Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAHAN KABT]PATEN KUTAI TIMT]R

DTNAS PEKE UMUM


KAWASAN PEMERINTAIHN BTIKIT PELAIYGI SAT{GATTA

KEGIATAN:
PERENCANAAN TEKNIS JATAN DAN JEMBATAN

!.APORAN
SURVEY HIDROLOGI

PAKET:
PERENCANAAN TEKNIS
JATAN GEMAR BARU.IONG IEES-MEKAR BARU

TAF"IUN ANGGAMN:
2010

KONSULTAN PERENCANA:
PT. PROFESITAMA PERKASA
Jl. Wiratama No. 1B
SAMARINDA

t
UPORAN SU RVEY HIDROLOGI PT.PROFESITAMA PERKASA

I(ATA PENGANTAR

Sehubungan dengan adanya Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan

Paket Perencanaan Jalan Gemar Baru - Long Lees - Mekar Baru, dengan Nomor
Kontrak 600.050/126c|PRC{LN/GMR-LEESIBMNI/?.OLO, tanggal 30 Juni }OLO,

Konsultan diwajibkan membuat Laporan Survey Hidrologi.

Laporan Survey Hidrologi ini dibuat untuk pendataan guna kelangsungan


dalam pelaksanaan Perencanaan Jalan Gemar Baru - Long Lees - Mekar Baru
tersebut.

Demikian Laporan Survey Hidrologi ini disusun untuk dapat digunakan pihak
yang berkepentingan.

Samarinda,20lO
PT. PROFESTTAMA PERI(ASA

Petencanaqn talan C'etnar funt - Lottg Lrc - lttr&ar Baru


TAPOMN SURVEY HIDROL@I PT.PROFESITAMA PERKASA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ANALISA HIDROLOGI t-1

PERHITUNGAN INTENSITAS CURAH HUJAN RENCANA......... il-1

,,
Petenmnaan Jalan Gemar Baru - Long Lees - t4ekar Banr
LAPOMN SU RVEY HI DROLOG I PT.PROFESITAMA PERKASA

BAB I

ANALISA HIDROLOGI

1. ANALISA HIDROTOGI

Untuk keperluan analisa hidrologi pada Perencanaan Teknis Jembatan


Tanjung Redeb - Teluk Bayur ( 90 M ), diperlukan data - data pendukung primer
dan sekunder. Data untuk keperluan tersebut diperoleh dengan cara survey
lapangan, informasi dari masyarakat setempat, dan dari instansi yang terkait atau

dengan mempelajari data - data tersebut dengan cara dianalisa untuk keperluan
perencanaan jembatan.

2. CURAH HUJAN RERATATAHUNAN

Curah hujan yang diperlukan untuk menyusun suatu rancangan


pemanfaatan air dan rancangan pengendalian air banjir adalah curah hujan rata -
rata di seluruh daerah yang bersangkutan, bukan curah hujan pada suatu titik
tertentu. Curah hujan ini disebut curah hujan wilayah atau daerah dan
dinyatakan dengan milimeter ( mm l.

Faktor yang menyebabkan besarnya curah hujan rata - rata tahunan di


suatu tempat yaitu :

1. lantitude yang berhubungan langsung dengan atmosfir

2. Posisi dan luas daerah

3. Jarak dari pantai atau sumber dari lembah lainnya

4. Suhu laut dan air ke arah pantai

5. Efek geografis, dan

6. Ketinggian ( altitude I

Hal. I-I
Perzncanaan lalan Getnar Barlu - Long Les - lile*ar Baru
UPOMN SURVEY HIDROLOGI PT.PROFESITAMA PERKASA

Pencatatan hujan pada stasiun pencatatan tempat - tempat tertentu,


dapat kita ketahui distribusi hujannya. Di daerah - daerah kecil banyak terjadi

hujan yang merata di seluruh daerah, tetapi di daerah - daerah besar keadaan

tersebut jarang terjadi. Lagi pula besarnya hujan di daerah ini tidak sama,

sehingga sukarlah untuk menentukan banyak air hujan yang sebenarnya jatuh di

daerah itu, karena itu antara lain tidak mungkin menentukan batas - batas luas

daerah hujan untuk setiap tempat pengukuran hujannya. Besarnya curah hujan di

setiap tempat pengukuran berubah - ubah dan saat - saat hujannya berbeda.
Dengan demikian sulit untuk mengetahui besarnya banjir yang disebabkan oleh

hujan tersebut.

