Anda di halaman 1dari 4

PERAN BIDAN DALAM MENGGERAKKAN KESIAGAAN MASYARAKAT

TERHADAP KEPEDULIAN AKAN KESEHATAN dan PENGEMBANGAN DESA


SIAGA

SIAGA
Akronim dari Siap Antar Jaga ikon MNH untuk promosi peran serta masyarakat dalam
menyelematkan ibu.
SIAGA dipakai dalam berbagai fungsi dalam menggalang partisipasi masyarakat : Suami
SIAGA, Desa SIAGA, Bidan SIAGA dsb.

BIDAN
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan
yang telah di akui oleh pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku
(permenkes 572 / menkes / Per / VI / 1996 )
Bidan di desa (bdd) adalah bidan yang oleh pemerintah ditempatkan untuk bertugas di
daerah pedesaan

1. Tujuan Program Bidan Desa

a. terjaminnya yankes ibu dan anak serta kesehatan masyarakat umum yang dilaksanakan
oleh bidan di desa
b. terjaminnya kesinambungan keberadaan bidan di desa sebagai ujung tombak yankes di
desa / masy.

2. Tugas Dan Tanggung Jawab Bidan Desa

a. melaksanakan pelayanan kia/kb sesuai profesinya


b. mengelola program KIA/KB di wilayah kerjanya
c. melakukan pemantauan wilayah setempat
d. menggerakkan dan meningkatkan peranserta masyarakat
e. menjalankan tugas lain yang terkait dengan kia/kb

f. Tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat private goods tetapi
juga pelayanan kesehatan yang bersifat public goods
TUGAS
DAN
g. karena Bidan desa juga menyelenggarakan pelayanan yang bersifat public goods maka

TANGG
pada dasarnya bidan desa adalah seorang petugas kesehatan masyarakat (public health
officer)
h. bidan di desa adalah bidan komunitas

3. Bidan Sebagai Aktor Kunci Desa Siaga

UNG
a. AKI dan AKB yang masih tinggi
b. Program maternal and neonatal health menurunkan aki
c. Strategi : meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan yang diintegrasikan dengan
membangun pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan yang baik,

JAWAB
khususnya kesehatan ibu dan bayi termasuk upaya perubahan perilaku petugas maupun
masyarakat dalam memandang, melaksanakan kesehatan ibu.
Mengurangi Keterlambatan

BDD
a. Kematian ibu ditingkat masyarakat ( 3 t ) : terlambat mengambil keputusan, terlambat
mencapai tempat rujukan dan terlambat penanganan ditingkat rujukan.
b. Faktor penyebab keterlambatan : ketidak tahuan tanda bahaya persalinan,
ketidaktersediaan transport, hambatan biaya, ketidak beradaan bidan untuk menolong
persalinan dan ketidak setaraan jender.
c. Penyelesaian : komponen masyarakat membantu pembuat keputusan, fasilitas
kesehatan, tenaga kesehatan, masyarakat, keluarga dan ibu itu sendiri

DI RUMAH SAKIT
1. KESIAPAN PETUGAS
2. KETERSEDIAAN
BAHAN & ALAT
3. SIKAP PETUGAS
4. BIAYA ??

Pertolongan Segera Dalam Masa 2 Jam Masa Persalinan

a. Penyebab kematian ibu perdarahan saat persalinan, eklampsia dan infeksi.


b. Bentuk bantuan masyarakat disiapkan untuk menangani kegawatdaruratan dan
komplikasi yang mungkin terjadi

Menggeser Paradigma : Persalinan Bukan Lagi Hanya Urusan Ibu

a. Masa lalu : persalinan dianggap hanya urusan ibu melahirkan kodrat perempuan
b. Persalinan dapat direncanakan menghindari kematian
c. Hamil hingga bersalin ( 9 bulan 10 hari )
d. Persiapan kebutuhan pokok : persediaan darah bila diperlukan, tabungan untuk biaya
bersalin dan biaya awal selama bayi baru lahir, transport yang diperlukan untuk
membawa ke RS.
e. Hasil diharapkan : tidak ada ibu yang meninggal karena terlambat dirujuk, tidak ada ibu
yang kekurangan darah, dan dapat dikurangi penanganan oleh dukun karena keluarga
tidak punya biaya persalinan, serta dapat dihindari bersalin dalam perjalanan ke RS
Pelibatan Semua Pemangku Program (Stake-Holders) Dan Masyarakat

a. DINKES lembaga yang langsung menangani kes ibu dan anak


b. DPRD institusi yang membuat keputusan
c. PEMERINTAH DAERAH pembuat kebijakan
d. TOKOH AGAMA dituruti dan dianut pendapatnya oleh masyarakat dan fatwanya
diperlukan
e. TOKOH MASYARAKAT mengajak masyarakat membuat aksi kolektif
f. KADES Merancang aktivitas desa
g. BIDAN terdepan dalam penanganan klinis
h. RUMAH SAKIT/PKM tempat penanganan komplikasi
i. SUAMI/IBU/NENEK berhubungan langsung dengan bumil yang akan bersalin dan
tentu saja si ibu itu sendiri

