Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN

1. Pengertian Administrasi
Menurut asal katanya, administrasi berasal dari bahasa latin
ad+ministrare yang berarti melayani, membantu, dan memenuhi.
Dari perkataan itu terbentuk kata benda administration dan kata
sifat administrativus yang kemudian masuk ke dalam bahasa inggris
administrasion. Perkataan itu selanjutnya diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia menjadi administrasi.
a. Administrasi dalam arti sempit
Dalam pengertian ini, administrasi diambil dari istilah dalam bahasa
Belanda administratie yang berarti setiap penyusunan keterangan-
keterangan secara sistematis dan pencatatannya secara tertulis
dengan maksud untuk memperoleh suatu ikhtisar mengenai
keterangan-keterangan itu dalam keseluruhannya dan dalam
hubungannya satu sama lain.
b. Administrasi dalam arti luas
Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua
orang atau lebih yang didasarkan asas tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan dalam
setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai
tujuan tertentu.
Administrasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengendalikan suatu usaha (pemerintah) agar tujuan tercapai.
Charles A. Beard, seorang historikus politik terkenal dalam salah
satu karyanya yang dikuti oleh Albert Lepawsky dalam buku
Administration menyatakan bahwa : Tidak ada satu hal untuk abad
modern sekarang ini yang lebih penting dari administrasi. Kelangsungan
hidup pemerintahan yang beradab dan bahkan kelangsungan hidup
peradaban itu sendiri akan sangat bergantung atas kemampuan kita
untuk membina dan mengembangkan suatu filsafat administrasi yang
mampu memecahkan masalah-masalah modern.
Administrasi pendidikan pada dasarnya adalah suatu media untuk
mencapai tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efisien.
Efektif tidaknya kegiatan administrasi dapat dilihat pada (1) masukan
yang merata, (2) keluaran yang banyak dan bermutu tinggi, (3) ilmu
dan keluaran yang gayut dengan kebutuhan masyarakat yang sedang
membangun, dan (4) pendapatan tamatan atau luaran yang memadai.
Sedangkan efisiensi dapat dilihat pada (1) kegairahan atau motivasi
belajar yang tinggi, (2) semangat bekerja yang besar, (3) kepercayaan
berbagai pihak, dan (4) pembiayaan, waktu dan tenaga yang sekecil
mungkin tetapi hasil yang besar.

2. Pentingnya Administrasi Pendidikan


Dari pengertian di atas dapat kita ketahui tujuan daripada administrasi pendidikan,
yaitu untuk mencapai tujuan pendidikan yang berencana,sistematis dan efektif. Yang
berarti mendatangkan hasil yang baik,tepat dan benar. Untuk mencapai tujuan tersebut
sangat dipengaruhi oleh pelaku pendidikan, seperti kepala sekolah dan guru. Agar tujuan
tersebut dapat dicapai secara maksimal, maka diperlukannya administrasi dalam
pendidikan yang teratur dan tertib. Jadi, dalam hal ini begitu pentingnya administrasi
pendidikan dalam pengelolaan pendidikan. Jika dalam pengelolaan pendidikan tidak
dilakukan dengan administrasi yang baik, maka hasilnya pun akan tidak maksimal.
Terkadang masih banyak orang yang menganggap sepele administrasi. Hal itu terlihat dari
masih banyaknya tenaga tata usaha di sekolah yang sebenarnya tidak kompeten dalam
bidangnya, namun merekalah yang menghandel semua urusan tata usaha sekolah. Ini salah
satu hal yang menyebabkan masih banyak sekolah yang tidak bisa berkembang dan maju.
Jika suatu pengelolaan sekolah dijalankan oleh tenaga administrasi yang terampil dan
berpengalaman dan pada pelakasanannya di lakukan dengan baik dan rapi maka mendapat
predikat sekolah yang baik dan maju bukan sebuah isapan jempol, tetapi sebuah
keniscayaan dari usaha yang baik dan efektif.