Salah satu cara pendekatan ialah dengan mengambil hujan rata - rata

didaerahnya untuk suatu periode tertentu ( t hari, 1 bulan, atau t tahun ). Salah
satu cara untuk menentukan curah hujan daerah dari pengamatan curah hujan di

beberapa titik pengamatan adalah dengan cara :

Rata - rata Aljabar

R= 1/n ( R1 + R2... + Rn )...1 )

Dimana:
R Curah hujan daerah ( mm )

N Jumlah titik - titik pengamatan

R1, R2, RN Curah hujan di tiap titik pengamatan ( mm )

Hasil yang diperoleh dengan cara ini tidak berbeda jauh dari hasil yang didapat

dengan cara lain, cara ini adalah cara yang obyektif untuk mencari besarnya curah

hujan rerata tahunan.

Sumber : Suyono Sosrodarsono, lr, Kensaku Takeda, Hidrologi untuk Pengairan,


Pranya Paramita, Jakarta, L977 , Hal.27 .

HaL I-2
Perenanqanlalan Gemar Bant - Inng Les - ltlelcar Bant
IAPORAN SU RVEY HI D RO LOG I PT.PROFESITAMA PERKASA

3. CURAH HUJAN RENCANA DAN PERIODE ULANG DENGAN METODE EJ. GUMBEL

3.1Curah Hujan Rencana


Metode Gumbel adalah suatu metode dengan cara analisa. Adapun rumus

dari metode ini adalah sebagai berikut :

Xt = 1/a.Yt+b
1ox
o cry

> (x)2 - x.>x


CrX =
n-t
1
b = X---.yn
o

(rX
x=
n

Dimana:
Xt = Variate yang diekstrapolasikan yaitu besarnya curah hujan
rencana untuk periode ulang T tahunan

Yt = Reduced variated sebagai fungsi dari periode ulang ( T )

sx = Standar deviasi

cry = Reduced standart deviation sebagai fungsi dari bentuk data ( n )

x = Harga rata - rata dari data

n = Banyaknya data atau jumlah data

Yn = Reduced mean sebagai fungsi dari banyak data ( n )

Sumber : C.D. Soemarto, lr, Hidrologi Teknik, Fakultas Teknik Unibraw,


Malang, 1993.

Hal. I-3
PetenunaanfaltnGemar Bant - Lorg Lees - M*ar Baru
LAPOMN SURVTY H IDROLOGI PT.PROFESITAMA PERKASA

3.2 Perlode Ulang

Dalam perencanaan bangunan air pertama - tama yang harus diperhitungkan

adalah besarnya debit ( banjir ) rencana ditentukan oleh intensitas hujan, yang

merupakan curah hujan rata - rata yang terjadi di suatu daerah dalam suatu

satuan waktu tertentu yang sesuai dengan waktu konsentrasi dan periode
ulang tertentu. lntensitas yang terjadi dalam selang waktu hujan tertentu (

durasi hujan ) tergantung pada besarnya periode ulang banjir yang diambil.
Dalam perencanaan saluran air hujan, besarnya debit banjir rencana yang
ditetapkan harus cukup besar, dimana penetapan ini didasarkan pada
pertimbangan faktor hidro ekonomiterutama mengenai :

1. Besarnya kerugian yang akan terjadijika bangunan dirusak oleh dan sering

tidaknya perusakan itu terjadi


2. Umur ekonomis bangunan
3. Biaya pembangunan
Besarnya debit banjir rencana tergantung pada periode ulang. Makin besar
periode ulang, makin besar pula kemungkinan debit banjir yang terjadi.

