Anda di halaman 1dari 8

Nama : Moh. Syahid AR.

Ismail

Stambuk : E. 281 14 077

PRODUK YANG MEMANFAATKAN JAMUR YANG


MENGUNTUNGKAN

Jamur termasuk dalam kerajaan Fungi, yang mencakup lebih dari 100.000
spesies, termasuk hama jamur, cendawan, karat tanaman, dan ragi. Hanya sekitar
100 fungi yang diketahui menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang.
Banyak lainnya sangat berperan dalam rantai makanan menguraikan bahan
organik yang mati sehingga mendaur ulang unsur-unsur penting ke dalam bentuk
yang dapat digunakan oleh tanaman. Yang lain lagi bekerja dalam hubungan
simbiosis dengan tanaman, membantu mereka menyerap zat hara dari tanah. Dan,
ada juga yang menjadi parasit.

1. PENICILIN

Penisilin merupakan kelompok antibiotik yang ditandai oleh adanya cincin


-laktam dan diproduksi oleh beberapa jamur (eukariot) yang terdiri dari genus
Penicillium dan Aspergillus, serta oleh beberapa prokariot tertentu
(Madigan dkk., 2000).
Sifat unik pada masing-masing penisilin ditentukan oleh adanya rantai
samping yang berbeda-beda. Secara kimiawi penisilin tergolong dalam antibiotik
-laktam (Pelczar dan Chan, 1988).
Penisilin diproduksi oleh berapa jenis jamur, seperti jamur Penicillium
notatum, Penicillium chrysogenum, serta beberapa jenis jamur yang tergolong di
dalam genus Streptomyces. Penicillium chrysogenum merupakan salah satu
mikroorganisme yang penting di bidang industri, khususnya untuk menghasilkan
penisilin yang merupakan salah satu antibiotik komersial
(Pyatkin, 1967 Brakhage, 1998).
Omura (1995) di dalam Demain (1996) menyatakan bahwa kira-kira
10.000 metabolit sekunder telah ditemukan struktur kimianya yang tersusun oleh
cincin -laktam, peptida siklik yang terdiri dari asam amino dan senyawa
nonprotein, gula dan nukleosida, ikatan tidak jenuh dari poliasetilen dan polien,
serta cincin makrolida besar. Struktur kimia penisilin Menurut Waluyo (2004),
sifat-sifat yang harus dimiliki oleh penisilin adalah sebagai berikut:
1. Menghambat atau membunuh patogen tanpa merusak inang (host).
2. Bersifat bakteriosidal dan bukan bakteriostatik.
3. Tidak menyebabkan resistensi pada kuman.
4. Berspektrum luas, yaitu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram-
positif dan bakteri Gram-negatif.
5. Tidak bersifat alergenik atau menimbulkan efek samping bila digunakan
dalam jangka waktu yang lama.
6. Tetap aktif di dalam plasma, cairan badan, atau eksudat.
7. Larut di dalam air dan bersifat stabil.
8. Bacteriosidal level, di dalam tubuh cepat dicapai dan dapat bertahan
untuk waktu yang lama.
JAMUR (Penicillium notatum)

Penicillium notatum merupakan salah satu fungi (jamur) yang berasal dari
kelas Deuteromycetes. Secara umum Penicillium dapat tumbuh di mana-mana di
alam, beberapa diantaranya dapat menyebabkan pembusukan atau kerusakan lain
pada buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian dan rumput-rumputan. Jamur ini
berbeda dengan Aspergillus terutama pada pendukung konidianya. Pada
Penicillium terdapat pendukung konidia yang bercabang-cabang, tersusun
sedemikian rupa sehingga bentuknya seperti susunan sapu lidi. Cabang-cabang
kecil dari pendukung konidia disebut sterigma. Ditinjau dari segi ekonomi,
Penicillium juga penting artinya bagi kehidupan manusia karena banyak
digunakan dalam praktek, misalnya Penicillium regouforti dan Penicillium
camemberti merupakan odonan yang dapat meningkatkan mutu keju.
Penicillium banyak terdapat pada bahan bahan organic dan sebagai sapporofit ,
misalnya sebagai berikut:
1. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum penghasil zat antibiotic.
2. Penicillium camneberti dan Penicillium reguefort, dimafaatkan untuk
meningkatkan kualitas keju.
3. Penicillium itanicum, dan Penicillium digitatum perusak buah jeruk.
4. Penicillium ekspansum, menyebabkan buah apel membusuk ditempat
penyimpanan.
5. Penicillium islandicum, merusak beras sehingga berubah warna sehingga
menjadi kuning.
Contoh bakteri yang menghasilkan antibiotika adalah jamur Penicillium
cryzogenum yang menghasilkan antibiotik penisilin. Taksonomi dari jamur ini
adalah:
Kingdom : Fungi
DivisI : Ascomycotina
Class : Eurotiomycetes
Ordo : Moniliales
Family : Moniliceae
Genus : Penicillium
Spesies : Penicillium cryzogenum
(dulu dikenal dengan Penicillium notatum)

