Chapter II
Chapter II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air merupakan molekul kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk
hidup di bumi ini, terutama fungsinya yang sangat vital adalah untuk diminum
(Slamet,2009). Air terdiri dari atom H dan O. Sebuah molekul air terdiri dari satu
atom O yang berikatan kovalen dengan dua atom H. Molekul air yang satu dengan
molekul air lainnya bergabung dengan satu ikatan hidrogen antara atom H dengan
atom O dari molekul air yang lain. Adanya ikatan hidrogen inilah yang menyebabkan
Keseluruhan jumlah dari 40 juta mil kubik air yang berada di planet bumi ini,
baik yang di dalam atau di permukaan ternyata hanya 0,5 % atau 0,2 juta mil kubik
yang secara langsung dapat dipergunakan. Sisanya, yaitu 97 % berbentuk air laut,
dan 2,5 % berbentuk salju dan es abadi yang dalam keadaan cair baru dapat
1972; Hutchinson, 1975; Miller, 1992) yang dikutip oleh Effendi (2003) sifat-sifat
1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan yakni 0 C(32 F)-100 C, air
berwujud cair. Suhu 0 C merupakan titik beku (freezing point) dan suhu 100 C
merupakan titik didih (boiling point) air. Tanpa sifat tersebut, air yang terdapat di
dalam jaringan tubuh makhluk hidup maupun air yang terdapat di laut, sungai,
sehingga tidak akan terdapat kehidupan di muka bumi ini, karena sekitar 60 % - 90
2. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai
penyimpan panas yang sangat baik. Sifat ini memungkinkan air tidak menjadi
panas ataupun dingin dalam seketika. Perubahan suhu air yang lambat mencegah
terjadinya stress pada makhluk hidup karena adanya perubahan suhu yang
mendadak dan memelihara suhu bumi agar sesuai bagi makhluk hidup. Sifat ini
(evaporasi) adalah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini memerlukan
energi panas dalam jumlah yang besar. Sebaliknya, proses perubahan uap air
energi ini merupakan salah satu penyebab mengapa kita merasa sejuk pada saat
berkeringat. Sifat ini juga merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan
4. Air merupakan pelarut yang baik. Air mampu melarutkan berbagai jenis senyawa
kimia. Air hujan mengandung senyawa kimia dalam jumlah yang sangat sedikit,
sedangkan air laut dapat mengandung senyawa kimia hingga 35.000 mg/liter. Sifat
ini memungkinkan unsur hara (nutrien) terlarut diangkut ke seluruh jaringan tubuh
jaringan tubuh makhluk hidup dilarutkan untuk dikeluarkan kembali. Sifat ini juga
5. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi. Suatu cairan dikatakan memiliki
tegangan permukaan yang tinggi jika tekanan antar-molekul cairan tersebut tinggi.
suatu bahan secara baik (higher wetting ability). Tegangan permukaan yang tinggi
dalam pipa kapiler (pipa dengan lubang yang kecil). Dengan adanya sistem kapiler
dan sifat sebagai pelarut yang baik, air dapat membawa nutrien dari dalam tanah
di permukaan air.
Sifat ini juga dapat mengakibatkan pecahnya pipa air pada saat air di dalam pipa
membeku. Densitas (berat jenis) air maksimum sebesar 1 g/cm3 terjadi pada suhu
3,95 C. Pada suhu lebih besar maupun lebih kecil dari 3,95 C, densitas air lebih
suatu ilmu yang mempelajari siklus air pada semua tahapan yang dilaluinya, mulai
dari proses evaporasi, kondensasi uap air, presipitasi, penyebaran air di permukaan
bumi, penyerapan air ke dalam tanah, sampai berlangsungnya proses daur ulang.
Secara umum, pergerakan air di alam terdiri dari berbagai peristiwa, yaitu :
Air yang bercampur dengan satu atau berbagai campuran hasil buangan disebut air
tercemar/air kotor. Sumber air tercemar/air kotor ini dapat dibagi menjadi dua
b. Air tercemar di perkotaan yang bersumber dari hasil sampah rumah tangga,
pusat perbelanjaan, industri kecil, industri besar, hotel, restaurant dan tempat
keramaian.
menurunkan kualitas air.Jumlah bahan pencemar pada air tergantung pada tingkat
feses (kotoran manusia), urin, kotoran hewan, lumpur, pestisida, pupuk, sabun,
industri (kulit, kertas, bahan farmasi, pengalengan susu, daging, dan buah-buahan,
bumbu masak, oli bekas dan lain-lain), sampah perhotelan (sisa makanan), sampah
restauran (sisa makanan), sampah dari tempat cuci mobil dan lain-lain.
