Sekolah Timggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP-PGRI) Lubuk Linggau Tahun ajaran 2016/2017 Pembahasan 1.1 himpunan berhingga dan tak berhingga. Anda ketahui bahwa banyaknya anggota himpunan A dinyatakan dengan n(A). Jika suatu himpunandinyatakan dengan mendaftar anggota- anggotanya maka kalian dapat menentukan banyaknya anggota himpunan tersebut. Jika A adalah himpunan bilangan prima kurang dari 13 maka A = {2, 3, 5, 7, 11} dengan n(A) = 5. Himpunan A disebut himpunan berhingga, artinya banyaknya anggota A berhingga. Jika B = {bilangan asli yang habis dibagi 2} maka B = {2, 4, 6, ...}, dengan n(B) = tidak berhingga. Himpunan B disebut himpunan tak berhingga, karena banyaknya anggota B tak berhingga. Himpunan yang memiliki banyak anggota berhingga disebut himpunan berhingga. Himpunan yang memiliki banyak anggota tak berhingga disebut himpunan tak berhingga. Lalu apakah setiap himpunan pasti mempunyai anggota? Jika P adalah himpunan persegi yang mempunyai tiga buah sisi maka anggota P tidak ada atau kosong. Himpunan P disebut himpunan kosong (tidak mempunyai anggota), karena jumlah sisi persegi adalah empat. Jadi himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota, dan dinotasikan dengan { }. Jika R = {x | x < 1, x C} maka R = {0} atau n(R) = 1. Himpunan R disebut himpunan nol. Anggota himpunan R adalah 0. Jadi, himpunan R bukan merupakan himpunan kosong. Jadi himpunan nol adalah himpunan yang hanya mempunyai 1 anggota, yaitu nol (0).
1.2 himpunan didalam himpunanan.
Macam macam himpunan. A. Himpunan bilangan asli Himpunan bilangan asli adalah himpunan bilangan yang anggota- merupakan bilangan bulat positif.N = {1,2,3,4,5,6,......} B. Himpunanbilanganprima Himpunan bilangan prima adalah himpunan bilangan-bilangan asli yang hanya dapat dibagi dirinya sendiri dan satu, kecuali 1. P={2,3,5,7,11,13,....} C. .Himpunanbilangancacah Himpunan bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang anggota- anggotanya merupakan bilangan bulat positif digabung dengan nol. C={0,1,2,3,4,5,6,....} D. Himpunanbilanganbulat Himpunan bilangan bulat adalah himpunan bilangan yang anggota- anggotanya seluruh bilangan bulat, baik negatif, nol, dan positif. B={...,-3,-2,-1,0,1,2,3,...} E. Himpunanbilanganrasional Himpunan bilangan rasional adalah himpunan bilangan yang anggota- anggonya merupakan bilangan yang dapat dinyatakan sebagai: p/q dimana p,q bulat dan q 0 atau dapat dinyatakan sebagai suatu desimalberulangcontoh: 0,-2, 2/7, 5, 2/11, dan lain lain F. .Himpunanbilanganirasional Himpunan bilangan irasional adalah himpunan bilangan yang anggota- anggotanya tidak dapat dinyatakan sebagai sebagai p/q atau tidak dapat dinyatakansebagaisuatudesimalberulang.contoh:log2. G. Himpunanbilanganriil Himpunan bilangan riil adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan irasional. contoh:log10 H. .Himpunanbilanganimajiner Himpunan bilangan imajiner adalah himpunan bilangan yang anggota- anggotanya merupakan i (satuan imajiner) dimana i merupakan lambang bilanganbaruyangbersifati=-1contoh:i,4i,5i I. Himpunanbilangankompleks Himpunan bilangan kompleks adalah himpunan bilangan yang anggota- anggotanya (a + bi) dimana a, b R, i = -1, dengan a bagian riil
1.3 himpuanan sejati
Himpunan A disebut himpunan bagian (subset) daripada himpunan B,
jika setiap unsur himpunan A merupakan unsur himpunan B.Notasi yang digunakan adalah AB, dibaca A himpunan bagian dari B, atau himpunan A termasuk himpunan B. Contoh B = {x|x huruf abjad}, maka A = {x|x huruf hidup abjad} merupakan himpunan bagian dari B. Ditulis AB. Definisi Himpunan A disebut himpunan bagian sejati (proper subset) dari pada himpunan B, jika setiap unsur A merupakan unsur B, dan paling sedikit ada satu unsur B yang bukan unsur A. Notasi yang digunakan adalah AB. Contoh
1. Himpunan C = {1, 3, 5} adalah subhimpunan sejati dari D = {5, 4, 3,
2, 1), karena setiap unsur C merupaka unsur D dan unsur 2 dan 4 merupakan unsur D, tetapi bukan merupakan unsur C. Sehingga CD.
2. Himpunan E = {2, 4, 6} adalah subhimpunan dari F = {6,2,4}, karena
setiap unsur E juga merupakan unsur F dan tidak ada unsur F yang bukan merupakan unsur E ,sehingga EF.
3. Misalkan G = {2, 4, 6, }, dan misalkan F = {2, 4, 8, 16, } maka
FG.
Selanjutnya agar tidak menimbulkan kebingungan mengenai simbol yang
digunakan untuk selanjutnya kita gunakan simbol untuk menyatakan bahwa A merupakan himpunan bagian dari B, kecuali disebutkan khusus untuk himpunan bagian sejati. Jika himpunan A bukan merupakan himpunan bagian dari B, maka ditulis A B, contohnya jika himpunan C = {1, 3, 5} dan D = {5, 4, 3, 2, 1), maka D bukan merupakan himpunan bagian dari C, ditulis DC.
Jika suatu himpunan tidak mempunyai unsur (anggota), maka himpunan
itu disebut himpunan kosong, dan dinyatakan dengan atau {}. Himpunan kosong tidak sama dengan {0}, yaitu {0}.
Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan.
Sebuah himpunan bagian dapat berisi beberapa unsur, semua unsur, atau kosong. Jadi, himpunan itu sendiri, dan himpunan kosong, merupakan himpunan bagian. Himpunan semula disebut dengan himpunan bagian tidak murni (improper subset), sedangkan himpunan bagian yang lain yang berbeda dengan himpunan semula disebut himpunan bagian murni (proper subset). Sedangkan banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan yang banyak unsurnya n adalah 2n.