Sebagai calon guru PAI, tentunya saat kita sudah terjun dalam dunia pendidikan,
kita harus sudah siap dengan semua hal dan problematika dalam dunia pendidikan
terutama dalam pengelolaan pendidikan. Sebagai seorang guru berarti kita terlibat secara
langsung dalam pengelolaan pendidikan baik itu pada administrasi pendidikan dan hal
yang lain. Dalam keterlibatan pada administrasi pendidikan tentu kita harus sudah tau betul
ilmu dan hal ihwal tentang administrasi pendidikan.

Oleh karena itu penting sekali mempelajari administrasi pendidikan sebagai bekal kita
menjadi guru kelak. Misalnya dalam kegiata ketatausahaan sekolah seperti, menyusun,
menggandakan, mengirim, menyimpan berbagai keterangan yang berkenaan yang dapat
menunjang penyelanggaraan dan pendidikan sekolah. Hal itu harus sudah dikuasai tata
cara dan hal lain oleh guru, agar jalannya proses pendidikan dapat berjalan efektif dan
efesien.

Administrasi suatu lembaga pendidikan merupakan sumber utama manajemen


dalam mengatur proses belajar mengajar. Kepala sekolah yang bertindak sebagai
pemimpin dalam memenej dan mengatur tentunya tidak bisa berjalan menjalankan
tugasnya seorang diri. Dalam tugasnya dibantu oleh staf dan guru. Dalam hal ini
pembagian tugas masing-masing bertujuan agar dalam melaksanakan tugas administrsasi
dan pelaporan cepat dan benar. Tentunya tidak sembarang dalam pelaksanaannya, ada
pedoman dan kaidahnya dalam administrasi. Sehingga sifat dari administrasi pendidikan
sangat urgent untuk mencapai tujuan pendidikan.

Dalam administrasi pendidikan, prosesnya meliputi perencanaa, pengorganisasian,


pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan, dan pembiayaan. Yang
kesemuanya ini dilakukan dengan baik dan rapi akan mencapai hasil yang efektif.

Dengan begitu, sangatlah penting suatu administrasi pendidikan dalam pengelolaan


pendidikan

3. Tujuan Administrasi Pendidikan


Tujuan administrasi pendidikan pendidikan pada hakikatnya
merupakan alat untuk mencapai tujuan optimal pendidikan. Karena
sekolah merupakan sub sistem dari sistem pendidikan nasional, maka
tujuan administrasi pendidikan yang dilaksanakan di sekolah
mempunyai tiga macam jangkauan, yaitu : tujuan jangka pendek,
tujuan jangka menengah, dan tujuan jangka panjang.
a. Tujuan Jangka Pendek
Pada hakikatnya tujuan jangka pendek administrasi pendidikan di
sekolah adalah agar tersusun dan terlaksana suatu sistem pengelolaan
komponen instrumental proses pendidikan, yang terdiri dari komponen
siswa, pegawai, guru, prasarana, sarana, organisasi, pembiayaan,
kurikulum, tata laksana dan hubungan masyarakat guna menjamin
terlaksananya proses pendidikan di sekolah yang relevan, efektif dan
efisien yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah yang
bersangkutan.
b. Tujuan Jangka Menengah
Agar tujuan jangka pendek dilakukan itu tidak salah arah, perlu
berorientasi kepada tujuan jangka menengah, yaitu tujuan institusional
setiap jenis dan jenjang program pendidikan di sekolah. Jadi, tujuan
jangka pendek harus disesuaikan dengan tujuan institusional. Tujuan
institusional pendidikan untuk semua tingkat dan jenis sekolah telah
dibakukan oleh pemerintah.
c. Tujuan Jangka Panjang
Semua tujuan jangka menengah yang akan dicapai harus
mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang lebih luas, yaitu tujuan
nasional. Karena itu, kegiatan administrasi pendidikan di sekolah dalam
jangka panjang hendaknya akan mendukung tercapainya tujuan
pendidikan nasional.
Apabila dikaitkan dengan pengertian administrasi pendidikan, tujuan
administrasi pendidikan adalah agar segala usaha kerja sama dalam
mendayagunakan berbagai sumber daya (manusia dan non manusia)
dapat berjalan secara teratur, efektif, efisien, dan produktif dalam
mencapai tujuan pendidikan.

