Smart Grid KLP 2
Smart Grid KLP 2
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. TEORI DASAR
Permintaan listrik saat ini sedang booming di seluruh dunia. Selain itu,
dalam rangka untuk menghadapi persoalan perubahan iklim, kita perlu
mengurangi emisi CO2. Dimana salah satu penyebabnya adalah penggunaan
energi yang tidak efisiensi (di rumah, bangunan dan fasilitas industri) dan
penggunaan sumber energi fosil yang besar-besaran serta penggunaan sumber
energi terbarukan yang belum banyak.
a. Pengguna (Customers):
Konsumsi cerdas akan membutuhkan interface diantara manajemen
distribusi dan otomatisasi bangunan.
Rumah pintar (smart homes) adalah rumah-rumah yang dilengkapi
dengan sistem otomatisasi. Sistem otomatisasi rumah menyambungkan
bermacam-macam alat kontrol untuk lampu penerangan, alat pengatur
cahaya, pengatur suhu ruangan dan peralatan lain untuk memungkinkan
penggunaan energi yang efisien, ekonomis dan meningkatkan
kenyamanan.
d. Komunikasi
Keamanan dari infrastruktur yang kritis selalu menjadi isue utama. Tetapi
solusi smart gridakan meningkat sangat besar dalam pertukaran data
untuk kemampuan pengamatan dan juga untuk pengontrolan. Oleh
karena itu keamanan dari pertukaran data ini dan komponen-komponen
dibelakangnya akan mempunyai dampak yang lebih baik.
1. 1 buah PC
2. Motor induksi 3 fasa
3. Beban resistif 750 ohm, 500 ohm, dan 200 ohm
4. Program Smart Grid
5. 1 set perangkat simulasi smart grid
6. Kabel Penghubung
7. Catu daya CO3212 5U
8. Sumber tegangan 3 fasa
9. Safety connection
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Matikan motor.
Daya reaktif otomatis kompensasi
Meningkatkan beban pada motor tiga fase sampai dinilai Imotor saat ini =
IN = 2,6 A mengalir.
E. GAMBAR PERCOBAAN
F. ANALISA DATA
Karakteristik torsi dan cos phi dengan beban resistif 750 ohm, 500 ohm, dan
200 ohm.
1.0 5.0
M [Nm]
cos 4.5
0.8 4.0
3.5
torque beban 500
0.6 3.0
power factor beban 750
2.5
0.4 2.0
1.5
0.2 1.0
0.5
0.0 0.0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 2600 2800 3000
n [rpm]
Tabel 1. Perbandingan nilai torsi (Nm) terhadap putaran (rpm) dengan beban
resistif 750 ohm, 500 ohm, dan 200 ohm.
Putaran Cos
n (rpm) 750 Ohm 500 Ohm 200 Ohm
0 0,39 0,35 0,39
180 0,385 0,35 0,35
300 0,34 0,35 0,39
430 0,34 0,33 0,35
620 0,34 0,35 0,385
780 0,38 0,35 0,39
970 0,38 0,32 0,33
1100 0,39 0,325 0,35
1250 0,375 0,35 0,36
1410 0,37 0,325 0,35
1580 0,37 0,35 0,35
1710 0,365 0,4 0,33
1890 0,36 0,35 0,37
2020 0,35 0,37 0,325
2200 0,395 0,36 0,37
2380 0,38 0,35 0,37
2500 0,325 0,34 0,36
2670 0,37 0,37 0,35
2820 0,38 0,38 0,37
2990 0,385 0,385 0,37
Dari tabel di atas nilai cos pada tiap beban tidak jauh berbedah dan
cenderung sama dari putaran 3000 rpm ke bawah sampai 0 rpm yang
nilainya berkisar 0,33 - 0,4.
Karakteristik efesiensi dengan beban 750 ohm, 500 ohm, dan 200 ohm.
5000 3.5
M [Nm]
4500
3.0
4000
2.5
3500
torque beban 500
3000
power factor beban 750
2.0
2500
1.5
2000
1500
1.0
1000
0.5
500
0 0.0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
n [rpm]
Tabel 3. Perbandingan nilai efisiensi (%) terhadap putaran (rpm) dengan
beban resistif 750 ohm, 500 ohm, dan 200 ohm.
Pada percobaan smart grid manajemen energy, nilai torsi tertinggi adalah
3,45 Nm, dan faktor dayanya konstan yaitu antara 0,36 0,4 serta efisiensi
tertinggi 4700 % dengan putaran motor 2500 rpm dan terendah 0 % dengan
putaran 3000 rpm dan 0 rpm. Hal ini disebabkan karena smart grid merupakan
suatu system jaringan cerdas yang mampu untuk mengontrol dan memperbaiki
diri sendiri secara otomatis dari rugi-rugi daya dan cos phi atau power factor
pada saluran atau jaringan. Hal ini sesuai dengan tujuan dari smart grid yaitu
mengefisiensikan penyaluran energy listrik antara pelanggan dan penyedia dari
energy listrik tersebut.