Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TAMBANG BAWAH TANAH

METODE TAMBANG BAWAH TANAH

Ada berbagai macam cara penambangan. ada tambang terbuka, ada tambang bawah
tanah, dan ada tambang bawah air. Tambang terbuka adalah tambang yang berhubungan
langsung dengan udara bebas, sedangkan tambang bawah tanah adalah tambang dimana
kegiatan penambangnya tidak langsung berkaitan dengan alam terbuka, atau udara bebas.
Ada beberapa latar belakang yang mempengaruhi dipilhnya penambangan dengan
sistem tambang bawah tanah adalah :
1. Perbandingan SR yang besar dan tidak ekonomis untuk ditambang menggunakan sistem
tambang terbuka.
2. Mineralisasi cadangan bahan galian membentuk cebakan yang secara spesifik harus
ditambang menggunakan sistem tambang bawah tanah.
3. Daerah yang akan ditambang merupakan daerah hutan lindung.
4. Penambangan dengan sistem tambang bawah tanah tidak banyak merusak ekosistem yang
ada di sekitar penambangan.
Maka dari itu, untuk melaksanakan suatu kegiatan bawah tanah suatu perusahaan
harus mengenal beberapa metode penambangan bawah tanah, antara lain :
1. Shrinkage Stoping
Shrinkage Stoping adalah metode yang digunakan pada endapan yang
kemiringannya besar sampai mendekati vertikal. Endapan bahan galian yang ada dapat
sekaligus digunakan sebagai penyangga. Metode ini merupakan suatu metode
penambangan yang termasuk dalam over hand stoping dimana setiap bagian dibor dan
diledakan dari bawah keatas. Tumpukan hasil ledakan akan dibiarkan dilantai yang dapat
dimanfaatkan sebagai tempat pemboran berikutnya dan untuk menyangga batuan asal.
Sistem ini cocok untuk :
a. Untuk endapan bijih dan batuan sampingnya keras.
b. Kemiringan dari pada stope wall (dinding stope) harus curam kira-kira sudutnya > 60o.
c. Bentuk urat/vein dengan ketebalan antara 1-3 meter.
d. Bentuk ore body harus teratur sehingga tidak banyak bijih yang hilang (loose ore).
e. Harus mempunyai batas yang jelas antara ore body dengan batuan asal.
f. Orenya bersifat tidak akan mengeras kembali bila bercampur dengan air.
g. Sebaiknya bukan endapan sulfida.
Contohnya adalah endapan bijih emas yang berbentuk vein tetapi kedalamannya dangkal.
Keuntungan dari metode penambangan ini, antara lain :
a. Ongkos development lebih rendah karena jarak antara level dengan level, serta raise dan
raise bisa berjauhan.
b. Biaya handling daripada ore lebih rendah karena ore dapat turun dengan sendirinya
secara gravitasi melalui chate.

Nona Herlina Hendita Tasya


H1C110027
TUGAS TAMBANG BAWAH TANAH

c. Kayu-kayu untuk tempat berdirinya pekerja tidak perlukan.


d. Ventilasinya lebih baik karena dapat mengikuti bukaan.
e. Dapat melakukan pembersihaan/cleaning mining karena recovery agak tinggi.
f. Produksi dapat cepat terlaksana karena tinggal di dalam stope.
g. Tidak terjadi penurunan permukaan surface subsidence karena bekas-bekas dari stope
diisi material.

Gambar 1
Metode Shrinkage Stoping

Kerugian dari metode penambangan ini, antara lain :


a. Menyulitkan perusahaan yang bermodal kecil karena sebagian endapan masih tertinggal
di dalam stope.
b. Bila endapan (Broken Ore) telalu lama tertinggal didalam stope dan endapan tersebut
mengandung oksida yang mudah teroksidasi oleh udara dan lama kelamaan akan
menjadi kompak hal ini akan menyulitkan dalam proses metalurgi.
Cara penambangan dari metode shrinkage stoping ini meliputi kemajuan
penambangan lorong pada arah vertikal dan horisontal. Broken Ore digunakan sebagai
tempat pijak dan penyangga sementara. Operasi shrinkage stoping meliputi siklus
pemboran dan peledakan, ekstraksi bijih, scalling dan penyangga. Bijih dihancurkan dalam
lorong melalui penggalian atap oleh penambang yang bekerja tepat pada bagian bawah
crown.
Broken Ore yang ditinggalkan dalam lorong dapat berfungsi sebagai :
a. Tempat berpijak yang stabil bagi pembor yang dapat menampung banyak pembor,
sehingga dapat mempercepat penambangan.
b. Sebagai penyangga country rock.

