Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan bahan ajar Auhan Kebidanan 1 Bab Konsep Dasar
Penyusunan bahan ajar ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada :
1. Tri Ismu Pujiyanto, S.K.M, M.Kes, M.Kep sebagai ketua STIKES Karya Husada Semarang.
2. Dr. Muhdi, S.H, M.Hum. sebagai rector IKIP PGRI yang telah mengadakan pelatihan
PEKERTI-AA
3. Seluruh Instruktur yang telah membimbing dan memberikan pelatihan yang sangat
Penulis merasa bahan ajar ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Sehingga
penulis merasa perlu adanya saran dan masukan yang membangun dalam usaha memperbaiki
lebih lanjut
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PENYAJIAN
LATIHAN
RANGKUMAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Materi
Pemahaman tentang konsep dasar asuhan kehamilan sangat diperlukan oleh
mengetahui dasar-dasar proses kehamilan sampai pada asuhan yang diperlu berikan.
Adapun isi dari bab konsep dasar asuhan kehamilan ini adalah sebagai berikut :
konsep kebidanan yang sekilas telah membahas materi yang akan di bahas pada
A. Uraian Materi
1. Pengertian Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir (Saifuddin,2007:89).
2. Filosofi Asuhan
Filosofi adalah pernyataan mengenai keyakinan dan nilai/value yang dimiliki yang
oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan yang diyakini dalam memberikan asuhan
kebidanan pada klien selama masa kehamilan. Dalam filosofi asuhan kehamilan ini
pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis.
Oleh karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan
Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional
yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka
perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga
mereka menjadi lebih percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si
c. Pelayanan yang terpusat pada wanita (women centered) serta keluarga (family
centered) Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam arti bahwa asuhan
yang diberikan harus berdasarkan pada kebutuhan ibu, bukan kebutuhan dan
kepentingan bidan. Asuhan yang diberikan hendaknya tidak hanya melibatkan ibu
hamil saja melainkan juga keluarganya, dan itu sangat penting bagi ibu sebab
keluarga menjadi bagian integral/tak terpisahkan dari ibu hamil. Sikap, perilaku,
dan kebiasaan ibu hamil sangat dipengaruhi oleh keluarga. Kondisi yang dialami
oleh ibu hamil juga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga. Selain itu,
keluarga juga merupakan unit sosial yang terdekat dan dapat memberikan dukungan
yang kuat bagi anggotanya. (Lowdermilk, Perry, Bobak, 2000). Dalam hal
keluarganya, dan bidan, dengan ibu sebagai penentu utama dalam proses
d. Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi dan memperoleh
profesional kesehatan tidak mungkin terus menerus mendampingi dan merawat ibu
hamil, karenanya ibu hamil perlu mendapat informasi dan pengalaman agar dapat
merawat diri sendiri secara benar. Perempuan harus diberdayakan untuk mampu
mengambil keputusan tentang kesehatan diri dan keluarganya melalui tindakan KIE
a. Konsepsi
Bersatunya ovum dan sperma yang didahului oleh ovulasi dan inseminasi
b. Ovulasi :
Runtuhnya ovum dari folikel dalam ovarium bila ovum gagal bertemu dalam
c. Inseminasi :
Keluarnya sperma dari urethra pria kedalam vagina wanita. Sperma bergerak
melalui uterus tuba fallopi dengan kecepatan 1 kaki/jam. Alat gerak sperma
kehamilan.
Prinsip yang seharusnya ddilakukan oleh bidan selama melakukan asuhan kehamilan
a. Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat
b. Sebagai bidan, kita meyakini bahwa model asuhan kehamilan yang membantu
serta melindungi proses kehamilan dan kelahiran normal adalah yang paling
sesuai bagi sebagian besar wanita. Tidak perlu melakukan intervensi yang tidak di
c. Pemberdayaan
d. Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan, oleh karena itu bidan harus
mengkritik.
e. Otonomi
f. Pengambil keputusan addalah ibu dan keluarga, untuk dapat mengambil suatu
yang akurat tentang risiko dan manfaat dari semua prosedur, obat-obatan maupun
harus membantu ibu dalam membuat suatu keputusan tentang apa yang terbaik
bagi ibu dan bayinya berdasarkan system nilai dan kepercayaan ibu/keluarga.
g. Tidak membahayakan
h. Intervensi harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik, bukan sebagai
rutinitas tes-tes rutin, obat atau prosedur lain pada kehamilan yang dapat
i. Tanggung jawab
j. Asuhan kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu, analisis dan
pertimbangan yang matang. Akibat yang timbul dari tindakan yang dilakukan
kebutuhan ibu dan janin, bukan atas kebutuhan bidan. Asuhan yang berkualitas,
berfocus pada klien dan sayang ibu serta berdasarkkan bukti ilmiah terkini
Kehadiran bidan di Indonesia dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Pada saat itu
para dokter membutuhkan wanita yang menolong persalinan. Wanita Indonesia dilatih
ddi rumah sakit untuk berfungsi sebagai bidan. Tugas utama bidan pada awalnya
adalah memberikan pertolongan bagi ibu yang melahirrkan dan bayi yang dilahirkan.
c. Membina hubungan saling percaya antara ibu ddan keluarga secara fisik, emosional
a. Mengumpulkan data dalam upaya mengidentifikasi ibu yang berisiko tinggi dan
b. Temuan-temuan fisik (TB, BB, ukuran pelvis, edem kaki, posisi, presentasi janin
dibawah usia 36 minggu dan sebagainya) yang memperkirakan kategori risiko ibu
risiko/komplikasi
Sebagai profesional, bidan dalam melaksanakan praktiknya, harus sesuai dengan standar
secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan
anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah
risti/ kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS/ infeksi HIV;
terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data
yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus
selanjutnya
bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin
tepat waktu.
4) Standar 4 : Pengelolaan anemia pada kehamilan
rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan
dan mengenali tanda tanda serta gejala preeklamsia lainnya, seta mengambil
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya
bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan
baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba tiba
b. Tekanan Darah
f. TT (Tetanus Toxoid )
bidan.
b. Pelayanan Kebidanan Kolaborasi : Layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu
bukti penelitian adalah penggunaan secara sistematis, ilmiah dan eksplisit dari bukti
terbaik mutakhir dalam membuat keputusan tentang asuhan bagi pasien secara
Tabel 1
n
Trimester Sebelum Mendeteksi masalah yang dapat
minggu jiwa
percaya
edem, proteinuria)
Trimester 28-36 Sama, ditambah deteksi kehamilan
persalinan di RS
Tablet yang mengandung FeS04 320 mg = zat besi 60 mg dan asam folat g
sebanyakk 1 tablet perhari seggera setelah rasa mual hilang, pemberian selama 90
hari ( bulan)
c) Imunisasi TT 0,5 cc
hidup
1) Dalam kehamilan normal akan terjadi penurunan kadar Hb. Kadar terendah terjadi
pada kehamilan dini untuk melihat data aal lalu diulang pada kehamilan 30 minggu.
2) Bila Hb rendah (<9 gr%) harus dilakukan pemeriksaan dan pengobatan yang sesuai.
3) Anemia ringan penyebabnya adalah defisiensi zat besi, dapat diobati secara efektif
4) Semua ibu hamil terutama yang mendapat suplementasi besi harus mendapat
1) Menggunakkan pita ukur untuk mengukur jarak antara tepi atas simphisis pubis
dan fundus uteri dalam cm. Hal ini merupakan metode yang dapat diandalkan
2) Ukuran dalam cm sesuai dengan umur kehamilan (dalam minggu) setelah umur
kehamilan 24 minggu
kehamilan lanjut
3) Bila posisi terlentang dibutuhkan, maka dianjurkan untuk meletakkan bantal
LATIHAN
Jawaban
1. Filosofi adalah pernyataan mengenai keyakinan dan nilai/value yang dimiliki, serta
f. TT (Tetanus Toxoid )
besi 60 mg dan asam folat g sebanyak 1 tablet perhari segera setelah rasa mual
c. Imunisasi TT 0,5 cc
5. Evidence based practice adalah Praktik yang berdasarkan bukti penelitian adalah
penggunaan secara sistematis, ilmiah dan eksplisit dari bukti terbaik mutakhir dalam
Filosofi asuhan kehamilan menggambarkan keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan
sebagai panduan yang diyakini dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien selama masa
Dewi, Vvl dan Sunarsih, Tri (2011) Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan, Jakarta : Salemba
Medika
Syaifudin, Dkk (2007) Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal.
Jakarta : Jnpkkr