4. INTENSITAS HUJAN DENGAN METODE MONONOBE

lntensitas hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi pada suatu
kurun waktu tertentu dimana air tersebut berkonsentrasi. Besarnya intensitas
curah hujan itu berbeda - beda yang disebabkan oleh lamanya curah hujan atau

frekuensi kejadiannya. Rumus - rumus perkiraan curah hujan untuk lama curah
hujan sembarang yang dihitung dari curah hujan adalah sebagai berikut :

Rt=(R24124r?4ftfl3
Rt = ( R 24/24)*(34.7 /(t1'3s+r.s))
Rt = (R 241241*(3ol(t+s))

Hal. I-4
PerznqnaanlalanC'anarfuru -l,orlg Lees - M*ar Baru
LAPO MN SU RVEY H I DROLOGI PT.PROFESTTAMA PERKASA

5. KOEFISIEN UMPASAN

Koefisien limpasan yaitu perbandingan antara jumlah air yang mengalir di

suatu daerah akibat turunnya hujan dengan jumlah air hujan yang turun di daerah

tersebut.

Besarnya koefisien pengaliran ini dipengaruhi banyak faktor antara lain :

a) Struktur geologi tanah


b) Kemiringan daerah aliran
c) Jenis permukaan tanah
d) Klimatologi

Koefisien pengaliran ini besarnya selalu lebih kecil dari satu, oleh
karenanya kehilangan- kehilangan yang disebabkan oleh beberapa hal misalnya,

ditahan oleh tumbuh - tumbuhan, terjadi infiltasi, tertahan dipermukaan tanah,


evaporasi, dan transpirasi.

Banyaknya faktor yang mempengaruhi dan sulitnya menghitung besarnya

pengaruh masing - masing faktor, besarnya koefisien pengaliran ini sangat sulit
ditentukan secara pasti.

Untuk menentukan besarnya koefisien pengaliran ini dilakukan beberapa


pendekatan, antara lain berdasarkan tata guna tanah dan jenis permukaan tanah.

Untuk menentukan harga koefisien pengaliran suatu daerah yang terdiri dari
beberapa tata guna tanah, dapat ditentukan dengan mengambil harga rata - rata
koefisien dari pengaliran dari setiap tata guna tanah. Yaitu dengan
memperhitungkan bobot masing - masing bagian sesuai dengan luas daerah yang
mewakilinya.

ll= lnAr.cr
Cm=
IN = lnAr
Dimana:
Hal. I-5
Perenqnsantalan Gemar Bam-Long Le - Mfur Baru

L
IAPOMN SU RVEY H I DRO LOG I PT.PROFESITAMA PERKASA

Cm = Koefisien pengaliran / limpasan rata - rata


Ai = Luas daerah dari masing - masing tata guna tanah

Ci = Koefisien pengaliran masing - masing tata guna tanah

N = Banyaknya jenis penggunaan tanah dalam suatu daerah pengaliran

6. DEEIT BANJIR RENCANA

Semua cara untuk perkiraan debit banjir yang berdasarkan hujan, dapat

diklasifikasikan dalam beberapa rumus I cara sebagai berikut:

Rumus Rasional

Metode yang paling umum digunakan dalam menghitung debit banjir rencana
adalah metode rasional. Metode ini telah banyak dikembangkan oleh banyak
pakar seperti oleh Deweduwen, Melchior, Hasper, Monobone, dan lain - lain yang

memberikan perhatian pada komponen tertentu dari rumus rasional :

Q = 0,002778. C.l.A

Dimana:

a = Debit banjir maksimum (m3/Aet )

C= Koefisien pengaliran atau limpasan, (Tabel 1.1)

| = lntensitas curah hujan rata - rata selama waktu tiba dari banjir
( mm/jam )

Rumus ini dapat dipakai dengan asumsisebagai berikut :

a. lntensitas hujan merata di seluruh daerah aliran

b. Lama curah hujan dengan waktu konsentrasi

c. Debit banjir dan intensitas hujan mempunyai kala ulang yang sama

Hal. I-6
Perernlrlaan lalan Gemar Bont - Long Lrc - Md<or Bant
UPORAN SURVEY HI DROLOGI PT.PROFESITAMA PERKASA

Kontinuitas :

Q=A.V

Dimana:

V = Kecepatan aliran rata - rata dalam saluran ( m/dt )

N= Koefisien kekasaran dinding saluran

ft = Jari-jari hidrolis(m)R=NP
Dalam perencanaan drainase perkotaan, Debit Rencana sangat diperlukan

untuk mengetahui kapasitas yang seharusnya dapat ditampung oleh sebuah

drainase, agar semua debit air dapat ditampung dan teralirkan.

