Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI I

I. Judul : Mengenal Jaringan Tumbuhan

II. Tujuan : Untuk mengetahui berbagai bentuk jaringan pada tumbuhan

III. Landasan Teori


Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai
bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur
jaringan disebut histologi. Untuk melakukan proses-proses hidup pada tumbuhan
terdapat bermacam-macam sel yang masing-masing memiliki fungsi tertentu. Jika
kita memeriksa tumbuhan berpembuluh yang matang , dapat dibedakan atas
beberapa tipe nyata yang kesemuanya dikelompokkan dalam jaringan .
Secara garis besar, jaringan tumbuhan dapat dibedakan atas jaringan muda
(jaringan meristem) dan jaringan dewasa.
1. Jaringan Meristem (jaringan muda)
Meristem menurut asalnya terdiri atas meristem primer (titik tumbuh primer) dan
meristem sekunder ( titik tumbuh sekunder). Jaringan meristem biasanya tersusun dari
sel-sel yang masih embrional yaitu sel-sel yang masih aktif membelah.
Ciri-ciri dari jaringan meristem ini yaitu :
- bentuk dan ukuran selnya sama
- dinding selnya tipis
- Selnya penuh dengan protoplasma
- Isi sel tidak mengandung zat makanan
Jaringan meristem dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Promeristem
Adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih berada dalam masa
embrional.

b. Meristem primer
Adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan masih bersifat membelah diri,
sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio. Terdapat pada ujung akar dan
ujung batang sehingga disebut meristem apikal. Aktivitasnya mengakibatkan batang dan
akar tumbuh memanjang disebut pertumbuhan primer. Ditemukan pada tumbuhan
dikotil dan monokotil.
c. Meristem sekunder
Adalah jaringan meristem yang berasal dari meristem primer yang telah mengadakan
diferensiasi. Terdapat pada kambium dan kambium gabus. Aktivitasnya mengakibatkan
pertumbuhan sekunder yaitu menyebabkan batang bertambah besar. Ditemukan pada
tumbuhan dikotil.
Ada 2 macam kambium :
- Kambium vaskuler : kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara
phloem dan xylem).
- Kambium intervaskuler : kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di
luar berkas pengangkutan.

2. Jaringan Permanen (jaringan dewasa)


Merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi dan tidak meristematis lagi
(tidak tumbuh dan memperbanyak diri).
Ciri-ciri dari jaringan permanen yaitu :
- sel-selnya sudah tidak membelah
- bentuknya tetap
- vakoula besar
- dinding sel sudah mengalami penebalan
Macam-macam jaringan permanen, meliputi :
a. Epidermis
Adalah jaringan atau lapisan terluar yang menutupi permukaan tubuh tumbuhan,
seperti akar, batang, daun dan bunga. Karena fungsinya untuk melindungi jaringan lain
maka beberapa epidermis mengalami modofikasi, seperti rambut (trikoma), duri, dan
muluit daun (stomata). Epidermis umumnya

tertutup lapisan lilin (kutikula) pada daun dan zat gabus pada batang, kecuali lentisel
yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Ciri-ciri dari jaringan epidermis yaitu :
- terdiri atas satu lapis sel
- tidak berklorofil
- susunan sel rapat
- tidak ada ruang antar sel
- dinding sel sangat tipis
b. Parenkim (jaringan dasar)
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat kedudukan jaringan yang lain.
Disebut jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar yang terdapat hampir di
semua tumbuhan dan mengisi jaringan tumbuhan baik pada akar, batang, daun, biji
maupun buah.
Ciri-ciri dari jaringan parenkim yaitu :
- sel umumnya berukuran besar dan berdinding tipis
- sel hidup dan mengandung klorofil
- banyak mengandung rongga antar sel
- banyak mengandung vakuola
- letak selnya tidak rapat
Macam-macam jaringan parenkim :
- klorenkim : parenkim untuk fotosintesis, karena selnya mengandung klorofil. Misal :
parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim spon (bunga karang).
- aerenkim : parenkim untuk menyimpan udara sehingga dapat digunakan untuk
mengapung.
- parenkim air : parenkim untuk menyimpan air
- parenkim penimbun : parenkim untuk menyimpan cadangan bahan makanan.
- parenkim untuk transportasi
c. Jaringan Penyokong/ penguat/ penunjang
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk menunjang agar tanaman dapat berdiri
dengan kokoh dan kuat.

