Anda di halaman 1dari 12

A.

Persentase tumbuhan dan hewan di Indonesia


Jumlah spesies tumbuhan atau flora di Indonesia amatlah banyak. Sebagai negara negara
megadiversity, kekayaan jumlah spesies flora (tumbuhan) Indonesia tidak perlu diragukan.
Diperkirakan di seluruh dunia terdapat 2 jutaan spesies tumbuhan yang telah dikenali dan 60 %
dari jumlah tersebut terdapat di Indonesia.
Namun jumlah pasti berapa banyak tumbuhan di Indonesia hingga kini belum dapat ditentukan.
Menurut Mustaid Siregar, Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan LIPI, meskipun Indonesia kaya
akan keragaman flora, namun, saat ini baru ada 8.000 jenis yang sudah teridentifikasi. Jumlah
tersebut diperkirakan baru 20 persen dari jumlah flora yang ada di Indonesia.
Padahal Indonesia tercatat sebagai negara dengan keanekaragam hayati tertinggi di dunia,
termasuk dalam jumlah spesies tumbuhan. Beberapa fakta yang bisa saya sajikan di antaranya
adalah:

25% dari jumlah spesies tumbuhan berbunga yang ada di dunia terdapat di Indonesia. Jumlah ini
setara dengan 20.000 spesies. Dan sekitar 40% di antaranya merupakan tumbuhan endemik atau
asli Indonesia.
Indonesia memiliki sekitar 4.000 spesies Orchidaceae (anggrek-anggrekan).
Jumlah jenis tumbuhan berkayu dari famili Dipterocarpacea di Indonesia mencapai 386 spesies.
Jumlah jenis tumbuhan berkayu dari famili Myrtaceae (Eugenia) dan Moraceae (Ficus) mencapai
500 spesies.
Jumlah jenis tumbuhan berkayu dari famili Ericaceae mencapai 737 spesies.
Indonesia memiliki lebih dari 4.000 spesies paku-pakuan.
Jumlah jenis rotan di Indonesia mencapai 332 spesies.
Dari 1.200 spesies bambu yang tumbuh di bumi, 122 spesies di antaranya tumbuh di Indonesia.
Jumlah spesies pohon meranti (Dipterocarpaceae) di Indonesia terbanyak di dunia dengan ebih
dari 400 spesies.
Tidak sedikit dari jumlah tumbuhan (flora) di Indonesia tersebut merupakan tumbuhan endemik
Indonesia yang tidak dapat ditemukan di negara lain. Baca; Daftar Flora Endemik
Indonesia; Daftar Tumbuhan Endemik Indonesia; dan Daftar Tanaman Endemik Indonesia.
Baru 20% yang teridentifikasi. Sayangnya meskipun Indonesia sangat kaya dengan ragam
jenis tumbuhan, namun jumlah spesies yang telah dikenali dan teridentifikasi baru sekitar 20%
saja. Ini artinya, masih terdapat 80-an persen jenis tumbuhan di Indonesia yang belum
teridentifikasi.
Lantaran banyaknnya jenis tumbuhan Indonesia yang belum teridentifikasi menjadikan langkah
konservasi terhadap berbagai jenis tumbuhan terasa kurang maksimal. Bahkan pemerintah hanya
mampu menyebutkan 58 spesies tumbuhan saja dalam daftar tumbuhan yang dilindungi
dalam Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1999. Padahal berdasarkan data IUCN Redlist,
Indonesia memiliki sedikitnya 397 spesies tumbuhan yang terancam punah. Jumlah tumbuhan
Indonesia yang terancam punah tersebut tergolongkan dalam 2 spesies dengan status Extinct In
the Wild (Punah di Alam Liar), 115 jenis dengan status Critically Endangered (Kritis), 74 jenis
tumbuhan berstatusEndangered (Terancam), dan 206 spesies tumbuhan dengan
status Vulnerable (Rentan). Baca; Tanaman (Tumbuhan) Langka Indonesia yang Terancam
Punah.
Kenyataan tentang jumlah spesies tumbuhan (flora) di Indonesia yang amat besar namun baru
20% saja yang telah teridentifikasi padahal memiliki tingkat keterancaman akan kepunahan yang
tinggi seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk menggalakkan berbagai usaha
penelitian dan konservasi flora Indonesia.