7. HUBUNGAN DEBIT DAN TINGGI MUKA AIR

Jika saluran sungai itu dianggap dalam kondisi aliran yang seragam
( uniform flow ), maka suatu detik akan sesuai dengan satu keadaan permukaan
air. Pengukuran air itu dapat diadakan suatu bagian yang linier yang tidak
mempunvai perubahan gradien yang tiba - tiba. Akan tetapi, dalam kenyataan,
permukaan air yang sama pada periode peningkatan banjir mempunyai debit yang

berbeda - beda.

Debit pada tingkatan banjir adalah lebih besar dari debit pada periode
pengukuran banjir, karena pada periode peningkatan banjir, permukaan air di

bagian hulu meningkat lebih cepat, gradien permukaan air yang terjadi lebih
curam sehinga kecepatannya lebih tinggi. Pada sungaidengan kemiringan dasar
yang curam, kenyataannya diatas dapat diabaikan.

Hal. I-7
Perencanoantalan @mar Bant - Inng Lees - H*ar Baru
UPORAN SURVEY HIDRjLffiI ?T.PRoFESITAMA PERKASA

Tabel 1.1
Koefisien Pengaliran (C) untuk berbagai penggunaan bahan.

No TYPE DAERAH AURANflENIS PENGGUNAAN 1AHAN HARA C

1 Rerumputan : Tanah pasir, datar, 2 % 0,05 - 0,10


Tanah paSar, r?tA-rata 287 % q,10 - Q,15
Tanah pasir, curam, 7 % 0,15 - 0,20
Tanah gemuk datar 2% 0,13 - 0,17
Tanah gemuk rata-rata 287 % or18-O,22
Tanah gemuk, curamT Y" 0,25 - 0,35
2 Business : Daerah kota lama (pusat perdagongan) 0,75 - 0,95
:Daerah pinggiran 0,50 - 0,70
3 Perumahan : Daerah single fomily 0,30 - 0,50
m ulti u nits, terpisah-pisah o,4o = 0,60
multi units, tertutup 0,60 - 0,75
sub-urban 0,25 - 0,40
Daerah rumah=rumah apartemen 0,50 = 0,70
Daerah pinggiran 0,50 - 0,70
4 Kawasan lndustri : Daerah Ringan 0,50 - 0,90
Daerah Berat 0,60 - 0,90
5 Pertamanan, Kuburan 0,10 - 0,25
6 Tempat bermain 0,20 - 0,35
7 Halaman kereta api 0,20 - 0,4o
8 Daerah yang tidak dikerjakan o,10 - 0,30
9 Jalan : Beraspal 0,70 - 0,95
Bton 0,80 - 0,95
Batu 0,70 - 0,95
10 Untuk berjalan dan naik kuda 0,75 - 0,95
11 Atap 0,75 - 0,95
Sumber: lmam subarkoh : AHidrologi untuk perenconaon Bongunon Air@

HaL 14
Perencanqq.n faloa Gemar Bant - Long Lees - l1*or furu
U PORAN SU RVEY H I DRO LOG' PT.PROFESITAM A PERKASA

BAB II
PER,HITUNGAN INTENSITAS CURAH HUJAN RENCANA

1. Pendahuluan.

Analisa curah hujan inidilakukan untuk memperoleh :

{ Analisa Hidrologi.
{ Perhitungan lntensitas Curah Hujan
/ Perhitungan Debit Rencana.
{ PerhitunganDimensisaluran.

2. Analisa Hidrologi.

Karena data pengamatan banjir masih sangat terbatas (tidak ada), maka banjir rencana
(design floodl ditentukan berdasarkan analisa curah hujan harian maksimum yang

tercatat dari stasion pencatat hujan terdekat, yaitu Stosiun Songatto.

Analisa hidrologi dilakukan untuk memberikan informasi tentang distribusi/sebaran


data curah huian harian terhadap nilai maksimum tahunannya dalam periode ulang
tertentu.

