Anda di halaman 1dari 6

CAMPURAN DAN TEKNIK PEMISAHAN

A. TUJUAN
Setelah membaca dan mempelajari modul ini, peserta diklat dapat :
1. membedakan campuran homogen dari campuran
heterogen
2. merancang dan melaksanakan percobaan untuk
membedakan campuran dan larutan
3. Menentukan teknik pemisahan campuran sesuai karakteristiknya
4. Memilih teknik pemisahan campuran sesuai dengan sifat campuran

B. INDIKATOR KETERCAPAIAN KOMPETENSI


Indikator hasil belajar yang diharapkan dicapai adalah:
1. Membedakan campuran homogen dari campuran heterogen
2. Mengidentifikasi sifat campuran homogen dan campuran heterogen
3. Menentukan kadar- kadar zat dalam campuran
4. Melaksanakan percobaan membedakan campuran dan larutan
5. Menjelaskan teknik pemisahan campuran secara sederhana
6. Melakukan pemisahan campuran yang ada dalam
kehidupan sehari- harisecara sederhana

C. URAIAN MATERI
1. Campuran Homogen dan Campuran
Heterogen

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai contoh-contoh


campuran , seperti air teh, air kopi, sirup, air dan pasir, tinta,
makanan, minuman, LPG, udara dan air . Dikatakan campuran
karena komponen-komponen yang bercampur mudah dipisahkan
dan sifat masing-masing komponen dalam campuran tetap.
Campuran adalah materi yang disusun oleh dua atau lebih zat
dengan perbandingan tidak tetap. Campuran masih memiliki sifat
zat pembentuknya dan dapat dipisahkan menjadi zat
pembentuknya dengan cara fisika.

23
Modul Pelatihan SD Kelas
Tinggi

Partikel-partikel dalam campuran tidak saling bereaksi dan tidak


saling berikatan. Berdasarkan sifat-sifat nya, jika dua unsur
bergabung tidak selamanya membentuk senyawa kadang-kadang
hanya bercampur saja.
Simak sifat campuran dan jenis campurannya dalam tabel
1. Berikut :

Tabel 1. Contoh campuran , sifat dan jenis


campuran
Sifat
Campuran air
dan
dengan
jeni
s Gula Gara Susu Terigu Santa Pasir Teh Kopi
m n
Larut/tidak larut larut larut tidak larut tidak larut tidak
Bening/keru bening bening keruh keruh keruh keruh bening bening
h
Mengendap
/ tidak tidak tidak mengenda tidak mengenda tidak mengenda
p p p
Tidak
Filtrat
bening bening keruh keruh keruh bening bening bening
bening/keru
h
Jenis
larutan larutan koloid suspensi koloid suspensi larutan koloid
Campura
n
Berdasarkan tabel 1. dan atas dasar sifat-sifat zat yang
dicampurkan, maka campuran dapat dibedakan menjadi campuran
homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen disebut juga
larutan, yaitu campuran yang serba sama dan mempunyai sifat tidak
dapat dibedakan dengan melihat langsung.

Sedangkan campuran heterogen yaitu campuran yang serba tidak


sama dan mempunyai sifat dapat dibedakan dengan cara
melihat langsung . Campuran heterogen
ada yang berupa suspensi dan koloid. Campuran yang dilarutkan
memiliki perbedaan sesuai dengan sifatnya. Jika campuran tersebut
larut, terlihat bening, stabil, tidak mengendap dan bersifat homogen,
berarti itu adalah larutan, contoh campuran garam dengan air, gula
dengan air, teh dengan air . Jika suatu campuran nampak larut,
terlihat keruh, tidak mengendap, dan filtratnya keruh
berarti campuran tersebut adalah koloid, contohnya campuran
Modul Pelatihan SD Kelas
Tinggi
santan dengan air, susu dengan air. Dan jika campuran nampak tidak
larut, keruh, mengendap berarti campuran tersebut disebut suspensi,
contohnya campuran kopi dengan air, pasir dengan air, terigu
dengan air, minyak dengan air.
Campuran homogen, yaitu campuran yang serba sama
sedangkan campuran heterogen, yaitu campuran yang serba tidak
sama.

2. K a d a r Z a t D a l a m C
ampuran
Bagaimana cara menentukan kadar zat dalam
campuran? Perhatikan kemasan cuka dapur
berikut

Dalam kemasan asam cuka tersebut tertulis 15 % apa artinya 15


% ? Untuk mengetahuinya mari kita pelajari uraian materi berikut.
Kadar zat dalam campuran dapat dinyatakan dalam: persen massa.
Persen volume, persen berat per volume, B a g i a n p e r s e j u t
a (bpj) atau part permillion (ppm). Berikut p
enjelasannya.
a. P e r s e n m a s s a ( % w / w )
Persen massa adalah nilai yang menyatakan jumlah massa
komponen dalam campuran. Misalnya larutan garam 5 % w/w,
artinya dalam setiap 100 gram campuran mengandung 5 gram
garam.
Massa zat = % w/w x massa
campuran
Keterangan w =
massa
b. Persen volume (
% v/v )
Persen volume menyatakan jumlah volume komponen dalam
campuran. Misalnya sebotol cuka dapur 5 % v/v artinya
dalam 100 mL campuran terdapat 5 mL asam cuka.
Massa zat = % v/v x volume
campuran
Keterangan v =
volume
c. P e r s e n b e r a t p e r v o l u m e ( % w / v )
Persen berat per volume menyatakan massa zat dalam campuran
sebagai persentase volume keseluruhan campuran. Misalnya
campuran gula 5 % w/v artinya dalam setiap 100 mL campuran
terdapat 5 gram gula.
Massa zat = % w/v x volume
campuran
d. B a g i a n p e r s e j u t a ( b p j ) a t a u p a r t p e r m i l
lion (ppm)
Bagian per sejuta menyatakan jumlah bagian komponen
dalam sejuta bagian campuran. Penulisan ini dipakai pada
kadar zat yang sangat kecil. Misalnya kadar Iodium dalam
garam adalah 50 ppm. Hal ini berarti dalam 1 kilogram
garam terdapat 50 gram Iodium.

Anda mungkin juga menyukai