Peran Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang salah satunya sebagai pemegang
kewenangan ilmiah dalam keanekaragaman hayati di Indonesia tampaknya perlu semakin
ditingkatkan. Termasuk pemanfaatan dan penambahan jumlah Kebun Raya sebagai area khusus
untuk mempermudah pelaksanaan berbagai penelitian dan konservasi tumbuhan.
Harapan kita semua sama; jangan sampai kita kehilangan berbagai spesies tumbuhan kita,
apalagi tumbuhan-tumbuhan yang belum sempat kita kenali.

Indonesia memiliki 10% hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan Indonesia memiliki 12%
dari jumlah spesies binatang menyusui atau mamalia, pemilik 16% spesies binatang reptil dan
amphibi, 1.519 spesies burung dan 25% dari spesies ikan dunia. Sebagian diantaranya
adalah endemik atau hanya dapat ditemui di daerah tersebut. Luas hutan alam asli Indonesia
menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah
kehilangan hutan aslinya sebesar 72%.Penebangan hutan Indonesia yang tidak terkendali selama
puluhan tahun dan menyebabkan terjadinya penyusutan hutan tropis secara besar-besaran. Laju
kerusakan hutan periode 1985-1997 tercatat 1,6 juta hektare per tahun, sedangkan pada periode
1997-2000 menjadi 3,8 juta hektare per tahun. Ini menjadikan Indonesia merupakan salah satu
tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia. Di Indonesia berdasarkan hasil
penafsiran citra landsat tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektare hutan dan lahan rusak,
diantaranya seluas 59,62 juta hektare berada dalam kawasan hutan.

B. Persebaran hutan di Indonesia


Hutan hujan tropis

hutan hujan tropis pada hakikatnya adalah hutan dengan variasi flora yang sangat beragam
(hutan heterogen) dengan pohon-pohonnya yang sangat lebat.

Ciri-ciri hutan tropis, antara lain sebagai berikut:

1. pohon-pohonnya tinggi, rapat, dan berdaun lebat.

2. Dasar hutan ditumbuhi rumput dan lumut sebagai penutup lahan.

3. Sinar matahari tidak dapat menembus dasar hutan.

4. Udara di sekitarnya sangat lembap.


5. Terjadi di daerah curah hujan tinggi.

Sebaran hutan hujan tropis di Indonesia terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, Sulawesi,
Utara, Maluku Utara, dan Papua.

Hutan musim

hutan ini sering dinamakan hutan homogen. Hal ini dikarenakan tumbuhannya hanya terdiri atas
satu jenis flora saja. Ciri-ciri hutan musim, antara lain sebagai berikut.

1. Pohon-pohonnya lebih jarang dibandingkan hutan hujan tropis.

2. Tinggi pohon lebih rendah dibandingkan pohon pada hutan hujan tropis.

3. Pada musim kemarau pohon di hutan menggugurkan daunnya untuk mengurangi


penguapan.

Sebaran hutan musim di Indonesia terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Hutan Sabana

hutan sabana adalah hutan yang berupa padang rumput luas diselingi oleh pohon perdu dan
terdapat pada daerah yang musim kemaraunya panjang atau curah hujannya sedikit. Hutan
sabana ini cocok untuk peternakan. Sebaran hutan sabana di indonesia terdapat di Nusa Tenggara
dan Madura.

Hutan Bakau (Mangrove)

hutan bakau (mangrove) adalah hutan yang terdapat di daratan rendah pantai. Tumbuhan ini
mempunyai akar penyangga sehingga dapat menahan dari emosi air laut. Hutan bakau
mempunyai kadar garam, air, dan tanah yang tinggi, tetapi kadar oksigen pada air dan tanahnya
rendah sehingga tumbuhan bakau sulir menyerap air. Daun tumbuhan bakau tebal, kaku, dan
mengandung lapisan kutikula yang tebal untuk mencegah penguapan air yang berlebihan.
Sebaran hutan bakau (mangrove) di Indonesia terdapat di pantai utara pulau Jawa, pantai Timur
Sumatra, dan pantai Kepulauan Riau.

