Anda di halaman 1dari 38

NAMA : FAISAL ARIF

NIM : 07C10203057

SEMESTER : VIII (GENAP)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
T.A 2010 - 2011
KATA PENGANTAR

Assalam mualaikum wr................wb...........

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat
petunjuk dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan guna
memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah PELABUHAN.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan,
oleh karena itu kepada pembaca, penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya demi
kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi
penulis serta masyarakat pada umumnya sebagai sumber pengetahuan yang akan
bermanfaat bagi kita semua.

Wassalam mualaikum wr..............wb..............

Tarakan, 28 Februari 2017

TTD

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................

1.1 Latar belakang..........................................................................................................................


1.2 Maksud......................................................................................................................................
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................
1.4 Manfaat ....................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................................

2.1 Pengertian pelabuhah................................................................................................


2.2 Jenis-jenis pelabuhan..................................................................................................

BAB III PENUTUP.................................................................................................................................

3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................
3.2 SARAN........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelabuhan Benoa adalah pelabuhan buatan yang dibangun sekitar tahun 1920
dengan posisi geografi spada 08 45 00 LS dan 115 13 00 BT, dengan jarak
kurang lebih 10 KM dari ibukota Denpasar.

Pelabuhan ini dibuka dan diusahakan sejak tahun1924 (stb. 1924 No. 378) dan
daerah lingkungan kerjanya ditetapkan atas dasar stb.1926 No.16.Berdasarkan surat
keputusan bersama (SKB) Mendagri dan Menteri perhubungan No. 15 tahun 1990 / KM.
18 tahun 1990 tanggal 14 Januari 1990 tentang batas-batas daerah lingkungan kerja
pelabuhan dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan.

Pelabuhan Cabang Benoa sebagai suatu badan usaha sejak tahun 1945 telah
mengalami beberapa kali perubahan status yaitu:

Tahun 1945 1964 berbentuk perusahaan Jawatan (Perjan) Pelabuhan

Tahun 1983 1991 berbentuk Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan

Tahun 1991 berbentuk PT (PERSERO) PELINDO III yang didirikan


berdasarkan PP RI No. 58 Tahun 1991 dengan akte Notaris No. 5 tanggal
1 Desember 1992.

1.2 Maksud
Maksud dibuatnya laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Pelabuhan di Semester 6.

1.3 Tujuan
Laporan ini bertujuan agar kita dapat mengetahui karakteristik Pelabuhan Benoa,
terutama dari segi konstruksi, karena hal ini akan berpengaruh ketika kita akan
merencanakan pelabuhan.
1.4 Manfaat
Manfaat di buatnya laporan ini agar mahasiswa mengetahui karakteristik
Pelabuhan Benoa berserta Konstruksinya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PELABUHAN

Pelabuhan dahulu hanya merupakan suatu tepian dari lautan yang sangat luas di
mana kapal-kapal dan perahu-perahu bersandar dan membuang jangkar untuk
melakukan pekerjaan membongkar dan memuat barang-barang, serta pekerjaan-
pekerjaan lainnya.

Kemudian sejalan dengan perkembangan sosial ekonomi, pelabuhan yang pada


jaman dahulu sederhana berkembang menjadi suatu daerah atau lingkungan yang
cukup luas yang perlu perhatian dari pemerintah dimana pelabuhan itu berada.
Pelabuhan yang telah dikelola terdapat berbagai fasilitas yang diperlukan guna
menyelenggarakan pemuatan dan pembongkaran barang dari dan ke kapal sesuai
dengan bentuk atau desain kapal untuk pelayanan kegiatan embarkasi dan debarkasi
penumpang, barang dan hewan.

Pengertian Pelabuhan menurut Peratuan Pemerintah RI no 69 Tahun 2001


tentang Kepelabuhanan, adalah: Tempat yang terdiri dari daratan dan perairan
disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan ekonomi dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, untuk naik
turun penumpang dan/ atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra dan antar moda transportasi.

