25% dari jumlah spesies tumbuhan berbunga yang ada di dunia terdapat di Indonesia. Jumlah ini
setara dengan 20.000 spesies. Dan sekitar 40% di antaranya merupakan tumbuhan endemik atau
asli Indonesia.
Indonesia memiliki sekitar 4.000 spesies Orchidaceae (anggrek-anggrekan).
Jumlah jenis tumbuhan berkayu dari famili Dipterocarpacea di Indonesia mencapai 386 spesies.
Jumlah jenis tumbuhan berkayu dari famili Myrtaceae (Eugenia) dan Moraceae (Ficus) mencapai
500 spesies.
Jumlah jenis tumbuhan berkayu dari famili Ericaceae mencapai 737 spesies.
Indonesia memiliki lebih dari 4.000 spesies paku-pakuan.
Jumlah jenis rotan di Indonesia mencapai 332 spesies.
Dari 1.200 spesies bambu yang tumbuh di bumi, 122 spesies di antaranya tumbuh di Indonesia.
Jumlah spesies pohon meranti (Dipterocarpaceae) di Indonesia terbanyak di dunia dengan ebih
dari 400 spesies.
Tidak sedikit dari jumlah tumbuhan (flora) di Indonesia tersebut merupakan tumbuhan endemik
Indonesia yang tidak dapat ditemukan di negara lain. Baca; Daftar Flora Endemik
Indonesia; Daftar Tumbuhan Endemik Indonesia; dan Daftar Tanaman Endemik Indonesia.
Baru 20% yang teridentifikasi. Sayangnya meskipun Indonesia sangat kaya dengan ragam
jenis tumbuhan, namun jumlah spesies yang telah dikenali dan teridentifikasi baru sekitar 20%
saja. Ini artinya, masih terdapat 80-an persen jenis tumbuhan di Indonesia yang belum
teridentifikasi.
Lantaran banyaknnya jenis tumbuhan Indonesia yang belum teridentifikasi menjadikan langkah
konservasi terhadap berbagai jenis tumbuhan terasa kurang maksimal. Bahkan pemerintah hanya
mampu menyebutkan 58 spesies tumbuhan saja dalam daftar tumbuhan yang dilindungi
dalam Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1999. Padahal berdasarkan data IUCN Redlist,
Indonesia memiliki sedikitnya 397 spesies tumbuhan yang terancam punah. Jumlah tumbuhan
Indonesia yang terancam punah tersebut tergolongkan dalam 2 spesies dengan status Extinct In
the Wild (Punah di Alam Liar), 115 jenis dengan status Critically Endangered (Kritis), 74 jenis
tumbuhan berstatusEndangered (Terancam), dan 206 spesies tumbuhan dengan
status Vulnerable (Rentan). Baca; Tanaman (Tumbuhan) Langka Indonesia yang Terancam
Punah.
Kenyataan tentang jumlah spesies tumbuhan (flora) di Indonesia yang amat besar namun baru
20% saja yang telah teridentifikasi padahal memiliki tingkat keterancaman akan kepunahan yang
tinggi seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk menggalakkan berbagai usaha
penelitian dan konservasi flora Indonesia.
Peran Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang salah satunya sebagai pemegang
kewenangan ilmiah dalam keanekaragaman hayati di Indonesia tampaknya perlu semakin
ditingkatkan. Termasuk pemanfaatan dan penambahan jumlah Kebun Raya sebagai area khusus
untuk mempermudah pelaksanaan berbagai penelitian dan konservasi tumbuhan.
Harapan kita semua sama; jangan sampai kita kehilangan berbagai spesies tumbuhan kita,
apalagi tumbuhan-tumbuhan yang belum sempat kita kenali.
Indonesia memiliki 10% hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan Indonesia memiliki 12%
dari jumlah spesies binatang menyusui atau mamalia, pemilik 16% spesies binatang reptil dan
amphibi, 1.519 spesies burung dan 25% dari spesies ikan dunia. Sebagian diantaranya
adalah endemik atau hanya dapat ditemui di daerah tersebut. Luas hutan alam asli Indonesia
menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah
kehilangan hutan aslinya sebesar 72%.Penebangan hutan Indonesia yang tidak terkendali selama
puluhan tahun dan menyebabkan terjadinya penyusutan hutan tropis secara besar-besaran. Laju
kerusakan hutan periode 1985-1997 tercatat 1,6 juta hektare per tahun, sedangkan pada periode
1997-2000 menjadi 3,8 juta hektare per tahun. Ini menjadikan Indonesia merupakan salah satu
tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia. Di Indonesia berdasarkan hasil
penafsiran citra landsat tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektare hutan dan lahan rusak,
diantaranya seluas 59,62 juta hektare berada dalam kawasan hutan.
hutan hujan tropis pada hakikatnya adalah hutan dengan variasi flora yang sangat beragam
(hutan heterogen) dengan pohon-pohonnya yang sangat lebat.
Sebaran hutan hujan tropis di Indonesia terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, Sulawesi,
Utara, Maluku Utara, dan Papua.
Hutan musim
hutan ini sering dinamakan hutan homogen. Hal ini dikarenakan tumbuhannya hanya terdiri atas
satu jenis flora saja. Ciri-ciri hutan musim, antara lain sebagai berikut.