C. Persebaran tumbuhan berdasarkan factor geologi


Jenis Flora berdasarkan Faktor Geologi
Seperti yang telah dijelaskan di atas, secara geologis, pulau-pulau di Indonesia Barat pernah
menyatu dengan benua Asia sedangkan pulau-pulau di Indonesia Timur pernah menyatu dengan
benua Australia. Oleh karena itu tumbuhan di benua Asia mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan
tumbuhan di Indonesia Barat demikian pula ciri-ciri tumbuhan di Indonesia Timur mirip dengan
tumbuhan di benua Australia. Berdasarkan hal tersebut, flora diIndonesia dibedakan dalam tiga
wilayah, yaitu flora di dataran Sunda, di dataran Sahul dan di daerah Peralihan.
a. Flora di Dataran Sunda
Sebelumnya saya ingin bertanya manakah yang termasuk dataran Sunda ? Anda bisa melihat
pada gambar 1.1 pada Kegiatan Belajar 1. Flora di dataran Sunda disebut juga flora Asiatis
karena ciri-cirinya mirip dengan ciri-ciri tumbuhan Asia. Ingat sejarahnya bukan? Contoh-
contohnya yaitu: tumbuhan jenis meranti-merantian, berbagai jenis rotan dan berbagai jenis
nangka. Hutan Hujan Tropis terdapat di bagian Tengah dan Barat pulau Sumatera dan
sebagian besar wilayah Kalimantan. Bagaimana dengan Pulau Jawa? Apakah memiliki Hutan
Hujan Tropis?
Di dataran Sunda banyak dijumpai tumbuhan endemik. Di Kalimantan 59 jenis dan di Jawa
10 jenis. Apakah tumbuhan endemik itu? Tumbuhan endemik adalah tumbuhan yang hanya
terdapat pada tempat tertentu dengan batas wilayah yang relatif sempit dan tidak terdapat di
wilayah lain. Misalnya bunga Rafflesia Arnoldii hanya terdapat di perbatasan Bengkulu,
Jambi, dan Sumatera Selatan. Anggrek Tien Soeharto yang hanya tumbuh di Tapanuli
Utara,Sumatera Utara. Bagaimana di daerah Anda, apakah ada tumbuhan endemik?
b. Flora di daerah Dataran Sahul
Flora di dataran Sahul disebut juga flora Australis karena jenis floranya mirip dengan flora
di benua Australia.. Meliputi pulau apa saja dataran Sahul? Ya, Irian Jaya serta pulau-pulau
kecil disekitarnya. Dataran Sahul memiliki corak hutan Hujan Tropik tipe Australia Utara,
yang ciri-cirinya sangat lebat dan selalu hijau sepanjang tahun. Di dalamnya tumbuh beribu-
ribu jenis tumbuh-tumbuhan dari yang besar dan tingginya bisa mencapai lebih dari 50 m,
berdaun lebat sehingga matahari sukar menembus ke permukaan tanah dan tumbuhan kecil
yang hidupnya merambat. Berbagai jenis kayu berharga tumbuh dengan baik, seperti kayu
besi, cemara, eben hitam, kenari hitam, dan kayu merbau. Di daerah pantai banyak kita
jumpai hutan mangrove dan pandan, sedangkan di daerah rawa terdapat sagu untuk bahan
makanan. Di daerah pegunungan terdapat tumbuhan Rhododendron yang merupakan
tumbuhan endemik daerah ini.