Metoda perhitungan hidrologi yang dipakai adalah:


o Distribusi GumbelTipe I

o Distribusi Log-Pearson Tipe lll

Data curah hujan harian maksimum tahunan yang bisa direkapitulasikan dari
pencatatan di stasiun Sangatta sebagai berikut:

Hal. ILI
Petencraaan lalan Gemar Boru - Iang Lr;es - Mekar Baru
DATA CI'RAH I+TUJAN

STASION SANGATTA

NO.
8UtAil RA[4.
TAHt'N TOTAL, ilAKS Irlll,t
URUT
IoP R^TA
JAII PEB TAE APR ilEll JUI{ JUL AGTS SEPT OKT DES

1 200i 2'18i4 1,{0,0 432.5 175.',| 232,7 89.5 123.7 17.7 100.4 304.2 221.5 14A.4 2,52e.1 440.90 47.70 210.61

2 2002 80i0 83"2 341r9 128.1 178.1 163.7 88.1 64.9 70,5 91.9 93.9 167.6 1,549.6 341 .90 64.00 1 20.1 3

3 200s 2U,3 109,7 206.8 't06.4 218.1 I 18.3 89.3 130. 87,4 212.5 2s1,5 382,0 2,238.0 382,00 87,40 180.33

4 200/. '198i9 293i4 29ei.E 172.7 228.O 160.4 224.5 4.7 140.1 14.8 193.3 290.5 2,208.6 290.80 4.70 184.04

5 2006 322:1 106:E 159.0 430.6 338.6 8C.3 2',ts.1 't6't ,0 162.6 211.0 278.2 464.2 2,593.4 454.20 80.30 245.46

I 20a6 68i0 533i0 330.0 275.0 536.0 400.0 5.0 35.0 55.0 't00,0 2,938.0 668.00 214.87

7, 200v 5'15r0 380:0 185,0 35.0 540.0 405.0 380.0 375.0 2E6.0 295.0 290.0 3'r 0.0 3,995.0 540.00 36.00 332.52

I 2008 68Ei0 563i0 330.0 276.0 540.0 660.0 690.0 515.0 536.0 880.0 505.0 530.0 6,481,0 890.00 276.00 540.08

RATA.RATA, 364.3 319,9 283.2 200.7 35/1.6 258.7 228.9 182.1 171.1 230.0 23;5.9 2e8.3 3,',t15.7
IAPOFdN SU RVEY H I DRO LAGI PT.PROFESITAMA PERKASA

A. Metoda DistrubusiGumbel,

Persamaan empiris untuk distribusi Gumbel sebagai berikut :

x = X+(s'r)
Keterangan :

X = Nilai yang diharapkan terjadi untuk kala ulang tertentu (mm)

f, = Nllai rata-rata hitung data X (mm)

K= Faktor frekuensi

Yt-\
= sn

Y1 = Reduced meon atau nilai reduksi data dari variabel yang diharapkan terjadi

pada periode ulang tertentu.

- _rsntI_,".L[r,t-l-t11jJ
=
l(-)
Yn = Nilai rata-rata dari reduksi data, nilainya tergantung darijumlah data (n) dan

dapat dilihat pada Tabel. 2

Sn = Reduced Standor Deviation yang nilainya tergantung dari jumlah data (n) dan
dapat dilihat pada Tabel. 3

$ = Simpangan baku

t(t,
i:l
-x )'
n-1

n = Jumlah data
es = kgefisien kepencengan (= 1,,1396 )
C6 = koefisien kurtosis ( = 5,4002 )

Hal. II-3
Petzncano.an talon Gemor km - Long Irc - l4elcar Bo,ru
LAPOMN SU RVEY H I DROLOGI PT.PROFESITAMA PERKASA

Tabel 2.
Hubungan Reduki Data Rata-rata (Yn) dengan Jumlah Data (n)

