Anda di halaman 1dari 8

Materi pokok Kompetensi dasar Indikator hasil pembelajaran

Infeksi Mampu Infeksi Susunan Saraf Pusat (SSP)


susunan melakukan a. Mampu menyimpulkan kelainan
saraf pusat penatalaksanaan infekis saraf pusat melalui
kasus infeksi SSP anamnesis dan pemeriksaan klinis
dan SST secara pasien
holistik sesuai b. Mampu menyimpulkan etiologi
standar penderita infeksi SSP secara klinik
operasional dan laboratorik
prosedur c. Mampu memjelaskan
epidemiologi meningitis,
tuberkulosis, AIDS, poliomielitis,
sistiserkosis, malaria, dan infeksi
viral
d. Mampu melaksanakan tindakan
pungsi lumbal, secara mandiri
menafsirkan hasil cairan
serebrospinal
e. Merencanakan pemeriksaan
penunjang radiologi pada kasus
infeksi dan mampu menafsirkan
hasilnya
f. Mampu merencanakan terapi
empiris pada seluruh infeksi SSP
g. Mampu melaksanakan dan
menjelaskan terapi infeksi SSP
dan resistensi antibiotika
h. Mampu merencanakan tindakan
operatif sesuai indikasi (misal:
drainase ventrikel, biopsi,
pengangkatan massa infeksi)
Manajemen rabies
a. Mampu menyimpulkan diagnosis
disertai diagnosis banding kasus
rabies
b. Mampu melaksanakan terapi
preventif, suportif, dan
simptomatik pada rabies
c. Mampu merencanakan dosis dan
pemberian vaksin dan serum
antirabies (VAR dan SAR)
d. Mampu menguraikan informasi
yang jelas kepada keluarga
penderita tentang rabies dan
prognosisnya
e. Mampu membuat laporan kepada
Direktur Rumah Sakit dan Kepala
Dinas Kesehatan setempat
Manajemen HIV/Neuro-AIDS
a. Mampu menjelaskan epidemiologi
HIV/AIDS
b. Mampu menyimpulkan kelainan
infeksi langsung atau oportunistik
c. Mampu merencanakan
Tabel 3.10 Gangguan cairan serebrospinal

Materi pokok Kompetensi dasar Indikator hasil pembelajaran


Gangguan Mampu a. Memiliki pengetahuan tentang
Cairan melakukan komposisi dan dinamika CSS;
Serebrospina penatalaksanaan anatomi dan radiologi sistem
l (CSS) kasus gangguan ventrikel; proses terjadinya
cairan hidrosefalus; biokimia dan
serebrospinal imunologi CSS; blood-brain
secara holistik barrier, indikasi, teknik dan
dan sesuai kontraindikasi pemeriksaan CSS
standar b. Menguasai metode pemantauan
operasional tekanan intrakranial, terapi
prosedur tekanan intrakranial yang
meningkat, manajemen shunt
c. Mengevaluasi dan mengelola
pasien dengan gangguan cairan
serebrospinal , termasuk pungsi
lumbal diagnosis dan terapeutik
d. Menunjukkan kompetensinya
yang bersifat profesional sesuai
dengan kasus yang ditanganinya

Tabel 3.11 Demielinisasi dan Vaskulitis

Materi pokok Kompetensi dasar Indikator hasil pembelajaran


Demielinasi Mampu a. Memiliki pengetahuan tentang
dan melakukan prinsip demielinisasi dan
Vaskulitis penatalaksanaan vaskulitis, gambaran klinis ,ultiple
kasus demielinasi sclerosis (MS), gangguan lain
dan vaskulitis yang terkait dengan demielinisasi,
secara holistik vaskulitis dan arteritis
dan sesuai b. Menguasai manajemen gangguan
standar spesifik dan disabilitas pada
operasional pasien MS; peran obat untuk MS,
prosedur terapi simptomatik
c. Mengusai prinsip disability rating
scale
d. Mengevaluasi dan mengelola
pasien dengan penyakit
demielinisasi dan vaskulitis
e. Menunjukkan kompetensinya
yang bersifat profesional sesuai
dengan kasus yang ditanganinya
Tabel 3.12 Kompilkasi Neurologik dari Imunosupresi