c. Flora Daerah Peralihan


Sebelumnya coba sebutkan, pulau apa saja yang masuk daerah peralihan? Ya, pulauSulawesi,
Maluku, dan Nusa Tenggara. Mengapa disebut daerah peralihan? Mengenai flora di daerah
peralihan, sebagai contoh yaitu flora di Sulawesi, yang mempunyai kemiripan dengan flora
daerah kering di Maluku, Nusa Tenggara, Jawa, dan Filipina. Di kawasan pegunungannya
terdapat jenis tumbuhan yang mirip dengan tumbuhan diKalimantan. Sedangkan di kawasan
pantai dan dataran rendahnya mirip dengan tumbuhan di Irian Jaya. Corak vegetasi yang
terdapat di daerah Peralihan meliputi:
Vegetasi Sabana Tropik di Kepulauan Nusa Tenggara, Hutan pegunungan di Sulawesidan
Hutan Campuran di Maluku.
FLORA DAERAH PAPARAN SUNDA (ASIATIS) a. Pantai timur : hutan bakau, hutan gambut,
hutan rawa air tawar b. Bagian Barat dan Tengah berupa hutan hujan tropis c. Flora Khas : -
Pohon Kamper (tersebar di NAD, Sumatera Utara) - Bunga Rafflesia (tersebar di Sumatera
Selatan dan Bengkulu) a. Karakteristik flora Kalimantan dan Jawa dicirikan oleh jenis flora dari
arah Arah pantai ke bagian tengah : hutan bakau, hutan gambut, hutan hujan tropis. b. Flora khas
- Pohon Jati (tersebar di Jawa) - Tenggaring ( tersebar hampir diseluruh hutan Kalimantan) -
Kayu Ulin ( tersebar hampir di seluruh hutan Kalimantan) - Kasturi (tersebar di Kalimantan
Selatan)November 2012

FLORA DAERAH PERALIHAN Persebarannya meliputi Pulau Sulawesi, Bali dan Nusa
Tenggara (termasuk Timor Timur). Flora di Sulawesi memiliki kemiripan dengan Flora daerah
kering di Filipina Flora yang di daerah pantai dan dataran rendah Pohon Cendana Anggrek
Serat lebih mirip dengan flora di Papua Flora daerah pegunungan mirip dengan flora dengan
Flora Kalimantan Flora khasnya yaitu Pohon Cendana Kayu Hitam (Eboni)November 2012

FLORA DAERAH PAPARAN SAHUL (AUSTRALIS) Daerah persebarannya meliputi Pulau


Papuadan Pulau-Pulau kecil disekitarnya Merbau pantai Kayu Besi cemara Flora Australis
terdiri dari berbagai jenis kayu seperti kayu besi, cemara, kanari hitam, merbau darat, dan
merbau pantai. Jenis Pometia Pinnanta (matoa) yang memiliki variabilitas genetika yang tinggi
seperti pohon sagu, nipah dan hutan manggrive di daerah pantaiKayu kenari hitam Merbau darat
saguNovember 2012

Persebaran Flora Secara Vertikal Menurut Ian Pole


* Hutan dataran rendah ( 0-300 m )

Terdiri dari pohon-pohon besar dan bagian bawahnya ditumbuhi semak

* Hutan kaki gunung ( 300-1650 m )


Pohonnya lebih pendek daripada hutan dataran rendah

* Hutan Gunung ( 1650-2250 m )

Pohonnya berdaun jarum dan dibawahnya tumbuh tanaman paku-pakuan

*Hutan lumut (2250 - 3000 m )

Terdiri dari pohon - pohon yang batangnya ditumbuhi lumut kerak

* Hutan Gunung tinggi ( 3000- 3350 m )

Pohonnya lebih rendah daripada hutan lumut dan bergeromboldengan rumput sebagai tumbuhan
utama
Secara vertikal, Ian Pole membedakan tumbuhan sebagai berikut :

a. Hutan Dataran Rendah (0 300 mdpl).


Hutan pada dataran rendah memiliki pohon-pohon yang besar, kurus, dan tinggi dengan
pangkalnya yang berakar papan. Bagian bawahnya di tumbuhi semak dan pohon muda serta
terdapat tumbuhan merambat ke pohon.

b. Hutan Kaki Pegunungan (300 1.650 mdpl)


Hutan di kaki pegunungan memiliki ukuran pohon yang lebih kecil dan lebih pendek dari hutan
dataran rendah.

c. Hutan Gunung (1.650 2.250 mdpl)


Hutan gunung yaitu hutan yang memiliki kriteria tumbuha berdaun jarum dan di bawahnya
terdapat tumbuhan paku-pakuan.

d. Hutan Lumut (2.250 3.000 mdpl)


Hutan pada ketinggian ini, pada batang dan daun dari pohon-pohonnya tertutup lumut

e. Hutan Gunung Tinggi (3.000 3.350 mdpl)


Hutan di wilayah Gunung tinggi pohon-pohonnya lebih rendah daripada hutan lumut dan
bergerombol dengan rumput sebagai tumbuhan utamanya.