2. Block Caving
Block Caving merupakan suatu cara penambangan yang dimulai dengan membuat
suatu undercat terhadap suatu blok endapan bijih. Sebelum undercat diruntuhkan, harus

Nona Herlina Hendita Tasya


H1C110027
TUGAS TAMBANG BAWAH TANAH

disanggah dulu memakai pillar kemudian pillar ini di buang, maka blok akan runtuh
secara perlahan lahan.
Lorong dari ore chute harus banyak, agar pengambilan bijih yang pecah (broken ore)
dapat merata dan batas antara bijih dan lapisan penutup teratur, sehingga kemungkinan
terjadinya pengotoran (dillution) karena bercampurnya bijih dengan lapisan penutup dapat
dibatasi atau dikurangi.
Metode ini cocok untuk endapan bijih yang memilki sifat seperti berikut :
a. Bentuk endapan homogen karena tidak mungkin dilakukan tambang pilih.
b. Kekuatan bijih lemah sehingga mudah pecah atau runtuh dan dapat dipisahkan dari
block di sebelahnya.
c. Kekuatan batuan samping lemah, sehingga mudah pecah menjadi bongkah bongkah
yang lebih besar dari pada bongkah bijih, dimana tekanannya akan membantu memecah
endapan bijih di bawahnya.
d. Kemiringan endapan tidak menjadi soal, tetapi jika berbentuk urat bijih sebaiknya
memiliki kemiringan > 65.
e. Kadar bijih tidak perlu bernilai tinggi.
Pada umumnya cara ini cocok untuk endapan-endapan pada bijih yang berukuran besar,
dan akan sangat mudah dalam penambangannya jika batas antara endapan bijih dan
lapisan penutupnya teratur, tidak banyak kantung bijih (pockets) ore shoot, off shoot,
dll.
Keuntungan blok caving :
a. Pekerjaan persiapan penambangan hanya terjadi pada permulaan saja, setelah
ambrukan berjalan, maka pekerjaan persiapan umumnya sudah berakhir.
b. Keamanan karyawan lebih terjamin, kecuali perawatan pada draw point.
c. Dapat berproduksi besar, dan hanya memerlukan sedikit pemboran, peledakan serta
penyangga, jadi dapat menekan ongkos penambangan.
d. Ventilasi lebih baik, apalagi bila rekahanrekahan di antara bijihnya yang pecah itu
tidak tertutup oleh partikelpartikel halus, jadi biasa terjadi ventilasi alam.
e. Produksi terpusat pada draw point dan draw point terkumpul pada grizzly level,
sehingga produksi mudah terkontrol.

Nona Herlina Hendita Tasya


H1C110027
TUGAS TAMBANG BAWAH TANAH

Gambar 2
Metode Block Caving

Kerugian blok caving :


a. Membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama pada tahap pertama persiapan
penambangan.
b. Perawatan draw point dan saluran saluran yang dilalui bijih (ore passes)
umumnya sulit dan mahal.
c. Pengotoran sering terjadi terutama menjelang akhir penambangan, sehingga perolehan
tambang rendah.
d. Cara penambangan ini sukar diubah ke sistem penambangan yang lain dan produksi
tidak dapat dihentikan terlalu lama, karena dapat menyebabkan macetnya proses
penurunan.
e. Ukuran broken ore tidak dapat dikontrol.

3. Sub-Level Stoping
Sub Level Stoping merupakan metode penambangan bijih yang terletak diantara 2
level dimana penambangan ini dilakukan membuat sub level yang berurutan. Jarak antara
level 100 200 feet sedangkan jarak antara sub level 25 40 feet. Cara penambangan ini
dapat dilakukan dengan cara open hand. Level utama dihubungkan dengan raise dan sub
level.

Untuk metode sub level stoping ini cocok digunakan untuk endapan yang
mempunyai cirri cirri sebagai berikut :
a. Ketebalan endapan kurang lebih 10-20 meter.
b. Kemiringan endapan sebaiknya 300.
c. Endapan harus keras.
d. Country rock sekelilingnya harus keras dan kompak agar tidak mudah terjadi
pengotoran.
e. Batas antara endapan dengan country rock sebaiknya mudah dilihat dan bentuknya
teratur.
f. Penyebaran bijih sebaiknya merata karena cara ini tidak memungkinkan tidak selektif.
Contohnya adalah endapan bijih besi.
Keuntungan menggunakan metode sub level stoping ini, antara lain :
a. Pekerjaan aman karena pekerja tidak berada di dalam stope.
b. Biaya penambangan bijih perton relatif murah.
c. Efisiensi penambanggan lebih besar karena dapat melakukan penambangan secara
serentak.
d. Tidak di perlukan penyangga.
e. Bijih dapat dikeluarkan secara gravitasi.

Nona Herlina Hendita Tasya


H1C110027
TUGAS TAMBANG BAWAH TANAH

Gambar 3
Metode Sub Level Stoping

Kerugian menggunakan metode sub level stoping, antara lain :


a. Banyak bukaan yang harus dikerjakan.
b. Kehilangan mineral agak banyak terutama pada waktu penggambilan pillar yang
tertinggal.
c. Penyaringan bahan galian dilakukan di dalam stope.
d. Kesulitan pada pengambilan pillar-pillar yang tadinya ditinggalkan sebagai penyangga
sementara.
e. Kemungkinaan runtuhnya atap-atap dan dinding pada setiap kemajuaan tambang
Cara penambangan pada metode sub level stoping ini yaitu sebagai berikut, bijih
mulai diproduksi bila kemajuan development telah sampai pada aktifitas dalam lorong.
Fragmentasi bijih (broken ore) diperoleh melalui kegiatan pemboran dan peledakan.
Kemudian broken ore masuk ke dalam draw point. Muka dan dinding samping lorong
ditinggalkan tanpa diberi penyanggaan.

Gambar 4
Metode Sub Level Stoping

Pembuatan stoping dengan peledakan menggunakan lubang tembak panjang antara


20-30 meter yang dibuat dari sub level. Sistem pemboran peledakan umumnya terdiri dari
2 metode umum yaitu :
Nona Herlina Hendita Tasya
H1C110027
TUGAS TAMBANG BAWAH TANAH

a. Pemboran melingkar dengan diameter 50-75 mm


b. Pemboran paralel dengan diameter besar 200 mm.

4. Sub-Level Caving
Sub Level Caving merupakan suatu cara penambangan yang mirip top slicing tetapi
penambangan dilakukan dari sub level artinya penambangan dari atas ke bawah dan setiap
penambangan pada suatu level dilakukan lateral atau meliputi seluruh ketebalan bijih.
Endapan bijih antara dua sub level ditambang dengan cara meruntuhkan atau
mengambrukkan.
Suatu tumpukan bekas penyangga (timber mat) akan terbentuk di bagian atas dari
ambrukan, sehingga akan memisahkan endapan bijih yang pecah dari lapisan penutup di
atasnya. Metode ini cocok untuk endapan endapan bijih yang memiliki sifat seperti
berikut :
a. Bentuk endapan tidak homogeny.
b. Kekuatan batuan samping lemah dan dapat pecah menjadi bongkahan bongkahan dan
akan menjadi penyangga batuan terhadap timber di bawahnya.
c. Kekuatan bijih lemah tetapi batuan tidak runtuh untuk beberapa waktu dengan
penyanggaan biasa tetapi endapan ini akan runtuh bila penyanggaan ini diambil.
Sub Level Caving merupakan salah satu metode penambangan untuk tambang bawah
tanah yang berproduksi besar, tetapi cukup berbahaya. Umumnya kecelakaan yang terjadi
adalah tertimpa oleh penyangga sendiri.
Keuntungan Sub Level Caving :
a. Cara penambangannya agak murah.
b. Tidak ada pillar yang di tinggalkan
c. Kemungkinan terjadinya kebakaran kecil, karena menggunakan penyangga dari sedikit
kayu, kecuali pada endapan endapan sulfida.
d. Ventilasi agak lebih baik dibandingkan dengan top slicing.
e. Bisa mengadakan pencapuran dengan memilih penambangan dari berbagai lorong yang
berbeda kadarnya.
f. Pekerjaan persiapan sebagian besar dilakukan pada badan bijih, sehingga sekaligus
dapat berproduksi.