Menurut Sergiovani dan Carver (1975) ada empat tujuan dari administrasi :
1. Efektivitas produksi

Mencapai efektivitas produksi berarti membantu organisasi untuk menghasilkan


produk sesuai dengan kebutuhan.

2. Efisiensi

Dalam pencapaian tujuan organisasi yang dilayani diupayakan dengan daya, dana
dan tenaga yang sekecil mungkin tetapi mendapatkan hasil yang maksimal.

3. Kemampuan_menyesuaikan_diri (adaptivenes)

Dalam membantu/melayani organisasi mencapaian tujuannya, administrasi akan


menyelaraskan seluruh proses kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan.

4. Kepuasan_kerja
Dari seluruh rangkaian kegiatan administrasi dalam melayani/membantu orgasisasi
yang dimulai dari penetapan tujuan hingga tujuan tercapai, diharapkan
mendapatkan kepuasan kerja.

Menurut H.M. Daryanto (1998) mengendalikan seluruh kegiatan atau rangkaian


kegiatan orgasisasi (kerjasama sekelompok orang) dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan

Hadari Nawawi ( 1981) berpendapat bahwa tujuan dari administrasi adalah untuk
menunjang kegiatan atau upaya organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
secara efisien dan efektif.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas bisa diambil kesimpulan bahwa tujuan dari
administrasi adalah menyelaraskan seluruh rangkaian kegiatan baik itu kegiatan operatif
maupun kegiatan managemen dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan orgasisasi tersebut.

4. Fungsi Administrasi Pendidikan


a. Fungsi Administrasi Pendidikan
Pada dasarnya administrasi berfungsi untuk menentukan tujuan
organisasi dan merumuskan kebijaksanaan umum. Sedangkan
manajemen berfungsi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas
kebijaksanaan umum yang telah dirumuskan.
Dalam proses pelaksanaannya, administrasi dan manajemen
mempunyai tugas-tugas tertentu yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas
itulah yang disebut/ diartikan sebagai fungsi-fungsi administrasi dan
manajemen.
Pendapat para ahli tentang fungsi administrasi :
George R Terry
Mengemukakan empat fungsi yang terkenal dengan akronim
POAC, yaitu : Planning (perencanaan), Organizing
(pengorganisasian), Actuating (penggerakan), dan Controlling
(pengawasan).
Henry Fayol menegemukakan lima fungsi, yaitu : Planning
(perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Commanding
(pemberian komando), Coordinating (pengoordinasian), dan
Controlling (pengawasan).
Luther M. Gullick mengemukakan tujuah fungsi yang terkenal
dengan akronim POSDCORB, yaitu: Planning (perencanaan),
Organizing (pengorganisasian), Staffing (pengadaan tenaga kerja),
Directing (pemberian bimbingan), Coordnating
(pengkoordinasian), Reporting (pelaporan), dan Budgeting
(penganggaran).
Harold Koontz dan ODonnel menegmukakan lima fungsi yaitu :
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing
(pengadaan tenaga kerja), Directing (pemberian bimbingan), dan
Controlling (pengawasan).
John F. Mee terdapat empat fungsi yaitu Planning (perencanaan),
Organizing (pengorganisasian), Motivating (pemberian motivasi),
dan Controlling (pengawasan). Sementara itu, S.P. Siagian
membagi kedalam lima fungsi, yaitu : Perencanaan,
Pengorganisasian, Pemberian motivasi, Pengawasan, dan
Penilaian.