Komponen Kesiagaan Penanggulangan Kegawatdaruratan Ibu Bersalin Pada Desa Siaga

a. Mekanisme pendanaan :
Sistem Dana adalah tabungan yang dikembangkan oleh masyarakat atau bumil yang
digunakan untuk biaya persalinan

Fungsi pengurus
1) Menyebar informasi mengenai pentingnya tabungan kesehatan/persalinan kepada
masyarakat.
2) Menarik, menyimpan dan mengelola uang.
3) Melaporkan secara rutin jumlah dan penggunaan uang tersebut kepada warga

b. Mekanisme transportasi
Sistem kegotongroyongan yang dikembangkan untuk mengantar atau membawa
bumil yang akan bersalin, terutama jika ibu tersebut mengalami komplikasi sehingga
memerlukan pertolongan segera.

Fungsi Pengurus.
1) Memberikan informasi kepada warga tentang pentingnya sistim transport di desa.
2) Mendata nama warga yang mempunyai kendaraan dan bersedia merelakan
kendaraannya tersebut digunakan untuk mengantar/membawa bumil pada masa
persalinan ke bidan atau ke RS rujukan, termasuk mengantar/membawa anggota
masyarakat lain yang mempunyai masalah kesehatan dan memerlukan segera ke RS.
3) Forum Kesehatan Desa bersama dengan pengurus sistim transportasi membuat daftar
pemilik kendaraan (termasuk angkot, becak dan sepeda motor) beserta jam
ketersediaan kendaraannya untuk digunakan, misalnya setiap Senin antara jam 19.00
22.00
4) Pengurus system transportasi mensosialisasikan daftar pemilik kendaraan beserta jam
ketersediaan kendaraan kepada warga melalui pertemuan desa, serta meletakkan
daftar nama dan jam ketersediaan kendaraan tersebut ditempat strategis yang mudah
di baca warga.

c. Kelompok Donor Darah


Sistem donor darah adalah kelompok pendonor darah dalam masyarakat sebagai
penyedia darah bagi PMI yang dapat digunakan oleh semua warga masyarakat yang
memerlukan, misalnya ibu bersalin, perawatan operasi, demam berdarah, kecelakaan dsb.

Fungsi Pengurus
1) Sebagai penghubung antara masyarakat dengan PMI
2) Membangun sistem kerja sama saling menguntungkan antara masyarakat dengan PMI
3) Mendata dan membuat daftar calon pendonor
4) Mengkordinir masyarakat saat dilakukan pengambilan darah di desa
5) Membuat kesepakatan jadual donor darah antara PMI dan masyarakat. Berdasarkan
jadual tersebut, PMI mendatangi warga untuk melakukan pengambilan dan/atau
pengetesan golongan darah.
6) Sampaikan juga kepada warga bahwa pengambilan darah dapat juga dilakukan di
PMI
7) Melakukan daftar calon pendonor, baik pendonor rutin maupun tidak, di tempat yang
strategis.

d. Mekanisme Pemberitahuan
Sistem pemberitahuan adalah sistem yang dikembangkan oleh masyarakat untuk
mencatat dan menginformasikan kepada masyarakat tentang keberadaan dan kondisi
bumil dan masa persalinan.

Bentuk :
1) Catatan bumil
2) Bendera
3) Peta ibu hamil
4) Peta fasilitas kesehatan

Cara :
Dalam suatu pertemuan desa, FKD mengajak masyarakat, kader puskesmas dan bidan
membentuk pengurus sistem pencatatan.

Fungsi pengurus :
1) Berkordinasi dengan bidan desa guna mendapat nama bumil
2) Mengkordinir pertemuan bumil dan keluarga dengan semua kepengurusan sistem
SIAGA bidan dan kades untuk mengisi dan penandatanganan amanat persalinan
3) Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai keberadaan bumil dan waktu
persalinan bumil
4) FKD bersama pengurus pencatatan membuat tanda keberadaan bumil.

Anda mungkin juga menyukai