Jaringan penunjang dibedakan menjadi :


- kolenkim : adalah jaringan penunjang pada tumbuhan muda dan belum berkayu yang
dinding sel di bagian sudut-sudutnya mengalami penebalan dan tersusun atas sel-sel
yang hidup.
Contoh : pada batang bayam
- sklerenkim : adalah laringan penguat yang dinding selnya melami penebalan dari zat
kayu (lignin) sehingga bersifat lebih kuat.
Ada 2 macam sklerenkim :
- sklereida (sel batu) : pada tempurung kelapa dan tempurung kenari
- serabut sklerenkim (serat/ fiber) : pada serat rami.
d. Jaringan Pengangkut
Merupakan jaringan yang berguna untuk transportasi hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun.
Jaringan pengangkut terdiri dari :
- xylem (pembuluh kayu) : sel penyusunnya berupa trakeid, trakea dan parenkim xylem.
Terdapat pada bagian kayu.
Fungsinya mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun
- phloem (pembuluh tapis) : terdiri dari sel hidup, berdinding selulosa dan dindingnya
melintang. Terdapat pada bagian kulit kayu. Pada samping ploem terdapat sel
pengiring.
Xylem dan phloem bersatu membentuk suatu ikatan pembuluh angkut, antara lain :
a. Ikatan pembuluh kolateral
Adalah ikatan pembuluh yang tersusun dari xylem dan phloem yang letaknya
bersebelahan di dalam satu jari-jari. Xylem sebelah dalam dan phloem sebelah luar.
- kolateral terbuka : bila xylem dan phloem terdapat kambium. Misal pada batang dikotil.
- kolateral tertutup : bila xylem dan phloem tidak terdapat kambium. Misal pada batang
monokotil.

b. Ikatan pembuluh radial


Adalah ikatan pembuluh dengan phloem dan xylem yang letaknya bersebelahan, tetapi
tidak berada di dalam jari-jari yang sama. Misal pada akar.
c. Ikatan pembuluh konsentris
Adalah ikatan pembuluh yang xylem dan phloemnya berbentuk cincin silindris.
- amfikribal : letak xylem di tengah dan di kelilingi phloem
- amfivasial : letak phloem di tengah dan di kelilingi xylem
d. Ikatan pembuluh bikolateral
Sama dengan kolateral tetapi phloem terdapat di sisi luar dan dalam.
e. Jaringan Gabus
Tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di sebelah
bawahnya agar tidak kehilangan air yang berlebihan. Pada tumbuhan dikotil jaringan
gabus dibentuk oleh kambium gabus (felogen). Sel-sel hidup yang dibentuk oleh felogen
ke arah dalam disebut feloderm, sedangkan sel-sel mati yang dibentuk oleh felogen ke
arah luar disebut felem.

Jaringan pada tumbuhan tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan bersama jaringan


lain untuk membentuk suatu organ. Organ pada tumbuhan tinggi berupa akar, batang,
daun, bunga, buah dan biji.
1. Akar (radiks)
Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang ditutupi tudung akar (kaliptra)
di mana pada dinding sel sebelah luarnya berlendir untuk memudahkan menembus
tanah.
Fungsi akar :
- menyerap air dan zat makanan
- memperkokoh berdirinya batang
- menyimpan cadangan makanan
- alat perkembangbiakan vegetatif
- bernafas (akar nafas)
Sistem perakaran :
- akar serabut, pada monokotil
- akar tunggang, pada dikotil