Sedangkan Kepelabuhanan meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan


kegiatan penyelenggaraan pelabuhan dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan
fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan, dan ketertiban arus lalu
lintas kapal dan barang, serta tempat perpindahan intra dan/atau antar moda
transportasi.
Bila ditinjau dari segi pengusahaanya maka arti pelabuhan adalah :

a. Pelabuhan yang diusahakan


Pelabuhan yang diusahakan, yaitu pelabuhan yang sengaja diselenggarakan
untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh kapal yang memasuki
pelabuhan untuk melakukan kegiatan bongkar muat dan kegiatan lainnya.
Pelabuhan semacam ini tentu saja dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang untuk
pemakaian oleh kapal dan muatannya, dikenakan pembayaran-pembayaran
tertentu.

b. Pelabuhan yang tidak diusahakan


Pelabuhan yang tidak diusahakan, yaitu pelabuhan yang sekedar hanya
merupakan tempat kapal/ perahu dan tanpa fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh
pelabuhan.

Sedangkan menurut UU No.21 Tahun 1992-PP. No. 70 Tahun 1996- Km No. 26


Tahun 1998, Pengertian pelabuhan lebih diperluas yaitu :

a. Pelabuhan Umum
Ialah pelabuhan yang dikunjungi oleh bermacam-macam kapal untuk
melakukan kegiatan bongkar muat barang-barang campuran juga penumpang dan
hewan serta dikelola oleh instansi yang ditunjuk oleh pemerintah seperti PT.
(Persero) Pelabuhan Indonesia II, sebagai contoh: Pelabuhan Teluk Bayur.

b. Pelabuhan Khusus
Ialah pelabuhan yang dikunjungi oleh kapal- kapal yang bermuatan
tertentu untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang-barang tertentu atau
khusus serta dikelola oleh instansi terkait, sebagai contoh : Pelabuhan Teluk
Kabung.

c. Pelabuhan Laut
Ialah pelabuhan yang bebas untuk dimasuki oleh kapal-kapal yang
berbendera negara asing. Jadi kalau sebuah kapal asing hendak memasuki
pelabuhan laut, dia boleh langsung masuk tanpa perlu meminta izin terlebih
dahulu, karena pelabuhan laut memang disediakan untuk perdagangan
internasional.

d. Pelabuhan Pantai
Ialah pelabuhan yang disediakan untuk perdagangan dalam negeri dan
luar negeri dan oleh karena itu tidak terlalu bebas disinggahi oleh kapal yang
berbendera asing. Kapal asing tersebut masih dapat menyinggahi pelabuhan
pantai, dengan cara terlebih dahulu meminta izin kepihak pelabuhan terkait.

Pengertian lainnya adalah Menurut tujuan , adalah Kegiatan suatu pelabuhan dapat
dihubungkan dengan kepentingan ekonomi dan kepentingan pemerintah serta kepentingan
lainnya . Dari segi Peraturan Pemerintah yang berlaku saat ini yaitu Peraturan Pemerintah
No. 11 tahun 1983 tentang Pembinaan Kepelabuhan Bab 1 Pasal 1 ayat (4) menyebutkan:
Pelabuhan adalah : " Tempat berlabuh dan atau tempat bertambatnya kapal serta
kendaraan air lainnya untuk menaikkan dan menurunkan penumpang , bongkar muat
barang dan hewan serta merupakan daerah lingkungan kerja kegiatan ekonomi ".

Selanjutnya pada Peraturan Pemerintah yang sama Bab 11 pasal 1 ayat (1)
disebutkan bahwa Pelabuhan sebagai tumpuan tatanan kegiatan ekonomi dan kegiatan
pemerintah merupakan sarana untuk menyelenggarankan pelayanan jasa kepelabuhan
dalam menunjang penyelenggaraan angkutan laut .

Dalam perkembangan selanjutnya , pengertian Pelabuhan itu mencakup pengertian


sebagai Prasarana dan sistem , yaitu Pelabuhan adalah Suatu lingkuan kerja terdiri dari
area daratan dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas yang memungkinkan berlabuh
dan bertambatnya kapal untuk terselenggaranya bongkar muat barang serta turun naiknya
penumpang dari suatu moda transportasi laut (kapal) ke moda transportasi lainnya atau
sebaliknya .

MENURUT PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO. 69 TAHUN 2001


PELABUHAN ADALAH :
Tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas
tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan
sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan / atau bongkar muat
barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

2.2 PERANAN UMUM PELABUHAN

1. Melayani kebutuhan perdagangan internasional (ekspor impor) dari daerah


(hinterland) di mana pelabuhan tersebut berada.