2. Air bersih
Air bersih adalah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, namun bakteriologi
belum terpenuhi.Air bersih ini diperoleh dari sumur gali, sumur bor, air hujan, air
f. Pelarut obat-obatan dan infus(apabila air tersebut telah diolah menjadi air steril)
Air siap diminum/air minum ialah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia,
koliform yang diperkenankan dalam batas-batas aman, lebih jelas lagi bahwa air
a. Tidak berwarna
Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih, air yang berwarna berarti air
b. Temperaturnya normal
Air yang baik harus memiliki temperatur sama dengan temperatur udara (20-
26oC). Air yang sudah tercemar mempunyai temperatur di atas atau di bawah
c. Rasanya tawar
Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit,
atau asin menunjukkan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin
disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air sedangkan rasa
dicium pada jarak dekat maupun jauh. Air yang berbau busuk mengandung
mikroorganisme air.
Air yang keruh disebabkan oleh adanya koloid-koloid dari bahan tanah liat
maka air tersebut akan semakin keruh. Menurut Permenkes RI Nomor 416
NTU.
Air minum yang baik tidak diperbolehkan mengandung padatan, meskipun air
tersebut jemih namun jika mengandung padatan yang terapung maka air
tersebut tidak baik digunakan sebagai air minum. Total zat padatan terlarut
(TDS) yang diperbolehkan di dalam air minum adalah 500 mg/L menurut
2. Persyaratan Kimia
Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia sebagai berikut :
a. pH Netral
Derajat keasaman air minum harus netral, tidak boleh bersifat asam atau basa.
Air murni mempunyai pH=7 apabila pH<7 berarti air bersifat asam sedangkan
Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun seperti
Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion logam seperti Fe,
Mg, Ca, K, Hg, Zn, Mn, Cl dan Cr. Contohnya Mangan (Mn), keberadaannya
Menurut Permenkes RI Nomor 416 tahun 1990, untuk syarat kimia air yaitu
kandungan mangan (Mn) yang masih diperbolehkan ada dalam air bersih
d. Kesadahan Rendah
Kandungan bahan organik dalam air dapat terurai menjadi zat-zat yang
berbahaya bagi kesehatan. Bahan-bahan organik itu seperti NH4, H2S, SO42-
dan NO3.
Permenkes RI No. 416 Tahun 1990, total coliform yang diperbolehkan dalam air
perpipaan adalah 10 per 100 mL air sedangkan untuk non perpipaan adalah 50 per
100 mL air.
lingkungan tentu saja sangat membahayakan. Hal ini disebabkan zat radioaktif ini
bersifat sangat reaktif karena mengandung radiasi yang tinggi. Di dalam air, zat
radioaktif ini biasanya ada akibat bahan radioaktif dibuang langsung ke lingkungan
air. Zat radioaktif dapat menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar dan
Air yang berada di permukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber.
Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air angkasa (hujan), air
Laut, sungai, danau, rawa-rawa, sumur dan semua yang terkena sinar matahari
biasanya akan mengalami evaporasi (penguapan). Uap inilah yang naik sampai
kesuatu titik yang suhu udaranya sama dengan uap air tersebut, kemudian terjadi
titik kondensasi dan terbentuklah awan. Pada saat itu terjadi proses presipitasi,
selanjutnya jatuh ke bumi berupa titik titik air yang disebut hujan (Gabriel,2001).
Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi.Walau pada saat
presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung mengalami
air hujan sebagai sumber air minum hendaklah pada waktu menampung air hujan
jangan dimulai pada saat hujan mulai turun karena masih banyak mengandung
2. Air Permukaan
Air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan baku air bersih. Air
permukaan yang meliputi badan-badan air semacam sungai, danau telaga, waduk,
rawa, dan terjun, Sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan
bumi. Air hujan tersebut kemudian akan mengalami pencemaran baik oleh tanah,
c. Kontinuitasnya
Dibandingkan dengan sumber air lain, air permukaan merupakan sumber air yang
paling tercemar akibat kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lain.