2. Tinggi pohon lebih rendah dibandingkan pohon pada hutan hujan tropis.
Sebaran hutan musim di Indonesia terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hutan Sabana
hutan sabana adalah hutan yang berupa padang rumput luas diselingi oleh pohon perdu dan
terdapat pada daerah yang musim kemaraunya panjang atau curah hujannya sedikit. Hutan
sabana ini cocok untuk peternakan. Sebaran hutan sabana di indonesia terdapat di Nusa Tenggara
dan Madura.
hutan bakau (mangrove) adalah hutan yang terdapat di daratan rendah pantai. Tumbuhan ini
mempunyai akar penyangga sehingga dapat menahan dari emosi air laut. Hutan bakau
mempunyai kadar garam, air, dan tanah yang tinggi, tetapi kadar oksigen pada air dan tanahnya
rendah sehingga tumbuhan bakau sulir menyerap air. Daun tumbuhan bakau tebal, kaku, dan
mengandung lapisan kutikula yang tebal untuk mencegah penguapan air yang berlebihan.
Sebaran hutan bakau (mangrove) di Indonesia terdapat di pantai utara pulau Jawa, pantai Timur
Sumatra, dan pantai Kepulauan Riau.
FLORA DAERAH PERALIHAN Persebarannya meliputi Pulau Sulawesi, Bali dan Nusa
Tenggara (termasuk Timor Timur). Flora di Sulawesi memiliki kemiripan dengan Flora daerah
kering di Filipina Flora yang di daerah pantai dan dataran rendah Pohon Cendana Anggrek
Serat lebih mirip dengan flora di Papua Flora daerah pegunungan mirip dengan flora dengan
Flora Kalimantan Flora khasnya yaitu Pohon Cendana Kayu Hitam (Eboni)November 2012
Pohonnya lebih rendah daripada hutan lumut dan bergeromboldengan rumput sebagai tumbuhan
utama
Secara vertikal, Ian Pole membedakan tumbuhan sebagai berikut :
25 Hewan Langka Indonesia ini merupakan sebagian daftar hewan-hewan langka di Indonesia
yang saya pilih secara acak. Daftar ini selain memuat nama hewan dalam bahasa Indonesia juga
dilengkapi dengan penyebutannya dalam nama latin (nama ilmiah) dan bahasa Inggris serta
sedikit penjelasannya.
Sebenarnya dalam dunia konservasi tidak mengenal istilah hewan langka. Status yang pakai
adalah hewan terancam punah sebagaimana yang biasa digunakan oleh berbagai lembaga
konservasi semacam IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural
Resources) yang rutin mengklasifikasi dan menrilis daftar IUCN Red List of Threatened Species.
Daftar tersebutlah yang kemudian dijadikan acuan berbagai pihak baik swasta maupun
pemerintah dalam pengambilan kebijakan terkait konservasi hewan. Indikator keterancaman ini
pula yang kemudian sering disamakan dengan tingkat kelangkaan sebuah spesies. Mengenai apa
itu IUCN Redlist, silakan baca selengkapnya di artikel IUCN Redlist.
73 spesies (dan subspesies) hewan berstatus Critically Endangered yang terancam punah itu tidak
bisa dibantah merupakan hewan langka di Indonesia yang semakin hari semakin sulit ditemui.
Dan dari jumlah itu saya cantumkan secara acak 25 spesies hewan diantaranya. Berikut ini daftar
25 Hewan Langka Indonesia.
Untuk meringankan pemuatan (loading) halaman, artikel ini dibagi dalam beberapa halaman,
klik kalimat HALAMAN SEBELUMNYA atau HALAMAN BERIKUTNYA di bagian
bawah artikel untuk melihat daftar keseluruhan.
Badak Jawa
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus); Disebut juga sebagai Badak Bercula Satu, Binatang
endemik jawa yang hanya bisa dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)
dengan populasi hanya 35 hingga 45 ekor saja (hasil sensus Badak 2011). Lebih detail
baca: Badak Jawa Mamalia Terlangka Di Dunia.
Ilustrasi Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri)
Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) atau Irrawaddy Dolphin; Merupakan mamalia air
tawar yang unik. Di Indonesia hidup di Sungai Mahakam dengan populasi sekitar 70
ekor. Selengkapnya baca: Pesut Mahakam Mamalia Terlangka Indonesia.
Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) atau Javan Leopard; Disebut juga Macan
Kumbang dengan jumlah populasinya diperkirakan di bawah 250 ekor (IUCN 2008).
Lebih detail baca: Macan Tutul Jawa.
Badak sumatera
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) atau Sumatran Rhinoceros; Merupakan
badak bercula dua yang populasinya diperkirakan tidak lebih dari 275 ekor. Lebih detal
baca: Badak Sumatera.
Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi) atau Sulawesi Forest Turtle; Kura-
kura endemik sulawesi yang pernah terdaftar sebagai The Worlds 25 Most Endangered
Tortoises and Freshwater Turtles2011 dengan populasi kurang dari 250 ekor.
Selengkapnya baca: Kura-kura Hutan Sulawesi nan Langka.