2. Membantu kelancaran perputaran roda perdagangan regional (antar pulau).

3. Menampung pangsa pasar yang semakin meningkat dari lalulintas (traffic)


internasional, baik transhipment maupun barang masuk.

4. Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah yang masih belum berkembang.

2.3 FASILITAS PELABUHAN

2.3.1 FASILITAS POKOK PELABUHAN

Fasilitas Pokok Pelabuhan terdiri dari alur pelayaran (sebagai jalan kapal sehingga dapat
memasuki daerah pelabuhan dengan aman dan lancar), penahan gelombang
(breakwater untuk melindungi daerah pedalaman pelabuhan dari gelombang, terbuat dari
batu alam, batu buatan dan dinding tegak), kolam pelabuhan (berupa perairan untuk
bersandarnya kapal-kapal yang berada di pelabuhan) dan dermaga (sarana dimana kapal-
kapal bersandar untuk memuat dan menurunkan barang atau untuk mengangkut dan
menurunkan penumpang).

2.3.2 FASILITAS PENUNJANG PELABUHAN


Fasilitas penunjang pelabuhan terdiri dari gudang, lapangan penumpukan, terminal dan
jalan.

1. Gudang

Gudang adalah bangunan yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang berasal
dari kapal atau yang akan dimuat ke kapal. Gudang dibedakan berdasarkan jenis (lini-I,
untuk penumpukan sementara dan lini-II sebagai tempat untuk melaksanakan
konsolidasi/distribusi barang, verlengstuk bangunan dalam lini-II, namun statusnya lini-I,
enterpot bangunan diluar pelabuhan, namun statusnya sebagai lini-I), penggunaan
(gudang umum, gudang khusus untuk menyimpan barang-barang berbahaya, gudang
CFS untuk stuffing/stripping).

2. Lapangan Penumpukan

Lapangan penumpukan adalah lapangan di dekat dermaga yang digunakan untuk


menyimpan barang-barang yang tahan terhadap cuaca untuk dimuat atau setelah
dibongkar dari kapal.

3. Terminal

Terminal adalah lokasi khusus yang diperuntukan sebagai tempat kegiatan pelayanan
bongkar/muat barang atau petikemas dan atau kegiatan naik/turun penumpang di dalam
pelabuhan. Jenis terminal meliputi terminal petikemas, terminal penumpang dan terminal
konvensional.

4. Jalan

Adalah suatu lintasan yang dapat dilalui oleh kendaraan maupun pejalan kaki, yang
menghubungkan antara terminal/lokasi yang lain, dimana fungsi utamanya adalah
memperlancar perpindahan kendaraan di pelabuhan.

2.4 KRITERIA PELABUHAN BENOA


2.5 Lay Out Pelabuhan Benoa
2.6 FASILITAS PELABUHAN BENOA
2.6.1 DERMAGA
Tipe Dermaga Pelabuhan Benoa :
1. Wharf atau quai
Wharf adalah dermaga yang paralel dengan pantai dan biasanya berimpit
dengan garis pantai. Wharf juga berfungsi sebagai penahan tanah yang ada di
belakangnya.
2. Jetty atau pier atau jembatan
Jetty atau pier adalah dermaga yang menjorok ke laut. Pada dermaga tipe
jetty, biasanya kapal dapat merapat di kedua sisi jetty. Jetty biasanya searah
dengan garis pantai dan dihubungkan dengan daratan oleh jembatan yang
biasanya membentuk sudut tegak lurus dengan jetty sehingga jetty dapat
berbentuk huruf T atau L.

1 DERMAGA UMUM
. (SELATAN)
Direhabilitasi Tahun
1997
A Panjang : 206 Meter
B Lebar : 15 Meter
C Luas : 309
M2
0
D Konstruksi : Beton Bertulang
E Tebal :
28 Cm
lantai
F Panjang tiang :
21 M'
pancang
G Jumlah : Type 50
12 Buah
Bolder ST
H Jumlah : Type AV 400 H x
54 Buah
Fender 1500 L
I Daya dukung : 2 Ton/ M2
J Peil lantai : 4.2 M LWS
K Kedalaman didepan : 6 s/d M LWS (Hasil Sounding Desember
dermaga 7,5 th.2011)
Fasilitas umum dermaga selatan

Stasiun pasang surut (Tsunami Early Warning System). Berfungsi mendeteksi


pasang surut air laut.
DERMAGA PARIWISATA
2. (TIMUR)