Penicillium cryzogenum adalah salah satu produsen lipase terbaik diantara


jamur dalam satu genus selain itu, penicillium cryzogenum memiliki aktivitas
enzimatik yang tinggi dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan alpha-
amilase dan mampu menghasilkan antibiotik yang dikenal dengan penisilin.
Penisillin merpakan antibiotik -laktam yang memiliki rumus molekul R-
C9H11N2O4S, dengan R adalah rantai samping yang beragam. Penicillium
cryzogenum merupakan sumber untuk memproduksi penisilin, antibiotik pertama.
Penisillin bekerja terhadap bakteri gram positif seperti Staphylococcus dan
Pneumacoccus.
Cara kerja penisilin adalah dengan cara menggangu sintesis peptidoglikan
di dinding sel bakteri. Crosslinking pada saat pembentukan peptidoglikan yang
terjadi pada bakteri dicegah oleh penisilin dengan cara menghambat
transpeptidase enzim dengan kata lain -laktam akan terikat pada enzim
transpeptidase yang berhubungan dengan molekul peptidoglikan bakteri sehingga
nantinya menyebabkan cacat dinding sel pada bakteri. Kemudian terjadi
pengambilan kelebihan air dan melemahkan dinding sel bakteri ketika sel bakteri
membelah sehingga menyebabkan mereka pecah (lisis sel) dan akhirnya bakteri
tersebut mati. Untuk bakteri gram negatif seperti Escherichia coli dan Klebsiella
pneumoniae mekanismenya tidak berbeda dengan mekanisme aksi pada bakteri
gram positif. Hal yang membedakan mekanisme aksi pada bakteri gram positif
dan negatif yaitu pada bakteri gram positif, setelah kehilangan dinding sel akan
menjadi protoplas, sedangkan pada bakteri gram negatif akan menjadi sferoplas.
Protoplas dan sferoplas inilah yang nantinya akan lisis (pecah). Berikut gambar
dari protoplas dan sferoplas pecah dan inti penisilin
PRODUK YANG MEMANFAATKAN JAMUR YANG
MERUGIKAN

1. TEMPE BONGKREK

Tempe bongkrk adalah salah satu jenis tempe dari Jawa Tengah, atau
lebih populer lagi dari daerah Banyumas, yang dibuat dari kacang kedelai dan
ampas kelapa. Tempe ini seringkali menyebabkan keracunan karena
terkontaminasi oleh bakteri Burkholderia galdioli yang menghasilkan racun
berupa asam bongkrek dan toxoflavin, serta memusnahkan jamur Rhizopus karena
efek antibiotik dari asam bongkrek.
Toksin yang diproduksi P. cocovenenans ada 2, yaitu asam
bongkrek (tidak berwarna, sejenis asam lemak tidak jenuh) dan toksoflavin
(berwarna kuning, struktur mirip dengan riboflavin). Asam bongkrek
memobilisasi glikogen didalam liver, menyebabkan hiperglikemi lalu
hipoglikemi dan menghambat pembentukan ATP yang bisa menyebabkan
kematian sementara toksoflavin menghasilkan hidrogen peroksida yang
toksik terhadap sel. Menurut sitasi, asam bongkrek tetap bertahan didalam
tempe bongkrek yang direbus ataupun yang digoreng, jadi tahan terhadap
suhu diatas 180 derjt C.
Keberadaan asam bongkrek menyebabkan kapang tidak bisa
tumbuh dengan baik, sehingga miselium kapang dipermukaan tempe
bongkrek yang dicurigai mengandung asam bongkrek terlihat tipis. Jika
mengandung toxoflavin, tempe bongkrek akan terlihat berwarna kuning
(normalnya putih). Tapi, karena toksinnya yang sangat letal, sebaiknya
hindari mengkonsumsi tempe bongkrek.

Gambar : Burkholderia gladioli


DAFTAR PUSTAKA

Darto, Si Renik yang Besar Manfaat, http://www.koran-jakarta.com/ver02/detail-


news.php?id=4606&&idkat=43

Indra,(2009), Daya Kerja Antimikroba Dan Oligodinamik, http://ekmon-


saurus.blogspot.com/2008/11/bab-8-daya-kerja-antimikroba-dan.html

Junaidi, W., (2009), Antibiotik, http://chemeng-one-junaidi.blogspot.com

Simbar, V., (2009), Segala Sesuatu Tentang Antibiotik, http://victor-


health.blogspot.com/2008_01_01_archive.html

Tjitrosoepomo, G., (2005), Taksonomi Tumbuhan Schizophyta, Thallophyta,


Bryophyta, Pteridophyta, UGM Press; Yogyakarta

Tarigan, J., (1988), Pengantar Mikrobiologi, Departemen Pendidikan dan

Pelczar, 1988, Dasar Dasar Mikrobiologi, 952-953, UI Press, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai