Skenario 1 Pilek Pagi Hari
Skenario 1 Pilek Pagi Hari
1102014096
TUGAS MANDIRI SKENARIO 1 PILEK PAGI HARI
HIDUNG
Organ hidung adalah organ pertama yang berfungsi dalam saluran nafas.
FARING
o Nasofaring
o Orofaring
o Laringofaringeal
Berfungsi untuk menyediakan saluran pada traktus repiratorius dan
traktus digestivus.
LARING
Daerahnya dimulai dari aditus laringis (pintu laring) sampai batas bawah
cartilago cricoid. Terbentuk oleh tulang dan tulang rawan. Tulangnya
adalah Os. Hyoid. Tulang rawannya:
o Epiglotis: tulang rawan berbentuk sendok. Pada saat ekspirasi
inspirasi biasa, epiglotis terbuka. Pada waktu menelan,
epiglotis menutup aditus laringis agar makanan tidak masuk
ke laring.
o Cartilago tyroid (adams apple): jaringan ikatnya adalah
membrana thyrohyoid.
o Cartilago arytenoid: ada 2. Digunakan dalam gerakan pita
suara dengan cartilago thyroid.
o Cartilago cricoid: adalah batas bawah laring
Dalam cavum laringis terdapat pita suara asli (plica vocalis) dan pita suara
palsu (plica vestibularis).
Rongga hidung
Sinus paranasalis
Terdiri atas sinus frontalis, sinus maksilaris, sinus ethmoidales dan
sinus sphenoid, semuanya berhubungan langsung dengan rongga
hidung. Sinus-sinus tersebut dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih
tipis dan mengandung sel goblet yang lebih sedikit serta lamina
propria yang mengandung sedikit kelenjar kecil penghasil mukus
yang menyatu dengan periosteum. Aktivitas silia mendorong mukus
ke rongga hidung.
Faring
Nasofaring dilapisi oleh epitel respirasi pada bagian yang berkontak
dengan palatum mole, sedangkan orofaring dilapisi epitel tipe
skuamosa/gepeng.
Laring
Laring merupakan bagian yang menghubungkan faring dengan
trakea. Pada lamina propria laring terdapat tulang rawan hialin dan
elastin yang berfungsi sebagai katup yang mencegah masuknya
makanan dan sebagai alat penghasil suara pada fungsi fonasi.
Epiglotis merupakan juluran dari tepian laring, meluas ke faring dan
memiliki permukaan lingual dan laringeal. Bagian lingual dan apikal
epiglotis ditutupi oleh epitel gepeng berlapis, sedangkan
permukaan laringeal ditutupi oleh epitel respirasi bertingkat
bersilindris bersilia. Di bawah epitel terdapat kelenjar campuran
mukosa dan serosa.
Di bawah epiglotis, mukosanya membentuk dua lipatan yang
meluas ke dalam lumen laring: pasangan lipatan atas membentuk
pita suara palsu (plika vestibularis) yang terdiri dari epitel respirasi
dan kelenjar serosa, serta di lipatan bawah membentuk pita suara
sejati yang terdiri dari epitel berlapis gepeng, ligamentum vokalis
(serat elastin) dan muskulus vokalis (otot rangka). Otot muskulus
vokalis akan membantu terbentuknya suara dengan frekuensi yang
berbeda-beda.
LI.2 Respon Imun
LO.2.1 Fisiologi pernafasan bagian atas
Respirasi yang terdapat dalam tubuh mengalami 2 proses sebagai
berikut :
1. Respirasi External : Proses pernafasan biasa mulai dari hidung sampai
paru, disini terjadi pertukaran gas (O2 dan CO2) di alveoli organ paru.
2. Respirasi Internal : Proses selanjutnya mulai dari organ paru masuknya
O2 kedalam vena pulmonalis masuk sirkulasi darah melalui jantung dan
distribusikan sampai kedalam seluruh sel dan jaringan.
Secara fisiologis proses pernafasan yang normal terjadi dalam 2 bentuk :
1. Respirasi Costalis, dilakukan oleh M.Intercostalis externus dan internus.
2. Respirasi Diafragmatika, dilakukan oleh gerakan M. Diafragma.
Inspirasi >> Udara masuk hidung melalui lubang hidung atau nares
anterior (aperture nasalis anterior) >> Vestibulum nasi >> Cavum
nasi, terbagi dua oleh sekat hidung yaitu septum nasi
Udara dari cavum nasi masuk ke nares posterior (Choanae) dan
berhubungan dengan >> Nasopharynx >> Oropharynx
Pada oropharynx epiglottis yang berfungsi membuka dan menutup
aditus larynges (pintu laring). Bila aditus terbuka udara masuk
daerah cavum larynx sampai disini termasuk saluran nafas bagian
atas. Tapi bila menelan epiglottis menutup aditus laringis dan
makanan masuk laryngopharynx (kerongkongan) >> esophagus.
Udara masuk saluran nafas bagian bawah >> Trachea >> Bronchus
Primer >> Bronchus Sekunder >> Bronchiolus Segmentalis
(Tersier) >> Bronchiolus terminalis >> Organ Paru melalui
bronchioles respiratorius >> ductus alveolaris >> alveoli paru
>> terjadi difusi pertukeran O2 dan CO2.