3. Air Tanah
Air tanah (ground water) berasal dari hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang
proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan tersebut,
di dalam perjalanannya ke bawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik
mengalami proses purifikasi atau penjernihan. Persediaan air tanah juga cukup
tersedia sepanjang tahun, saat musim kemarau sekalipun.Sementara itu, air tanah
juga memiliki beberapa kerugian atau kelemahan dibanding sumber air lainnya.Air
yang tinggi dari zat-zat mineral semacam magnesium, kalsium, dan logam berat
seperti Fe dan Mn dapat menyebabkan kesadahan air. Selain itu, untuk mengisap
Sebagai zat gizi, air mempunyai fungsi penting bagi tubuh manusia ; yaitu 1)
sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh ; 2) sebagai pengatur suhu tubuh ; 3) sebagai
media eliminasi toksin dan produk sisa metabolisme. Beberapa hasil penelitian
timbulnya berbagai penyakit dan membuat hidup jadi lebih sehat dan nyaman.
2.1.8 Sumur
Sumur merupakan sumber utama persediaan air bersih bagi penduduk yang
sumur, yaitu sumur pompa dalam (drilled well), sumur bor (bored well), sumur
pantek (driven well), dan sumur gali (dug well) dan sumur sanitasi.
Sumur pompa dalam adalah sumur bor yang cukup dalam dengan kedalaman
sekitarnya dan dari permukaan tanah melalui batang pipa yang ditanam.Sebaiknya
air sumur sebelum digunakan sebagai sumber air bersih perlu diperiksa kualitasnya
di laboratorium.
Sumur bor adalah sumur yang dibangun dengan bantuan alat auger, metode
lubang sumur dilindungi dengan pipa besi atau PVC, sedangkan pipa pompa
dimasukkan belakangan setelah ditemukan deposit air yang cukup. Sumur ini tidak
kedalamannya yang tidak begitu tinggi, maka perlu juga dipertimbangkan dalam
memipihkan) dan di belakang bagian ini diberi banyak lubang untuk masuknya air
tanah.Sumur jenis ini dibangun secara manual dan termasuk sumur pompa dangkal
Sumur gali dibuat dengan menggali tanah sampai kedalaman tertentu, umumnya
tidak terlalu dalam sehingga hanya mencapai air tanah di lapisan atas.Oleh
karenanya air yang diperoleh sering susut pada musim kemarau, sehingga secara
dari permukaan maka dibuat pengaman yang disebut bibir sumur yang kedap air
setinggi 2-3 feet di atas permukaan lantai sumur. Sampai kedalaman 10 feet dari
permukaan tanah, dinding sumur dibuat kedap air, yang berperan sebagai penahan
agar air permukaan yang mungkin meresap ke dalam sumur telah melewati lapisan
tanah sedalam 10 feet, sehingga mikroba yang mungkin ada di dalamnya telah
tersaring dengan baik. Kontaminasi akan jauh dapat ditekan lagi dari sumber
pencemar seperti debu, serangga, binatang kecil, burung, air hujan, dan
5. Sumur sanitasi
Sumur sanitasi adalah jenis sumur yang telah memenuhi persyaratan sanitasi dan
a. Lokasi
sumur. Sumur harus berjarak minimal 15 meter dan terletak lebih tinggi dari
sebagainya.
b. Dinding sumur
Dinding parapet merupakan dinding yang membatasi mulut sumur dan harus
Lantai kaki lima harus terbuat dari semen dan lebarnya lebih kurang 1 meter ke
e. Drainase
Drainase atau saluran pembuangan air harus dibuat menyambung dengan parit
f. Tutup sumur
Sumur sebaiknya ditutup dengan penutup terbuat dari batu terutama pada sumur
g. Pompa tangan/listrik
Kualitas air perlu dijaga terus melalui pelaksanaan pemeriksaan fisik, kimia,
2.2 Mangan
Mangan adalah kation logam yang memiliki karakteristik kimia serupa dengan
besi (Effendi,2003). Mangan, Mn (nomor atom = 25, massa atom relatif = 54,938)
merupakan unsur logam yang termasuk periode empat dan golongan VII B pada tabel
periodik. Mangan merupakan logam berwarna putih keabuan, keras, mudah retak
serta mudah teroksidasi. Sebagian besar Mn memiliki bilangan valensi +2, +3, +4,
logam berat dan logam ringan, maka mangan merupakan salah satu logam berat
karena memiliki berat jenis 7,4 g/cm3 (logam berat adalah golongan logam yang
memiliki berat jenis lebih besar dari 5 g/cm3). Golongan logam berat tidak dapat
terdegradasi atau hancur, menyebabkan logam berat tetap persisten ada di lingkungan
(Slamet, 2009).