N Yn N Yn N Y. n Yn

10 0,4952 34 0,5396 s8 0,5515 82 o,5672


LL 0.4996 35 0.5402 59 0.5518 83 0.5574
t2 0,5035 35 0,5410 60 0,5521 84 0,5576
13 q,5q7q 37 0,5419 61 q,55?4 E5 Q,5578
L4 0,5100 38 o,5/.24 62 o,5527 86 0,5580
15 o,5L28 39 0,5430 63 0,5530 87 0,5581
16 0,5157 40 0,5436 il 0,5533 88 0,5583
t7 0,5181 4t o,5442 65 0,5535 89 0,5585
18 o,5202 42 o,w8 66 0,5538 90 0,5586
19 o,5220 43 0,5453 67 0,5540 91 0,5587
20 0,5236 M 0,5458 68 0,5543 92 0,5589
2t o,s252 45 0,5463 69 0,5545 93 0,5591
22 0,5258 46 0,5468 vo 0,554{t 94 0,5592
23 0,5293 47 Q,5473 7L 0,5550 95 0,5593
24 0,5296 48 o,5477 72 0,5552 96 0,5595
25 0,5309 49 0,5481 73 0,5555 97 0,5596
26 0,5320 50 0,5485 74 0,5557 98 0,5598
27 0,5332 51 0,989 75 0,5559 99 0,5599
28 0,5343 52 0,5493 76 0,5561 100 0.5500
29 0,5353 53 o,y97 77 0,5553
30 0,5362 54 0,5501 78 0,5565
31 0,5371 55 0,5504 79 0,5567
32 0,5380 56 0,5508 80 0,5569
33 0,5388 57 0,5511 81 0,5570
Suusea: HloRotocrTEKNtK, C.D. SoeuaRTo, EDtst KE-2, 1987:236

Hal. II-4
Perenanaan Jalan Gemar Battr - Long I'rc - Melrol Bclll
LAPO RAN SU RVEY H I DROLAG I PT.PROFESITAMA PERKASA

Tabef 3,

Hubungan antara Deviasi Standar (Sn) dan


Reduksi Data dengan Jumlah Data (n)

N s. N s" n q N sn

10 0,9495 32 1,1193 34 1,1667 78 l,Lg23


11 0,9676 33 L,1226 55 1,1591 79 1,1930

72 0,9833 34 1,1255 56 1,1696 80 1,1939


13 0,9971 35 1,2865 57 1,1708 81 1,1945

t4 1,0315 35 1,1313 58 L,772L 82 1,1953


15 1,0411 37 1,1339 59 L,l7U 83 1,1959

16 1,G]16 38 1,1363 62 L,1770 84 t,L967


t7 1,0411 39 1,1399 63 t,L782 85 1,L973

18 1,0493 40 1,1413 il 1,1793 86 1,1990


19 1,0555 4T 1,1436 65 1,1803 87 1,1997

zo 10628 4Z 1,1458 66 1,1814 88 1,1994


27 1,0596 43 1,11180 67 1,7824 89 1,2001

22 L,O7il M 1,1499 68 1,1834 90 1,2@7


23 1,0811 45 1,1519 69 7,7844 91 1,2013

24 1,0864 46 1,1539 70 1,1854 92 t,2o2o


25 1,0915 47 1,1557 7L 1,18S 93 1,2026

26 1,0951 48 t,L574 72 T,L8I3 94 L,2032


27 1,1004 49 1,1590 73 1,1891 95 1,2039

28 L,104.7 50 I,t6O7 74 1,1890 95 L,2044


29 1,1096 51 t,1623 75 1,1898 97 L,2@;g

30 t,Ll24 52 1,1638 76 1,1905 98 1,2055


31 1,1159 53 1,1658 77 1,1915 99 1,2050
100 1,2065
Sumber : HidrologiTeknik, C.D. Soemorto, Edisi Ke-2, I9g7:237

Hol. IL5
Petencanaan Jalan Gernar furu - Long Lees - Mekar Baru
LAPOMN SU RVEY H I D ROLOG' PT.PROFSITAMA PERKASA

B. Metoda Distrubusi Log Person Type l!!,

Distribusi Log Pearson Tipe lll merupakan hasil transformasi dari distribusi Pearson

Tipe lll dengan mengantikan data menjadi nilai logaritmik. Persamaan distribusi Log

Pearson Tipe lll dapat ditulis sebagai berikut :

LosXt = Log X+(CxS )


Keterangan,

X1 = Besarnya curah hujan dengan periode t (mm)


Log X = Rata-rata nilai logaritma data X hasil pengamatan (mm)