Struktur akar :
a. Struktur luar :
- rambut akar, merupakan perluasan sel epidermis akar dan berfungsi memperluas
daerah penye-rapan mineral dan air.
- tudung akar (kaliptra), melindungi sel-sel meristem di ujung akar
b. Struktur dalam :
- epidermis, sel berdinding tipis, tersusun rapat, tetapi mudah dilalui air. Sebagian selnya
mengalami modifikasi menjadi bulu-bulu akar untuk memperluas bidang penyerapan.
Dinding sel tidak dilapisi kutikula.
- korteks, letaknya disebelah dalam epidermis, tersusun atas beberapa lapis sel yang
tidak teratur dan banyak ruang antar sel yang penting untuk pertukaran udara.
- endodermis, merupakan lapisan pemisah antara kortek dengan stele. Dinding selnya
mengalami penebalan gabus (suberin) yang membentuk rangkaian pita yang disebut
pita kaspari.
- stele (silinder pusat), merupakan bagian terdalam dari akar yang terdiri atas jaringan :
Perisikel/ perikambium, merupakan lapisan terluar stele yang berperan dalam
pembentukan cabang akar.
Berkas pengangkutan (vaskuler)
Jaringan parenkim, merupakan jaringan pengisi di antara vasis disebut empulur.
2. Batang (caulis)
Fungsi :
- alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tubuh.
- alat perkembangbiakan vegetatif
- alat penyimpan bahan makanan cadangan
- tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah
a. Batang dikotil, tersusun atas jaringan :
- epidermis

- korteks (kulit pertama)


- stele (silinder pusat), terdapat :
- perisikel/ perikambium
- berkas pengangkutan
- empulur
b. Batang monokotil, tersusun atas jaringan :
- epidermis
- korteks
- stele
Batas antara korteks dengan stele tidak jelas. Setiap berkas pengangkut dilindungi oleh
sarung skleremkim.
3. Daun (folium)
Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi. Pada
tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosintesis.
Fungsi :
- sebagai tempat fotosintesis
- sebagai alat penguapan (evaporasi)
- sebagai tempat menyimpan bahan makanan
- sebagai alat perkembangbiakan vegetatif
Organ daun tersusun atas jaringan epidermis, parenkim dan berkas pengangkut.
a. Epidermis
- Berfungsi melindungi jaringan di bawahnya
- Terdapat lapisan kutikula (lilin)
- Sebagian mengalami modifikasi menjadi sel penutup pada stomata yang berfungsi
untuk pertukaran gas dan uap air
- Tidak mengandung kloroplas, kecuali pada sel penutup
b. Parenkim
- Terdapat 2 macam parenkim, yaitu parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim
spons (bunga karang) yang keduanya membentuk daging daun (mesofil).
Jaringan palisade berbentuk tiang, tersusun rapat dan biasanya terdapat pada

bagian atas daun. Daun yang memiliki dua lapis jaringan palisade pada kedua
permukaan disebut daun isobilateral.
Jaringan bunga karang tersusun atas sel-sel yang tidak teratur dan terdapat rongga
udara antar sel. Rongga tersebut berfungsi untuk pertukaran gas.
- Banyak mengandung klorofil dan merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis
c. Berkas pengangkut
- Terdiri atas xylem dan phloem
- Terdapat pada tulang-tulang daun yang merupakan lanjutan dari ranting atau batang
- Berkas pengangkut akan berakhir pada celah kecil pada ujung atau tepi daun disebut
hidatoda.

IV. Alat dan Bahan


A. Alat :
1. Mikroskop
2. Kaca objektif dan kaca penutup
3. Silet tajam
4. Pipet tetes
5. Pinset
B. Bahan :
1. Awetan batang jagung
2. Awetan akar jagung
3. Awetan akar bunga matahari
4. Daun jadam
5. Awetan daun beringin
6. Akuades

V. Prosedur Kerja
1. Membuat sayatan melintang dari daun jadam (Rhoeo discolour).
2. Meletakkan sayatan daun jadam tersebut di atas preparat atau kaca objek, lalu tutup
dengan kaca penutup.
3. Mengamati preparat tersebut di bawah mikroskop.
4. Mengamati pula awetan jagung, awetan bunga matahari, dan awetan daun beringin.
5. Memperhatikan perbedaan antara keempat sayatan tersebut.
6. Menggambarkan hasil pengamatan.