Nona Herlina Hendita Tasya


H1C110027
TUGAS TAMBANG BAWAH TANAH

Gambar 5
Metode Sub Level Caving
Kerugian sub level caving :
a. Sukar untuk mengadakan tambang pilih (selective mining), karena tak dapat ditambang
bagian demi bagian.
b. Perolehan hasil tambang tidak terlalu banyak.
c. Pengotor (dilution) sering terjadi sampai 10%. Bila dillution harus rendah maka hasil
recovery juga menurun.
d. Merupakan cara penambangan yang kurang efektif karena terlalu banyak syarat yang
harus dipenuhi dan sulit diubah ke metode lain.

Nona Herlina Hendita Tasya


H1C110027
TUGAS TAMBANG BAWAH TANAH

PERALATAN TAMBANG BAWAH TANAH

Peralatan tambang bawah tanah merupakan alat yang umum digunakan dan
khususnya dirancang untuk tambang bawah tanah. Pengangkutan tambang bawah tanah
adalah usaha atau cara mengeluarkan bijih atau bahan galian lain atau kebutuhan tambang
bawah tanah atau dari hasil penambangan bawah tanah. Peralatan dan pengangkutan tambang
bawah tanah adalah bagian dari disiplin ilmu pertambangan yang mempelajari seluk beluk
peralatan tambang bawah tanah dan proses pengeluaran bahan galian dari bawah permukaan
tanah ke permukaan tanah.
Berikut ini adalah peralatan yang sering digunakan pada tambang bawah tanah :
1. Mucking (Pemuatan/Loading)
Pemuatan pada tambang bawah tanah mempunyai istilah hamper sama dengan
pemuatan tambang terbuka yaitu pemuatan broken ore, dimuat ke atas alat angkut untuk
selanjutnya diangkut keluar permukaan (pengangkutan). Macam-macam alat muat yang
digunakan, antara lain :
a. Continous loader

Gambar 6
Continous Loader

b. Scraper
Penggunaan scraper pada tambang bawah tanah apabila metode gravitasi tidak bias
dimanfaatkan 30o 35o, penggunaan scraper dapat menurunkan biaya development,
meningkatkan produksi, dan menurunkan biaya.

Nona Herlina Hendita Tasya


H1C110027
TUGAS TAMBANG BAWAH TANAH

Gambar 7
Scraper

c. Coal Cutter

Gambar 8
Coal Cutter untuk Batubara

Gambar 9
Coal Cutter untuk Bijih

d. Load Haul Dump (LHD)


Alat muat-angkut tambang bawah tanah merupakan kombinasi front end loader
dengan dump truck mampu memuat mengangkut dan menumpahkan material pada
alat angkut berikutnya tenaga penggerak adalah tenaga diesel dan jarak pengangkut
dekat.