Sejalan dengan uraian diatas, administrasi pendidikan mempunyai


fungsi yang integral dalam proses pendidikan, terutama dalam
pengelolaan pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Dengan
demikian, fungsi administrasi pendidikan di sekolah
meliputi :
1) Fungsi perencanaan yang mencakup berbagai kegiatan seperti
menentukan kebutuhan, diikuti dengan penentuan trategi
pencapaian tujuan dan kemudian penentuan program guna
melaksanakan strategi pencapaian tujuan tersebut.
2) Fungsi organisasi yang meliputi pengelolaan personil, sarana
prasarana, distribusi
tugas,struktur, yang berwujud sebagai suatu badan yang integral.
3) Fungsi motivasi yang terutama meningkatkan efisiensi proses dan
efektivitas hasil kerja. Fungsi tersebut timbul antara lain karena
adanya penentuan dan distribusi tugas, tanggung jawab, dan
kewenangan yang sesungguhnya bermuara pada relevansi,
efektivitas, dan efisiensi hasil kerja yang hendak dicapai.
4) Fungsi pengawasan, meliputi pengamatan proses pengelolaan
secara menyeluruh sehingga tercapailah hasil sesuai dengan apa
yang telah direncanakan. Hal ini akan berguna untuk mencegah
terjadinya penyimpangan, membimbing dalam rangka peningkatan
kemampuan kerja, memperoleh umpan balik, dan untuk mengukur
sampai berapa jauh tujuan telah tercapai.
5. Proses sebagai fungsi administrasi pendidikan
Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat berjalan dengan
baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui sesuatu tahapan proses
yang merupakan daur (siklus), mulai dari perencanaan, pengorganisassi, pengarahan,
pengkoordinasian, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian seperti telah disinggung secara
garis besar pada bagian terdahulu. Di bawah ini akan diuraikan proses tersebut lebih rinci.

a. Perencanaan

Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan


prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk
mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud dengan sumber meliputi sumber
manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan, kita mengenal
beberapa tahap, yaitu tahap, a). identifikasi masalah, b) perumusan masalah, c).
penetapan tujuan, d). identifikasi alternatif, e). pemilihan alternatif, dan f).
elaborasi alternatif.

b. Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses


untuk memilih dan memilah orang-orang (guru dan personal sekolah lainya)
serta mengalokasikan prasarana dan saran untuk menunjang tugas orang-orang
itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiatan
pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan wewenang
orang-orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjadi
tercapainya tujuan sekolah itu.

c. Pengarahan

Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah
direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki. Suharsimi Arikunto
(1988) memberikan definisi pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk, serta
pertimbangan dan bimbingan terhadap pra petugas yang terlibat, baik secara
struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan
lancar.

d. Pengkoordinasian

Pengkoordinasian di sekolah diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan


kegiatan dari berbagai individu atau unit di sekolah agar kegiatan mereka
berjalan selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan
sekolah.

e. Pembiayaan

Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola


anggaran pendapatan dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai
dari perencanaan biaya, usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung
rencana itu, penggunaan, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.

f. Penilaian

Dalam waktu-waktu tertentu, sekolah, pada umumnya atau anggota organisasi


seperti guru, kepala sekolah, dan murid pada khususnya harus melakukan
penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta
mengetahui kekuatan dan kelemahan program yang dilaksanakan. Secara lebih
rinci maksud penilaian adalah untuk: a) memperoleh dasar bagi pertimbangan
apakah pada akhir suatu periode kerja pekerjaan tersebut berhasil, b). menjamin
cara bekerja yang efektif dan efisien, c). memperoleh fakta-fakta tentang
kesurakan-kesukaran dan untuk menghidarkan situasi yang dapat merusak,
serta d). memajukan kesanggupan para guru dan orang tua murid dalam
mengembangkan organisasi sekolah.

5. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan tidak saja menyangkut penataan pendidikan
formal (sekolah dan perguruan tinggi) melainkan juga pendidikan non
formal atau pendidikan luar sekolah seperti kursus-kursus, latihan
keterampilan, dan sebagainya. Hal ini bila ditinjau dari segi institusional
organisatoris.
Secara umum ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi :
a. Administrasi Organisasi
Hal ini merupakan kegiatan administrasi yang berhubungan dengan
bagian-bagian yang ada dalam organisasi pendidikan serta
kemungkinan hubungan yang dapat terjadi antara satu bagian dengan
bagian yang lain baik secara vertical maupun horizontal, struktur
organisasi, pembagian tugas, dan lainnya.

b. Administrasi Kurikulum
Hal ini berhubungan dengan kegiatan administrasi pendidikan yang
meliputi perencanaan kurikulum, metode/cara penyampaian, sistem
yang dipergunakan, penyusunan kalender akademik, sampai kepada
evaluasi pelaksanaan kurikulum di lapangan.

c. Administrasi Kepegawaian
Kegiatan ini meliputi pengadministrasian yang berkaitan dengan upaya
perencanaan, pengadaan, pembinaan sampai kepada pendayagunaan
pegawai, baik edukatif (seperti guru) maupun pegawai non edukatif
(pegawai tata usaha, pegawai perpustakaan, dll).

d. Administrasi Peserta Didik/Siswa


Administrasi kesiswaan adalah semua kegiatan administrasi pendidikan
yang dilakukan berhubungan dengan para calon siswa, siswa, dan
alumni, seperti mengatur penerimaan siswa baru, pengelompokkan
menurut jurusan, program bimbingan dan penyuluhan, masalah
kehadiran, kemajuan akademik, kegiatan ekstra kurikuler, dan lain-lain.

e. Administrasi Sarana dan Prasarana


Kegiatan administrasi pendidikan yang dilakukan sehubungan dengan
semua sarana dan prasarana yang langsung atau tidak langsung
menunjang proses pendidikan dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan, seperti : pengaturan tata letak bangunan, alat-alat sekolah,
dan lain-lain.

f. Adminsitrasi Tata Usaha


Administrasi ketatausahaan merupakan kegiatan administrasi
pendidikan yang mengelola pencatatan, pengumpulan, dan
penyimpanan data dan dokumen yang dapat dipergunakan untuk
membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan, urusan surat
menyurat serta laporan laporan mengenai kegiatan sekolah.

g. Administrasi Pembiayaan
Administrasi pembiayaan adalah administrasi pendidikan yang
berhubungan dengan pengelolaan pembiayaan pendidikan mulai dari
tingkat perencanaan sampai pada pengukuran efisiensi biaya dalam
proses pendidikan. Hal ini berhubungan dengan administrasi uang SPP,
DPP, Sumber-sumber keuangan lainnya, alokasi pembiayaan dan
pertanggung jawaban penggunaannya.

h. Administrasi Tata Hubungan Masyarakat


Administrasi tata hubungan dengan masyarakat ialah kegiatan
administrasi pendidikan yang mengelola hubungan masyarakat dengan
sekolah. Masyarakat itu bisa perseorangan atau orang tua siswa atau
organisasi/lembaga lain yang dianggap mendukung pencapaian tujuan
proses pendidikan secara keseluruhan, seperti BP3 (Badan Pembantu
Penyelenggaraan Pendidikan), IKOMAH (Ikatan Orang Tua Mahasiswa),
Majlis Ulama, GUPPI, dan lain-lain.