VI. Hasil Pengamatan

Penyusun tumbuhan selain akar dan batang terdapat pula, Pada praktikum kali ini ialah
tentang jaringan pada daun monokotil dan dikotil,yang bertujuan untuk mempelajari system
dan jenis-jenis jaringan daun dan mempelajari tipe daun monokotil dan dikotil.dengan
mengunakan alat mikroskop dan bahan preparat awetan Zea mays dan Ficus serta preparat
segar Carica papaya dan Leucaena glauca,dengan pengamatan dibawah mikroskop dari yang
paling kecil hingga jaringan tersebut tampak jelas setelah itu jaringan tersebut digambar dan
diberi keterangan.
Pada daun terdapat kloroplas yang berfungsi dalam proses fotosintesis dan terdapat
pula jaringan-jaringan yang menyusunya yang mendukung dari daun itu sendiri,jaringan
tersebut ialah epidermis yang terdiri dari epidermis adaxial atau epidermis atas dan epidemis
abaxialatau epidermis bawah,epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan yang berada
didalamnya,diantara sel-sel epidermis abaxial terdapat stomata yang berfungsi dalam proses
transpirasi.jaingan mesofil yang berfungsi dalam proses fotosinteis dan terdiri dari jaringan
palisade(pada daun dikotil) dan jaringan spongy(pada monokotil dan dikotil),serta jarinagan
penganagkut yang berfungsi untuk menganagkut air dan mineral serta hasil dari
fotosintesis,yang terdiri dari xilem dan floem.

Kata kunci:daun,monokotil,dikotil,jarinagan epidermis,mesofil dan jaringan


pengangkut.

PENDAHULUAN
Daun merupakan organ yang paling penting bagi tumbuhan,daun dapat melakukan
proses fotosintesis,seperti halnya pada batang dan akar daun juga tersususn atas jaringan-
jaringan yang menduung fungsi dari daun tersebut,selain itu tipe daun tidakalah sama ada tipe
daun monokotil dan ada tipe daun yag dikotil,serta mempunyai struktur yang berbeda pula,
seperti pada akar dan batang,pada daun juga memiliki jaringan-jarinagn yang menyusunya
yaitu jaringan epidermis yang berfungsi melindungi jarinagn yang ada dibagian
dalam,jaringan ,mesofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis,serta jarinagan pengangkut
yang berfungsi mengangkut air dan mineral serta hasil dari otosintesis keseluruh bagian dari
tumbuhan tersebut. pada umumnya daun terdiri atas helai daun dan dan tangkai daun yang
menghubungkan daun kebatang,heladaian daun dapat berupa daun tunggal atau daun
majemuk.
agar kita mudah dalam mengenal lebih jauh tentang daun monokotil dan dikotil kita
harus mengenal dan mengetahui hal-hal tersebut,oleh karaena itu pada praktikum kali ini
tentang jaringan pada daun monokotil dan dikotil.

Daun adalah organ fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan, meskipun
batang yang berwarna hijau juga melakukan fotosintesis. Bentuk daun sangat bervariasi,
namun pada umumnya terdiri dari suatu helai daun (blade) yang pipih dan tangkai daun yang
disebut petiole, yang menyambungkan daun dengan buku batang. Rumput dan banyak
tumbuhan monokotil lainnya diketahui tidak memiliki tangkai daun ; Sebaliknya tangkai
daun tersebut membentuk suatui pelepah yang membungkus batang. Beberapa tumubuhan
monokotil termasuk palem memiliki tangkai daun (campbel, dkk 2003).
Daun pada umumnya berbentuk tipis melebar, berwarna hijau, duduk daun pada
batang menghadap ke atas. Bentuk daun umumnya tipis, datar dan diperkuat oleh tulang daun
dan memiliki permukaan luas untuk menerima cahaya. Daun berfungsi untuk transportasi dan
menangkap cahaya untuk fotosintesis, yaitu perubahan energi matahari menjadi energi kimia
(Syarif, 2009).
Seperti pada akar dan batang daun juga terdiri dari daun tumbuhan monokotil dan
dikotil.Secara umum jarigan pada tumbuhan terdiri atas tiga jaringan yaitu jaringan
kulit(epidermis),jaringan dasar(parenkima),dan jarinagan pengngkut(vaskuler).
Epidermis daun merupakan jaringan terluar pada tumbuhan,epidermis daun
mengandung kipas-kipas dan stomata yang terdapat pada kedua permukaan bawah
saja,dibawah epidermis biasanya terdapat hipodermis,yang merupakan derivat dari
epidermis.Epidermis atas biasanya dilindungi oleh kutikula atau lilin sebagai penahan
terjadinya penguapanyang terlalau besar.Epidermis juga dapat termodifikasi menjadi trikoma
yang berasal dari penonjolan epiderms,dapat berbentuk rambut,duri,gelembung atau
tabung,yang berfungsi untuk melindungi dan memantulkan radiasi cahaya matahari.Sealain
itu pada epidermis juga terdapat stomata, yaitu celah yang dibatasi oleh sel penutup. Lapisan
epidermis atas berfungsi melindungi bagian dibawahnya. Stomata berfungsi sebagai tempat
keluar masuknya udara dan dengan menghubungkan ruang-ruang antar sel di dalam jaringan
parenkim dengan atmosfer. Pada tumbuhan darat, stomata terletak dipermukaan bawah daun,
sedangkan pada tumbuhan air terdapat di atas permukaan daun (Lakitan, 1996) .