Nona Herlina Hendita Tasya


H1C110027
TUGAS TAMBANG BAWAH TANAH

Gambar 10
Load Haul Dump

e. Overshoot loader
Adalah alat muat yang bekerja dengan cara mendorong bucket kedalam tumpukan
material hingga penuh kemudian bucket diangkat kebelakang melewati mesinnya dan
menumpahkan muatan kealat angkut yang berada dibelakangnya tanpa memutar alat
muat. Cara kerja alat ini yaitu :
1) Digerakkan dengan udara bertekanan tinggi (hydraulic)
2) Overshoot loader bekerja di drift heading sempit
3) Ukuran bucket bervariasi 0,14-0,60 m3

Gambar 10
Overshot Loader

f. Gathering Arm Loader


Sering digunakan pada tambang batubara, pada bagian depan dilengkapi dengan alat
pengumpul material yang bertumpuk kemudian didorong menuju belt conveyor yang
berada dibelakang, selanjutnya ke alat angkut berikutnya, dilengkapi dengan klaurel
dan digerakkan dengan tenaga listrik.

Gambar 11
Gathering Arm Loader

2. Pengangkutan (Hauling)
Kegiatan pengangkutan pada tambang bawah tanah adalah usaha atau cara untuk
mengeluarkan bijih hasil penambangan ke permukaan. Kegiatan pengangkutan dimulai
dari tempat penambangan ke penampungan sementara selanjutnya ke permukaan shaft
Nona Herlina Hendita Tasya
H1C110027
TUGAS TAMBANG BAWAH TANAH

kemudian ke hopper, lori, atau langsung ke dump truck untuk diangkut ke permukaan,
atau :
a. Dari tempat penambangan ke penampungan sementara
b. Dari penampungan ke mulut shaft (hosting dengan lori)
c. Dari penampungan ke hopper (belt conveyor) lori ataupun langsung ke truck lewat
incline.
Macam macam alat angkut yang digunakan pada tambang bawah tanah, antara
lain :
a. Dump Truck

Gambar 12
Dump Truck

b. Belt conveyor

Gambar 13
Belt Conveyor

c. Lori dan lokomotif

Gambar 14
Lori dan Lokomotif

d. Load Haul Dump (LHD)

Nona Herlina Hendita Tasya


H1C110027
TUGAS TAMBANG BAWAH TANAH

e. Rope Haulage

Gambar 15
Rope Haulage

3. Alat Pemboran
Adapun alat pemboran yang digunakan pada tambang bawah tanah, antara lain :
a. Rock Drill

Gambar 16
Rock Drill

b. Jumbo Drill

Gambar 17
Jumbo Drill

c. Drill Rigs

Nona Herlina Hendita Tasya


H1C110027
TUGAS TAMBANG BAWAH TANAH

Gambar 18
Drill Rigs

TAMBANG BAWAH TANAH DI INDONESIA

Berikut ini ada beberapa macam tambang bawah tanah di Indonesia, antara lain:
1. Tambang Bawah Tanah PT Bukit Asam di Ombilin, Sumatera Barat, metode yang
digunakan adalah metode long wall dan room and pillar, dengan deposit batubara
mencapai 20 juta ton (tetapi sekarang sudah ditinggalkan).
2. PT. Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua. Jenis bahan galian yang ditambang adalah
bijih tembaga dan emas, metode penambangannya block caving, dengan deposit 2,52
Miliar ton bijih dengan persentase 0,97% Tembaga 0,83 gram/ton emas 4,13 gram/ton
perak dengan deposit
3. PT. Aneka Tambang di Gunung Pongkor Bogor. Jenis bahan galian yang ditambang berupa
bijih emas epithermal, metode yang digunakan cut and fill dan shrinkage stoping, dengan
cadangan emas Pongkor berjumlah 795.000 toz dengan cadangan logam perak berjumlah
9,230 juta toz. Sumber daya emas di Pongkor berjumlah 600.000 toz dengan sumber daya
perak berjumlah 6,650 juta toz. Per 31 Desember 2011, cadangan emas di Cibaliung
berjumlah 374.000 toz dengan cadangan logam perak berjumlah 3,373 juta toz. Sumber
daya emas di Cibaliung berjumlah to 48.000 toz dengan sumber daya perak berjumlah
776.000 toz.
4. PT. Kitadin, batubara, metode longwall.
5. Tambang emas rakyat di Tasikmalaya, metode coyoting (lubang tikus)

Nona Herlina Hendita Tasya


H1C110027

Anda mungkin juga menyukai