Mangan terdapat dalam jumlah yang melimpah pada batuan dan tanah, terutama
bentuk mangan oksida dan hidroksida dalam persenyawaannya dengan kation logam
produksi besi baja dan untuk industri logam yang memerlukan sekitar 85-90% dari
steel dan alloy.Mangan sangat penting dalam industri logam, sebagai bahan
electrical coilkorek api, kaca, cat rambut, pupuk, penyambungan logam, dan food
additive. Mangan oksida dan mangan dioksida sebagai bahandry cell baterai,
sebagai katalisator, dekolorisasi kaca (membuang warna hijau), serta mangan dosis
besar untuk membuat warna violet pada kaca. Mangan dioksida adalah pigmen warna
1. Membuat cat yang bisa memberikan efek warna ungu pada kaca
2. Untuk pabrik penghasil oksigen dan klorin serta untuk mengeringkan cat warna
hitam
3. Bahan pengering, sebagai katalisator reaksi oksidasi minyak cat dan minyak
varnishes. Mangan oksida dan mangan karbonat digunakan sebagai bahan pupuk
sebagai reagen kimia dan sebagai obat, khususnya untuk obat ikan, industri kimia,
Menurut Barceloux yang dikutip oleh Noviandi (2010), mangan secara alami
terdapat pada air permukaan dan air tanah serta dalam tanah yang kemudian tererosi
ke dalam air. Konsentrasi ambien mangan di air laut dilaporkan berkisar dari 0,4 10
mangan relatif sudah tampak pada konsentrasi rendah. Dengan demikian tingkat
kandungan mangan yang diizinkan dalam air yang digunakan untuk keperluan
domestik sangat rendah, yaitu dibawah 0,05 mg/L. Dalam kondisi aerob mangan
dalam perairan terdapat dalam bentuk MnO2 dan pada dasar perairan tereduksi
menjadi Mn2+ atau dalam air yang kekurangan oksigen (DO rendah). Oleh karena itu,
pemakaian air yang berasal dari suatu sumber air, sering ditemukan mangan dalam
Menurut Sharma yang dikutip oleh Supirin (2002) mangan dapat diterima pada
menyebabkan rasa tidak sedap serta korosif terhadap logam. Menurut Sutrisno
(2004), endapan MnO2 akan memberikan noda-noda pada bahan atau benda-benda
yang berwarna putih. Adanya unsur ini dapat menimbulkan bau dan rasa pada
minuman. Di samping itu, konsentrasi 0,05 mg/L unsur ini merupakan akhir batas
dari usaha penghilangan dari kebanyakan air yang dapat dicapai. Unsur ini bersifat
aneh pada minuman dan meninggalkan warna coklat-coklatan pada pakaian cucian,
dan dapat juga menyebabkan kerusakan pada hati. Menurut Slamet (2007), mangan
(Mn) dalam air minum bersifat neurotoksik. Gejala yang timbul berupa gejala
susunan syaraf : insomnia, kemudian lemah pada kaki dan otot muka sehingga
ekspresi muka menjadi beku dan muka tampak seperti topeng/mask. Konsentrasi
standar maksimum yang ditetapkan Men.Kes.R.I untuk Mn pada air bersih adalah
sebesar 0,5 mg/L dimana 0,5 mg/L adalah merupakan batas konsentrasi maksimal
yang diperbolehkan.
Arang adalah padatan berpori yang terdiri dari karbon yang berbentuk amorf
(Silalahi,1996). Arang aktif adalah sejenis adsorben (penyerap) yang berwarna hitam
dan berbentuk granula, bulat, pelet atau bubuk. Sumber arang aktif antara lain kayu
lunak, sekam, tongkol jagung, tempurung kelapa, sabut kelapa, ampas penggilingan
tebu, ampas pembuatan kertas, serbuk gergaji, kayu keras dan batubara (Sembiring,
2003). Arang aktif dipakai dalam proses pemurnian udara, gas, larutan, penyerap
rasa dan bau dari air, menghilangkan senyawa-senyawa organik dalam air. Hanya
dengan 1 g arang aktif akan didapatkan suatu material yang memiliki luas permukaan
sekitar 500 m2. Dengan luas permukaan yang sangat besar, arang aktif memiliki
kemampuan menyerap zat-zat yang terkandung dalam air dan sangat efektif dalam
menyerap zat terlarut dalam air baik organik maupun anorganik (Kusnaedi,2010).
Daya serap ditentukan oleh luas permukaan partikel dan kemampuan ini dapat
menjadi lebih tinggi jika terhadap arang dilakukan aktivasi dengan bahan-bahan
sifat-sifat fisik dan kimia. Beberapa keuntungan arang aktif dibandingkan dengan
b. Karena luasnya untuk mencapai permukaan bagian dalam dapat menyerap dengan
c. Panas adsorpsi atau kekuatan ikatan, pada arang aktif lebih rendah dibandingkan
penyerap yang lain karena kekuatan Vander Waals merupakan kekuatan utama
Menurut Silalahi (1996), Proses pembuatan arang dibagi atas 4 (empat) tahapan
sebagai berikut :
1. Pada permulaan pemanasan, air menguap, kemudian selulosa terurai pada suhu
2. Pada suhu 260-310 oC selulosa terurai secara intensif, pada tingkatan ini banyak
3. Pada suhu 310-500 oC lignin terurai dan ter yang dibentuk lebih banyak, sedangkan
1. Arang keras (hard charcoal), banyak digunakan sebagai reduktan pengolahan biji
2. Arang sedang (moderate charcoal) digunakan sebagai bahan bakar dan untuk obat-
obatan kimia seperti karbon disulfida, natrium sianida dan lain sebagainya.
3. Arang lunak (soft charcoal), merupakan bahan baku untuk pembuatan arang aktif
Sifat arang aktif yang paling penting adalah daya serap. Dalam hal ini, ada
1. Sifat Adsorben
Arang aktif yang merupakan adsorben adalah suatu padatan berpori, yang sebagian
besar terdiri dari unsur karbon bebas dan masing-masing berkaitan secara
komposisi dan polaritas, struktur pori juga merupakan faktor yang penting
agar menggunakan arang aktif yang telah dihaluskan.Jumlah atau dosis arang aktif
2. Sifat Serapan
Banyak senyawa yang dapat diadsorpsi oleh arang aktif, tetapi kemampuannya
fungsi, posisi gugus fungsi, ikatan rangkap, struktur rantai dari senyawa serapan.
3. Temperatur
Dalam pemakaian arang aktif dianjurkan untuk mengamati temperatur pada saat
adalah viskositas dan stabilitas termal senyawa serapan. Jika pemanasan tidak
4. pH (Derajat Keasaman)
5. Waktu Kontak
Bila arang aktif ditambahkan dalam suatu cairan, dibutuhkan waktu untuk
Semakin lama waktu kontak dapat memungkinkan proses difusi dan penempelan
dalam air akan turun apabila kontaknya cukup. Waktu kontak biasanya sekitar 10-
Sekam padi adalah bagian terluar dari butir padi yang merupakan hasil samping
saat proses penggilingan padi dilakukan. Sekitar 20% dari bobot padi adalah sekam
padi dan kurang lebih 15% dari komposisi sekam padi adalah abu sekam yang
selaludihasilkan setiap kali sekam dibakar (Hara, 1986). Sekam padi merupakan
lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua bentuk daun yaitu sekam
kelopak dan sekam mahkota, dimana pada proses penggilingan padi, sekam akan
terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Dari
penggilingan padi akan menghasilkan sekitar 25% sekam, 8% dedak, 2% bekatul dan
65% beras. Sekam tersusun dari jaringan serat-serat selulosa yang mengandung
banyak silika dalam bentuk serabut-serabut yang sangat keras. Pada keadaan
normal, sekam berperan penting melindungi biji beras dari kerusakan yang
disebabkan oleh serangan jamur secara tidak langsung, melindungi biji dan juga
menjadi penghalang terhadap penyusupan jamur. Selain itu sekam juga dapat
mencegah reaksi ketengikan karena dapat melindungi lapisan tipis yang kaya minyak
Haryadi, 2006 )
menduduki 7% dari produksi total padi yang biasanya hanya ditimbun dekat
untuk media tumbuh tanaman sayuran secara hidroponik. Penumpukan sekam padi di
tanah dapat membantu mempercepat proses dalam peningkatan hasil tanaman. Hasil
c) Lemak 1,18 %
d) Karbohidrat 33,71 %
f) Abu 17,71 %
Pemanfaatan sekam padi secara tidak langsung dapat memperbaiki sifat fisik
tanah karena dapat mempengaruhi sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Pengaruh
utama terhadap struktur tanah yaitu berhubungan dengan pemadatan, aerasi dan
aktivitas mikroorganisme.
a. Sumber Silika
Sekitar 20% silika dalam sekam padi merupakan suatu sumber silika yang cukup
tinggi, silika dari sekam merupakan saingan dari sumber silika lain seperti pasir,
bentonit dan tanah diatom tetapi biasanya silika dari sekam padi mempunyai
keuntungan karena jumlah elemen lain (pengotor) yang tidak diinginkan adalah
sekam untuk menghasilkan abu atau secara ekstraksi sebagai natrium silikat
adsorpsi. Akan tetapi karbon yang terkandung didalam sekam padi berfungsi
c. Bahan Bakar
Pembakaran merupakan satu metode yang umum dan sering digunakan dalam
proses akhir pengolahan sekam padi. Sekam padi yang dibakar secara langsung
menghasilkan tenaga penguat dengan minyak ter yang memiliki nilai bahan bakar.
d. Bahan Bangunan
balok, batu bata, ubin, batu tulis dan sifat lunak (Luh,1991).
1. Oksidasi
Mn dapat dihilangkan dari dalam air dengan melakukan oksidasi yaitu Mn menjadi
Mn2O3 yang tidak larut dalam air, kemudian diikuti dengan pengendapan dan
Khlorine, Cl2 dan ion hipoklorit (OCl-) adalah bahan oksidator vang kuat, sehingga
meskipun pada pH rendah dan oksigen terlarut sedikit dapat mengoksidasi dengan
dimasukkan ke dalam air yang jumlahnya diatur rnelalui orifice flowmeter atau
kaporit berupa serbuk atau tablet yang mudah larut dalam air.
dioksida yang berlebihan. Mangan dioksida ini berfungsi sebagai oksidator yang
2. Pertukaran Ion
Penurunan mangan dengan cara pertukaran ion yaitu dengan cara mengalirkan air
baku yang mengandung Mn melalui suatu media pertukaran ion sehingga Mn akan
bereaksi dengan media penukar ionnya. Sebagai media penukar ion vang sering
dipakai zeolit alami yang merupakan senyawa hydrous silikat aluminium dengan
kalsium dan natrium.Selain bahan penukar ion alami ada juga penukar ion tiruan
(resin sintetis) yang mempunyai sifat-sifat yang lebih khusus. Ditinjau dari siklus
penukar ionnya, ada dua tipe yaitu: penukar ion dengan siklus Na yang
3. Filtrasi Kontak
terdapat dalam air baku akan teroksidasi menjadi bentuk Mn2O3 oksigen terlarut
Air baku yang mengandung Mn dialirkan melalui suatu filter bed yang media
sebagai katalis dan pada waktu yang bersamaan mangan yang ada dalam air
4. Soda Lime
Proses ini merupakan gabungan antara proses pemberian zat alkali untuk
menaikkan pH dengan proses aerasi. Dengan menaikkan pH air baku sampai harga
tertentu maka reaksi oksidasi mangan dengan cara aerasi dapat berjalan lebih
cepat. Zat alkali yang sering dipakai yaitu (CaO) atau larutan kapur [Ca(OH)2] dan
soda api [Na(OH)] atau campuran antara keduanya. Cara penambahan zat alkali
yakni sebelum proses aerasi. Untuk oksidasi mangan efektif pada pH >10. Oleh
5. Bakteri
Pada saringan pasir lambat, pada saat operasi dengan kecepatan 10-30 meter/hari,
setelah operasi berjalan 7-10 hari, maka pada permukaan atau dalam media
filternya akan tumbuh dan berkembang biak bakteri yang dapat mengoksidasi
mangan yang ada dalam air. Bakteri mendapatkan energi aktivasi yang dihasilkan
didapatkannya energi tersebut maka jumlah sel bakteri juga akan bertambah dan
Bakteri ini yang banyak dijumpai yaitu: Crenothrix yang dapat menghilangkan
mangan.
Mangan banyak terdapat dalam air tanah dan umumnya berada dalam bentuk
senyawa valensi 2 atau dalam bentuk ion Mn2+. Lain halnya jika mangan tersebut
berada dalam air dalam bentuk senyawa organik dan koloid, misalnya bersenyawa
dengan zat warna organik atau asam humus (humic acid), maka keadaan yang
Penambahan Karbon
Aktif per 100mL air
sumur gali dengan
kadar :
- 1 gr
- 2 gr
- 3 gr
- 0 gr (kontrol)
Ho : Tidak ada perbedaan kadar M angan (Mn) pada air sumur gali sebelum dan
Ha : Ada perbedaan kadar Mangan (Mn) pada air sumur gali sebelum dan sesudah