Seperti yang telah didemonstrasikan sebelumnya, hanya penggunaan steroid
komplit yang memberikan keuntungan untuk bertahan hidup dan mengurangi IVH (intraventricular hemorraghe) pada infant dengan usia gestasi 23-26 minggu. Manfaat tetap dirasakan hingga lebih dari 7 hari pasca kelahiran. Data kami menyebutkan bahwa hanya infant yang menerima steroid penuh selama lebih dari 48 jam hingga ;ahir yang mendapatkan manfaat steroid. Keuntungan ini tidak didapatkan pada infant yang tidak mendapat steroid sama sekali atau infant yang hanya mendapatkan sebagian steroid. Hasil kami juga menambahkan pendapat mengenai penggunaan steroid pada bayi prematur. Studi kohort sebelumnya menyatakan bahwa paparan steroid tidak memberikan perbedaan signifikan pada kejadian CLD, yang membutuhkan bantuan napas. Hal ini berlawanan dengan studi yang kami lakukan. Hasil yang kami dapatkan bahwa paparan steroid berkaitan dengan berkurangnya kebutuhan akan surfaktan dan ventilasi mekanik. Meskipun, infant yang mendapatkan steorid komplit pada penelitian ini berada pada persentil bawah pengukuran antropometri, peningkatan CLD dan lama tinggal di rumah sakit. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa paparan steroid berkaitan dengan perkembangan yang baik pada follow up tahun pertama dan ketiga. Penelitian kami menyebutkan bahwa paparan steroid komplit dapat menurunkan risiko cerebral palsy (CP) pada infant prematur di tahun ke2-3 follow up. Meskipun kami tidak menemukan perbedaan signifikan terhadap perkembangan neurologis dengan paparan steroid. Meskipun, jumlah neonatus yang tidak menerima steroid sedikit, perbedaannya tidak akan terlalu jauh dalam jumlah besar. Diharapkan, pada penelitian berikutnya, dilakukan untuk mengevaluasi pengunaan 2 dosis betametasone (4 dosis dexamethasone) dalam 24 jam dengan manfaat pemberian 2 dosis betametasone (4 dosis dexamethasone) dalam waktu 48 jam. Inflamasi dalam rahim merupakan faktor risiko pada persalinan prematur. Pada chorioamnionitis, penggunaan steroid secara komplit berkaitan dengan penurunan risiko IVH dan CP pada bayi prematur. Kami menenemukan angka kejadian IVH kecil dan CP dengan angka kejadian sedang pada pengunaan steroid berdasarkan studi kohort. Pengamatan pada usia gestasi 24-27 minggu dengan penggunaan steroid yang komlit, menurunkan risiko IVH berat pada minggu ke 24 ke 28 sesuai dengan literatur. Meskipun mortalitas tidak dtunjukkan secara signifikan turun pada usia kehamilan 23 minggu, sejumlah sampel pada janin usia 23 minggu pada penelitian kami tidak signifikan dalam pengukuran efeknya, yang menunjukkan adanya kemungkinan efek yang lebih besar pada bayi prematur. Kekuatan penelitian ini adalah penelitian ini merupakan studi kohort berdasarakan geografi, yang berarti hasil peneltian ini tidak sebias studi kohort berbasis informasi. Pengumpulan data oleh NICUs Data Collection dan Follow Up Data Collection selama 6 tahun. Penelitian ini bersifat retrospektif. Ada sejumlah sampel dengan usia kehamilan 22-25 minggu dan parameter yang hilang sekitar 12% termasuk penilaian jangka lama. Kekurangan pada penelitian ini adalah efek signifikan penggunaan steroid pada masa antenatal untuk jangka panjang tidak dideteksi pada peneilitian ini. Analisis menggunakan pengumpulan data dapat mengevaluasi dampak jangka panjang yaitu pada tahun kelima dan tahun kesepuluh. Dampak penggunaan steroid pada antenatal untuk jangka panjang sedang dipelajari dan dikembangkan. Penelitian ini mendemonstrasikan secara jelas manfaat turunan steroid pada usia kehamilan. Aplikasi klinis adalah untuk konseling orang tua dengan bayi prematur. Pada konteks pengambilan keputusan di ICU, tabel usia gestasi dapat didiskusikan dengan mempertimbangkan pertahanan, komplikasi perinatal dan FD jangka panjang. Diharapakan, outcome dari studi kohort ini dapat digunakan untuk memprediksi survival termasuk parameter, seperti paparan steroid.