25 Hewan Langka Indonesia ini merupakan sebagian daftar hewan-hewan langka di Indonesia
yang saya pilih secara acak. Daftar ini selain memuat nama hewan dalam bahasa Indonesia juga
dilengkapi dengan penyebutannya dalam nama latin (nama ilmiah) dan bahasa Inggris serta
sedikit penjelasannya.

Sebenarnya dalam dunia konservasi tidak mengenal istilah hewan langka. Status yang pakai
adalah hewan terancam punah sebagaimana yang biasa digunakan oleh berbagai lembaga
konservasi semacam IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural
Resources) yang rutin mengklasifikasi dan menrilis daftar IUCN Red List of Threatened Species.
Daftar tersebutlah yang kemudian dijadikan acuan berbagai pihak baik swasta maupun
pemerintah dalam pengambilan kebijakan terkait konservasi hewan. Indikator keterancaman ini
pula yang kemudian sering disamakan dengan tingkat kelangkaan sebuah spesies. Mengenai apa
itu IUCN Redlist, silakan baca selengkapnya di artikel IUCN Redlist.

Daftar 25 Hewan Langka Asli Indonesia


Menilik status keterancaman yang dikeluarkan oleh IUCN Redlist (2012), terdapat 73 hewan asli
Indonesia yang berada dalam status keterancaman tertinggi yaitu status Critically Endangered
(Kritis), 170 spesies berstatus Endangered (Terancam) dan 523 spesies berstatus Vulnerable
(Rentan).

73 spesies (dan subspesies) hewan berstatus Critically Endangered yang terancam punah itu tidak
bisa dibantah merupakan hewan langka di Indonesia yang semakin hari semakin sulit ditemui.
Dan dari jumlah itu saya cantumkan secara acak 25 spesies hewan diantaranya. Berikut ini daftar
25 Hewan Langka Indonesia.

Untuk meringankan pemuatan (loading) halaman, artikel ini dibagi dalam beberapa halaman,
klik kalimat HALAMAN SEBELUMNYA atau HALAMAN BERIKUTNYA di bagian
bawah artikel untuk melihat daftar keseluruhan.

Badak Jawa

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus); Disebut juga sebagai Badak Bercula Satu, Binatang
endemik jawa yang hanya bisa dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)
dengan populasi hanya 35 hingga 45 ekor saja (hasil sensus Badak 2011). Lebih detail
baca: Badak Jawa Mamalia Terlangka Di Dunia.
Ilustrasi Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri)

Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri) atau Wondiwoi Tree-kangaroo; Salah


satu jenis kanguru pohon asal Papua ini populasinya diperkirakan sekitar 50 ekor saja.
Penjelasan detail baca: Kanguru Pohon Wondiwoi.
Pesut Mahakam

Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) atau Irrawaddy Dolphin; Merupakan mamalia air
tawar yang unik. Di Indonesia hidup di Sungai Mahakam dengan populasi sekitar 70
ekor. Selengkapnya baca: Pesut Mahakam Mamalia Terlangka Indonesia.

Macan Tutul Jawa atau Leopard

Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) atau Javan Leopard; Disebut juga Macan
Kumbang dengan jumlah populasinya diperkirakan di bawah 250 ekor (IUCN 2008).
Lebih detail baca: Macan Tutul Jawa.

Badak sumatera
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) atau Sumatran Rhinoceros; Merupakan
badak bercula dua yang populasinya diperkirakan tidak lebih dari 275 ekor. Lebih detal
baca: Badak Sumatera.

Leucocephalon yuwonoi (kura-kura hutan sulawesi)

Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi) atau Sulawesi Forest Turtle; Kura-
kura endemik sulawesi yang pernah terdaftar sebagai The Worlds 25 Most Endangered
Tortoises and Freshwater Turtles2011 dengan populasi kurang dari 250 ekor.
Selengkapnya baca: Kura-kura Hutan Sulawesi nan Langka.

Anda mungkin juga menyukai