Anda di halaman 1dari 6

Pengantar Dasar Matematika HIMPUNAN

Di susun oleh kelempok 2


Kelas :II B Matematika

1. Wulan Permata Sari (4016003)


2. Desi Linda (4016029)
3. Putri Melasari (4016033)
Dosen pengampu :Reni Wahyuni, M.pd

Program Studi Pendidikan Matematika


Sekolah Timggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Persatuan Guru Republik Indonesia
(STKIP-PGRI) Lubuk Linggau
Tahun ajaran 2016/2017
Pembahasan
1.1 himpunan berhingga dan tak berhingga.
Anda ketahui bahwa banyaknya anggota himpunan A dinyatakan dengan
n(A). Jika suatu himpunandinyatakan dengan mendaftar anggota-
anggotanya maka kalian dapat menentukan banyaknya anggota himpunan
tersebut.
Jika A adalah himpunan bilangan prima kurang dari 13 maka A = {2, 3, 5, 7,
11} dengan n(A) = 5. Himpunan A disebut himpunan berhingga, artinya
banyaknya anggota A berhingga. Jika B = {bilangan asli yang habis dibagi
2} maka B = {2, 4, 6, ...}, dengan n(B) = tidak berhingga. Himpunan B
disebut himpunan tak berhingga, karena banyaknya anggota B tak
berhingga. Himpunan yang memiliki banyak anggota berhingga disebut
himpunan berhingga. Himpunan yang memiliki banyak anggota tak
berhingga disebut himpunan tak berhingga.
Lalu apakah setiap himpunan pasti mempunyai anggota? Jika P adalah
himpunan persegi yang mempunyai tiga buah sisi maka anggota P tidak ada
atau kosong.
Himpunan P disebut himpunan kosong (tidak mempunyai anggota), karena
jumlah sisi persegi adalah empat. Jadi himpunan kosong adalah himpunan
yang tidak mempunyai anggota, dan dinotasikan dengan { }. Jika R = {x | x
< 1, x C} maka R = {0} atau n(R) = 1.
Himpunan R disebut himpunan nol. Anggota himpunan R adalah 0. Jadi,
himpunan R bukan merupakan himpunan kosong. Jadi himpunan nol adalah
himpunan yang hanya mempunyai 1 anggota, yaitu nol (0).

1.2 himpunan didalam himpunanan.


Macam macam himpunan.
A. Himpunan bilangan asli
Himpunan bilangan asli adalah himpunan bilangan yang anggota-
merupakan bilangan bulat positif.N = {1,2,3,4,5,6,......}
B. Himpunanbilanganprima
Himpunan bilangan prima adalah himpunan bilangan-bilangan asli yang
hanya dapat dibagi dirinya sendiri dan satu, kecuali 1.
P={2,3,5,7,11,13,....}
C. .Himpunanbilangancacah
Himpunan bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang anggota-
anggotanya merupakan bilangan bulat positif digabung dengan nol.
C={0,1,2,3,4,5,6,....}
D. Himpunanbilanganbulat
Himpunan bilangan bulat adalah himpunan bilangan yang anggota-
anggotanya seluruh bilangan bulat, baik negatif, nol, dan positif.
B={...,-3,-2,-1,0,1,2,3,...}
E. Himpunanbilanganrasional
Himpunan bilangan rasional adalah himpunan bilangan yang anggota-
anggonya merupakan bilangan yang dapat dinyatakan sebagai:
p/q dimana p,q bulat dan q 0 atau dapat dinyatakan sebagai suatu
desimalberulangcontoh: 0,-2, 2/7, 5, 2/11, dan lain lain
F. .Himpunanbilanganirasional
Himpunan bilangan irasional adalah himpunan bilangan yang anggota-
anggotanya tidak dapat dinyatakan sebagai sebagai p/q atau tidak dapat
dinyatakansebagaisuatudesimalberulang.contoh:log2.
G. Himpunanbilanganriil
Himpunan bilangan riil adalah himpunan yang anggota-anggotanya
merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan irasional.
contoh:log10
H. .Himpunanbilanganimajiner
Himpunan bilangan imajiner adalah himpunan bilangan yang anggota-
anggotanya merupakan i (satuan imajiner) dimana i merupakan lambang
bilanganbaruyangbersifati=-1contoh:i,4i,5i
I. Himpunanbilangankompleks
Himpunan bilangan kompleks adalah himpunan bilangan yang anggota-
anggotanya (a + bi) dimana a, b R, i = -1, dengan a bagian riil

1.3 himpuanan sejati

Himpunan A disebut himpunan bagian (subset) daripada himpunan B,


jika setiap unsur himpunan A merupakan unsur himpunan B.Notasi yang
digunakan adalah AB, dibaca A himpunan bagian dari B, atau himpunan
A termasuk himpunan B. Contoh B = {x|x huruf abjad}, maka A = {x|x
huruf hidup abjad} merupakan himpunan bagian dari B. Ditulis AB.
Definisi Himpunan A disebut himpunan bagian sejati (proper subset) dari
pada himpunan B, jika setiap unsur A merupakan unsur B, dan paling
sedikit ada satu unsur B yang bukan unsur A. Notasi yang digunakan
adalah AB. Contoh

1. Himpunan C = {1, 3, 5} adalah subhimpunan sejati dari D = {5, 4, 3,


2, 1), karena setiap unsur C merupaka unsur D dan unsur 2 dan 4
merupakan unsur D, tetapi bukan merupakan unsur C. Sehingga CD.

2. Himpunan E = {2, 4, 6} adalah subhimpunan dari F = {6,2,4}, karena


setiap unsur E juga merupakan unsur F dan tidak ada unsur F yang bukan
merupakan unsur E ,sehingga EF.

3. Misalkan G = {2, 4, 6, }, dan misalkan F = {2, 4, 8, 16, } maka


FG.

Selanjutnya agar tidak menimbulkan kebingungan mengenai simbol yang


digunakan untuk selanjutnya kita gunakan simbol untuk menyatakan
bahwa A merupakan himpunan bagian dari B, kecuali disebutkan khusus
untuk himpunan bagian sejati. Jika himpunan A bukan merupakan
himpunan bagian dari B, maka ditulis A B, contohnya jika himpunan C
= {1, 3, 5} dan D = {5, 4, 3, 2, 1), maka D bukan merupakan himpunan
bagian dari C, ditulis DC.

Jika suatu himpunan tidak mempunyai unsur (anggota), maka himpunan


itu disebut himpunan kosong, dan dinyatakan dengan atau {}.
Himpunan kosong tidak sama dengan {0}, yaitu {0}.

Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan.


Sebuah himpunan bagian dapat berisi beberapa unsur, semua unsur, atau
kosong. Jadi, himpunan itu sendiri, dan himpunan kosong, merupakan
himpunan bagian. Himpunan semula disebut dengan himpunan bagian
tidak murni (improper subset), sedangkan himpunan bagian yang lain
yang berbeda dengan himpunan semula disebut himpunan bagian murni
(proper subset). Sedangkan banyaknya himpunan bagian dari suatu
himpunan yang banyak unsurnya n adalah 2n.

Anda mungkin juga menyukai