Jaringan dasar atau mesofil terleak diantara kedua epidermis,epidermis atas dan

epidermis bawah ,mesofil merupakan daerah utama tempat fotosintesis.pada kebanyakan

daun dikotil,mesofil terdeferiansasi menjadi parenkim palisade(jaringn tiang)dan parenkim

spons(jaringan bunga karang),jaringan palisde berfungsi sebagaitempat terjadinya

fotosintesis,sedanglan jaringan spons berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan

makanan(Abdurahan,deden.2008)
Berkas pengangkut yaitu yang terdiri dari xilem dan floem,pada daun terdapat tulang
daun dan mempunyai susuna seperti pada batang,walaupun tidak selalu terdapat pada batang.
tulang-tulang cabang dan urat-urat daun yang terlihat menonjol pada permukaan bawah daun.
Pembuluh pengakut ini merupakn lanjutan pembuluh angkut pada batang walaupun tidak
seluas pada batang (campbel, dkk, 2003).
Pada praktikum ini bertujuan untuk memelajari sitem dan jenis-jenis jaringan pada
daun,tipe daun dikotil dan monoktil,melihat posisi dari berbagai jaringan pada daun dan
membandingkan struktur anatomi daun monokotil dan dikotil.
Dari tujuan tersebut dapat diajikan masalah yaitu bagaimana sistem,tipe daun,dan
posisi serta enis-enis jarinagn pada daun monokotil dan dikotil.

MATERIAL DAN METODE


prktikum ini dilaksanakan pada 31 maret 2012 bertempat di laboratorium biologi
fakultas keguruan dan ilmu pendidikan dari pukul 7.30 WIB hingga selesai.
Adapun alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum jaringan pada daun
monokotil dan dikotil adalah Preparat daun Zea mays, preparat daun Ficus sp, preparat,
preparat daun Carica papaya dan preparat daun Moringo oleifera dan akuades. Ada pun
alatnya yaitu : Mikroskop listrik Olympus, gelas objek dan kaca penutup, dan silet.

Metode yang digunakan ialah Preparat yang telah disiapkan kemudian diamati dengan
menggunakan mikroskop dari perbesaran lemah hingga kuat. Setelah jaringan daun tampak,
digambar dan diberi keterangan dan ditulis bagian-bagian dari jaringan tersebut serta tipe
daun dan ciri-cirinya. Untuk preparat segar, daun dari masing-masing daun yang telah
disiapkan disayat setipis mungkin dan diletakkan pada gelas objek dan ditetesi dengan
akades. Lalu diamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah hingga kuat. Jaringan daun
yang telah ditemukan, digambar dan diberi keterangan serta ditulis bagian-bagian dari
jaringan tersebut serta tipe daun dan ciri-cirinya.