* Panjang : 290 Meter


* Lebar : 20 Meter
* Luas : 5800 M2
terdiri
dari :
Pembangunan Tahun
a. 1992
* Panjang : 90 Meter
* Lebar : 20 Meter

Pembangunan Tahun
b. 1993
* Panjang : 70 Meter
* Lebar : 20 Meter

Pembangunan Tahun
c. 1994
* Panjang : 130 Meter
* Lebar : 20 Meter

d. Konstruksi : Beton Bertulang


e. Tebal lantai : 30 Cm
Panjang tiang
f. pancang : 24 M'
Jumlah
g. Bolder : 15 Buah Type ST 50
Jumlah Type V 500 H x
h. : 47 Buah
Fender 1500 L
I. Daya dukung : 2.5 Ton/ M2
j. Peil lantai : 4.2 M LWS
Kedalaman didepan M LWS (Hasil Sounding Mei
k. dermaga : 8.8 s/d 10 th.2013)
* DERMAGA UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI (DUKS)

- Konstruksi kayu

terdiri dari Perusahaan:

I ZONA MARINA

a. SEA SAFARI

* Panjang : 20 x 10 Meter

* Kedalaman : -5 mLWS

b. BALI HAI

* Panjang : 20 x 10 Meter

* Kedalaman : -5 mLWS

c. MARINA BBS

* Panjang : 30 x 10 Meter

* Kedalaman : -5 mLWS

d. BOUNTY

* Panjang : 60 Meter

* Kedalaman : -5 mLWS

e. ISLAND EXPLORER

* Panjang : 20 Meter

* Kedalaman : -5 mLWS

TOTAL : 220
II ZONA PERIKANAN

a. Sari Segara Utama

* Panjang : 128 x 10 Meter

* Kedalaman : -3 mLWS

b. Tirta Mas

* Panjang : 50 x 10 Meter

* Kedalaman : -3 mLWS

c. Bali Nusa Windumas

* Panjang : 50 x 10 Meter

* Kedalaman : -3 mLWS

d. Mina Mas Utama

* Panjang : 50 x 10 Meter

* Kedalaman : -3 mLWS

e. Bandar Tuna

* Panjang : 50 x 10 Meter

* Kedalaman : -3 mLWS

f. Mina Asih

* Panjang : 20 x 10 Meter

* Kedalaman : -3 mLWS

g. Jaya Kota

* Panjang : 25 x 10 Meter

* Kedalaman : -3 mLWS

Panjang Total : 373 m X 10 m


DERMAGA LOKAL DI ZONE
3. PERIKANAN

I. BARAT
SELATAN

Tahun Pembangunan
1995

a. Panjang : 150

b. Lebar : 8

c. Konstruksi : Beton Bertulang

d. Tebal lantai : 28 Cm

Panjang tiang
e. pancang : 28 M' F = 50 CM

Jumlah
f. Bolder : 15 Buah Type 40 ST

Jumlah
g. Fender : 44 Buah Type 250 H x 2000 L

Daya
h. dukung : 2 Ton/ M2

I. Peil lantai : 4.2 M LWS

Kedalaman didepan
j. dermaga : -3.5 M LWS
4. DERMAGA KHUSUS

1. PERTAMINA

a. Sebelah Timur :

- Panjang : 58 M'

- Lebar : 8 M'

- Konstruksi : Beton Bertulang

- Tebal lantai : 28 Cm

- Jumlah Fender : 7 Bu

- Daya dukung : 2 To

- Peil lantai : 4.2 M'

- Kedalaman didepan dermaga : -5.4 M

b. Sebelah Barat :

- Panjang : 40 M'

- Lebar : 8 M'

- Konstruksi : Beton Bertulang

- Tebal lantai : 28 Cm

- Jumlah Fender : 6 Bu

- Daya dukung : 2 To

- Peil lantai : 4.2 M'

- Kedalaman didepan dermaga : -5.8 M


2. PT. PERIKANAN NUSANTARA

- Panjang : 70 M'

- Lebar : 8 M'

