unsur-unsur tersebut diantaranya, Lingkungan
alam, Transportasi dan Komunikasi,Sumber-sumber Ekonomi, Penduduk Perseberangan,
Lembaga-lembaga politik dan alat politiknya, serta segala sesuatu yang menyangkut ruang.

13
K. Persamaan Geopolitik dan Geostrategi
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah danilmu
sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitikmengkaji makna
strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam
wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsurpembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan
strategi, hubungan timbal balikantara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Sedangkan Geografi Politik (political geography) yang menekankan bahwa
teritorialditafsirkan sebagai hubungan mendasar antara kedaulatan negara dengan tanah
airnasional yang terletak di jantung legitimasi dan praktik negara modern. Dimanahasilnya adalah
analisis-analisis atas wilayah, kekuasaan dengan ruang yang terfokusyang berpusat pada Negara.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa baik geopolitik maupun geografi politik samasama
mengkaji mengenai keadaan geografis, politik, dan stategi pada suatu negara. Hal ini berkaitan
langsung dengan peranan-peranan geopolitik. Adapun peranan-peranan tersebut adalah:
a. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia;
b. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisialam;
c. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;
d. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan;
e. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkanteori
negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya;
f. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.

14
DAFTAR PUSTAKA

Endang Z. Sukaya, dkk. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Penerbit Paradigma.


Sumarsono, dkk. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

iii

Anda mungkin juga menyukai