HASIL PENGAMATAN
Prearat awetan Zea mays (monokotil)

Keterangan
1.epidermis adaxial
3.floem
4.xilem
5.stomata
6.epidermis abaxial
7.jatingan spongy
8.jarinagan spongy
Preparat awetan Ficus (dikotil)

Keteranagan
1.epidermis adaxial
2.epidermis abaxial
3.xilem
4.floem
5.stomata
6.epidermis adaxial
7.jaringan spongy
8.jaringan mesofil
Preparat Carica papaya (monokotil)

Keteranagan
1.stele
2.floem
3.xilem
4epidermis adaxial
6.jaringan mesofil
7.jaringan spongy
9.epidermis abaxial
10.stomata

Prepara segar Leucaena glauca (dikotil)

Keteranagan
1.stomata
2.epidermis abaxial
3.xilem
4.floem
5.jaringan palisade
6.jaringan spongy
7.epidernmis adaxial
8.jaringan mesofil

PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini ialah tentang jaringan pada daun monokotil dan dikotil.Objek
yang diamati ialah preparat awetan dan peparat segar,untuk preparat awetany
ialah Ficus untuk preparat dikotil dan Zea mays untuk monokotilnya,sedangkan untuk
preparat segarnya ialah Carica papaya utuk preparat monokotilnya,dan Leucaena
glauca untuk daun dikotilnya.Msing-masing preparat tersebut diamati diamati dibawah
mikroskop dari perbesaran yang paling kecil hingga terlihat jaringan yang ada pada daun
tersebut.
Pada daun monkotil mempunyai jaringan yang terdiri dari jaringan
epidermis,epidermis terdri dari epidermis abaxial atau epidermis bawah dan epidermis
adaxial atau epidermis bawah,pada epidermis bagian atas biasanya terdapat kutikula yang
berfungsi untuk mencegah daun kehilangan banyak air dan melindungi jaringan yang berada
diatas nya(Anonim.2010)
Epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah. Umumnya terdiri atas
selapis sel, tetapi ada juga yang memiliki epidermis ganda seperti pada daun Ficus sp., daun
Nerium sp., dan daun Piper sp.. Jumlah lapisan epidermis bagian atas biasanya lebih banyak
daripada permukaan bawah.
Dinding sel epidermis daun mengalami penebalan yang tidak merata. Dinding sel yang
menghadap keluar umumnya berdinding. Struktur anatomi daun. lebih tebal dan terdiri atas kutin.
Penebalan kutin ini membentuk suatu lapisan kutikula yang tipis ataupun tebalnya bergantung
pada jenis tumbuhan serta tempat hidupnya. Pada beberapa jenis tumbuhan, selain adanya lapisan
kutikula pada daunnya juga terdapat lapisan Jilin. Sel-sel epidermis daun tidak mengandung
kloroplas, kecuali pada sel penutup stomata.
Derivat epidermis yang ditemukan pada daun antara lain stomata, trikoma, sel litokis, dan
sel kipas. Stomata dapat tersebar merata di seluruh permukaan daun, tersusun menurut alur-alur
tertentu, atau terdapat pada bangunan khusus yang menonjol dari permukaan daun. Stomata
berfungsi sebagai jalan bagi pertukaran gas pada tubuh tumbuhan dan sebagai pengatur besarnya
transpirasi.(Anonim.2010)
Selain itu ada juga jaringan dasar atau jaringan mesofil sebagai yang terletak di antara
epidermis atas dan epidermis bawah serta di antara berkas pengangkut.mesofil merupakan daerah
utama tempat fotosintesis,pada kebanyakan tumbuhan dikotil msofil terdiferensiasi menjadi
jaringan parenkim palisade atau jringan tiang dan parenkim spons atau jaringan tiang Pada daun
dorsiventral, jaringan tiang hanya terdapat di bagian atas daun. Pada daun isobilateral, jaringan
tiang terdapat di kedua permukaan daun.
Sel-sel penyusun jaringan tiang bentuknya silindris, tegak pada permukaan daun, selapis
atau lebih, rapat satu sama lain, dan mengandung banyak kloroplas. Jaringan tiang berfungsi untuk
menangkap cahaya sehingga kepadatan jaringan tiang bergantung pada intensitas cahaya. Daun
yang menerima cahaya langsung akan memiliki jaringan tiang yang lebih padat dan rapat
dibandingkan daun pada tempat teduh.
Jaringan bunga karang tersusun oleh sel-sel yang tidak teratur, berdinding tipis, lepas,
mengandung kloroplas meskipun lebih sedikit daripada jaringan tiang, dan memiliki ruang antarsel
yang besar sehingga terjadi pertukaran gas dengan mudah karena berhubungan dengan lubang
stomata.
Pada beberapa jenis tumbuhan mesofilnya tidak terdeferensiasi menjadi jaringan tiang dan
jaringan bunga karang,akan tetapi mesofilnya hanya tersusun oleh sel-sel parenkim yang stru ktur
dan fungsi nya sama Sel-sel yang mengelilingi berkas pengangkut menunjukkan morfologi yang
berbeda dengan sel-sel mesofil lainnya. Sel-sel tersebut mungkin lebih besar, lebih tebal