- Konstruksi : Beton Bertulang

- Tebal lantai : 28 Cm

- Jumlah Fender : 14 Buah

- Daya dukung : 1.5 Ton/ M2

- Peil lantai : 4.2 M' LWS

- Kedalaman didepan dermaga : -5.5 M' LWS

II. Gudang

1. GUDANG NO. 1 (sebelah timur)

- Ukuran : 15 X 30 = 450 M2
- Daya dukung lantai : 1.5 Ton/ M2

- Konstruksi : Batu bata, Konstruksi kayu (B

- Lantai : Beton Rabat

- Tahun pembuatan : 1940

- Penggunaannya sekarang di alih fungsikan sebagai terminal penumpang domestik

2. GUDANG NO. 2 (sebelah selatan)

- Ukuran : 26 x 31 = 806

- Daya dukung lantai : 2 Ton/ M2

- Konstruksi : Batu bata, Konstruksi kayu (B

- Lantai : Beton Rabat

- Tahun pembuatan : 1938

3. GUDANG NO. 3 (sebelah barat)

- Ukuran : 15 x 40 = 60

- Daya dukung lantai : 2 Ton/ M2

- Konstruksi : Konstruksi Baja

- Lantai : Beton rabat

- Tahun pembuatan : 1977

LUAS TOTAL KE TIGA GUDANG : 1,856

III. Lapangan Penumpukan

1. LAPANGAN PETI KEMAS

- Ukuran : 138.7 x 60 =

- Daya dukung lantai : 5 Ton/ M2


- Konstruksi lantai : Paving Stone

- Tahun pembuatan : 1999

- Kapasitas : 500 Teus

2. LAPANGAN PETI KEMAS

- Ukuran : 40 x 60 = 2.400

- Daya dukung lantai : 5 Ton/ M2

- Konstruksi lantai : Paving Stone

- Tahun pembuatan : 2005

Total Luas lapangan CY : 10.722 m2

3. LAPANGAN PETI KEMAS BARU

- Ukuran : 85.5 x 60.82 = 5.200

- Daya dukung lantai : 5 Ton/ M2

- Konstruksi lantai : Paving Stone

- Tahun pembuatan : 2011

Total Luas lapangan CY : 5.200 m2


IV. Terminal Penumpang

- Ukuran : 1188 m2

- konstruksi Atap : konstruksi Baja

- konstruksi dinding : Konstruksi Batubata

- Lantai : Keramik

- tahun Pembuatan : 1993

WING SELATAN

- Ukuran : 238 m2

V. Ruang Tunggu Sementara


- Ukuran : 168 m2

- Konstruksi Atap : konstruksi Kayu

- Konstruksi Dinding : konstruksi Batu bata

- Lantai : Keramik

VI. Kantor Pelabuhan Benoa

- Ukuran : 47 x 70 = 3290 m

- Konstruksi atap : Konstruksi Baja

- konstruksi struktur : 2 lantai

- tahun pembuatan : 1996

- Luas Bangunan lama : 12,5 x 26 = 325 m2

- Luas Bangunan Baru : 12 x 12 = 144 m2

Total Luas Bangunan : 469 m2


VII. Gedung Kepanduan

- Ukuran : 21x7 = 147 m2

21x7 = 147 m2

7x5,85 = 41.0 m2

3,5x3 = 10.5 m2

- Luas = 345.5 m2

- Konstruksi atap : Konstruksi Alumunium Buka Tutup dan Beton

- konstruksi struktur : 4 lantai

- tahun rehabilitasi : 2010

VIII. Mooring Dolphin

Tempat sandar kapal berupa dolphin di atas tiang pancang. Biasanya


dilokasi dengan pantai yang landai, diperlukan jembatan trestel sampai dengan
kedalaman yang dibutuhkan.

a. Panjang : 4.1 Meter

b. Lebar : 4.1 Meter

c. Luas : 16.81 M2

d. Konstruksi : Beton Bertulang

e. Tebal lantai : 120 Cm

f. Panjang tiang pancang : 19 M'

g. Jenis tiang pancang : Baja ( 609mm; tebal 12mm)

h. Jumlah Bolder : 1 Buah Type T (ka

i. Tahun pembuatan : 2013

JENIS KAPAL KAPAL YANG BEROPERASI


Kapal Penumpang

Kapal Peti kemas

Kapal Curah cair

Kapal Lo/lo

Kapal Tongkang

Kapal ikan atau nelayan


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

WWW.PERENCANAANPELABUHAN.COM

WWW.KARAKTERISTIK KAPAL.COM

Anda mungkin juga menyukai