(S ) = Standar Deviasi nilai logaritma data X hasil pengamatan

I(rogx, -LogX)'
t =1

n-l
G koefisien kepencengan

n.Xbsx - tosx )'


(n-1)(n-2XSiosx )'

HaL II-7
Petencanoqn lalan Gemor Baru - Long Lces - ltlekar Bant
Tabel Hasil Perhitungan dengan Metode log Person lll

1 2001 440.9 2.U -0.02 0.mo259 {.qxxn442


2 2ffi2 f4t.9 2.53 -o.13 0.016092 -0.m20413t1
3 2003 382 2.58 {.08 0.006192 4.Wa727
4 2004 296.8 2.47 -0.19 0.035453 4.00667549
5 2005 454.2 2.66 0.@ 0.00@12 -0.@0@1
5 2006 668 2.82 0.16 0.026903 0.00441275
7 2007 540 2.73 0.07 0.c05132 0.@035767
8 20G 590 2.84 0.18 0.031718 0.00554878
Jumlah :]8fit.8 2L.29 o.L22 0.0012

LogX= 2-65

Standar deviasl

It=l (roe X, -be X )'


S_ 0.13

Koeflslen Kemencengan
n.I ltoox - looX
c=ffi=o'10133 13

Periode 2 Tahun (= {.0167


Periode 5 Tahun (= 0.8359
Periode 10 Tahun (= 1.2916
Periode 25 Tahun (= t.7849
Periode 50 Tahun (= 2.1057
Periode 100 Tahun (= 2.4000

LogXt= LogX+K.S

Periode Ulam K lor Xt x (R24)


2 {-0167 2.65855 mm 455.56 mm
5 0.8359 2.77101 mm 590.21 mm
10 1.2916 2.83111 mm 677.82 mm
25 1.78/l9 2.89618 mm 787.37 mm
50 2.ro57 2.93849 mm 867.93 mm
100 2./t000 2.9773 mm 949.07 mm

Tabel Curah Hujan Maksimum Harlan dengan Metode Log Person lll

il-9
IIPORAN SURVEY HIDROLEI PT.PROFESITAMA PERKASA

Periode R24 Rata-


Metode Metode
No Ulang Rata
Gumbel Log Person lll
(Tahun) (mm/iam)

1 2 457.10 45s.56 456.33


2 5 530.33 590.21 6LO.27
3 10 745.02 677.82 7Lt.42
4 25 889.93 787.37 838.6s
5 50 997.43 867.93 932.68
6 100 1.104.15 949.07 1026.61

3. Perhitungan lntensitas Curah Hujan Rencana.


Dalam perhitungan lntensitas curah hujan rencana diperlukan data curah hujan
jangka pendek, tetapi apabila tidak tersedia maka bisa digunakan rumus mononobe

untuk mencari intensitas hujan rencana dengan rumus:

,-Jn*l .[ro\%
'-\2,1 IiTj
Dimana:

I = lntensitas Hujan ( mm/iam )


R ro = Curah hujan maksimum harian (selama 24 jam), ( mm )

t - Lamanya Hujan Uam)

lntensitas Curah Huian (mm/jam)


t
Perisde U ng (Tahur )
(Jam)
2 5 10 25 s0 100
5 menit 830.61 1145.38 1353.80 16T7.LL 1812.45 2006.38
10 menit 523.25 72t.54 852.84 LOt&.72 lL4L.77 1263.94
15 menit 399.32 5s0.64 650.84 777.43 87t.34 gil.57
20 menit 329.63 454.y 537.26 ilt.7s 719.27 796.23
45 menit LgL,97 264.72 312.89 373.75 418.90 463.72
60 menit 158,47 218.52 258.29 308.52 345,79 382.79
12 menit 463.37 538.96 755.23 902.L2 1011.10 1119.28
180 menit 75.18 105.05 L24.L7 L48.32 L66.24 184.03
360 menit 47.99 55.18 78.22 93.M r04..72 115.93
720 menit 30.23 41.69 49.28 58.85 55.97 73.03

ILlO
Peten@naanlalon Gcmar Borr - Long Lees - llekar Boru

Anda mungkin juga menyukai