dindingnya, dan kloroplasnya lebih sedikit. Sel-sel ini membentuk selubung berkas pengangkut
yang dapat melebar ke permukaan atas dan permukaan bawah daun sampai mencapai epidermis.
Selubung berkas pengangkut berperan dalam rantai pengikatan CO2 pada tahap awal.
(Anonm.2010)
Jaringan selanjutnya yang terdapat pada daun ialah jaringan pengangkut, Berkas
pengangkut pada daun membentuk bangunan kompleks yang disebut tulang daun. Tumbuhan
dikotil memiliki satu ibu tulang daun dengan cabang-cabang yang membentuk jala,
sedangkan pada tumbuhan monokotil tulang daun berderet sejajar sumbu daun dan
dihubungkan oleh berkas-berkas kecil di antaranya jaringan pengangkut terdiri dari xilem
dan floem,xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk untuk mengangkut air dan mineral
yang diserap akar dari tanah menuju daun dan Pembuluh Tapis(floem) yang berperan untuk
mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
Pada preparat awetan Zea mays terdapat jaringan jarungan epidermis,iaringan dasar,dan
jaringan pengangkut,dimana pada epideris terdapat epidermis abaxial yang terletak pada lapisan
paling luar bagian atas dan adxial yang terletak dilapisan palng luar bagian bawah,diantara
epidermis bawah terdapat celah yang disebut dengan stomata sedangkan untuk jaringan
mesofilnya pada daun Zea mays hanya memiliki jaringan spongy,sedangkan untuj jaringan
pengangkutnya terdiri dari xilem dan floem yang terletak sejajar.
Pada preparat awetan Ficus terdapat jaringan epidermis,mesoofil dan jaringa
penganagkut,epidermis terdiri dari epidermis atas dan epidermis bawah,pada Ficus (tumbuhan
dikotil)terdapat sel-sel parenkim yang akan membentuk menjadi jaringan palisade jaringan
parenkim pada daun yang memiliki banyak kloroplas sehingga pada jaringan ini terjadi proses
fotosintesis. Sel pada parenkim palisade tersusun sangat rapat dan jaringan spons
yang merupakan jaringan yang di dalamnya terdapat pembuluh pengangkut. Pada jaringan ini
terdapat kloroplas, namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan kloroplas dalam parenkim
palisade.stomata terdapat diantara sel epidermis bawah ,sedangkan untuk jaringan pengangkut
nya terdiri dari xilem dan floem.
Pada preparat segar Carica papaya terlihat memiliki jaringan epidermis yang terdiri dari
epidermis abaxial dan epidermis adaxial yang berfungsi melindungi jaringan yang berada didalam
nya dan terdapat stomata diantara sel-sel epidermis bawahnya.,jaringan mesofil yang terdiri dari
jaringan spons yang berfungsi dalam Proses fotosintesis yang terjadi di semua sel penyusun
jaringan spons yang berbentuk membulat. Pada jaringan ini terdapat ruang antar sel sama halnya
dengan tumbuhan dikotil, jaringan spons pada tumbuhan monokotil di dalamnya terdapat
pembuluh pengangkut. Cirri khas jaringan spons yaitu adanya lekukan-lekukan yang menjadi
penghubung antar sel dan tidak terdapat jaringan palisade,dan untuk jaringan pengangkutnya
terdir dari xilem dan floem yang terletak dibagian dalam.
Dan yang terakhir preparat yang diamati ialah preparat segar daun Leucaena
gluca pada preparat daun ini terlihat adanya jaringan epidermis abaxial dan epidermis adaxial
dan terdapat stomata,dan pada jaringan mesofilnya terdapat jaringan palisade dan jaringan
spons yang terbentuk dari dari sel-sel parenkim. Jaringan parenkim palisade merupakan
jaringan parenkim pada daun yang memiliki banyak kloroplas sehingga pada jaringan ini
terjadi proses fotosintesis. Sel pada parenkim palisade tersusun sangat rapat. Jaringan spons
pada tumbuhan ini merupakan jaringan yang di dalamnya terdapat pembuluh pengangkut.
Pada tumbuhan dikotil terdapat berkas vaskuler (pembuluh angkut), yaitu terdiri dari xylem
dan floem. Berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil ini sedikit dan berkas pembuluh yang
terlihat jarang susunannya.
Dari hasil pengamatan dan penjelasan tersebut bahwa hipotesis yang diajaukan
benar,yaitu jarinagan penyusun pada daun monokotil dan dikotil terdiri dari
epidermis,jaringan pengangkut,dan jarinagan mesofil,sedangkan untuk perbandinagan atau
perbedaan pada daun mookotil jarinagan mesofilnya terdiri dari jarinagan spongy,sedangkan
pada dioktilny jaringan mesofilnya terdiri dari jaringan palisade dan jaringan spongy.