Apabila ditinjau dari tingkat pelaksanaannya, kegiatan administrasi


pendidikan di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu
tingkat nasional, regional, dan lokal.
1) Tingkat Nasional
Pada tingkat nasional kegiatan administrasi pendidikan dilakukan
oleh departemen beserta unit kerjanya (tingkat pusat). Kegiatan
administrasi pendidikan pada tingkat nasional terutama berupa
perumusan kebijaksanaan umum dalam bidang pelaksanaan dan
teknis, pemberian bimbingan dan pengawasan terhadap
kebijaksanaan tersebut. Hal ini sesuai dengan keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Organisasi Departemen. Departemen yang mengurus bidang
pendidikan dalam berbagai jenjang kelembagaan yaitu
Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama.
2) Tingkat Regional
Kegiatan administrasi pendidikan pada tingkat regional
dilaksanakan pada Kantor Dinas Pendidikan Nasional Propinsi,
Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten/Kota, Kantor Dinas
Pendidikan Nasional Kecamatan, dan Koordinator Perguruan Tinggi
Swasta. Demikian pula pada Departemen Agama dilaksanakan
pada tingkat Kanwil Departemen Agama Propinsi, Kantor
Departemen Agama Kabupaten/Kota, Kantor Urusan Agama
Kecamatan, dan Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta.

3) Tingkat Lokal
Pelaksanaan administrasi pendidikan ditingkat lokal adalah
kegiatan administrasi pendidikan yang dilaksanakan di lembaga
pendidikan yang secara langsung melakukan proses pendidikan
terhadap peserta didik, seperti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah,
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah
Menengah Umum/Madrasah Aliyah, PTN/PTS dan PTAIN/PTAIS, dan
sebagainya.
6. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Secara umum ruang lingkup administrasi pendidikan ialah :

a.) Administrasi Kurikulum


Meliputi pembukuan dan pendataan jumlah mata pelajaran yang diajarkan, waktu
tersedia, jumlah guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan,
buku yang dibutuhkan, program semester, evaluasi, program tahunan dan kalender
pendidikan.
b.) Administrasi ketenagaan pendidikan ( kepegawaian )
Meliputi, kumpulan surat lamaran dan penerimaan pegawai, mutasi, surat
keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar umum
kepegawaian.
c.) Administrasi kesiswaan
Meliputi, Organisasi dan perkumpulan murid. Masalah kesehatan dan
kesejahteraan murid. Penilaian dan pengukuran kemajuan murid. Bimbingan dan
penyuluhan bagi murid.
d.) Admnistrasi sarana dan prasarana pendidikan
Meliputi, buku perencanaan pengadaan barang, buku pembagian dan penggunaan
barang, buku perbaikan barang, dan lain-lain.
e.) Administrasi keuangan/pembiayaan pendidikan
Meliputi keuangan pendaftaran siswa baru, uang gedung, uang seragam, uang
pealatan sekolah, SPP. Dan lain-lain.
f.) Administrasi perkantoran
Meliputi surat masuk dan keluar, buku tamu, buku-buku pentung terkait
penyelenggaraan pendidikan.
g.) Administrasi unit-unit penunjang pendidikan
Meliputi bimbingan konseling, UKS, pramuka, olahraga, kesenian.
h.) Administrasi layanan khusus pendidikan
Meliputi konsumsi, layanan antar jemput, bimbingan khusus di rumah.
i.) Administrasi tata lingkungan dan keamanan sekolah
Meliputi perencanaan tata tertib dan pertamanan di sekolah, jadwal penjaga, jadwal
kebersihan.
j.) Administrasi hubungan dengan masyarakat
Meliputi hasil kerja sama, program-program humas. Dan sebagainya.

Daftar Pustaka
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Ar-Ruzz:Jogjakarta
Subroto,Suryo. 1988. Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah.Bina
Aksara:Jakarta

Burhanuddin, Yusak. 2005. Administrasi Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia

Mudgarhardjo, Redjo. 2004. Suatu Pengantar Filsafat Ilmu Pendidikan. PT. Remaja
Rosdakarya

Sagala, Syaiful. 2006. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Drs. Ahmad Rohani, HM & Drs. H. Abu Ahmadi. 1990. Administrasi Pendidikan Sekolah.
Jakarta : Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai