Anda di halaman 1dari 2

ILMU PENDIDIKAN

Dr. Achmad Dardiri


FIP UNY

Pendidikan dalam arti luas telah memulai dilaksanakan sejak manusia berada dimuka
bumi. Sampai tahun 1970-an konsep pendidikan banyak diajarkan di lembaga pendidikan
guru. Kegiatan pendidik terhenti apabila telah mampu untuk menetapkan pilihan juga
mempertanggungjawabkan perbuatannya secara mandiri. Pada awal tahun 1970-an Coombs
berpendapat bahwa pendidikan disamakan dengan belajar tanpa memperhatikan dimana,
bagaimana, atau usia belajar itu terjadi. Pendidikan juga sebgaia life-long process dari
seseorang.

Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan sebagai manusiawi dan sebagai upaya sadar untuk membantu seseorang
dalam mengaktualisasi dirinya sepenuhnya dan selengkapnya tidak terlepas dari keterbatasan-
keterbatasan, keterbatasan-keterbatasan itu didapat pada: peserta didik, pendidik, interaksi
pendidikan, lingkungan, dan sarana/prasarana pendidikan. Setelah mengetahui batan-batasan
yang ada objek dalam il,mu pendidikan adalah okjek materian dan objek formal. Objek
Material yang disebutkan disini adalah realita pendidikan yaitu perbuatan mendidik.
Sedangkan Objek Formal adalah kritis, metodis, sistematis.

Persyaratan Pendidikan sebagai Ilmu adalah dimana ilmu pendidikan harus memiliki
objek studi baik objek material maupun objek formal, memiliki sistematika, dan memiliki
metode. Sudut pandang tenteng pendidikanpun beraneka ragam dimulai dari histori, filosofi,
sosiologi, sikologis, religus, dll. Selain sudut pandang yang berbeda metode-metode yang
digunakan dalam ilmu penididkan inipun ada 5 dimana metde yang ada diantaranya metode
normatif, eksplanatoris, teknologis, deskriptif-fenomenologi dan hermeneutis.

Pendidikan juga disebut sebagai sistem dimana pendidikan adalah suatu rangkaian
keseluruhan kebulatan kesatuan dari komponen-komponen yang saing berinteraksi atau
interdependensi dalam mencapai tujuan. Hal yang dikandung dalam suatu sistem adalah
adanya satu kesatuan organis. Adanya komponen-komponen yang membentuk kesatuan
organis, adanya hunungan keterkaitan antara komponen satu dengan yang lain maupun antara
komponen dengan keseluruhan, adanya gerak dan dinamika, dan adanya tujuan yang ingin
dicapai.

Helfian Adhe Saputro / 15505247005 / Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan


Setelah mengetahui pendidikan sebahai sistem, pendidikan juga penting dalam
pendekatan sistem diaman pendekatan ini dapat dikenali kelemahan komponen yang berperan
dan juge dengan adanya pendekatan sistem ini dapat dilakukan perbaikan terhadap
kelemahan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan secaa efektif dan efisien.

Asas, dasar, fungsi dan tujuan pendidikan adalah ketentuan-ketentuan yang harus
dipedomani atau menjadi pegangan dalam melaksanakan kegiaan agar tercapai tuuannya
dengan benar dan dapat dipertanggung jawabkan. Dasar dari pendidikan itu sendiri adalah
landasar, pijkaan yang juga menjadi pegangan di setiap kegiatan pendidikan. Selain itum
dasar pendidikan juga akan selamanya menjiwai setiap langkah kita sehak dari merencanakan
sampai melaksanakan pendidikan. Fungsi dari pendidikan itu sendiri adalah seangkaian tugas
atau misi yang diemban dan harus dilaksanakan oleh pendidikan. Tugas-tugas tersebut dapat
berupa lingkup politik ekonomi, sosial budaya, pembaharuan, pembangunan, modernisasi dsb
yang sesuai dengan kepentingan dan keperluannya. Sedangkan tujuan dari pendidikan itu
sendiri adalah seperangkat sasaran ke mana pendidikan akan diarahkan. Sasaran yang ingin
dicapai melalui pendidikan itu berulang lingkup sama dengan fungsinya sebagaimana yang
telah disebutkan diatas.

Pendidik adalah setiap orang yang dengan sengaj amempengaruhi orang lain untuk
mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi. Seorang pendidik biasanya mempunyai rasa
untu mendidik yang tugas mendidik adalah tugas yang teramat mulia atas dasar panggilan
yang teramat suci.

Sedangkan syarat sebagai pendidik adalah measa terpanggil tugas suci. Mencintai dan
mengasihi peserta didik, mempunyai rasa tanggung jawab yang didasari penuh akan
tugasnya, memiliki pengetahuan lebih, mengimplisitkan nilai dalam pengetahuannya, dan
bersedia menularkan pengetahuaan beserta nilainya kepada orang lain.

Helfian Adhe Saputro / 15505247005 / Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan

Anda mungkin juga menyukai