KESIMPILAN
Dari pembahasan tersebut maka dapat disimpu;kan bawha pada daun terdapat tiga
jarinagan yaitu jaringan epidermis yang terdiri dari epidermis abaxial dan epidemis adaxial yang
berfungsi untuk melindingi jarinagan jarinagan yang ada didalamnya,jaringan mesofil yang terdiri
dari jaringan palisade dan jaringan spongy yang berns dalam proses fotosintesis dan jaringan
pembuluh atau jaringan penganagkut yang tediri dari xilem dan floem yang berfunsi dalam
mengagkut air dan mineral serta hasil fotosintesis.selain itu terdpat pul stomata yanterletak
diantaraselsel epiedermis bawah yan berfungsi mengatur keluar masuknya oksigen dan
karbonoksida atau proses transpirasi.
Pada daun tumbuhan monkotil yaitu Zea mays dan Carica papaya dapat silihat
mempunyai jaringan epidermis atas dan epidermis bawah,serta stomata yang terletak diantara
celah pada epidermis bawah,pada jaringan mesofilnya hanya terdapat jaringan spongy, yang
berfungsi dalam Proses fotosintesis yang terjadi di semua sel penyusun jaringan spons yang
berbentuk membulat. Pada jaringan ini terdapat ruang antar sel sama halnya dengan
tumbuhan dikotil, jaringan spons pada tumbuhan monokotil di dalamnya terdapat pembuluh
pengangkut. Cirri khas jaringan spons yaitu adanya lekukan-lekukan yang menjadi
penghubung antar sel. Serta terdapat pula jaringan penganagkut yaitu xilem yang berfungsi
untuk mengangkut sari-sari makanan dan floem yang berfungsi untuk menganagkut hasil
fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.
Sedangkan pada daun dikotil yaitu Ficus dan Leucaena glauca hampir sama dengan
jaringaan pada dau monokotil akan tetapi mempunyai perdbedaan.epidermis nya terdiri dari
epidermis adaxial (epidrmis atas)dan abaxial (epidermis bawah)serta diantar sel-sel epidermis
abaxial terdapat stomata,sedangkan pada jaringan mesofilnya mempunyai perbedaan dengan
jaringan mesofil pada daun monokotil,pada dikotil jaringan mesofilnya terdiri dari jaringan
palisade yang sel-sel nya berbentuk memanjang ,mengandung banyak kloroplas dan terusn
rapat serta jarinagan spongy yang mempunyai bentuk tidak teratur,bercabang,mengandung
lebih sedikit kloroplas dan tersusun rengang,sedangkan untuk jaringan penganakut nya terdiri
dari xilem dan floem

Anda mungkin juga menyukai