Materi pokok Kompetensi dasar Indikator hasil pembelajaran


Komplikasi Mampu a. Memiliki pengetahuan tentang
neurologik melakukan prinsip respon imun terkait
dari penatalaksanaan dengan sistem saraf; basis
imunosupresi kasus komplikasi imunologik yang mendasari
neurologik akibat penyakit saraf autoimun;
imunosupresi gambaran klinik penyakit, teknik
secara holistik diagnostik dan penggunaannya
dan sesuai yang sesuai
standar b. Menganalisis berbagai terapi
operasional imunosupresif dan
prosedur imunomodulator; aksi terapi,
serta indikasi dan efek
sampingnya
c. Mengevaluasi hasil pengelolaan
pasien dengan gangguan
imunologis
d. Menunjukkan kompetensinya
yang bersifat profesional sesuai
dengan kasus yang ditanganinya

Tabel 3.13 Parkinsonisme dan Gangguan Gerak

Materi pokok Kompetensi dasar Indikator hasil pembelajaran


Parkinsonism Mampu a. Mampu menyimpulkan adanya
e dan melakukan gangguan gerak berdasarkan
gangguan penatalaksanaan anamnesis dan pemeriksaan fisik
gerak kasus gangguan yang sistematis
gerak secara b. Mampu menyimpulkan jenis
holistik dan gangguan gerak: hiperkinesia
sesuai standar atau hipokinesia
operasional c. Mampu menafsirkan
prosedur gambaran/gejala gangguan gerak
dan penyakit yang mendasarinya
(parkinsonisme, atetosis,
mioklonus, tics, khore, asteriksis,
tremor, distonia)
d. Mampu menafsirkan hasil
pemeriksaan EEG dan radiologi
(CT/MRI)
e. Mampu menyimpulkan hubungan
antara khorea dengan gangguan
katup jantung
f. Mampu menangani kasus
gangguan gerak (terutama
parkinson) dengan optimal dan
holistik
g. Mampu menangani kasus
gangguan gerak dengan etiologi
tidak jelas (spasme hemifasial,
distonia)
h. Mampu melaksanakan terapi
botox pada gerakan tidak
terkendali
i. Mampu merencanakan tindakan
opertaif apabila resisten terhadap
terapi botox
j. Membedakan antara penyakit
parkinsosn dan parkinsonisme
k. Identifikasi gambaran klinik
umum dan khusus serta kriteria
diagnostik penyakit Parkinson
l. Identifikasi perjalanan penyakit
sesuai dengan pentahapan
menurut Hoehn dan Yahr
m. Identifikasi komplikasi penyakit
yang dapat terjadi
n. Menetapkan diagnosis banding
penyakit parkinson
o. Menganjurkan pemeriksaan
penunjang (laboratorium, CT
scan, MRI, PET) bila terdapat
indikasi
p. Mampu melakukan pengobatan
sesua dengan algoritma
penatalaksanaan dalam
Konsensus Tatalaksana Penyakit
Parkinson
q. Melakukan penilaian kemajuan
pengobatan dengan
menggunakan Skala Terpadu
Penilaian Penyakit Parkinson
(STP3)
r. Menganjurkan fisioterapi
s. Menganjurkan tindakan operasi
pada penyakit yang sudah tidak
dapat diatasi lagi dengan terapi
medikamentosa

Tabel 3.14 Penyakit Motor Neuron

Materi pokok Kompetensi dasar Indikator hasil pembelajaran


Penyakit Mampu a. Memiliki pengetahuan tentang
Motor melakukan gambaran klinis dan diagnosis
Neuron penatalaksanaan banding sindroma motor neuron,
kasus penyakit serta terapi untuk memodifikasi
motor neuron penyakit dan terapi simptomatik
secara holistik b. Memiliki pengetahuan tentang
dan sesuai prognosis dan penyampaian
standar berita buruk; aspek perawatan
operasional paliatif; pengetahuan tentang
prosedur semangat hidup
c. Mengevauasi hasil
penatalaksanaan penyakit motor
neuron
d. Menunjukkan kompetensinya
yang bersifat profesional sesuai
dengan kasus yang ditanganinya

Tabel 3.15 Gangguan Metabolik dan Toksik

Materi pokok Kompetensi dasar Indikator hasil pembelajaran


Gangguan Mampu a. Memiliki pengetahuan tentang
Metabolik melakukan biokimia dan neuropatologi
dan Toksik penatalaksanaan pengaruh alkohol dan recreational
kasus gangguan drugs (kokain, amfetamin, opiat),
metabolik dan logam berat, pestisida dan obat-
toksik secara obatan terapetik; gambaran klinis
holistik dan neurotoksisitas alkohol, kokain,
sesuai standar opiat, amfetamin; gambaran klinis
operasional keracunan logam berat, CO, NO,
prosedur dan organofosfat; dan gambaran
klinis neurotoksisitas obat
(vinkristin, litium, radiasi)
b. Menafsirkan munculnya
morbiditas psikiatrik terkait
dengan penyalahgunaan obat
c. Menganalisis manifestasi
neurologis dari gagal ginjal dan
gagal hati, defisiensi nutrisi dan
porfiria
d. Menganalisis peran dan nilai
toksikologi darah dan urin,
iamging dan neurofisiologi;
penillaian kerusakan organ
lainnya; gambaran klinis dan
manajemen
hipertermia/hipotermia, serta
gangguan natrium, kalium,
kalsium dan keseimbangan asam-
basa
e. Mengevaluasi hasil
penatalaksanaan pasien dengan
gangguan metabolik dan
intoksikasi
f. Menunjukkan kompetensinya
yang bersifat profesional sesuai
dengan kasus yang ditanganinya

Tabel 3.16 Gangguan Saraf Kranialis (I-XII)

Materi pokok Kompetensi dasar Indikator hasil pembelajaran


Gangguan Mampu a. Menyimpulkan anatomi basis
Nervi melakukan kranii terutama orbita, sinus
Kranialis (I- penatalaksanaan kavernosus, fosa hipofisis,
XII) kasus gangguan foramen magnum dan foramen
nervi kranialis jugularis, proses patologis yang
secara holistik melibatkan nervi kranialis dan
sesuai standar pusat-pusat yang terkait,
operasional gambaran klinis dan penilaian
prosedur klinis fungsi nervi kranilais
b. Melakukan penatalaksanaan
gangguan nervi kranialis
termasuk pendekatan
multidisipliner terhadap gangguan
visual, pendengaran,
keseimbangan, berbicara dan
menelan
c. Memiliki kemampuan untuk
mengevaluasi hasil
penatalaksanaan pasien dengan
gangguan fungsi nervi kranialis
d. Menunjukkan kompetensinya
sesuai dengan kasus yang
ditanganinya

Tabel 3.17 gangguan Neuro-oftalmologik

Materi pokok Kompetensi dasar Indikator hasil pembelajaran


Gangguan Mampu a. Menyimpulkan anatomi dan faal
Nervi Neuro- melakukan terkait dengan sistem visual dan
oftalmologik penatalaksanaan okulomotor; evaluasi klinis mata
kasus gangguan dan organ tambahan, visus
neuro- (ketajaman, lapang penglihatan
oftalmologik dan fungsi luhur); gambaran klinis
secara holistik dan kondisi yang dapat
dan sesuai mengganggu sistem visual
standar b. Melakukan pentalaksanaan pasien
operasional gangguan sistem visual,
prosedur penurunan visus, gangguan
okulomotor dan penyakit hipofisis
c. Menunjukkan kompetensi yang
bersifat profesional sesuai dengan
kasus yang ditanganinya
Penurunan visus
a. Mampu mengidentifikasi kelainan
berdasarkan penyebabnya
b. Mampu menguraikan anatomi
pembuluh darah sirkulasi anterior
beserta seluruh percabangannya
c. Mampu membedakan kebutaan
yang ada dengan buta kortikal
berdasarkan pemeriksaan klinis
d. Mampu melaksanakan
pemeriksaan TCD dan sonografi
dupleks
e. Mampu merencanakan
pemeriksaan MRA untuk
diagnostik
f. Mampu melaksanakan
pemeriksaan funduskopi
(mengidentifikasi papiledema,
papil atrofi, dan kelainan di retina)
g. Mampu melaksanakan
pemeriksaan kampus visi
h. Mampu memberikan jawaban
konsultasi dari spesialis mata dan
sebaliknya
Diplopia
a. Mampu menjelaskan anatomi dan
fisiologi N.III, IV, VI
b. Mampu menyimpulkan
kelumpuhan saraf okuler
c. Mampu membedakan
kelumpuhan pada N.II, IV, VI
d. Mampu menyimpulkan adanya
peningkatan tekanan intrakranial
dengan melihat gejala ikutan
e. Mampu menyimpulkan kelainan
metabolik yang dapat
menyebabkan diplopia (misalnya
DM)
f. Mampu melaksanakan tes cover-
uncover
g. Mampu menafsirkan hasil
pemeriksaan radiologi yang
diusulkan
h. Mampu menyimpulkan penyebab
diplopia berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan neurologik dan
penunjang

Anda mungkin juga menyukai